Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Berbicara tentang kognitif anak tentu sangat berkaitan erat dengan kecerdasan intelegensinya. Kognitif adalah kemampuan anak dalam menghubungkan, menilai, bahkan mempertimbangkan segala hal yang ia hadapi dan menemukan ide/gagasan atas permasalahan yang terjadi. Nah biasanya, perkembangan kognitif anak ini sudah mulai terlihat sejak ia berusia 0 tahun. Dan akan semakin terlihat jelas seiring dengan bertambahnya usia.
Lantas apa saja faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif si kecil?
Secara garis besar, ada dua faktor yang bisa menjadi penunjang perkembangan kognitif si kecil, jika dua faktor ini baik maka dapat dipastikan perkembangan kognitif si kecil akan baik pula. Dan begitu pula sebaliknya. Agar lebih jelasnya mengenai hal ini, berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kognitif anak;
1. Faktor Keturunan
Bukan rahasia lagi, jika garis keturunan menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak usia dini. Ini memang diwarisi dari orang tua kepada si anak. Jadi jika kognitif salah satu orang tua menunjukkan arah yang positif, maka besar kemungkinan kognitif si anak juga begitu. Dan hal itu juga berlaku sebaliknya. Nah, maka dari itu, jika kemudian hari orang tua mendapati kognitif anaknya yang di bawah normal, maka jangan buru-buru untuk menyalahi si anak, Ya! Bisa jadi itu menurun dari ayah atau ibunya.
2. Faktor Lingkungan
Selain dari faktor keturunan, ternyata lingkungan juga sangat berpengaruh pada perkembangan intelegensi si kecil, loh! Saat si kecil berusia kurang dari 5 tahun, lingkungan yang paling berpengaruh olehnya tentu adalah lingkungan keluarga dan sekolah. Hal ini juga diperkuat dari banyaknya penelitian yang dilakukan. Jika kedua lingkungan ini ‘sehat’ maka juga berdampak baik bagi perkembangannya. Maka dari itu, saat si kecil berada di antara keluarga, maka tunjukkan padanya bahwa keluarga adalah tempat yang paling nyaman untuknya. Anda harus bisa menjadi orang tua yang menyenangkan bagi si kecil. Dan jangan lupa, fasilitasi si kecil dengan hal-hal yang dapat merangsang kecerdasan intelegensinya.
Kemudian saat si kecil berada di lingkungan sekolah, maka orang tua pun tidak dapat lagi mengawasi perkembangan kognitifnya. Namun tugas itu telah dialihkan oleh tim pengajar (guru) di sekolah. Orang tua hanya perlu mempersiapkan bekal nutrisi agar otak si kecil mampu menyerap hal-hal positif yang diajarkan di sekolahnya.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.vellimarwan.com/perkembangan-kognitif-anak-usia-dini/