Difitnah Punya 3 Istri Uas Menikah Usia 31 Tahun

---

Orang yang mengaku hacker mengumbar kehidupan pribadi Ustadz Abdul Somad melalui Twitter mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, @saididu yang sebelumnya telah dihack.
Hacker menyebut UAS poligami. Istri UAS tiga orang. Foto dan nama-nama istri UAS diumbar di akun @saididu.
Disebutkan, tigas istri UAS yakni Masyitoh, Mellya Juniarti, dan Diana Tabrani. Sang hacker membuat polling siapa di antara ketiga wanita itu yang paling disukai UAS.
“Dengan Pendapatan Fantastis dari Channel Youtube Hasil Ngibulin UMAT Nyatanya tidak cukup untuk biayai ISTRI Pertama dan Kedua UAS. Tentu ‘Nawir’ Memiliki Peranan Penting Pegang Kunci Boroknya UAS. ISTRI tidak dinafkahi lalu berselingkuh dengan DIANA intel 08,” cuit hacker di akun Said Didu, Minggu (14/4).
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menanggapi fitnah terhadap UAS. Ia berharap pelaku yang meng-hack akun Said Didu dan menyebarkan fitnah terhadap UAS segera bertaubat.
‏
“Yang spt ini adalah fitnah thd UAS. Dimulai dg mencuri akun Bang Said Didu kemudian sebar fitnah2 tsb,” cuit Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, Minggu (14/4).
“Smoga yg lakukan sgra tobat, dan minta maaf pd UAS dan Bang Said Didu. Atau polisi, hendaknya sgra beraksi, hentikan kejahatan&fitnah keji spt ini,” tambah politisi PKS Ini.
Siapa istri UAS yang sebenarnya? Ulama lulusan Kairo Mesir itu pernah membeberkan soal kisah pernikahannya dengan sang istri.
Menurutnya, dia termasuk pria yang terlambat menikah. Dia baru berumah tangga pada tahun 2008 saat usianya menginjak 31 tahun.
UAS menggambarkan istrinya sebagai sosok wanita yang taat. Sang istri memangil UAS dengan sebutan Abang. Sementara UAS memanggil istrinya dengan panggilan Adinda.
Menurut UAS, sebelum menikah, keduanya tidak saling kenal. Keduanya dipertemukan oleh imam masjid.
Sejak kecil hingga berusia 30 tahun, UAS hanya menghabiskan waktunya untuk menimba ilmu.
Setamat Madrasah Aliyah (MA) di Indragiri Hulu, lalu melanjutkan pendidikan ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir dari tahun 1998-2002.
Setelah itu, UAS pulang kampung. Tak berselang lama, dia kembali kuliah di Malaysia.
“Empat tahun saya pulang, melanjutkan (pendidikan) di UGM, University Kebangsaan Malaysia jurusan FPI, Fakulty Pengajian Islam,” kata UAS dalam ceramahnya yang disambut tawa para jamaah.
Dua semester di UGM, UAS dapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Maroko pada tahun 2004 hingga 2006.
Sepulang dari Maroko, UAS menemui gurunya H Armawi Abdurrahman. Ia menyampaikan maksud kedatangannya.
“Saya mau transit, kalau bisa kerja di Brunei. Karena baru pulang, titel LC MA, lagi cemas menghadapi anak gadis,” canda UAS.
Tahun 2008, UAS ceramah di salah satu masjid. Selesai ceramah, imam masjid pun bertanya apakah dia sudah menikah atau belum.
Saat mengatahui UAS belum menikah imam tersebut kemudian menawarkan diri untuk menjadi ‘makcombalang’.
“Boleh, tapi kasi ketemu dulu dengan ibu saya,” kata UAS kepada imam tersebut.
UAS pun mengajukan dua syarat sebelum menikahi wanita tersebut.
“Syarat pertama itu restu ibu,” katanya.
Sebelum meminang, UAS mengejutkan calon istrinya itu dengan menyebutnya akan jadi wanita kedua.
“Sudikah kamu menikah denganku, nanti kau jadi yang kedua, emak ku kan yang pertama,” kata Abdul Somad.
Syarat kedua, UAS menyebut jika kelak jadi istrinya ia harus siap sering ditinggal.
“Dia mesti tahu saya adalah ustadz yang tidak memiliki jam kerja, tengah malam ada orang mau sakaratul maut dia panggil saya. Ada orang anaknya sakit, dia panggil saya, sehingga jika dia buat jam kerja dia akan tersiksa,” kata Abdul Somad.
“Alhamdulillah, dia menyanggupi semua itu dan akhirnya saya nikahi,” tandas UAS yang saat ini telah dikarunia anak yang masih kecil.
Sumber: pojoksatu.id

---