Dari Granada Ke Makkah Sejarah Perjalanan Haji Ibnu Jubair



Granada Spanyol. Dari kota inilah Ibnu Jubair memulai perjalanan haji pertamanya pada tahun 578 H atau 1183 M. (Foto: klook.com)
Pada masa lalu, mayoritas umat Islam asal Andalusia yang hendak pergi menunaikan ibadah haji lazimnya berziarah dulu ke kota Maghrib, Mesir, dan Syam. Dalam perjalanan panjangnya ini para calon haji asal Andalusia berkesempatan untuk mengelilingi sejumlah negeri Islam. Seorang calon tamu Allah asal Andalusia yang memiliki reputasi tinggi pada abad keenam Hijriyah adalah Ibnu Jubair.

Nama lengkapnya Muhammad bin Ahmad bin Jubair al-Kannani. Ia lahir pada tanggal 10 Rabiul Awwal tahun 540 H/ 1145 M di kota Valencia dan wafat di kota Alexandria pada tahun 612 H/1217 M.

Ibnu Jubair merupakan seorang tokoh yang mendapatkan banyak pujian dari kalangan ulama. Al-Muqri dalam karyanya berjudul Nafhu Thayyib Min Ghasnil Andalus ar-Rathib mengatakan, “Ia belajar dari ayahnya, Abu Abdullah al-Ashili, belajar ilmu qiraat (melantunkan Alquran) dari Abul Hasan bin Abi ‘Aisy. Ia memiliki kepakaran di bidang sastra. Karya-karya puisi dan tulisan lainnya bernilai tinggi”.
Ibnu Jubair melakukan tiga kali perjalanan dari Timur dan membukukan kisah perjalanan pertamanya dalam bentuk catatan harian yang diberi judul Tadzkirah bil Akhbar ‘an Ittifaq al-Asfar. Kemungkinan ia menuliskannya pada tahun 852 H/1186 M. Karya Ibnu Jubair ini diterbitkann pertama kali oleh seorang orientalis asal Inggris W. Wright pada tahun 1852 M. Kemudian dicetak ulang pada tahun 1907 M dengan suntingan baru dari orientalis Belanda De Goeje.Raghib As-Sirjani dalam tulisannya berjudul Ibnu Jubair, Al-Jugrafi al-Fadhil, mengatakan:“Ibnu Jubair memulai perjalanannya dari kota Granada pada tahun 578 H. Ia hendak pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Ia pergi ke Sabtah/Ceuta, sebuah eksklave milik Spanyol yang terletak di Afrika Utara, ujung utara Maghreb, di pesisir pantai Mediterania dekat Selat Gibraltar.Dari sana ia melanjutkan perjalanan ke Sardinia, pulau terbesar kedua setelah Sisilia di Laut Tengah. Sardinia terletak di antara Italia, Spanyol dan Tunisia, di sebalah selatan Pulau Korsika.Di kota itu ia melihat para tahanan muslim dijual di pasar budak. Apa yang dilihatnya itu menggugah kesadarannya bahwa apa yang dialami oleh kaum muslim di sana merupakan akibat dari terpecah belahnya dunia Islam saat itu.Ia ingin mencatat apa yang dilihatnya agar dibaca oleh kaum Muslim sekaligus untuk mengetahui sejauh mana dan seberapa banyak kaum muslim yang ingin menyatukan kata-kata mereka, dan memperbaiki kondisi mereka, sehingga mereka dapat menghadapi bahaya yang mereka hadapi”.Kemudian Ibnu Jubair tiba di Aleksandria dan memasuki kota. Ketika dia melihat mercusuar tinggi Aleksandria, dia terlihat tertarik dengannya. Setelah delapan hari tinggal di sana, dia kemudian meninggalkan Alexandria untuk pergi ke Kairo dan kemudian pergi ke Mesir Hulu.Dia tiba di Qus, yang melewati gurun timur ke Laut Merah. Untuk melepas sebuah kapal dari pelabuhan Ayyamab, pelabuhan biasa bagi para peziarah di Laut Merah untuk menuju ke Jeddah. Bersama rombongan kafilah ia tinggal di Makkah sekitar setengah tahun, lalu menziarahi kota Madinah.Perjalanan keduanya dilakukan pada tahun 585 H/1189 M saat dimana ia mendengar kabar penaklukan Baitul Makdis oleh Shalahudin Al-Ayyubi. Pelancongan keduanya ini dilakukan selama kurang lebih dua tahun. [A’lam al-Jughrafiyyin]Perjalanan ketiga dilakukan pada tahun 601 H/1204 M dimana usianya sudah mencapai tujuh puluh tiga tahun. Ia tidak pernah kembali ke tanah kelahirannya. Bahkan sejak saat itu hingga sekitar sepuluh tahun lamanya ia bolak-balik mengunjungi Makkah, Baitul Maqdis dan Alexandria. Ia menyibukkan dirinya dengan belajar hingga ia wafat pada tahun 614 H/1217 M di kota Alexandria.Penulisan Kitab Rihlah Ibnu JubairSalah satu hal yang paling penting (jika tidak dikatakan terpenting) dari kisah perjalanan yang dilakukan oleh Ibnu Jubair ini adalah bahwa kisahnya ditulis dalam bentuk catatan harian. Ia menuliskannya  dengan mengisahkan apa yang dilihatnya: tentang kota-kota yang dilewatinya, masyarakatnya, dan kondisi sosial yang mengitarinya.Ibn Jubair tidak menulis perjalanannya dalam bentuk sebuah buku utuh dan khusus melainkan dalam lembaran-lembaran terpisah yang kemudian dikumpulkan oleh salah seorang muridnya dan diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Tadzkirah bil Akhbar ‘an Ittifaq al-Asfar (Pengingat Cerita Tentang Perjalanan) yang di masa kemudian dikenal dengan nama Rihlah Ibn Jubair (Kisah Perjalanan Ibnu Jubair).Gaya atau sistematika penulisan yang dituturkan Ibnu Jubair cukup runtut. Ia menuliskannya lengkap dengan waktu, tempat beserta tanggalnya. Bahkan dalam beberapa kisahnya ia menambahkan penanggalan kalender masehi.Ibnu Jubair memulai penulisan dengan menceritakan kondisi laut yang dilewatinya. Perahu yang ditumpanginya harus menghadapi bahaya gelombang besar dan angin kencang. Ia menuturkan:“Kami harus menghadapi gelombang besar dan angin kencang. Alhamdulillah kami masih diselamatkan oleh Allah. Hujan deras mengguyur di pagi hari tersebut. Kapal yang kami tumpangi berputar-putar di sekitar laut Sardinia hingga Rabu, satu hari setelahnya. Berhari-hari kami terombang ambing di samudera dalam keadaan yang mencemaskan. Bahkan ditambah hujan deras yang membuat kami tidak bisa membedakan mana arah barat ataupun timur. Kami menumpang kapal milik orang Rum”.
Bagian terpenting dari catatan perjalanan Ibnu Jubair adalah ulasannya tentang Makkah, Masjidil Haram, Manasik Haji dan Ziarah Madinah. Ia menuliskan tentang hal tersebut hingga mencapai sepertiga dari seluruh isi kitabnya. [Zakki Muhammad Hasan, Ar-Rahhalah al-Muslimun fil ‘Ushur al-Wustha]Tiba di JeddahSebagaimana disinggung di atas, bahwa catatan perjalanan Ibnu Jubair lebih banyak menuturkan daerah di sekitar Makkah. Dan ini wajar mengingat ia tinggal di sana sekitar setengah tahun.Perjalanan panjang yang ia tempuh di atas lautan akhirnya mendaratkan kapal yang ditumpanginya ke Jeddah. Ia sampai di Jeddah pada siang hari Selasa tanggal empat bulan Rabiul Akhir. Artinya sekurangnya perjalanan yang ditempuhnya dari Andalusia hingga sampai Jeddah sekitar enam bulan. Sebuah perjalanan haji yang bukan hanya Panjang dan melelahkan, bahkan sangat mencemaskannya. Ia menuliskannya:“Di waktu Duhur hari Selasa tanggal empat bulan Rabiul Awwal bertepatan dengan tanggal dua puluh enam bulan Juli kami sampai di kota Jeddah seraya memuji kepada Allah Azza wa Jalla. Kami bersyukur kepada-Nya atas keselamatan yang diberikan-Nya kepada kami dari gelombang besar di laut Firaun (Laut Merah) selama delapan hari….kami merasa seperti mati dan kembali dihidupkan berkali-kali. Segala puji bagi Allah atas segala penjagaan-Nya, kekuatan dan ketegaran yang diberikan-Nya kepada kami semua. Tidak ada Tuhan kecuali Dia.”Dalam mengisahkan kondisi sosial sekitar Jeddah Ibnu Jubair menuturkan:“Jeddah merupakan sebuah daerah yang berada di dekat pantai. Kebanyakan rumah di sana adalah ihshash. Di sana juga terpadat pemondokan yang dibangun dengan batu dan tanah…kebanyakan penghuni di Jeddah adalah keturunan Alawiyyin; dari jalur Sayyidina Hasan, Sayyidina Husain, dan Sayyidina Jakfar…”Di Jeddah ia menyaksikan banyak hal yang tidak ia lihat di Andalusia sebelumnya. Kondisi pemukiman warga, struktur dan kondisi sosial-politik masyarakat Jeddah yang ia lihat dituliskan dalam catatan perjalanannya ini (SI).  (Bersambung)OlehMuhammad IdrisKamis 11 Juli 2019

Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

http://www.ibnuhasyim.com/2019/07/dari-granada-ke-makkah-sejarah.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Bekerja Di Makkah Menunaikan Haji Tanpa Kebenaran Majikan

Bekerja Di Makkah Menunaikan Haji Tanpa Kebenaran Majikan

papar berkaitan - pada 19/7/2019 - jumlah : 400 hits
Soalan Saya bekerja dengan syarikat Makkah Metro Train Mengikut kontrak kerja saya tidak dibenarkan menunaikan Haji sewaktu kerja Akan tetapi para senior saya menasihati saya supaya mengerjakan Haji secara sembunyi tanpa diketahui oleh sesi...
Tiada Lagi Buku Akaun Untuk Urusan Tabung Haji Ini 5 Perkara Anda Perlu Tahu

Tiada Lagi Buku Akaun Untuk Urusan Tabung Haji Ini 5 Perkara Anda Perlu Tahu

papar berkaitan - pada 15/7/2019 - jumlah : 300 hits
Lembaga tabung haji telah mengeluarkan satu notis pemberitahuan yang mana mereka telah mansuhkan penggunaan buku akaun untuk sebarang urusan dikaunter Ahli Tabung Haji selepas ini boleh membuat urusan dengan hanya membawa IC bagi m
Ramai Tak Tahu Tabung Haji Dah Tak Guna Buku Akaun Ini 8 Perkara Anda Wajib Tahu

Ramai Tak Tahu Tabung Haji Dah Tak Guna Buku Akaun Ini 8 Perkara Anda Wajib Tahu

papar berkaitan - pada 14/7/2019 - jumlah : 660 hits
Haji adalah satu daripada rukum Islam yang kelima Kita diwajibkan untuk menunaikan Haji sekurang kurangnya sekali dalam hidup jika mampu untuk menunaikannya Semua orang tahu ia merupakan satu perbuatan umat Islam memulakan pada hari hari ya...
Yang Buat Haji Hati Hati Scammer Berjubah Putih Di Tanah Suci

Yang Buat Haji Hati Hati Scammer Berjubah Putih Di Tanah Suci

papar berkaitan - pada 14/7/2019 - jumlah : 544 hits
Aku keluar dari hotel agak lewat sikit utntuk solat jumaat ruang solat di sebelah dalam sudah penuh Jadi aku hanya solat di kawasan dataran Masjid Nabawi Selesai solat jumaat jemaah berpusu pusu keluar Aku masih duduk di atas sejadah berzik...
Kisah Nenek Di Bogor Naik Haji Dari Hasil Memulung

Kisah Nenek Di Bogor Naik Haji Dari Hasil Memulung

papar berkaitan - pada 15/7/2019 - jumlah : 245 hits
Mimpi Maryani nenek 64 tahun untuk berangkat ke tanah suci kini terwujud Dari hasil jerih payahnya memulung barang rongsokan ia kini bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji Dia terbang bersama rombongan kloter 88 Kota Bogo...
Alami Penyakit Pikun Berat Dua Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Dipulangkan

Alami Penyakit Pikun Berat Dua Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Dipulangkan

papar berkaitan - pada 16/7/2019 - jumlah : 223 hits
Kedua JCH tersebut adalah jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang 14 asal Kabupaten Probolinggo serta jemaah kloter 20 asal Kabupaten Malang
Lupakah Haji Hadi Akan Ikrar Perangi Rasuah Kezaliman

Lupakah Haji Hadi Akan Ikrar Perangi Rasuah Kezaliman

papar berkaitan - pada 14/7/2019 - jumlah : 223 hits
Pada 14 Julai 2019Berguling pemimpin komunis seperti Lenin Stalin Mao Zedong Kim Il Sung dan Fidel Castro di dalam kubur mereka membaca kenyataaan Presiden PAS Datuk Seri Hadi Awang yang menyamakan mereka dengan sosialis seperti Jawaharlel ...
Lelaki Miang Tanggal Seluar Budak Direman

Biasa Dari Negeri Yang Tak Pernah Lihat Kepesatan Negeri Yang Lebih Maju Dia Nampak Kedai Proses Ayam Ja

From Dreadful To Delightful Conquering Gear Engagement In Dodge Transmissions

Why Pm Anwar Rafizi Steven Sim Should Be Worried About World Bank S Report On M Sian Education

Sustainability And Metal Buildings A Data Driven Approach To Eco Friendly Construction

This Five Cylinder Puch Proves There S No Replacement For Displacement

Drama Framed Lakonan Mimi Lana Meerqeen

Exploring The Impact Of Aluminum In Contemporary Design



Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Aku Bukan Ustazah Slot Akasia TV3

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Bercakap Dengan Jun Slot DramaVaganza Astro Ria

5 Amalan Muslim Yang Sering Dijadikan Bahan Lawak di Malaysia

6 Fungsi Kereta Yang Sepatutnya Ada Tapi Tak Dijadikan Standard

5 Perkhidmatan Yang Kini Entah Kenapa Kita Langgan Bulanan


Samsung Knox Empowering Consumer Security In The Galaxy A55 5g

Ringgit Closes Higher As Investors Shift From Safe Haven Currencies

Igp Chief Editor Of English Portal To Be Questioned Over Forest City Casino Claim

Traditional Seats No More A Factor In Pn Says Gerakan

1st Kedai Makan Titiwangsa Sejiwa Cafe Sedap Owner Islam

Apa Motif Majlis Peguam Kenapa Kerajaan Takut Bertindak