Curhat Keluarga Pemulung Di Sukabumi Sejak Corona Makan Sehari Hari Dari Tetangga


Keadaan memprihatinkan dialami pasangan suami istri (pasutri) Andi Saputra (49 tahun) dan Tuti Mulyati (37 tahun) di Kampung Pasir Koet RT 04/07 Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Pasutri yang memiliki tiga orang anak ini tidak bisa mendapatkan uang dari pekerjaannya sebagai pemulung rongsokan atau barang bekas.
Sebab, barang bekas yang dikumpulkan pasutri ini tak ada yang beli.
Sang pengepul yang menjadi andalan tidak dapat mengirim barang yang dikumpulkan dari para pemulung, sebab dampak dari Corona.
Karena tidak ada penghasilan, untuk makan sehari-hari mengadalkan pemberian tetangga.
“Pak Andi ini setiap hari kerjanya mungut paku pakai magnet, semenjak ramai virus Corona ini hasil memulungnya tidak ada yang beli karena pihak pengepul tidak bisa mengirim barang,” kata Asep Nuryadin (40 tahun) tetangganya.
Asep yang iba melihat keluarga Andi ini hanya mampu membantu seadanya.
“Saya bersama istri berinisiatif menyisihkan sebagian harta untuk mereka,” ujar Andi.
Kondisi tersebut berawal dari kejadian istri Andi, Tuti yang sakit. Saat itu Asep dengan istri menengok dan melihat keadaan keluarga tersebut yang memprihatinkan.
Dimana rumahnya tergolong tidak layak huni dan sempit, sehingga Andi harus berbagi ruangan dengan istri dan tiga orang anaknya.
“Kondisi dalam rumah mengkhawatirkan, baju berserakan dimana-mana. Saya berniat melaporkan kondisi keluarga tersebut dan berkordinasi dengan beberapa kawan termasuk ke Rumah Zakat, namun saat ini untuk bantuan terkendala dari data diri, ternyata keluarga itu tidak memiliki e- KTP hanya kartu keluarga saja,” jelasnya.
“Saya berharap pemerintah bisa membantu untuk kebutuhan dan perbaikan rumahnya termasuk pembuatan e- KTP, ” pungkasnya.
Kepada sukabumiupdate.com, Andi dan Tuti mengakui Pandemi Corona membuat mereka terpuruk dari sisi ekonomi.
“Bapak (suami) sehari hari mendapatkan penghasilan dari mulung paku, sambil kerja serabutan tapi saat ini paku tidak ada yang nerima, semenjak ada wabah Corona,” jelas tuti.
Tuti merasa beruntung memiliki tetangga seperti Asep dan istrinya yang peduli.
“Untuk makan sehari-hari ada saja tetangga yang memberi, pak Asep dan istrinya sering kesini membawa makanan,” lirihnya.
Andi bersama Tuti dan tiga orang anaknya ini menghuni rumah tersebut sejak tahun 2016.
Menurut Tuti, rumah tersebut berdiri di atas lahan milik mertuanya atau orang tua Andi.
Mengenai e-KTP, Tuti mengakui belum memilikinya karena masih dalam proses pembuatan.
“Dari dulu juga sudah bikin pengajuan pembuatan e-KTP tapi saat itu blangkonya gak ada jadinya sampai sekarang belum punya,” tandasnya.
Selain itu, Tuti mengaku tak ada yang datang ke rumahnya untuk mendata atau meminta KK terkait bantuan sosial bagi warga yang terdampak Covid-19.
Pantuaan sukabumiupdate.com, kondisi rumah yang dihuni Andi bersama istri dan anak-anaknya sangat memprihatinkan. Rumah tersebut berukuran sekitar 4 X 5 meter berdinding bilik bambu.
Kemudian bagian atapnya memang genting namun kayu penyangganya sudah banyak yang keropos sehingga saat terjadi hujan deras selalu ada kebocoran.
Sumber: sukabumiupdate.com


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/curhat-keluarga-pemulung-di-sukabumi-sejak-corona-makan-sehari-hari-dari-tetangga/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Cerita Satu Keluarga Bagikan Makan Siang Di Tengah Pandemi Corona

Cerita Satu Keluarga Bagikan Makan Siang Di Tengah Pandemi Corona

papar berkaitan - pada 4/4/2020 - jumlah : 269 hits
Ia bersama keluarga dengan menggunakan mobil membagikan makanan di sekitaran Jl Gadang Kelurahan Sungai Bambu Tanjung Priok Jakarta Utara
Dampak Corona Tak Bisa Kerja Satu Keluarga Di Serang Tahan Lapar 4 Hari

Dampak Corona Tak Bisa Kerja Satu Keluarga Di Serang Tahan Lapar 4 Hari

papar berkaitan - pada 4/4/2020 - jumlah : 206 hits
Dalam kondisi ini suami yang sebelumnya bekerja kini meringkuk sakit dan tak bisa memberikan biaya tambahan untuk keluarga Beruntung Yuyun bersama keluarga tinggal di rumah peninggalan keluarga suami jadi tidak mengeluarkan biaya untuk memb...
Hanya 69 Kes Baharu Covid 19 Hari Ini Paling Rendah Sejak 14 Mac

Hanya 69 Kes Baharu Covid 19 Hari Ini Paling Rendah Sejak 14 Mac

papar berkaitan - pada 17/4/2020 - jumlah : 292 hits
Menurut Kementerian Kesihatan Malaysia terdapat 69 lagi kes baru jangkitan COVID 19 dilaporkan setakat hari ini 17 April 2020 Ini menjadikan jumlah keseluruhan jangkitan di Malaysia meningkat kepada 5 251 dengan 2 198 kes aktif dan 51 jumla...
Pandemi Corona 23 577 Orang Tinggalkan Jakarta Gunakan Bus Akap Sejak 1 April

Pandemi Corona 23 577 Orang Tinggalkan Jakarta Gunakan Bus Akap Sejak 1 April

papar berkaitan - pada 19/4/2020 - jumlah : 219 hits
Sedangkan untuk data orang yang datang ke Jakarta periode 1 17 April yaitu 18 348 penumpang
Corona Rusak Ekonomi Warga Yuyun Menahan Lapar 4 Hari Anaknya Puasa Seminggu

Corona Rusak Ekonomi Warga Yuyun Menahan Lapar 4 Hari Anaknya Puasa Seminggu

papar berkaitan - pada 5/4/2020 - jumlah : 179 hits
Dampak pandemi virus corona benar benar dirasakan rakyat kecil Tak hanya keselamatan jiwa yang terancam ternyata roda perekonomian mereka sudah lebih dahulu terhenti gara gara pandemi yang tak berkeseudahan ini Simaklah cerita Yuyun Cahyani...
3 Hari Terakhir Pasien Corona Di Indonesia Yang Sembuh Lebih Banyak Dari Meninggal

3 Hari Terakhir Pasien Corona Di Indonesia Yang Sembuh Lebih Banyak Dari Meninggal

papar berkaitan - pada 6/4/2020 - jumlah : 244 hits
Angka penderita virus corona di Indonesia semakin meningkat setiap harinya bahkan tembus 100 dalam beberapa waktu terakhir Pasien COVID 19 per Minggu mencapai 2 273 orang 164 sembuh dan 198 meninggal dunia Meski begitu jika hanya mengacu pa...
Kasus Baru Positif Corona Di Indonesia Turun Di 3 Hari Terakhir

Kasus Baru Positif Corona Di Indonesia Turun Di 3 Hari Terakhir

papar berkaitan - pada 2/4/2020 - jumlah : 318 hits
Bila diamati jumlah kasus baru positif penyakit akibat virus Corona mengalami penurunan dalam tiga hari terakhir Apakah jumlahnya akan terus menurun pada hari hari selanjutnya Dinamika harian angka positif COVID 19 diamati detikcom dari sit...
Kelaparan Saat Corona Rakyat Miskin 2 Hari Cuma Minum Air Putih

Kelaparan Saat Corona Rakyat Miskin 2 Hari Cuma Minum Air Putih

papar berkaitan - pada 21/4/2020 - jumlah : 499 hits
Wabah virus corona benar benar membawa kesedihan yang mendalam bagi sebagian rakyat Indonesia Salah satu warga miskin yang kena dampaknya adalah Yuli Nur Amelia bersama suami dan empat anaknya harus menjalani hari hari yang memilukan selama...
Pas Mocks Madani Gov T After Pmx Loosely Faulted Rushed Flawed Trials Of High Profile Cases Post 2018 Ge

Sah Kes Najib Razak Cacat

Icac Found No Case Rahman Dahlan Defends Musa S Appointment

Slot Qris Explained The Key To Faster And Safer Gaming Transactions

Tenure Of Sabah Sarawak S Top Judge Extended Says Source

Rahsia Kawal Gula Dalam Darah Supaya Tak Melompat Lompat Lagi

Tremendous Nadi Collaboration

Kebaikan Rawatan Rendaman Kaki Bersama Garam Bukit Dan Ais Batu


echo '';
5 Insiden Jalan Sesak Yang Berlaku Lebih 24 Jam Durasinya

Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 6 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Keputusan Markah Peserta Konsert Minggu 5 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

10 Filem Drama Seram Melayu Berhantu Terbaru 2024 2025 Mesti Tonton

One In A Million 2024 Senarai Peserta Juri Format Pemarkahan Hadiah Dan Segala Info Saksikan Live Di TV3 Malaysia Dan Tonton Calpis Soda OIAM


10 Proven Strategies For Raising Resilient Kids

Fort Kemar Pusat Operasi Di Tengah Belantara

10 Laluan Penerbangan Antarabangsa Tersibuk Di Dunia Bagi Tahun 2024

Prosedur Pengesahan Lafaz Cerai

Duna Dara Asam Maram Chord

Terima Kasih Allah Kerana Menjadi Satu Satunya Harapanku Khaby Lame Tunai Ibadah Umrah Di Mekah