Disindir Soal Hukum Merokok Din Syamsuddin Cak Nun Melecehkan Saya
Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin disindir Budayawan Emha Ainun Nadjib yang akrab disapa Cak Nun terkait hukum merokok.
Cak Nun melontarkan sindirian terkait hukum merokok tersebut kepada Din Syamsuddin saat keduanya berjumpa di acara tahlilan tujuh hari wafatnya Gus Sholah yang digelar pada Februari 2020 lalu.
Ketika itu, awalnya Cak Nun menyindir Din Syamsuddin soal tahlilan tersebut. Ia pun duduk di samping Din Syamsuddin.
“Bayangkan malam hari ini mantan Ketua Umum Muhammadiyah pak Din Syamsuddin ikut tahlilan. Dia itu di samping, saya, tak lirik-lirik hafal ga nih. ternyata hafal,” canda Cak Nun disambut tawa jamaah.
Budayawan yang juga Cendekiawan Muslim itu kemudian menyebut nama Din Syamsuddin saat membahas hukum merokok.
Menurut Cak Nun, tidak lazim kalau kiai NU tidak merokok. Sementara di Muhammadiyah, menurutnya ada dua mazhab tentang hukum merokok.
Dua mazhab tersebut, kata Cak Nun, yakni Muhammadiyah Malikiyah dan Muhammadiyah Syafiiyah.
“Malikiyah boleh merokok karena Pak Malik Fadjar merokok terus. Kalo Muhammadiyah Syafiiyah itu tidak boleh merokok karena Pak Syafii Maarif tidak merokok,” ujar Cak Nun dengan nada bercanda.
“Nah Pak Din itu merokok kalo hanya Dji Sam Soe. makanya kalo ketemu dia sapa Din Samsu Din. namanya aja Syamsuddin,” sambungnya.
Mengutip Suara.com, Minggu 14 Februari 2021, Din Syamsuddin yang mendengar candaan Cak Nun tersebut lantas menyebut budayawan itu telah meremehkan dan sedikit melecehkannya.
“Cak Nun tadi underestimate, meremehkan sedikit bernada melecehkan saya seolah-olah saya tidak bisa tahlilan. Padahal kalo ada tahlilan babak kedua saya siap memimpinnya. tapi jangan malam ini,” ungkap Din.
Menurutnya, tahlilan sudah menjadi bagian hidupnya waktu kecil lantaran ayahnya adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
“Maka saya sebagai putranya disekolahkan di sekolah NU, MI dan MTS NU di Sumbawa,” tuturnya.
Selain itu, Din Syamsuddin yang hadir bersama Cak Nun di acara tersebut juga menceritakan bahwa dirinya pernah terpilih sebagai Ketua Ikatan Pelajar NU.
“Saya bersyukur pernah hidup di dua dunia. Waktu kecil di NU waktu dewasa di Muhammadiyah, maka insya allah kalo mati masuk surga,” ujarnya.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://feedproxy.google.com/~r/bagibagi/cFXc/~3/NrGUJKsByxo/disindir-soal-hukum-merokok-din.html