Denny Sebut Oposisi Banyak Makan Duit Haram Dan Seperti Emak Emak
Pegiat media sosial Denny Siregar kemblai melemparkan sindiran tajam kepada para kelompok oposisi pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, kelompok yang berseberangan dengan pemerintah itu adalah orang-orang yang gagap teknologi dan tak tahan banting.
“Kelompok oposisi itu, yang tuanya gaptek dan jadoel, yang mudanya baper gak tahan banting,” kata Denny seperti dikutip dari akun Twitternya, Selasa (16/2/2021).
Pendukung garis keras pemerintah rezim Presiden Joko Widodo ini mengungkapkan bahwa pihak oposisi kebanyakan makan duit haram. Makanya enggak heran banyak di antara mereka yang tidak seimbang dalam memandang kebijakan-kebijakan pemerintah.
“Kebanyakan makan duit haram, jadinya enggak seimbang. Yang diomongin bukan kemajuan, tapi masalah remeh temeh. Persis emak-emak kumpul di gang, ngomongin tetangga sebelah yang baru dapat pinjaman,” ujarnya.
Terkait polemik yang ada saat ini, Denny heran lantaran masalah cara mengkritik saja diributkan sebegitu besarnya. Lebih lanjut dia menyaranakan agar membahas sesuatu yang lebih berguna dan berbobot.
“Wong masalah gimana cara kritik aja diributkan. Mbok yang diributkan itu gimana cara bikin batre listrik gitu lho. Oposisi, oposisi… pantes kalian kalah. Lha, enggak berbobot gitu. Lihat muke lu aja males,” tutupnya.
Apa yang disampaikan oleh Denny itu untuk menanggpai pertanyaan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun, menurut Juru Bicara (Jubir) JK, Husain Abdullah, JK sebenarnya tulus menyampaikan kritikan kepada pemerintah, terlebih dia merupakan teman baik Presiden Jokowi.
Husain Abdullah mengatakan, sebenarnya apa yang disampaikan oleh JK dan menimbulkan polemik tersebut merupakan bentuk ketulusannya. Bahkan untuk mengkritik saja, JK tidak ingin membenturkan dua pihak antara pemerintah dan masyarakat.
“Pak JK dengan tulus menyampaikan, bagaimana kritik itu tidak membenturkan dua pihak antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Husain.
Oleh sebabnya sebagai teman yang baik, JK ingin mengatakan yang sebenarnya dan semata-mata hanya ingin mengingatkan Presiden Jokowi. Husain menjelaskan, JK tidak ingin memuji Jokowi karena hal itu sama saja mendorongnya ke jurang. Sebagai teman baik, tentu JK memberi nasihat dan masukan kepada Jokowi untuk memimpin Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Saya ingin mengatakan, bahwa Pak JK dengan ketulusan menunjukkan bahwa kawan yang baik itu adalah yang selalu mengingatkan, bukan memuji-muji. Kalau memuji-muji sama saja mendorong Jokowi ke jurang, itu bukan kawan yang baik namanya,” katanya.
Ketika ditanya soal posisi JK yang disebut oleh banyak pihak bakal menjadi oposisi pemerintah, Husain menjawab bahwa itu hanya persepsi belaka. Di balik kritikan yang dilontarkan oleh JK, sebenarnya itu cuma bersifat masukan dan memperbaik komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Itu persepsi saja kan, tapi sejatinya adalah Pak JK mencoba mengamankan apa yang disampaikan Pak Jokowi, bagaimana kedepanya kritik itu menjadi baik, komunikasi timbal balik menjadi bagus, adem-ayem,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menyarankan agar banyak pihak tidak terlalu larut dalam polemik kritikan JK. Meski begitu, pihaknya tetap mewajarkan hal tersebut mengingat Indonesia merupakan negara demokrasi.
"Jangan terlalu riuh juga bayangkan pernyataan Pak JK yang hanya dua baris ditanggapi mulai dari Menko Polhukam sampai ke tingkat-tingkat bawah dan hampir partai-partai semua memberikan reaksi. Tapi itu sah-sah saja, tidak masalah," tutupnya.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.bagibagi.info/2021/02/denny-sebut-oposisi-banyak-makan-duit.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+bagibagi%2FcFXc+%28bagibagi.info%29