Barangkali Ia Ingin Membersihkan Dirinya Atau Dia Mendapatkan Pelajaran Lalu Pelajaran Itu Memberi Manfaat Kepadanya



Rasulullah ﷺ Tidak Mendapati lagi Waktu Shalat Berikutnya
by yudi
DI hari-hari terakhir sebelum Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam wafat, sebanyak tujuh belas kali waktu shalat Abu Bakar menggantikan beliau sebagai imam shalat. 
Aisyah meminta kepada Rasulullah tiga atau empat kali untuk memberhentikan Abu Bakar menjadi imam, agar orang-orang tidak pesimis dengan keadaan Rasulullah ﷺ. Namun beliau menolaknya dan berkata. ‘Sesungguhnya kalian (seperti) wanita-wanita yang merayu Yusuf, suruhlah Abu Bakar untuk tetap shalat bersama orang-orang (sebagai imam). 
BACA JUGA: Majelis Ilmu Rasulullah ﷺ
Sehari sebelum wafat, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memerdekakan budak-budaknya dan bersedekah dengan enam atau tujuh dinar yang dimiliki. Selain itu beliau juga memberikan senjata-senjata perang yang beliau miliki kepada kaum muslimin.
Baju besi yang beliau miliki saat itu pun masih tergadaikan kepada orang Yahudi dengan harga tiga puluh sha’ (takar) gandum.
BACA JUGA: Sikap Rasulullah ﷺ yang Harus Diteladani Setiap Suami 
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa pada saat kamu muslimin shalat subuh pada hari senin dan dan Abu Bakar menjadi imam mereka, Rasulullah ﷺ secara tiba-tiba mengagetkan mereka dengan membuka tirai kamar Aisyah untuk melihat mereka, sedangkan mereka berada pada barisan shalat. Rasulullah ﷺ Nampak tersenyum tertawa, maka Abu Bakar pun mundur ke belakang untuk mencapai shaf, karena mengira bahwa Rasulullah ﷺ ingin keluar untuk menunaikan shalat. Anas berkata, “Hampir saja kaum muslimin tergoda (untuk membatalkan shalat) karena bahagia dengan munculnya Rasulullah ﷺ, Rasulullah ﷺ pun memberi isyarat kepada mereka dengan telunjuknya agar mereka menyempurnakan shalatnya. Setelah itu, beliau masuk ke dalam kamar dan menurunkan tirainya. Kemudian Rasulullah ﷺ tidak mendapati lagi waktu shalat berikutnya…”
Sumber: Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri. 1421 H. Ar-Rahiq al-Makhtum, Sirah Nabawiyah “Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad”. Jakarta: Darul Haq. 
Hanya saja kita mendoakannya tanpa sepengetahuannya lebih menjaga keikhlasan dan lebih berpengaruh dalam kasih sayang dan kecintaan. Jadi, sudahkah kita doakan saudara kita? []
SUMBER: AL-ATSARIYYAH.COMRasulullah ﷺ Tidak Mendapati lagi Waktu Shalat Berikutnya - Islampos
Ini Keutamaan Mendoakan Orang Lain
by Saad Saefullah
“TIDAK ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama,” (HR. Muslim no. 4912).

“Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.” 

BACA JUGA: Anda Punya Utang? Baca Doa Ini

Sungguhlah luar biasa Islam itu. Bahkan ketika mendoakan orang lain pun, kita mendapatkan apa yang sama dengan doa untuk orang lain tersebut. Apalagi tanpa sepengetahuan orang yang kita doakan itu. 

Mendoakan sesama muslim tanpa sepengatahuan orangnya termasuk dari sunnah hasanah yang telah diamalkan turun-temurun oleh para Nabi -alaihimushshalatu wassalam- dan juga orang-orang saleh yang mengikuti mereka. Mereka senang kalau kaum muslimin mendapatkan kebaikan, sehingga merekapun mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka sendiri.

Dan ini di antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara kaum muslimin, serta menunjukkan kesempuraan iman mereka. Nabi -alaihishshalatu wassalam- bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik) 

Karenanya Allah dan Rasul-Nya memotifasi kaum muslimin untuk senantiasa mendoakan saudaranya, sampai-sampai Allah Ta’ala mengutus malaikat yang khusus bertugas untuk meng’amin’kan setiap doa seorang muslim untuk saudaranya dan sebagai balasannya malaikat itupun diperintahkan oleh Allah untuk mendoakan orang yang berdoa tersebut.

Berhubung doa malaikat adalah mustajabah, maka kita bisa menyatakan bahwa mendoakan sesama muslim tanpa sepengetahuannya termasuk dari doa-doa mustajabah. Karenanya jika dia mendoakan untuk saudaranya -dan tentu saja doa yang sama akan kembali kepadanya- maka potensi dikabulkannya akan lebih besar dibandingkan dia mendoakan untuk dirinya sendiri.

BACA JUGA: Ternyata, Inilah Doa Pembuka Pintu-pintu langit

Hanya saja satu batasan yang disebutkan dalam hadits -agar malaikat meng’amin’kan- adalah saudara kita itu tidak mengetahui kalau kita sedang mendoakan kebaikan untuknya. Jika dia mengetahui bahwa dirinya didoakan maka lahiriah hadits menunjukkan malaikat tidak meng’amin’kan, walaupun tetap saja orang yang berdoa mendapatkan keutamaan karena telah mendoakan saudaranya.

https://www.islampos.com/ini-keutamaan-mendoakan-orang-lain-2-136421/?

Keberkahan Daging Kambing
by yudiKAMBING adalah salah satu makhluk hidup jenis hewan yang diciptakan Allah SWT. Tentu kita mengetahui, bahwa Allah SWT menciptakan sesuatu terdapat manfaat dan keberkahan. Seperti pada kambing. Banyak yang bisa diolah dari hewan berkaki empat yang satu ini. Misalnya daging, susu, ataupun kulitnya.

Siapa yang belum pernah makan daging kambing? Mungkin hampir semua orang di dunia ini pernah mengonsumsinya. Daging kambing ini tergolong dalam jenis daging merah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Tahukah Anda tentang keberkahan daging kambing? Rasulullah SAW bersabda,


اتخذوا الغنم فإن فيها بركة
”Peliharalah (manfaatkan) oleh kalian kambing kerana di dalamnya terdapat barakah.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah 2/417).

BACA JUGA: Wih, Semur Daging Kambing Lezat! 

Hal ini menunjukkan perintah agar kita memelihara dan memanfaatkan kambing karena terdapat keberkahan.

Apakah daging kambing berbahaya bagi kesehatan? Sesuatu yang berkah tentu tidak menimbulkan bahaya. Apa yang disyariatkan oleh Islam pasti bermanfaat dan tidak berbahaya.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata dalam risalahnya,


الدين مبني على المصالح في جلبها و الدرء للقبائح
“Agama dibangun atas dasar berbagai kemashlahatan, mendatangkan mashlahat dan menolak berbagai keburukan.”

Kemudian beliau menjelaskan,


ما أمر الله بشيئ, إلا فيه من المصالح ما لا يحيط به الوصف
“Tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali padanya terdapat berbagai mashlahat yang tidak bisa diketahui secara menyeluruh,” (Risaalah fiil Qowaaidil fiqhiyah hal. 41, Maktabah Adwa’us salaf).
Namun, banyak informasi yang tersebar di masyarakat bahwa daging kambing berbahaya. Misalnya bisa menaikan tekanan darah dan meningkatkan kolesterol, itu tidak benar. Padahal daging kambing tidak berbahaya, yang menyebabkan naiknya tekanan darah dan naiknya kolesterol bisa jadi karena beberapa hal.
BACA JUGA: Kambing Hitam Kambing Putih
Pertama, pada cara pengolahan daging yang tidak sehat. Pengolahan yang dinilai tidak sehat itu seperti memakai bumbu dan minyak yang berlebihan dan terlalu lama diolah. Jika sudah seperti ini dapat menyebabkan vitamin dan kandungan mineralnya hilang.
Kedua, jika dalam batas yang wajar, makan daging kambing tentu tidak akan menjadi sesuatu yang memberikan efek negatif. Namun, apabila mengkonsumsinya terlalu berlebihan akan menjadi racun.
Terakhir, penyebab daging kambing mengakibatkan bahaya karena pola hidup di zaman sekarang yang tidak sehat, makanan tidak sehat dan gerakan yang kurang. Sehingga ada akumulasi sedikit saja kolesterol atau zat lainnya maka sudah berbahaya. Wallahu a’lam. []
SUMBER: MUSLIM OR IDKeberkahan Daging Kambing - Islampos

Ketika Rasulullah ﷺ Ditegur Allah
by yudi“Ya Rasulullah, ajarilah saya apa yang Allah ajarkan kepada Anda.” Ucap Abdullah bin Ummi Maktum dengan wajah penuh kebahagiaan.
ABDULLAH bin Ummi Maktum merupakan seorang sahabat Nabi ﷺ yang memiliki keterbatasan fisik. Abdullah ini sahabat Nabi ﷺ yang tunanetra (buta). Tetapi kebutaannya tak meyurutkan semangatnya untuk senantiasa menuntut ilmu serta berjuang di jalan Allah SWT.

Pada masa itu Rasulullah ﷺ sedang giat berdiplomasi dengan tokoh-tokoh terkemuka Quraisy untuk menarik mereka ke dalam Islam. Suatu hari beliau berjumpa dengan Utbah ibn Rabi’ah dan saudaranya, Syaibah ibn Rabi’ah, beserta Amru ibn Hisyam yang dikenal dengan sebutan Abu Jahal, Ummayah ibn Khalaf, serta al-Walid ibn Mughirah.

BACA JUGA: Poligaminya Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ mulai berbicara tentang tugasnya sebagai seorang Rasul dan mengajak mereka masuk Islam. Beliau sangat mengharapkan keislaman mereka, atau minimal mereka mau menghentikan gangguan-gangguannya terhadap para sahabat.

Saat Rasulullah ﷺ sedang sibuk-sibuknya, datang Abdullah ibn Ummi Maktum. Ia berkata kepada Rasulullah ﷺ, “Ya Rasulullah ﷺ, ajarilah saya apa yang Allah ajarkan kepada Anda.”

Rasulullah ﷺ yang sedang fokus pada dakwahnya untuk mengajak kaum kafir masuk Islam, merasa terganggu dengan Ummi Maktum sehingga Rasulullah ﷺ membuang muka dengan masam. 

Beliau ﷺ kembali memusatkan perhatiannya kepada orang-orang Quraisy dan berharap mereka mau memeluk agama Islam. Dengan keislaman tokoh-tokoh Quraisy itu, agama Allah akan mulia dan jaya, di samping dakwah Rasulullah ﷺ pun semakin kokoh.

Setelah Rasulullah ﷺ selesai bicara dengan mereka dan beranjak pulang, Allah menahan mata beliau kemudian turunlah firman-Nya: 

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pelajaran, lalu pelajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang menganggap dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak memberihkan diri (beriman). Adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pelajaran), sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barangsiapa menghendaki, tentulah ia memperhatikannya di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan di tangan para urusan (malaikat) yang mulia Iasi berbakti.” (QS. ‘Abasa: 1-6).

BACA JUGA: Perbedaan Hijrahnya Rasulullah ﷺ dengan Nabi Lainnya

Enam ayat tersebut dibawa oleh Jibril dan diturunkan ke dalam kalbu Nabi SAW berkenaan dengan urusan Abdullah ibn Ummi Maktum.

Sejak itu Rasulullah ﷺ makin menghormati Abdullah ibn Ummi Maktum apabila dia datang dan duduk di sisi beliau menanyakan hal ihwal keperluannya. []

Sumber: Sosok Para Sahabat Nabi ﷺ/ Penulis: Dr. Abdurrahman Raf’at al-Basya/ Penerbit: Qisthi Press/ 2017

Ketika Rasulullah ﷺ Ditegur Allah - Islampos
Nabi ﷺ Menolak ‘Tawaran’ Malaikat Penjaga Gunung
by yudiDARi Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya dia pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Apakah engkau pernah melewati (merasakan) suatu hari yang lebih berat dibandingkan hari perang Uhud?” 
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Sungguh aku banyak merasakan gangguan (perlakuan jahat) dari kaummu. Dan gangguan paling berat yang datang dari mereka adalah ketika kejadian pada hari Al-Aqabah ketika aku menawarkan diriku kepada Ibnu ‘Abdi Yalil bin ‘Abdi Kulal namun dia tidak mau memenuhi keinginanku. Lalu aku pergi dengan wajah sedih, aku tidak sadar kecuali aku telah berada di Qarnu ats-Tsa’aalib. 
BACA JUGA: Betis Abdullah bin Mas’ud Lebih Berat daripada Gunung Uhud
“Aku mengangkat kepalaku ternyata aku berada di bawah awan yang menaungiku, dan ternyata di atasnya ada Jibril ‘alaihissalam, lalu dia memanggilku seraya berkata, ‘Sesungguhnya Allah mendengar ucapan kaummu terhadapmu dan apa bantahan mereka kepadamu. Dan Dia (Allah) telah mengutus kepadamu Malaikat penjaga gunung, untuk kamu perintahkan sesuai kehendakmu terhadap mereka.’
“Kemudian Malaikat penjaga gunung memanggilku, lalu memberi salam kepadaku kemudian berkata, ‘Wahai Muhammad, apa yang kamu inginkan katakanlah. Jika kamu ingin aku akan timpakan kepada mereka dua gunung Akhsyab (niscaya akan aku lakukan).’ 
BACA JUGA: Bahkan Gunung dan Hewan pun Selalu Bertasbih Kepada Allah 
“Maka Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Tidak (aku tidak ingin itu), akan tetapi aku berharap kepada Allah bahwa akan terlahir dari tulang sulbi mereka orang-orang yang menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (HR. Al-Bukhari no. 3059 dan Muslim no. 4754 dan redaksi ini ada dalam Shahih al-Bukhari). []
Nabi ﷺ Menolak 'Tawaran' Malaikat Penjaga Gunung - Islampos

Sifat Ihsan Anak Kecil Penggembala Kambing
by yudiKETIKA Abdullah bin Umar RA sedang pergi ke pasar bersama dengan sahabatnya. Kemudian ia mencari tempat untuk makan. Seketika, ia melihat seorang anak kecil penggembala kambing lewat di hadapan mereka.
Abdullah bin Umar RA memanggilnya dan mengajaknya makan bersama. Namun anak penggembala kambing tadi menolaknya karena ia sedang berpuasa. 
BACA JUGA: Hai Muhammad ﷺ, Beritahu padaku tentang Islam, Iman, dan Ihsan
Mendengar hal itu, Abdullah bin Umar menatapnya dengan perasaan kagum dan terharu. Lalu ia bertanya, “Saat cuaca yang sedang panas dan terik seperti ini, engkau tetap berpuasa sambil menggembala kambing?”
Kemudian anak itu menjawabnya, “Tuan, panas di dunia belum sebanding dengan panasnya api neraka.”
Sungguh jawaban yang sangat mulia. Setelah itu, Abdullah meminta anak itu untuk menjual satu kambing yang sedang digembalakannya itu. Namun ternyata kambing itu bukanlah miliknya, melainkan milik majikannya, dan anak kecil itu tidak berani menjual kambing–kambing itu sekalipun hanya satu tanpa seizin dan sepengetahuan majikannya. 
Abdullah bin Umar RA berniat untuk menguji sifat amanah anak penggembala tadi. Ia berkata, “Jual saja satu kambing ini padaku, dan gunakanlah uang itu sesuka hatimu nak. Jangan merasa takut pada majikanmu, lagipula dia tidak melihatmu. Dan katakan saja bahwa satu kambing tadi telah dimakan serigala. Tentu majikanmu akan percaya pada perkataanmu.”
BACA JUGA: Itqan dan Ihsan
Mendengar bujukan Abdullah bin Umar RA, anak itu langsung menyahutnya, “Astaghfirullahalazim, walaupun majikanku tidak melihat perbuatanku, tapi ketahuilah tuan, bahwa ada Allah SWT yang selalu melihat semua yang aku kerjakan. Semoga Allah SWT memaafkan tuan. Di manakah Allah? Di manakah Allah?” Anak itu terus mengulang – ulang perkataannya sembari bercucuran air mata. “Di manakah Allah? Di manakah Allah? Di manakah Allah?”
Akhirnya Abdullah bin Umar RA pun ikut menangis dan mengikuti perkataannya “Di manakah Allah?” Kemudian ia membeli anak penggembala tadi beserta kambing–kambingnya. Sehingga anak itu terbebas dari perbudakan, dan Abdullah bin Umar RA memberikan kambing – kambing itu pada sang anak sebagai hadiah atas perbuatan amanah dan keimanannya pada Allah SWT. []
Sumber: 40 Kisah Pengantar Anak Tidur/Najwa Husein Abdul Aziz/Gema Insani/Depok/2006.Sifat Ihsan Anak Kecil Penggembala Kambing - Islampos
Nabi ﷺ kepada Lelaki Berkulit Hitam: Sungguh Allah telah Mempertampan Wajahmu
by yudiSEORANG lelaki yang telah memeluk Islam, datang menemui Nabi SAW yang sedang dalam suatu peperangan. 

Ia bertanya, “Wahai Rasulullah ﷺ, sesungguhnya aku hanya seorang lelaki berkulit hitam yang berwajah jelek, dan aku tidak mempunyai harta. Seandainya aku memerangi mereka (kaum musyrikin) sampai aku terbunuh, apakah aku akan masuk surga?” 

BACA JUGA: Ini Macam-macam Ucapan Dzikir yang Dicontohkan Nabi

“Ya,” jawab Nabi SAW dengan tegas.

Lelaki itu pun menerjunkan diri ke dalam pertempuran, berperang dengan perkasa sehingga akhirnya menemui syahidnya.

Nabi SAW mendekati jenazahnya dan berkata, “Sungguh Allah telah mempertampan wajahmu, mengharumkan baumu dan memperbanyak hartamu…” 

BACA JUGA: Nabi ﷺ Menolak Tawaran Malaikat Penjaga Gunung

Sesaat kemudian beliau bersabda lagi, “Sungguh aku telah melihat dua istrinya dari jenis bidadari, yang bulat dan indah matanya, saling berebut menarik jubahnya, kemudian keduanya masuk di antara jubah dan kulitnya…” []

Nabi ﷺ kepada Lelaki Berkulit Hitam: Sungguh Allah telah Mempertampan Wajahmu - Islampos

Sebaik-baik dan Seburuk-buruk Sahabat
by yudiABU Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri di hadapan beberapa orang.

Rasulullah ﷺ kemudian bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan sebaik-baik dan seburuk-buruk orang dari kalian?” 

BACA JUGA: Rahasia Kebaikan dan Keburukan

Mereka terdiam, dan Nabi ﷺ bertanya seperti itu tiga kali, lalu ada seorang yang berkata: “Iya, kami mau wahai Rasulullah ﷺ, beritahukanlah kepada kami sebaik-baik dan buruk-buruk kami.”

Beliau ﷺ bersabda: “Sebaik-sebaik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan keburukannya terjaga…” Hadits riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 2603). []

Sebaik-baik dan Seburuk-buruk Sahabat - Islampos

Mencaci Muslim Memuji (kaum kafir) NonMuslim
by Rifki M FirdausUstadz, apa hukum orang yang mencaci kaum muslimin dan memuji kaum non-muslim, bahkan dia berangan-angan dapat menjadi bagian dari mereka?

Alhamdulillah, disitat dari Islamqa. Allah Taala memerintahkan hambanya yang beriman untuk saling mencintai dan loyal satu sama lain. Sebagaimana Dia memerintahkan agar mereka membenci musuhnya dan memusuhinya karena Allah. 

Allah juga jelaskan bahwa loyalitas hanya berlaku antara sesama orang beriman. Permusuhan kaum muslimin dan berlepas dirinya mereka dari orang-orang kafir merupakan wujud dari prinsip aqidah dan kesempurnaan agama. Dalam hal ini terdapat ayat-ayat dan hadits-hadits serta ucapan para salaf yang tidak terhitung.

Di antaranya adalah firman Allah Taala: 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu), sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah: 51) 


إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ * وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ * يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-nya dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah: 55-57)

Dan Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan bahwa mencintai dan membenci karena Allah merupakan buhul keimanan.

Abu Daud meriwayatkan (4681) dari Abu Umamah radhiallahu anhu dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, 


مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدْ اسْتَكْمَلَ الْإِيمَانَ
“Siapa yang mencintai karena Allah dan membenci karena Allah, memberi karena Allah, mencegah karena Allah, maka imannya telah sempurna.” (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Abu Daud)

Al-Allamah Abu Thayib, Sidiq bin Hasan Al-Bukhari rahimahullah berkata dalam Kitab Al-Ibrah, hal. 245, “Adapun orang yang memuji nasrani dan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang adil, mencintai keadilan, lalu sering memuji mereka di majelis-majelis kemudian merendahkan pemimpin muslim, sedangkan kepada orang-orang kafir disematkan sifat-sifat objektif, tidak zalim dan aniaya, maka hukum orang yang memuji seperti itu adalah fasik, maksiat dan melakukan dosa besar. Dia wajib bertaubat darinya dan menyesali perbuatannya. Jika pujiannya langsung diarahkan kepada orang-orang kafir tersebut tanpa menyinggung kekufuran yang ada pada mereka, maka pujiannya mereka dari sisi sifat kekufuran maka dia adalah kafir, karena dia memuji kekufuran yang telah dicela seluruh syariat.”

Syekh Abduurrahman Al-Barrak hafizahullah berkata, “Siapa yang meyakini bahwa Yahudi dan Nasrani berada dalam agama yang benar, maka dia kafir, walaupun dia mengamalkan seluruh syariat Islam, dan bahwa dia dianggap mendustakan seluruh ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Maka dengan demikian menyebut-nyebutkan prilaku-prilaku terpuji mereka dengan penuh pujian dan kebanggaan serta mengangkat derajat mereka, adalah haram, karena hal itu bertentangan dengan ketentuan Allah terhadap mereka.”

Bahkan Imam An-Nawawi rahimahullah berkata tentang lafaz-lafaz yang dapat menyebabkan riddah (murtad), “Seandainya seorang pengajar anak-anak berkata, ‘Yahudi jauh lebih baik dari kaum muslimin, karena mereka memenuhi hak para pengajar anak-anak mereka, maka dia kafir.” (Raudhatu Ath-Thalibin, 10/69)

Jika perkara itu ditambah dengan mencaci maki kaum muslimin  dan memuji kaum kafir serta berangan-angan agar dirinya menjadi orang-orang kafir, maka dia kafir, keluar dari agama. Dia diminta untuk bertaubat lalu diajarkan perkara agama. Jika dia bertaubat, maka taubatnya akan diterima. Jika tidak, maka pemimpin dapat jatuhkan vonis mati untuknya karena telah murtad.” Wallahu a’’lam. []

Mencaci Muslim Memuji NonMuslim - Islampos

Wahai Umar, Kenapa Engkau Diam Saja ketika Dicaci Pemabuk Itu?
by Rifki M Firdaus
UMAR bin khaththab, manusia terbaik setelah Abu Bakar ash-Shiidiq, adalah sahabat Rasulullah yang berhak mewarisi surgaNya Allah.
Alkisah, dalam sebuah inspeksi Umar bin Khaththab bertemu dengan salah satu rakyatnya yang tengah mabuk. Umar pun menangkapnya dan akan memberinya hukuman. 
Namun, ketika pemabuk itu ditangkap dan akan dihukum, orang itu tidak menerima. Pemabuk itu marah-marah, hingga Umar dijadikannya sebagai sasaran kemarahan. 
Lantaran tak sadarkan diri akibat mabuk, keluarlah kalimat sumpah serapah, hinaan, caci maki, umpatan dan kalimat sampah lainnya dari mulut si pemabuk itu kepada Khalifah.
Namun, Umar justru diam ketika dirinya dicaci dan dimaki-maki. Umar bermurah hati, tak menanggapi perkataan pemabuk itu. Tak lama kemudian, Umar segera membebaskannya.
Melihat kejadian yang tak llumrah itu, seorang rakyatnya bertanya kepada Sang Khalifah, “Ya Amirul Mukminin, mengapa setelah dicaci, engkau justru melepaskan orang itu?” 
“Aku membiarkannya karena ia telah membuatku marah,” jawab Umar datar.
“Andai aku tetap menghukumnya,” lanjutnya kemudian, “berarti amarahku telah mengalahkan jiwaku.”
Umar sengaja melepaskannya, karena ia tak mau mengotori dirinya dengan dendam dan kebencian. Ia telah keluar dari sifat kebinatangan menuju sifat mulia yang tak dimiliki oleh kebanyakan manusia lainnya.
“Aku tak ingin,” lanjut Umar agak berat, “jika aku memukul seorang muslim,” hentinya sejenak, “terdapat nafsuku di dalamnya.” []
Wahai Umar, Kenapa Engkau Diam Saja ketika Dicaci Pemabuk Itu? - Islampos
Poligaminya Rasulullah ﷺ
by yudi“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat agar kamu tidak berbuat aniaya.” [An-Nisaa : 3].

AYAT ini turun pada tahun ke-8 hijriah. Setelah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menikahi seluruh istri-istrinya.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, berpoligami setelah wafatnya Khadijah binti Khuwailid, atau tepatnya ketika usia beliau 53 tahun. Rasulullah merupakan orang yang diperbolehkan memiliki istri lebih dari empat. Sedangkan para sahabat dan umatnya tidak diperkenankan lebih dari empat.

BACA JUGA: Ketika Suami Dipaksa Poligami oleh Istri 

Ketika turunnya ayat ini, hanya Rasulullah ﷺ yang diperbolehkan untuk melanjutkan poligaminya, sedangkan untuk para sahabat yang memiliki istri lebih dari empat maka sebagiannya harus diceraikan. 

Sebagaimana Diriwayatkan oleh Ahmad dari Salim dari ayahnya bahwa Ghailan bin Salamah ats Tsaqofi masuk islam sementara dirinya memiliki sepuluh orang istri. Lalu Nabi saw berkata kepadanya,”Pilihlah empat orang saja dari mereka.”

Rasulullah ﷺ merupakan orang dengan akhlak yang paling mulia. Maka poligaminya Rasulullah ﷺ sekalipun lebih dari empat sudah pasti dapat berlaku adil, sedangkan untuk para sahabat dan umatnya kemungkinan belum bisa berlaku adil. Sehingga para sahabat dan umatnya hanya diperbolehkan sampai empat orang istri saja. 

Rasulullah ﷺ berpoligami bukan tanpa tujuan. Poligami yang dilakukan Rasulullah Saw, dikarenakan tuntutan dakwah. Pada saat itu usia Nabi Saw semakin tua sementara tugasnya bertambah berat didalam menyampaikan risalahnya sehingga beliau membutuhkan orang-orang yang paling dekat dengannya untuk menjadi perantara dalam menyampaikan hukum-hukum syariat yang berkenaan dengan wanita muslimah.

Tujuan poligaminya Rasulullah ﷺ dimaksudkan untuk memperluas dan memperkuat jalinan hubungan kekeluargaan dalam upaya penyebaran dakwahnya.

Perkawinannya dengan Aisyah binti Abu Bakar r.a. Aisyah merupakan wanita paling cerdas di muka bumi ini, ia meriwayatkan hadits lebih dari 2000 hadits, sehingga ini hikmah dibalik pernikahannya Aisyah dengan Rasulullah ﷺ. Aisyah banyak meriwayatkan hadits tentang kehidupan rumah tangga Rasulullah ﷺ serta ibadahnya Rasulullah ﷺ. Sehingga ilmu dari Aisyah ini bermanfaat hingga saat ini.

Perkawinannya dengan Ummu Habibah binti Abu Sufyan. Rasulullah ﷺ menikahi putri tokoh tertinggi Quraisy dan musuh terbesar Nabi Saw. Ini untuk melunakkan hati sang musuh. 

Perkawinannya dengan Maimunah, bibi panglima legendaris, Khalid bin Walid, dimaksudkan untuk melunakkan Khalid ke pihaknya.

BACA JUGA: Mau Poligami? Penuhi Syarat-Syarat Ini

Begitu pula perkawinannya dengan Shafiyah binti Huyay. Awalnya ia hendak dinikahi salah seorang Raja Yahudi, kiranya tidak tepat melainkan untuk beliau.

Begitu pula ketika beliau kawin dengan Zainab binti Jahasy, suatu hikmah Ilahiah untuk membatalkan adat adopsi atau mengangkat anak gaya Jahiliah yang mengharamkan ayah angkat mengawini bekas istri anak angkatnya:

“…Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (Menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia, supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk mengawini istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya pada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.” (AI-Ahzab: 37). []

Sumber: Muhammad di Mata Cendekiawan Barat/ Penulis: Khalil Yasien/ Penerbit: Gema Insani/ Maret 1989
Poligaminya Rasulullah - Islampos

Muslimah di Perang Khaibar
by yudiSUATU ketika dalam perang Khaibar, Ummu Ziyad beserta enam wanita lainnya ikut menyambut seruan Nabi SAW untuk berjihad.

Ketika kemudian Nabi shalallahu alaihi wasallam mengetahui sekelompok wanita ini, beliau tampak agak marah, dan memanggilnya.

BACA JUGA: Sebab Terjadinya Perang Mu’tah

Setelah dekat beliau bersabda, “Siapa yang menyuruh kalian datang kemari? Dengan siapa kalian datang?”

“Wahai Rasulullah, kami mengetahui cara membalut luka, yang diperlukan dalam pertempuran ini. Kami datang dengan membawa obat-obatan dan perban untuk mujahid yang terluka. Kami juga bisa menyiapkan panah-panah untuk mujahid yang berperang. Kami akan mengobati dan merawat mujahid yang terluka, dan kami juga bisa menyiapkan makanan dan minuman kalau mereka lapar,” jawab Ummu Ziyad.

BACA JUGA: Cara Sahabat Perlakukan Tawanan Perang 

Mendengar penjelasan dari Ummu Ziyad tersebut, akhirnya Nabi SAW mengijinkan Ummu Ziyad bersama para sahabat waita lainnya terlibat dalam perang Khaibar. []

https://www.islampos.com/muslimah-di-perang-khaibar-140777/?

MUI Minta Masyarakat Stop Pakai Istilah "Cebong" dan "Kampret"
Kompas.com - 25/03/2019, 16:34 WIB
Pendukung Capres nomer 01 dan 02 menonton bersama Debat Pertama Capres & Cawapres 2019 di Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat pertama tersebut mengangkat tema Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Korupsi, dan Terorisme.(ANTARA FOTO/RENO ESNIR)Jakarta, KOMPAS.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap masyarakat tidak lagi meneriakkan istilah "kecebong" maupun " kampret" sebagai perbedaan pilihan politik dalam ruang publik seperti majelis taklim.
"Saya melihat istilah-istilah yang tidak baik itu tidak perlu dipertahankan atau diteruskan karena itu menyalahi 'ahlakul karimah'," kata Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI Muhyidin Junaidi menjawab pertanyaan media yang ditemui di Jakarta, Senin (25/3/2019).
Menurut Muhyidin, pendukung masing-masing kubu politik tidak perlu memberi predikat tertentu kepada pihak yang memiliki perbedaan pandangan politik dengannya.
Dalam masa pesta demokrasi saat ini, masyarakat kerap menjuluki dua panggilan bagi masing-masing pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca juga: Jalan Tol yang Harusnya Menyatukan ?Cebong? dan ?Kampret?
Istilah "kecebong" kerap diarahkan kepada pendukung pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, sedangkan "kampret" kerap diarahkan kepada pendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kalau kita tidak senang kepada pihak tertentu, ya sudah, tidak usah kita kasih predikat 'kecebong', 'kampret', dan lain sebagainya. Itu tidak terpuji," kata Muhyidin.
Muhyidin menegaskan bahwa perbedaan pilihan politik jangan sampai menjadikan bangsa Indonesia terpecah belah.
Ia juga mengajak umat Muslim untuk memanfaatkan hak pilihnya dalam pemilu, 17 April 2019.https://nasional.kompas.com/read/2019/03/25/16344851/mui-minta-masyarakat-stop-pakai-istilah-cebong-dan-kampret
Berbicara Ketika Wudhu, Apa Hukumnya?
by Saad Saefullah
SEBELUM melaksanakan shalat -baik fardhu maupun sunnah-, kita diharuskan berada dalam keadaan suci dari hadats. Untuk menyucikan diri dari hadats besar, kita bisa melakukan mandi janabat (mandi besar). Namun, apabila kita dalam keadaan di mana tidak diharuskan untuk mandi janabat (suci dari haid, nifas, dan junub), maka kita cukup bersuci dengan berwudhu saja. 

Berbicara mengenai wudhu, erat kaitannya dengan hukum dan aturan pelaksanannya dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali persoalan yang ulama perdebatkan mengenai perkara-perkara di dalam wudhu, di antaranya yaitu mengenai bolehkah seseorang berbicara ketika berwudhu? 

BACA JUGA: Wudhu seperti Dicontohkan Nabi, Ini Penjelasan Ust Abdul Somad

Memang dalam kenyataan sehari-hari, kita sering menjumpai orang yang berwudhu sambil berbincang. Bahkan anak kecil sering berwudhu sambil bermain air.

Mengingat wudhu merupakan kunci memasuki berbagai hal macam ibadah seperti shalat, thawaf, membaca Al-Qur’an dan lain sebagainya, hendaklah wudhu diperhatikan dengan saksama. Karena keabsahan beberapa ibadah tersebut tergantung pada keabsahan wudhu itu sendiri. Ketika wudhu seseorang tidak sempurna dan dianggap tidak sah menurut pandangan syariat, maka berbagai ibadah setelahnya pun menjadi tidak sah. Karena wudhu merupakan wahana menuju kesucian yang disyaratkan dalam berbagai macam ibadah. 

Dalam berbagai litelatur fiqih, khususnya kitab I’anatuth Thalibin dijumpai keterangan bahwa di tengah mengerjakan wudhu disunnahkan untuk tidak berbicara tanpa ada keperluan. Jika terdapat keperluan mendesak maka berbicara malah bisa berubah menjadi wajib. Misalnya, ketika kita sedang berwudhu lalu melihat orang buta berjalan sendirian, sedangkan ia berjalan menuju sebuah lubang yang membahayakan, maka berbicara dan memberi peringatan terhadapnya hukumnya menjadi wajib. Meskipun kita dalam keadaan berwudhu. Menyelamatkan orang buta jelas lebih diutamakan dari pada memenuhi anjuran untuk diam di saat mengerjakan wudhu.

Anjuran (sunnah) diam dalam berwudhu sangatlah beralasan, bagaimana pun juga wudhu merupakan ibadah yang harus dilaksanakan dengan penuh kekhusyuan dan konsentrasi agar terlaksana sesuai dengan garis-garis yang ditetapkan syariat sebagaimana telah dirumuskan dalam kitab-kitab fiqih.

BACA JUGA: Air Bercampur Kaporit, Bolehkah Dipakai Wudhu?

Sebagaimana dimaklumi, membasuh kedua kaki, tangan dan muka harus benar-benar merata. Jangan sampai ada bagian yang tertinggal yang tidak tersentuh air karena itu mengurangi kesempurnaan wudhu dan berakibat pada tidak syahnya sebuah wudhu. Jika sebuah wudhu dianggap tidak sah, maka shalat dan segala ibadah yang menggunakan wudhu tersebut juga tidak sah. Oleh karena itulah dibutuhkan konsentrasi dan kehati-hatian dalam berwudhu. 

Dari keterangan di atas, maka dapat disimpulakan bahwa diam dalam berwudhu hukumnya sunnah. Meskipun berbicara tidak membatalkan wudhu tetapi bisa mengurangi konsentrasi dan kehati-hatian. []

Sumber: Rahasia Wudhu/Eep Khunaefi el-Ghony/Penerbit: Pt. Variapop Group/2013
https://www.islampos.com/berbicara-ketika-wudhu-apa-hukumnya-2-140663/

Bersilaturahmi ke Babussalam, UAS: Hati Saya Mulai Terhibur
by Eneng SusantiLANGKAT — Ustaz Abdul Somad (UAS) bersama sahabatnya, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah (Bang Ijek), bersilaturahmi dengan Tuan Guru Babussalam X Syekh H. Hasyim Alsyarwani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Ahad (24/3/2019).

UAS yang baru sepekan ditinggalkan ibunda tercintanya, Hj. Rohana, mengaku terhibur karena dapat bersilaturahmi ke Babussalam. 

“Hati saya juga sudah mulai terhibur, Pak Ijek (sapaan akrab Musa Rajekshah) sudah membawa saya ke sana, kemari, bersilaturahmi ke Babussalam untuk bertemu tuan guru, ngasi makan rusa. Tapi, setelah saya pergi dari sini kayaknya saya akan sedih lagi,” kata Ustaz Abdul Somad.

n
Di Instagramnya, UAS menyebut ajakan Bang Ijek untuk berkunjung ke Babussalam, sebagai cara menghibur hati orang yang sedang ditimpa musibah.

BACA JUGA: Innalillahi, Ibunda Ustaz Abdul Somad Meninggal dunia 

UAS pun bercerita tentang sosok ibundanya serta rasa cintanya kepada wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya itu. 

“Mengingat di mana Ibu saya berwudhu, salat, duduk. Karena itulah, Tuan Guru terus mendoakan saya biar saya enggak sedih lagi,” ujar ustaz kelahiran Kabupaten Asahan, Sumatera Utara itu.

Sementara itu, Wagub Sumut, Musa Rajekshah mengatakan, kedatangannya bersama Ustaz Abdul Somad ke Tuan Guru Babussalam untuk meminta doa kepada Tuan Syekh H. Hasyim Alsyarwani, agar UAS diberikan ketabahan dan kesabaran atas berpulangnya ibunda tercintanya.

“Karena kita tahu ulama kita, Ustadz Abdul Somad masih dalam keadaan berkabung,” kata Musa. 

BACA JUGA: Ribuan Warga Antar Jenazah Ibunda Ustaz Abdul Somad ke Pemakaman

Tuan Syekh berpesan agar UAS sabar dan selalu mendoakan ibunya. Karena, amalan yang tidak putus adalah doa seorang anak yang soleh dan solehah.

“Ustaz Somad, saya turut berduka cita sedalam-dalamnya. Seperti yang kita tahu, Ibunda Ustad Somad baru saja berpulang. Untuk itu, mari kita doakan almarhumah agar diterima di sisi-Nya, diterima iman keislaman beliau, Al Fatihah..,” ucap Tuan Syekh dan diikuti jamaah. []

SUMBER: VIVA
https://www.islampos.com/bersilaturahmi-ke-babussalam-uas-hati-saya-mulai-terhibur-140788/?

Masjid Ohio Ubah Ruang Kosong jadi Klinik Gratis bagi Masyarakat
by SodikinIslamic-Center-of-Cleveland Ohio. Foto: AboutislamAMERIKA SERIKAT–Sekelompok dokter Muslim telah bergandengan tangan untuk membuka klinik gratis di dalam Islamic Center of Cleveland Parma, Ohio utara, Amerika Serikat. 

“Kami memiliki kemampuan, kami memiliki potensi, kami memiliki sumber daya,” kata Dr. Mansoor Ahmed, salah satu dokter yang menjadi sukarelawan di klinik kepada WEWS-TV, Sabtu (23/3/2019). 

BACA JUGA: Tak Khawatir Ancaman Islamfobia, Dokter Klinik Muslim Ohio Tetap Layani Pasien

Dijalankan oleh 20 dokter Muslim, Cleveland Ibn Sina Clinic menawarkan layanan perawatan pada akhir pekan untuk pasien yang tidak diasuransikan dari semua agama dan masyarakat

BACA JUGA: Bantu Warga Kurang Mampu, Muslim Florida Buka Klinik Gratis.

Klinik juga akan menawarkan perawatan bagi penderita gangguan tidur, asma, alergi, obat pernapasan, dan kondisi kesehatan mental. 

Layanan dan operasi medis di klinik Islam akan dibiayai melalui sumbangan bulanan dan penggalangan dana. []

SUMBER: ABOUTISLAM
https://www.islampos.com/masjid-ohio-ubah-ruang-kosong-jadi-klinik-gratis-bagi-masyarakat-140733/?

Anda Punya Utang? Baca Doa Ini
by larasetia
UTANG merupakan amalan yang diperbolehkan dalam Islam. Setiap Muslim yang berutang wajib mengembalikan, sebagai konsekuensi dari amalan itu.

Tetapi, Islam menganjurkan untuk lebih baik menghindari utang. Ini lantaran beban utang yang begitu besar dan ditanggung meski sudah meninggal.

Dalam Islam, hutang sebenarnya boleh-boleh saja, Namun Anda perlu mengetahui pula syarat dari berhutang, dimana salah satunya adalah ketika dalam keadaan yang benar-benar terdesak saja. Jika hutang sampai dijadikan seperti kebiasaan, maka bisa menjadi sumber bahaya yang justru bisa merusak akhlak dan kehidupan anda.

BACA JUGA: Inilah Doa Rasulullah Agar Terhindar dari Utang 

“Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji lantas memungkiri.” (H. R. Al-Bukhari).

Mereka yang terlilit hutang sangat mudah dan rentan dipengaruhi oleh setan agar mengerjakan perbuatan maksiat dan terlarang agar bisa melunasi hutangnya dengan berbagai cara, termasuk mencuri atau merampok. Hal ini jelas semakin menyadarkan kita jika ternyata hutang jika terlalu sering dilakukan bisa menimbulkan efek buruk terhadap manusia. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari hutang. 

Jika sudah terjebak, usahakan untuk cepat melunasi, smebari diiringi doa kepada Allah SWT agar segala masalah yang kita hadapi diberikan  jalan keluarnya.

Terkait persoalan utang, Rasulullah Muhammad SAW pernah mengajarkan sebuah doa kepada Ali bin Abi Thalib Ra. Doa tersebut disampaikan Ali bin Abi Thalib Ra kepada salah satu budak milik orang yang berusaha memerdekakan diri.

Budak tersebut mengeluh kepada Ali bin Abi Thalib Ra mengenai cicilan biaya yang masih dia tanggung. Demi bisa merdeka, budak itu harus membayar sejumlah uang kepada tuannya.

Sayangnya, dia tidak bisa membayar uang itu sekaligus. Alhasil, budak itu terbebani cicilan biaya untuk memerdekakan diri. 

Kepada budak itu, Ali bin Abi Thalib Ra berkata, ”Maukah engkau kuberitahu beberapa kalimat yang diajarkan Rasulullah SAW kepadaku? Kalau kau terbenani utang sebesar gunung, niscaya Allah akan melunasinya.”

Kisah tersebut tercantum dalam kitab Al Adzkar karya Imam An Nawawi. Berikut doa yang diajarkan Rasulullah SAW.

BACA JUGA: Ingat, Janji adalah Hutang, Tepatilah!

” Allaahummakfinii fi halaalika ‘an haraamika, wa aghninii bi fadhlika ‘amman siwaak.”

Artinya: ” Tuhanku, cukupilah diriku dengan jalan (harta) yang Engkau halalkan, bukan jalan (harta) Engkau haramkan, dan lengkapilah diriku dengan kemurahan-Mu, bukan kemurahan selain diri-Mu.”

Selain itu, Telah diceritakan dari Zuhair bin Harb, telah diceritakan dari Jarir, dari Suhail, ia berkata, “Abu Shalih telah memerintahkan kepada kami bila salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring di sisi kanan kemudian mengucapkan, Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih.

Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.

Artinya: “Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an).

Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah). Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu.

Engkaulah yang terakhir, setelah-Mu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atas-Mu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.” (HR. Muslim no. 2713)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa maksud utang dalam hadits tersebut adalah kewajiban pada Allah Ta’ala dan kewajiban terhadap hamba seluruhnya, intinya mencakup segala macam kewajiban.” (Syarh Shahih Muslim, 17: 33). Wallahualam. []

SUMBER: DALAMISLAM.COM
Anda Punya Utang? Baca Doa Ini - Islampos

Ingat, Janji adalah Hutang, Tepatilah!
by Rifki M Firdaus
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu.” (QS: Al-Ma’idah: 1)

وَأَوْفُواْ بِعَهْدِ اللّهِ إِذَا عَاهَدتُّمْ وَلاَ تَنقُضُواْ الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً إِنَّ اللّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu sesudah meneguhkannya, sedang kamu sudah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu).” (QS: An-Nahl: 91)

“Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.’ SQ. Al-Isra’: 34. ‘dan penuhilah janji Allah.’” (QS. Al-An’am: 152)

Saat ini banyak di antara kita yang menjadikan janji hanya sebuah gurauan semata. Bahkan tak jarang orang tua yang mengiming-imingi anaknya dengan sesuatu agar anaknya berhenti menangis. Namun ternyata ketika anaknya berhenti menangis, orang tuanya tak menepati janjinya.

Padahal, tahukah Anda bahwa janji adalah utang? Tentunya jika sebuah janji adalah utang, maka kita harus membayarnya. Jangan sampai hanya karena pada anak kecil, maka kita anggap sepele dan tidak apa-apa.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berkata kepada seorang anak kecil, “Kemari! Aku akan memberimu sesuatu.” Lalu, ia tidak memberikannya maka ia telah melakukan satu kebohongan!” (HR Ahmad).

Dalam hadis riwayat Abu Daud, Abdullah bin Amir mengisahkan bahwa pernah suatu hari seorang ibu memanggil anaknya yang tengah bermain.

“Kemari sayang, Ibu akan memberimu sesuatu!” kata sang ibu.

Melihat kejadian tersebut, Rasulullah SAW menghampiri ibu itu dan bertanya, “Apa yang akan kauberikan kepadanya?”

Sang ibu menjawab, “Sebuah kurma, wahai Rasulullah.”

Rasulullah SAW tersenyum mendengar jawaban sang ibu. Lalu, Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya kau tidak jadi memberinya sesuatu, akan tercatat sebagai dusta atasmu.”

مَنْ أَخْفَرَ مُسْلِمًا ، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ، لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلا عَدْلٌ ( رواه البخاري، رقم 1870 و مسلم، رقم 1370)
“Barangsiapa yang tidak menepati janji seorang muslim, maka dia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan.” (HR. Bukhari, 1870 dan Muslim, 1370)

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma dari Rasulullah sallallahu’alaihi wa salam bersabda,

إِنَّ الْغَادِرَ يَنْصِبُ اللَّهُ لَهُ لِوَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ أَلَا هَذِهِ غَدْرَةُ فُلَانٍ (رواه البخاري، رقم 6178، و مسلم، رقم 1735)
“Sungguh, Allah akan tancapkan bendera bagi orang yang berkhianat di hari kiamat. Lalu dikatakan: ‘Ketahuilah ini adalah pengkhianatan di fulan.” (HR. Bukhari, no. 6178, dan Muslim, no. 1735)[]

Ingat, Janji adalah Hutang, Tepatilah! - Islampos

Wafatnya Wanita ‘Penjaga’ Al-Quran
by yudi
BERITA kematian wanita penjaga Al-Qur’an itu tersebar ke berbagai penjuru Madinah. Ya, dialah Hafshah. Pada tahun 41 Hijriyah, hanya beberapa hari berlalu dari bulan Sya’ban, ia berpulang menjumpai sang suami, kekasih, dan nabinya, Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam.

BACA JUGA: Keutaman Istri Nabi ﷺ Zainab binti Khuzaimah

Para sahabat yang mendengar berita itu langsung datang untuk kemudian mengantarkan jenazahnya, khususnya Abu Hurairah dan Abu Said Al-Khudri. Jenazah Hafshah dishalatkan gubernur Madinah saat itu, Marwan bin Hakam, jenazahnya saat itu di makamkan di Baqi’.

Hafshah meninggal pada usia enam puluh tiga tahun. Saudaranya, Abdullah dan Ashim, bersama Salim dan Hamzah (keduanya anak Abdullah bin Umar), turun ke liang kubur untuk menguburkan jenazahnya.

Lembaran cerita perjalanannya yang dipenuhi ibadah, pemberian, dan pengorbanan. Hafshah yang disebut-sebut oleh Abu Nu’aim, “Wanita ahli puasa, shalat malam, dan selalu menegur nafsu lawwamah-nya, Hafshah binti Umar bin Khattab. Ia pewaris lembaran-lembaran yang menyatukan Al-Qur’an,”

BACA JUGA: Istri-istri Nabi ﷺ Tidak Pernah Naik Haji setelah Rasulullah Wafat

Hafshah yang dikabarkan oleh Jibril kepada Rasulullah bahwasannya ia adalah ahli puasa dan shalat malam, yang juga istri beliau di Surga, kini telah pergi untuk selamanya. Namun segala lembaran kisah kebaikannya akan tetap tercatat di dalam dada kaum muslimin.

Semoga Allah meridhai dan mempertemukannya dengan Sang Kekasih shalallahu ‘alaihi wasallam di surge-Nya, tempat rahmat-Nya berada. Sungguh Allah Maha Kuasa untuk itu. []

Sumber: Ummul Qura, Shahabiyat Haula Ar-rasul, Biografi 35 Shahabiyah Nabi. Syaikh Mahmud Al-Mishri., hal 220.

Wafatnya Wanita 'Penjaga' Al-Quran - Islampos

Keutaman Istri Nabi Zainab binti Khuzaimah
by yudi
ZAINAB binti Khuzaimah, salah satu isteri Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam. Ia dikenal dengan sebutan ibunya orang-orang miskin. Ia hidup di alam kasih sayang dan cinta kasih, hidup dalam kehangatan dan kebesaran Islam. Ia merasa begitu bahagia kala mengasihi, menyayangi, dan berbuat baik kepada orang-orang miskin.

BACA JUGA:  Istri-istri Nabi Tidak Pernah Naik Haji setelah Rasulullah Wafat

Hampir seluruh waktunya, Zainab gunakan untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Mulai dari menjaga, memberi makan, dan bersedekah kepada sejumlah orang-orang miskin. Itulah mengapa ia disebut “ibu orang-orang miskin”. Nama ini tentunya sudah cukup menjadi aroma wangi kasih sayang.

Sikap yang ada dalam diri Zainab membuatnya tidak begitu berminat dalam bersaing dengan Aisyah dan juga Hafshah yang sudah lebh dulu memasuki rumah tangga Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Aisyah dan Hafshah yang memiliki kedudukan besar di mata Nabi tidak membuatnya bersikap berlebihan. Begitu juga dengan Aisyah dan Hafshah sendiri, keduanya tidak memiliki motif kemarahan pada perempuan pendatang baru, Zainab binti Khuzaimah.

BACA JUGA: Empat Pelajaran dari Kehidupan Istri Nabi Khadijah

Ibunda kita, Zainab binti Khuzaimah adalah wanita terbaik di antara wanita-wanita terbaik. Wanita baik di antara mereka yang memiliki jiwa yang baik. Tidak ada yang keluar dari biliknya selain sedekah dan juga ketaatan. Sungguh amalan yang mulia nan agung. []

Sumber: Ummul Qura, Biografi 35 Shahabiyah Nabi, Karya Syaikh Mahmud Al-Mishri., hal 227.

Keutaman Istri Nabi Zainab binti Khuzaimah - Islampos

Benarkah Tidak Usah Wudhu Lagi Sesudah Mandi?
by Saad Saefullah
WUDHU adalah ritual mensucikan diri dari hadats kecil sebelum melaksanakan ibadah yang mensyaratkan kesucian diri kita sebelum melaksanakannya, contohnya seperti shalat. Wudhu selain sebagai sarana mensucikan diri, juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti menghindari timbulnya jerawat, karena wajah kita senantiasa dibasuh dan dibersihkan. Selain itu, wudhu juga membuat lubang hidung kita selalu bersih dan terawat.

Berbicara mengenai wudhu, banyak masalah fikih seputar wudhu yang kerap kali menjadi perdebatan salah satunya adalah soal apakah mandi sudah mencukupi untuk wudhu, artinya kita tidak usah wudhu lagi sesudah mandi? 

BACA JUGA: Hal-hal Ini Dimakruhkan ketika Wudhu

Menurut Al-Ustadz Muhammad As-Sarbini Al-Makassari mengutip pendapat As-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz dalam Majmu’ Al-Fatawa, jika yang dimaksud dengan mandi biasa adalah mandi yang dilakukan sekadar untuk bersih-bersih dan menyegarkan tubuh, maka masalahnya jelas bahwa hal itu bukan ibadah yang terkait dengan bersuci dari hadats, dan tentu saja tidak mewakili wudhu. Demikian pula halnya jika yang dimaksud adalah mandi yang disyariatkan untuk shalat Jum’at, mandi untuk shalat hari raya (‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha) serta mandi lainnya yang disyariatkan bukan untuk mengangkat hadats. Mandi karena hal-hal tersebut tidak terkait dengan hadats, sehingga tidak bisa mewakili wudhu dalam mengangkat hadats kecil.

Menurut jumhur ulama, apabila seseorang telah mengerjakan mandi besar, maka ia tidak perlu berwudhu lagi, seperti yang telah dinyatakan oleh Al-Imam An-Nawawi, Ibnu Batthal, Asy-Syaukani dan para ulama lainnya. (Nailul Authar, 1/273) 

Bahkan menurut Ibnu Umar ra berwudhu lagi padahal telah mengerjakan mandi besar dianggap perbuatan berlebihan.

Diriwayatkan dari Abu Ishaq, bahwa ada seorang laki-laki berkata pada Ibnu Umar ra: “Sesungguhnya saya berwudhu setelah mandi (janabah).” Ibnu Umar menjawab: “Engkau telah berlebihan.” (al Mushannaf 1/88)

Imam Asy Syaukani ra berkata: Diriwayatkan dari Hudzaifah, bahwa dia berkata: “Apakah tidak cukup bagi kalian mandi janabah dari ubun-ubun hingga ke kedua kaki, sampai-sampai kalian berwudhu segala?” Perkataan seperti itu juga telah diriwayatkan dari jamaah para sahabat dan orang-orang setelah mereka, sampai Abu Bakar bin Al ‘Arabi berkata: “Bahwa para ulama tidak berselisih pendapat, bahwa wudhu telah masuk ke dalam cakupan mandi janabah, dan niat bersuci dari janabah juga berlaku bagi niat bersuci dari hadats, dan itu dapat menghilangkan hadats tersebut. Karena sesungguhnya halangan-halangan bagi orang yang janabah lebih banyak dari orang yang sekadar berhadats. Oleh karena itu, sesuatu yang lebih sedikit sudah masuk ke dalam niat yang besar, dan niat besar sudah mencakupi niat yang sedikit.” (Nailul Authar, 2/136)

Ibnu Qudamah berkata, “Mandi (junub) dijadikan sebagai akhir dari larangan untuk shalat, karenanya jika dia telah mandi, maka wajib untuk tidak terlarang dari shalat. Sesungguhnya keduanya yaitu mandi dan wudhu, dua ibadah yang sejenis, maka yang kecil di antara keduanya (wudhu) masuk (terwakili) ke dalam yang besar sebagaimana halnya umrah dalam haji.” (Al-Mughny, 1/289) 

Dalil yang mereka gunakan adalah riwayat ‘Aisyah ra, dia berkata “Adalah Rasulullah SAW. Tidak wudhu lagi setelah dia mandi (mandi janabat).” (HR. An-Nasa’i, Shahih)

Imam Abul Hasan Muhammad bin Abdil Hadi as-Sindi berkata tentang hadits dari ‘Aisyah di atas: “Yaitu Shalat sesudah mandi dan sebelum hadats dengan tanpa wudhu baru, telah memadai wudhu yang dilakukan sebelum mandi, atau telah mencukupi semuanya dalam cakupan mandi (janabah). Wallahu A’lam.” (Syarh An-Nasa’i, 1/191)

Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidaklah berwudhu setelah mandi (mandi janabat), sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits shahih. (Ahmad: 430, at-Tirmidzi:107, Abu Daud: 250, Ibnu Majah: 579)

BACA JUGA: Habis Mandi, Bolehkan Berwudhu tanpa Berbusana Terlebih Dulu?

Khalifah Umar bin Khattab pernah ditanya tentang wudhu setelah mandi janabat, beliau menjawab, “A

Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

http://peceq.blogspot.com/2019/03/barangkali-ia-ingin-membersihkan.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Apa Itu Geranium Geranium Essential Oil Dan Apa Manfaat Serta Kegunaannya

Apa Itu Geranium Geranium Essential Oil Dan Apa Manfaat Serta Kegunaannya

papar berkaitan - pada 30/3/2019 - jumlah : 370 hits
APA ITU GERANIUM GERANIUM ESSENTIAL OILDAN APA MANFAAT SERTA KEGUNAANNYA Geranium oil umumnya kebanyakan digunakan sebagai elemen dalam aromaterapi bagi tujuan manfaat kesehatan Minyak ini digunakan sebagai pengubatan holistik untuk meningk...
Tips Penting Jika Anda Ingin Membeli Iphone Atau Smartphone Terpakai

Tips Penting Jika Anda Ingin Membeli Iphone Atau Smartphone Terpakai

papar berkaitan - pada 22/3/2019 - jumlah : 353 hits
Ramai orang suka membeli smartphone terpakai terutama yang berjenama seperti Iphone atau Samsung atau Huawei atau Xiomi Pcophone tetapi tidak pasti cara untuk memeriksa kualiti smartphone Ramai yang membeli kerana harganya yang murah semata...
Ulama Ini Ingin Pubg Dilarang Dia Beranggapan Game Itu Bisa Mengubah Anak Anak Jadi Teroris

Ulama Ini Ingin Pubg Dilarang Dia Beranggapan Game Itu Bisa Mengubah Anak Anak Jadi Teroris

papar berkaitan - pada 19/3/2019 - jumlah : 316 hits
Anda mungkin punya teman yang sehari harinya menghabiskan waktu untuk bermain PUBG Entah di ponsel atau di PC Namun terkait pembantaian di dua masjid di Christchurch Selandia Baru pada JUmat tempor hari mufti negara bagian Negeri Sembilan M...
Itu Sayalah Bukan Patung Barbie Buat Hal Lagi Ramai Ingat Dirinya Patung Kek

Itu Sayalah Bukan Patung Barbie Buat Hal Lagi Ramai Ingat Dirinya Patung Kek

papar berkaitan - pada 1/4/2019 - jumlah : 440 hits
JIKA sebelum ini usahawan kosmetik muda Izuebiela pernah tular kerana berkunjung ke Pasar Awam Taman Tun Dr Ismail dengan penampilan seperti patung Barbie namun kali ini lain pula ceritanya Sejak Sabtu lalu Izuebiela kembali menjadi bualan ...
Mengenali Sistem Secure Tac Bagaimana Ia Memberi Manfaat Kepada Urusan Perbankan

Mengenali Sistem Secure Tac Bagaimana Ia Memberi Manfaat Kepada Urusan Perbankan

papar berkaitan - pada 30/3/2019 - jumlah : 202 hits
Pada saat ini penggunaan internet sudah menjadi perkara asas dalam masyarakat moden pada hari ini Internet sering digunakan untuk berhubung mendapatkan informasi terkini selain memudahkan pengguna membuat urusan jual beli Dengan pertumbuhan...
Sekian Lama Kita Solat Tetapi Masih Belum Hafal Maksud Bacaannya Semoga Memberi Manfaat

Sekian Lama Kita Solat Tetapi Masih Belum Hafal Maksud Bacaannya Semoga Memberi Manfaat

papar berkaitan - pada 2/4/2019 - jumlah : 294 hits
Marilah kita renung renungkan dan faham fahamkan setiap rangkap yang kita sebut sewaktu kita solat Takbiratul Ihram Takbir Allah Maha Besar Doa Iftitah Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah dengan banyaknya Maha suci Allah sepanjang p...
Sebuah Negeri Di Mana Adzan Pernah Hilang Dan Itu Nyata

Sebuah Negeri Di Mana Adzan Pernah Hilang Dan Itu Nyata

papar berkaitan - pada 27/3/2019 - jumlah : 337 hits
Adzan Rosullulah Tak Seperti Itu Cucu Ku 3 Maret 1924 Masa kelam runtuhnya dunia islam tanpa pemimpin Khilafah Ustmaniyah dihapuskan oleh kalangan sekuler Turki Siang itu 8 tahun setelah imperium besar Islam runtuh Cerita sebuah keluarga me...
Baca Penjelasan Lelaki Ini Tentang Isu Pencemaran Sungai Kim Kim Istihar Darurat Atau Pun Tidak

Baca Penjelasan Lelaki Ini Tentang Isu Pencemaran Sungai Kim Kim Istihar Darurat Atau Pun Tidak

papar berkaitan - pada 15/3/2019 - jumlah : 548 hits
Rrtikel ini dipetik dari tweet saudara di laman twitter nya PENCEMARAN SUNGAI KIM KIM ISYTIHAR DARURAT ATAU TIDAK Ada yang desak perisytiharan darurat ada yang tolak Tapi berapa ramai yang faham apa yang didesak atau ditolak ni Fahamkan dul...
Saya Tak Pernah Diet Tak Tahu Apa Itu Erti Diet

Saya Tak Pernah Diet Tak Tahu Apa Itu Erti Diet

papar berkaitan - pada 27/3/2019 - jumlah : 443 hits
Nama Ruhainies sememangnya tidak asing lagi dalam industri tanah air Memiliki rupa paras menawan pasti ramai yang mudah mengingati pelakon ini Diberi The post appeared first on
Wordplay And Slang For Brand Name

Kl Chinatown Festival 2024

Cultural Reasons Make Malaysians Target For Human Trafficking Says Firm

Hiburan Tahu Lah Minat Tapi Tak Perlu Follow Netizen Kecewa Lihat Pemakaian Daiyan Trisha

Seketika Di Tugu Negara

Cops Probing Into Foreigner S Death In Custody At Klia

Cikgu Bawa Trip Tadika Naik Kapal Terbang Dengan Kawan Kawan Pengalaman Baru Anak Anak

Makan Steamboat Dapat Henna Free


echo '';
Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Lara Kasih Slot Samarinda TV3

Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 2 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Keputusan Markah Peserta Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dhia Kasyrani Slot Akasia TV3


Bitcoin Menghampiri Us 100 000 Mdapa Memberi Peringatan Kepada Pelabur Untuk Lebih Peka

Apa Itu Thyroid Tummy Punca Perut Buncit Yang Jarang Disedari

Topvision Daripada Pasaran Leap Ke Pasaran Ace Bursa Malaysia Securities Berhad

Pengalaman Stay Casabella Homestay Di Batam

Coffee Is For Closers The Motivational Phrase From Quot Glengarry Glen Ross

Coffee 2 0 Brewing The Future Of A Beloved Beverage