Bikin Merinding Tv Di Bolivia Siarkan Detik Detik Sakaratul Maut Pasien Covid 19
Siaran langsung salah satu televisi di Bolivia menuai kecaman dari masyarakat dunia.
Hal ini tidak lepas dari konten yang diperlihatkan merupakan momen detik-detik seorang pasien Covid-19 meninggal dunia.
Tak pelak siaran yang diberi judul “ No Mentiras” atau “Tak Ada Kebohongan” itu langsung viral di media sosial.
Seperti dilansir dari Kumparan.com, Jum’at (19/6), stasiun televisi yang menyiarkan secara langsung detik-detik kematian atau sakaratul maut pasien Covid-19 di Bolivia itu adalah televisi PAT.
Peristiwa ini sendiri diketahui terjadi di salah satu rumah sakit yang berada di sebelah timur Kota Santa Cruz pada Kamis (18/6) lalu.
Dalam siaran langsung yang kontroversial itu, diperlihatkan sejumlah dokter tengah berjuang menyelamatkan nyawa seorang pasien positif Covid-19 selama 30 menit perawatan.
Namun, meski sudah dilakukan tindakan resusitasi, pasien tersebut akhirnya meninggal dunia. Momen tersebut pun terlihat begitu memilukan sekaligus mengerikan.
Para dokter yang ada dalam video tersebut pun sempat terlihat menangis karena tak berhasil menyelamatkan nyawa si pasien.
“Dia meninggal, dia meninggal,” ucap dokter pada jurnalis PAT.
Sementara itu, pihak televisi PAT mengaku bahwa aksinya melakukan siaran langsung momen kematian seorang pasien Covid-19 ini untuk menggerakkan pemerintah agar bisa meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan rumah sakit.
Hal ini tidak lepas dari adanya anggapan lepas tangan dari pemerintah lokal pada para warga yang terinfeksi Covid-19.
Lembaga pengawas penyiaran dan Ombudsman di Bolivia pun angkat bicara.
Mereka mengkritik keras tayangan tersebut karena mempertontonkan kesadisan dan hanya mencari sensasi semata.
“Tayangan itu menunjukkan pertentangan dengan perintah legal pemerintah, bisa memicu ketakutan kolektif,” ucap pejabat Ombudsman Bolivia , Nadia Cruz.
Kecaman juga datang dari sesama jurnalis, salah satunya adalah Maria Trigo dari koran El Deber de Santa Cruz.
Dia menilai tontonan tersebut tidak hanya mengerikan tapi juga tidak menghormati keluarga yang ditinggalkan.
“Tidak ada rasa hormat terhadap keluarga, terhadap jenazah. Kita kehilangan banyak hal karena virus ini, termasuk empati,” ucapnya.
Kota Santa Cruz sendiri saat ini menjadi salah satu kawasan terdampak Covid-19 paling parah di Bolivia.
Tercatat ada 21 ribu kasus dengan jumlah kematian mencapai 300 orang.
Kontroversi TV Bolivia menanyangkan secara langsung momen seorang pasien terinfeksi Covid-19 meninggal dunia lewat saluran televisi terus menuai kecaman.
Hal ini tidak lepas dari konten tayangan tersebut yang dinilai sangat mengerikan dan tidak menghormati pasien serta pihak keluarga.
Sumber: keepo.me
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/bikin-merinding-tv-di-bolivia-siarkan-detik-detik-sakaratul-maut-pasien-covid-19/