Cek Fakta Benarkah Video Ricuh Di Rs Pancaran Kasih Manado Ini Tunjukkan Covid 19 Adalah Bisnis


Akun Facebook Alifah Nisa, pada 1 Juni 2020, membagikan empat video yang memperlihatkan suasana saat warga sebuah kampung menjemput jenazah pasien Covid-19 di rumah sakit.
Peristiwa dalam video itu pun diklaim menunjukkan adanya bisnis di balik pandemi Covid-19.
Di salah satu video, terdengar suara seorang pria yang menyebut pihak rumah sakit menyogok pihak keluarga agar jenazah dimakamkan sesuai dengan protokol Covid-19.
Berdasarkan pernyataan inilah akun Alifah Nisa kemudian membagikan narasi sebagai berikut:
“Ya allah apakah berita ini benarr. Alhamdulillah.. akhirnya terbongkar juga BISNIS mereka. Kejadian tadi siang di manado Rumah sakit Pancaran kasih, pasien org wonasa yg sakit jantung dan meninggal Dunia,dan Dokter menyogok Keluarga Almarhum dengan uang pecahan 50 ribu yg tergulung rapi agar korban di jadikan korban Covid,keluarga korban tdk setuju dan jenasah di ambil secara paksa.. TERBONGKARLAH BISNIS MEREKA. CORONA ADALAH PERDAGANGANG.”
Beberapa bagian dari video-video tersebut juga menyebar di YouTube dan Instagram. Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun Alifah Nisa telah dibagikan lebih dari 20 ribu kali dan dikomentari lebih dari 4 ribu kali.

Apakah benar keempat video di atas menunjukkan bahwa Covid-19 adalah bisnis?
PEMERIKSAAN FAKTA
Konteks peristiwa dalam video
Berdasarkan pemberitaan, pasien yang dimaksud dalam video tersebut adalah Jamin Lasarika, 52 tahun. Ia merupakan warga Kelurahan Ternate Baru Lingkungan I, Kecamatan Singkil, Manado, yang masuk rumah sakit pada 26 Mei 2020 pukul 10.20 WITA dan meninggal pada 1 Juni pukul 13.30 WITA.
Menurut keterangan perawat RS Pancaran Kasih, pasien didiagnosa mengalami pneumonia dan hilang kesadaran.
Dengan adanya gejala tersebut, Jamin masuk ke kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan ditangani sesuai dengan protokol Covid-19.
Namun, pada 1 Juni pukul 15.00 WITA, pihak keluarga masih tidak setuju jenazah ditangani dengan protokol Covid-19.
Pada pukul 17.40 WITA, tersiar isu jika pihak keluarga akan mendapatkan uang sebesar Rp 15 juta dari RS Pancaran Kasih. Massa pun semakin tidak terkendali dan langsung mencari jenazah untuk dibawa ke rumah duka.
Pada pukul 17.50 WITA, pihak keluarga dan masyarakat berhasil mengeluarkan jenazah dari rumah sakit.
Mereka pun menuju rumah duka di Kelurahan Ternate Baru Lingkungan I untuk menggelar pemandian dan salat jenazah serta persiapan pemakaman.
Sumber: Sulutreview.com dan Suara.com
Penjelasan terkait pemberian uang
Direktur Utama RS Pancaran Kasih Frangky Kambey menjelaskan, dalam situasi wabah, jenazah yang bestatus Orang Dalam Pengawasan (ODP), PDP, dan positif Covid-19 harus dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Karena pasien yang dimaksud, yakni Jamin Lasarika, beragama Islam dan berstatus PDP, protokol pemulasaran dan pemakaman jenazah menggunakan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 18 Tahun 2020 tentang pedoman pengurusan jenazah muslim yang terinfeksi Covid-19.
Dalam Pasal 7, jenazah bisa dimandikan, dikafani, dan disalatkan oleh pemuka agama yang beragama Islam.
Menurut Frangky, RS Pancaran Kasih memberlakukan kebijakan untuk memberikan insentif kepada mereka yang memandikan, mengafani, dan menyalatkan jenazah, masing-masing sebesar Rp 500 ribu.
“Mengingat mereka menanggung risiko yang besar, dalam hal ini tertular, maka harus menggunakan APD (alat pelindung diri) level 3. Biasanya, kami berikan insentif sebesar Rp 500 ribu per orang,” katanya.
Akan tetapi, untuk jenazah pasien tersebut, petugas yang memandikan, mengafani, dan menyalatkan hanya satu orang, sehingga ada dua insentif yang tertinggal.
Frangky pun menginstruksikan kepada bawahannya agar dua insentif itu diberikan kepada pihak keluarga.
Namun, pihak keluarga keberatan dan terjadi salah paham. Situasi pun ricuh dan berujung pada kerusakan fasilitas di RS Pancaran Kasih.
Sumber: Jawapos.com
Kesalahpahaman informasi
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020 telah mengatur secara detail mengenai protokol pemulasaran dan pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Satu di antaranya adalah jenazah dikafani dengan kain yang menutup seluruh tubuh dan dimasukkan ke dalam kantong jenazah yang aman serta tidak tembus air untuk mencegah penyebaran virus dan menjaga keselamatan petugas.
Setelah pengafanan selesai, jenazah dimasukkan ke dalam peti yang tidak tembus air dan udara dengan dimiringkan ke kanan sehingga, saat dikuburkan, jenazah menghadap ke arah kiblat.
Selain itu, insentif kepada petugas pemulasaran dan pemakaman jenazah tidak hanya berlaku di Manado.
Insentif juga diberikan oleh pemerintah daerah lain seperti Provinsi DKI Jakarta dan Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara. Dengan demikian, insentif tidak terkait dengan sogokan.
Menurut anggota DPRD Manado, Syarifudin Saafa, kisruh antara RS Pancaran Kasih dan pihak keluarga pasien berstatus PDP terjadi karena masalah kehumasan.
Kehumasan yang dimaksud adalah antara gugus tugas Covid-19, pemerintah, dan rumah sakit.
“Hal-hal yang berhubungan dengan rumah sakit itu betul-betul harus terjelaskan kepada masyarakat supaya tidak menimbulkan ‘mispersepsi’,” kata Saafa. Akibatnya, menurut Saafa, rumah sakit harus memberikan penjelasan saat memberikan uang kepada keluarga pasien.
Sumber: Situs resmi Gugus Tugas Covid-19, Beritamanado.com, Zonautara.com, dan Liputan6.com
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, peristiwa dalam empat video di atas memang benar terjadi di Manado pada 1 Juni 2020.
Pihak keluarga menolak jenazah pasien yang dimaksud dalam video tersebut dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Pasien sendiri berstatus PDP sehingga berlaku protokol pemulasaran dan pemakaman jenazah sesuai Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020. Namun, tuduhan adanya sogokan dari rumah sakit adalah kesalahpahaman.
Uang yang diberikan oleh RS Pancaran Kasih kepada pihak keluarga adalah insentif yang biasanya diberikan kepada petugas yang memandikan, mengafani, dan menyalatkan jenazah.
Dengan demikian, klaim bahwa video-video itu menunjukkan adanya bisnis di balik pandemi Covid-19 menyesatkan.
Sumber: tempo.co


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/cek-fakta-benarkah-video-ricuh-di-rs-pancaran-kasih-manado-ini-tunjukkan-covid-19-adalah-bisnis/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Cek Fakta Rumah Sakit Dituding Jadikan Covid 19 Sebagai Lahan Bisnis Ini Faktanya

Cek Fakta Rumah Sakit Dituding Jadikan Covid 19 Sebagai Lahan Bisnis Ini Faktanya

papar berkaitan - pada 5/6/2020 - jumlah : 279 hits
Klaim video terkait rumah sakit menjadikan Covid 19 sebagai lahan bisnis tidak bukti
Cek Fakta Benarkah Konser Virtual Covid 19 Perayaan Ulang Tahun Ke 100 Pki Ini Faktanya

Cek Fakta Benarkah Konser Virtual Covid 19 Perayaan Ulang Tahun Ke 100 Pki Ini Faktanya

papar berkaitan - pada 23/5/2020 - jumlah : 371 hits
Beredar isu bahwa konser amal yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam rangka perayaan ulang tahun ke 100 Partai Komunis Indonesia Isu ini berembus di med...
Cek Fakta Benarkah Tentara Merah Cina Yang Menyamar Ditangkap Di Karawang Saat Pandemi Covid 19

Cek Fakta Benarkah Tentara Merah Cina Yang Menyamar Ditangkap Di Karawang Saat Pandemi Covid 19

papar berkaitan - pada 4/6/2020 - jumlah : 368 hits
Gambar tangkapan layar sebuah unggahan yang berisi klaim bahwa ada Tentara Merah Partai Komunis Cina yang ditangkap di Karawang Jawa Barat di tengah pandemi Covid 19 beredar di Facebook Menurut klaim tersebut para tentara itu masuk ke Indon...
Cek Fakta Viral Dokter Rs Di Manado Sogok Keluarga Pasien Pdp Covid 19 Ini Faktanya

Cek Fakta Viral Dokter Rs Di Manado Sogok Keluarga Pasien Pdp Covid 19 Ini Faktanya

papar berkaitan - pada 3/6/2020 - jumlah : 273 hits
Viral informasi yang mengklaim dokter di rumah sakit Manado menyogok keluarga pasien agar setuju meninggal karena virus corona baru Informasi tersebut diunggah akun Facebook Reza Abdullah disertai dengan foto dan video Berikut keterangan un...
Cek Fakta Benarkah Metro Tv Akui Anies Sebagai Presiden

Cek Fakta Benarkah Metro Tv Akui Anies Sebagai Presiden

papar berkaitan - pada 2/6/2020 - jumlah : 302 hits
Beredar sebuah artikel berjudul MetroTV Akui Anies Adalah Presiden RI yang dimuat di sebuah situs alumni212id yang ditayangkan pada Jumat Artikel yang ditulis oleh Januar Fikri tersebut memuat foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam ...
Cek Fakta Tidak Benar Video Demo Mahasiswa Tuntut Presiden Jokowi Mundur

Cek Fakta Tidak Benar Video Demo Mahasiswa Tuntut Presiden Jokowi Mundur

papar berkaitan - pada 8/6/2020 - jumlah : 289 hits
Video yang beredar terkait demo mahasiswa menuntut Presiden Jokowi turun yang diklaim terjadi di bulan Juni 2020 tidak benar Faktanya video tersebut merupakan aksi demo mahasiswa di Palembang yang terjadi pada September 2019
Cek Fakta Benarkah Jenazah Corona Dimasukkan Peti Karena Organnya Hilang

Cek Fakta Benarkah Jenazah Corona Dimasukkan Peti Karena Organnya Hilang

papar berkaitan - pada 9/6/2020 - jumlah : 225 hits
Beredar video yang menampilkan jenazah disebut sebut merupakan pasien Covid 19 berada di dalam peti Saat pihak keluarga membuka peti dan memeriksa kondisi jenazah ditemukan bekas jahitan di perut dan beberapa organ tubuhnya hilang Akun Face...
Cek Fakta Disinformasi Virus Flu Babi Lebih Ganas Ketimbang Covid 19

Cek Fakta Disinformasi Virus Flu Babi Lebih Ganas Ketimbang Covid 19

papar berkaitan - pada 10/6/2020 - jumlah : 222 hits
Klaim penyebab virus H1N1 atau flu babi lebih ganas dari penyebab virus corona baru Covid 19 adalah keliru
Flexibility In Business Operations

Kempen Hartanah Bumiputera Khas Untuk Pembeli Bumiputera Mendapatkan Rumah Dengan Tawaran Giler Menarik

Umno Youth To Protest Extra Hours For Civil Servants Working Shifts

The Difference In The Concept Of Illicit Relationship Between Muslims And Non Muslims

Pensyarah Didakwa Hina Nabi Jawi Turut Buka Siasatan

Biodata Hael Husaini 2 Kali Juara Ajl Dan Perjalanan Dalam Industri Seni

Murid Buktikan Pada Guru Lembu Makan Martabak

Pas Langkaui Retorik Dap Isytihar Pas Muuh Utama


echo '';
Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dhia Kasyrani Slot Akasia TV3

Biodata Terkini Reshmonu Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Hey Waley

Gegar Vaganza 2024 GV 11 Hadiah Tiket Peserta Juri Format Pemarkahan Dan Segala Info Tonton Live Di Astro Ria Dan Sooka

6 Janji Donald Trump Kalau Dia Naik Jadi Presiden Semula


Generasi Milenial Dan Gen Z Dukung Nkri Nomor Urut 2 Simbol Harapan Baru Kalimantan Barat

Kempen Hartanah Bumiputera Matrix Miliki Rumah Selesa Cipta Kenangan Indah Bersama Keluarga

Bukan Semua Cendawan Boleh Makan Ada Yang Beracun

Wanita Bersalin Semasa Buang Air Besar

Jangan Risau Jika Tak Terkenal

Company Director Scammed Of Over Rm1mil By Inspector Harun