Antara Bahagia Dengan Bahagianmu 10276
Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى (Subḥānahu Wa Taʿālā) dan Rasulullah ﷺ
Miftah H. Yusufpati Reportase - SINDOnews
KALAM Sabtu, 09 Mei 2020 - 02:21 WIBCara Memilih Jalan, Menurut Abu NawasSetahu mereka kedua jalan itu memang menuju ke hutan tetapi hutan yang mereka tuju adalah hutan wisata. Bukan hutan yang dihuni binatang-binatang buas.
KALAM Jum'at, 08 Mei 2020 - 17:03 WIBTata Cara Zakat Fitrah: Percepatan Pembayaran dan NiatnyaZakat fitrah mengandung banyak hikmah dari segi waktu pelaksanaannya, materi zakatnya, orang yang terkena kewajiban, dan mereka yang berhak menerimanya.
KALAM Jum'at, 08 Mei 2020 - 16:23 WIBBegini Cara Merayakan dan Memaknai Lebaran dan Idul FitriIdul Fitri diperkirakan akan jatuh pada tanggal 23 Mei 2020. Jika itu terjadi berarti puasa tahun ini digenapkan 30 hari. Lalu bagaimana kita memaknainya?
KALAM Jum'at, 08 Mei 2020 - 16:06 WIBBatas Dogma: Biar Saja Batu Itu di SituRaja memerintahkan kuli pemanggul batu untuk menurunkan batu dari pundaknya. Perintah itupun langsung dilaksanakan. Batu tersebut berada di tengah jalan.
KALAM Jum'at, 08 Mei 2020 - 04:21 WIBTidak Banyak Tidur di Siang Hari, Sebagian dari Tata Krama Puasa
KALAM Jum'at, 08 Mei 2020 - 04:20 WIBKisah Sufi: Sultan yang Menjadi Orang BuanganSyaikh meminta Sultan memasukkan kepalanya dalam air sesaat saja. Segera setelah Sultan melakukan itu, ia merasa berada di sebuah pantai yang sepi.
KALAM Jum'at, 08 Mei 2020 - 03:18 WIBAbu Nawas: Cinta itu Buta, Maka Perlu Diobati KebutaannyaSecara tak terduga Pangeran jatuh sakit. Sudah banyak tabib yang didatangkan untuk memeriksa dan mengobati tapi tak seorang pun mampu menyembuhkannya.
KALAM Kamis, 07 Mei 2020 - 17:14 WIBLailatul Qadar: Bagaimana Datangnya, Apa Tiap Orang akan Mendapatkan?Tamu agung yang berkunjung ke satu tempat, tidak akan datang menemui setiap orang di lokasi itu, walaupun setiap orang di tempat itu mendambakannya.
KALAM Kamis, 07 Mei 2020 - 16:20 WIBLailatul Qadar: Ada Pendapat Turun Sekali Pada Era Nabi SajaMenurut Quraish, memang turunnya Al-Quran 15 abad yang lalu terjadi pada malam Lailatul Qadar, tetapi itu bukan berarti malam mulia itu hadir pada saat itu saja.
KALAM Kamis, 07 Mei 2020 - 15:42 WIBBegini Tata Cara Salat Id di Rumah, Sendiri Maupun BerjamaahDi tengah wabah corona, umat Islam bisa mengerjakan salat Idul Fitri di rumah masing-masing. Salat Id di rumah itu, lakukan seperti salat subuh. Begini tata caranya.
KALAM Kamis, 07 Mei 2020 - 15:17 WIBPerang Badar (2): Bukti Dahsyatnya Kekuatan Doa dan KeyakinanRasulullah cemas akan peristiwa yang bakal terjadi hari itu. Sungguh pilu hatinya melihat nasib yang akan menimpa Islam sekiranya Muslimin kalah.
KALAM Kamis, 07 Mei 2020 - 10:59 WIBPerang Badar (1): Menguji Kesetiaan Kaum AnsharBegitu Sa'd selesai bicara, wajah Rasulullah tampak berseri. Katanya: Berangkatlah, dan gembirakan! Allah sudah menjanjikan kepadaku atas salah satunya dari dua kelompok itu.
KALAM Kamis, 07 Mei 2020 - 03:28 WIBRaja Minta Nasehat Agama Kepada Abu NawasEngkau kupanggil bukan untuk kupermainkan atau kuperangkap. Aku benar-benar memerlukan bantuanmu, kata Baginda kepada Abu Nawas dengan wajah serius.
KALAM Kamis, 07 Mei 2020 - 03:16 WIBSejarah Turunnya dan Tujuan Pokok Al-Quran, Menurut Quraish ShihabQuraish Shihab membagi sejarah turunnya Al-Quran dalam tiga periode. Meski pada hakikatnya periode pertama dan kedua adalah kumpulan dari ayat-ayat Makkiyah.
KALAM Kamis, 07 Mei 2020 - 03:03 WIBAnak-anak Nabi Adam: Qobil Mati Saat Jadi Tawanan PerangKalah perang, Qabil ditawan oleh Syits. Dia ditahan di tempat yang panas sampai meninggal. Anak-anak Qabil bermaksud menguburkannya tapi Iblis melarang.
KALAM Rabu, 06 Mei 2020 - 17:14 WIBMenyegerakan Berbuka Itu Kebaikan, Menunda Adalah Keburukan
KALAM Rabu, 06 Mei 2020 - 16:11 WIBPenghulu Wanita di Surga, Sayyidah Fatimah Wafat di Bulan RamadhanRasulullah mengabarkan pada Fatimah, ia adalah orang pertama dari keluarganya yang akan menyusulnya. Beliau berkata: Tidakkah engkau ridha, menjadi penghulu wanita di surga?
KALAM Rabu, 06 Mei 2020 - 15:15 WIBTahun Musibah: Habil Terbunuh, Qabil Kawin Lari Dengan IqlimaSetelah Adam merasa yakin anaknya telah terbunuh, dia menangis. Begitu juga Hawa. Mereka berteriak. Dan tahun itu menjadi tahun musibah bagi anak-anak mereka.
KALAM Rabu, 06 Mei 2020 - 14:44 WIBKisah Sufi: Bukti Cinta Pada NabiKetika tiba giliran lelaki itu Rasulullah saw mengusirnya dan menyuruhnya pergi. Lelaki itu berteriak, Ya Rasulullah, aku ini umatmu yang mencintaimu juga.
KALAM Rabu, 06 Mei 2020 - 04:00 WIBNuzulul Qur'an: Tafsir dan Kisah Turunnya Surat Al-Alaq 1-5
2
Sunday, May 10, 2020Misi 5 Gajah Membantu Orang Asli. Gajah&normal baharu'.
MISI 'istimewa' menghantar bantuan makanan menggunakan lima ekor gajah. Kaedah dianggap unik itu ternyata berjaya membantu ratusan penduduk perkampungan Orang Asli Che Wong yang tinggal jauh di belantara Pahang.Usaha itu dilakukan petugas Pusat Konservasi Gajah Kebangsaan (PKGK) Kuala Gandah, Lanchang, Pahang, dalam memastikan masyarakat Orang Asli turut menerima bantuan sepanjang tempoh Perintah Kawalan Pergerakan (PKP).Difahamkan lima ekor gajah denak bernama Sanum, Timur, Kala, Alam dan Kasturi digunakan untuk tujuan itu.Ketua PKGK Kuala Gandah Lanchang, Mohamad Khairul Adha Mat Amin berkata, misi bantuan bergajah itu bermula 18 April lalu membabitkan bantuan ke empat perkampungan utama Orang Asli Che Wong iaitu Kampung Baek, Kampung Senil, Kampung Asli Serluh dan Kampung Lata Tujuh di sekitar Daerah Temerloh.
Menurutnya, misi perjalanan menggunakan gajah dijinakkan itu mengambil masa tiga hari untuk sampai ke satu-satu lokasi bergantung kesukaran bentuk muka bumi."Setiap perkampungan itu mempunyai sekitar 20 keluarga yang menetap di dalam kawasan hutan Rezab Hidupan Liar, Krau dibawah pengurusan Jabatan Perlindungan Hidupan Liar dan Taman Negara (Perhilitan)."Program ini dijayakan 12 kakitangan membabitkan seorang pegawai (Ketua Pusat Konservasi Gajah Kebangsaan), sembilan Mahut (penggembala) gajah dan dua nature guide Kuala Gandah," katanya.Beliau berkata, misi penghantaran makanan kepada penduduk Orang Asli menggunakan gajah adalah julung kali dilaksanakan Perhilitan dan pertama kali dijalankan di negara ini."Barangan makanan kering yang dibekalkan adalah hasil sumbangan daripada pelawat yang pernah mengunjungi PKGK Kuala Gandah."Lokasi penempatan Orang Asli dilawati itu diakui terpencil di dalam hutan dan sebahagiannya hanya boleh dimasuki menggunakan motosikal melalui denai hutan," katanya.Menurutnya, gajah denak digunakan itu berjaya melepasi denai, sungai dan pelbagai halangan bentuk muka bumi untuk sampai ke semua perkampungan itu sambil membawa ratusan kilogram bantuan."Laluan menuju ke Lata Tujuh juga sangat sukar menggunakan gajah kerana terdapat banyak dinding berbatu. Malah gajah ini perlu diberikan rehat sebelum dibawa pulang ke PKPG."Inisiatif penggunaan gajah ini adalah aktiviti 'serampang dua mata'. Selain objektif melaksanakan rutin bulanan Operasi Rondaan Bergajah, kami turut menyalurkan bekalan makanan kepada penduduk Orang Asli yang dibimbangi kekurangan makanan sepanjang tempoh PKP."Kebiasaannya dalam tempoh tertentu, mereka akan keluar dari kawasan hutan ke kedai di sekitar Kuala Gandah untuk mendapatkan barangan makanan asas. Namun, bekalan makanan mereka terjejas memandangkan kebanyakan kedai terpaksa ditutup bagi mematuhi arahan PKP," katanya.Menurutnya, penduduk Orang Asli itu juga bergantung kepada hasil hutan bagi menyara kehidupan selain menjalankan aktiviti bercucuk tanam seperti ubi kayu, pisang dan padi bukit."Rondaan Bergajah sebahagian daripada program latihan pengurusan gajah di Kuala Gandah selain mampu meningkatkan kecergasan fizikal dan kecerdasan gajah."Misi ini turut berupaya mengeratkan hubungan dan keserasian antara pengendali dengan gajah denak terbabit."Semua gajah denak digunakan itu adalah gajah yang pernah diselamatkan dan ditempatkan di Pusat Konservasi Gajah Kebangsaan Kuala Gandah sejak lebih 10 tahun lalu," katanya.
ANTARA masyarakat Orang Asli yang menerima bantuan disalurkan Perhilitan. FOTO NSTPMohamad Khairul berkata, gajah terbabit sedang dilatih sebagai pelapis bagi gajah bernama Abot dan Rambai yang sering digunakan untuk kerja menyelamat atau operasi pemindahan gajah liar di kawasan konflik manusia serta gajah.Beliau berkata, rondaan bergajah juga adalah inisiatif Jabatan Perhilitan melalui Pusat Konservasi Gajah Kebangsaan Kuala Gandah bagi meningkatkan tahap perlindungan khazanah negara di dalam kawasan hutan Rezab Hidupan Liar Krau dari aktiviti seperti pencerobohan, pengambilan hasil hutan atau pemburuan haram."Misi bantuan terkini sedang dilakukan bermula kelmarin melalui serahan bantuan makanan kepada kira-kira 110 keluarga Orang Asli di sekitar Kuala Gandah."Penduduk Orang Asli Che Wong di sekitar Kuala Gandah dan di hutan Krau sangat bertuah kerana sentiasa mendapat perhatian dan bantuan daripada pemimpin masyarakat dan agensi lain yang berkaitan seperti Jabatam Kemajuan Orang Asli (JAKOA), Jabatan Kesihatan Negeri dan Pejabat Agama Islam Negeri serta pertubuhan bukan kerajaan," katanya.
LIMA ekor gajah denak Pusat Konservasi Gajah Kebangsaan (PKGK) Kuala Gandah digunakan untuk menyalurkan bantuan kepada Orang Asli di pedalaman. FOTO NSTP Komen Weblog Ibnu Hasyim: Gajah, ingatkan kita kepada Surah al-Fiil (bermakna “gajah”) di dalam Al-Quran. Ianya bersempena dengan pasukan bergajah dalam perancangan jahat oleh pemimpin Habsyah 'super power' waktu itu (kini Ethiopia), bernama Abrahah bin al-Sabah untuk menyerang Kaabah.
Firman Allah;
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ. أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ. وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ. تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ. فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍMaksudnya :
“Tidakkah engkau tahu (wahai Muhammad), bagaimana Tuhanmu memperbuat terhadap orang-orang yang mempunyai gajah?”“Tidakkah Dia menjadikan tipu daya mereka sia-sia.”“Dan Dia (Allah) mengirim kepada mereka burung yang berbondong-bondong.” “Yang melempar mereka dengan batu dan tanah yang keras.” “Lalu Allah menjadikan mereka seperti daun yang dimakan ulat.” (surah al-Fiil, ayat 1-5)
Sila lihat tafsirnya,
Hasil PencarianHasil carian webTafsir Surah al-Fiil (Gajah) : Sunnah Perjuangan dan http://www.tarbawi.my/2013/02/sunnah-perjuangan-dalam-tafsir-surah-al.html
Peristiwa 'Tahun Gajah' yang berlaku pada 571M itu sebagai tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, pembawa normal baru kepada tamadun dunia masa itu. Pergantian 'Normal Baharu' pimpinan Muhammad SAW dari Abrahah lambang pimpinan 'Normal Lama' itu, dihantar Allah SWT melalui peristiwa tahun gajah.
Peristiwa super power tentera bergajah paling canggih itu dimusnahkan oleh serangan batu-batu kecil dari 'burung-burung ababil'. Ada yang menafsirkan, terbawa bersama batu itu adalah wabak penyakit yang akhirnya memusnahkan tentera Abrahah.
Pada saya, berbalik kepada virus Covid-19 masakini..
Peringkat Antarabangsa, adakah kedatangan virus Covid-19 di dunia kini untuk mengubah perancangan jahat pemimpin yang menguasai dunia sekarang?Peringkat Malaysia, adakah kedatangan virus Covid-19 ini telah mengubah kepimpinnan politik Malaysia sebelum PM ke 8 kepada sekarang melalui 'normal baharu'?Maaf, itu hanya pandangan. Sekian.Ibnu Hasyim: Misi 5 Gajah Membantu Orang Asli. Gajah&normal baharu'.
Ramadhan 1441 HKapan Malam Lailatul Qadar? Ini Penjelasannya dan Tanda-Tanda serta Keistimewaan Malam Seribu BulanMinggu, 10 Mei 2020 14:54lihat foto
SERAMBINEWS.COM/ZAINAL ARIFIN M NURIlustrasi berdoa di Bulan Ramadhan.
SERAMBINEWS.COM - Kapan terjadi Malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan 2020 ini? Simak tanda-tanda dan keistimewaannya berikut ini
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim saat bulan Ramadhan
Malam ini disebut sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan
Apa itu Malam Lailatul Qadar? Pada Ramadhan ke berapa jatuhnya
Terkait dengan hal itu, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Dr. H. Baidi, memberikan penjelasan
Pada tayangan Tanya Ustaz di Kanal YouTube Tribunnews.com, Baidi menunjukkan ayat yang membicarakan soal Lailatul Qadar
()Ilustrasi berdzikir saat Ramadhan. (Pxhere)Ayat Al-Quran tersebut adalah Surah Al-Qadr yang bunyinya sebagai berikut
Surah Al-Qadrإِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِinnā anzalnāhu fī lailatil-qadrArtinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan."وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِwa mā adrāka mā lailatul-qadrArtinya: "Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍlailatul-qadri khairum min alfi syahrArtinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍtanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amrArtinya: "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِsalāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajrArtinya: "Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."Malam yang Lebih Baik dari Seribu BulanBaidi menjelaskan bahwa pahala yang didapatkan ketika orang melaksanakan ibadah di waktu Lailatul Qadar itu lebih baik dibanding seribu bulan atau kurang lebih 84 tahun
Oleh karena itu ada sunnah, yakni pada 10 hari terakhir diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk melakukan iktikaf
"Kencangkan ikat pinggang, jauhkan tempat tidur, jauhkan berbagai godaan dunia untuk menyambut yang namanya Lailatul Qadar," ucap Dr H Baidi
Lantas pada malam Ramadhan yang ke berapa jatuh Lailatul Qadar
Menjawab hal itu, Baidi mengatakan tidak ada penjelasan terkait kapan waktu tiba Malam Lailatul Qadar
Namun, ada sejumlah ulama yang memberikan pendapat mengenai jatuhnya malam yang lebih baik dari seribu bulan ini
Apabila awal Ramadhan pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29
Bila awal puasa dimulai pada hari Senin, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21
Jika puasa diawali pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27
Namun jika awal puasa pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25
Dan jika awal puasa adalah hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23
Baidi menambahkan, sesungguhnya tidak ada yang tau jelas kapan malam Lailatul Qadar terjadi karena itu rahasia Allah SWT
Tanda-Tanda Malam Lailatul QadarAdapun tanda-tanda secara alamiah terkait terjadinya Malam Lailatul Qadar sebagaimana dijelaskan oleh Baidi, yakni sebagai berikut
Suasana pagi atau malam hari sangat tenang dan udaranya segar
Selain itu, sinar matahari ketika pagi hari cukup cerah dan tidak panas, dan lain sebagainya
Lebih lanjut, Baidi menerangkan bahwa untuk mendapatkan Malam Lailatul Qadar, umat islam dianjurkan melakukan amalan pada 10 hari terakhir Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil
Sementara itu, Ketua Prodi Ilmu Al Quran dan Tafsir IAIN Surakarta, Tsalis Muttaqin, juga sependapat
Namun, menurutnya ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa jika ingin mendapatkan Malam Lailatul Qadar, maka haruslah bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah Ramadhan pada malam pertama hingga akhir
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)• Bisa Diamalkan Selama Bulan Ramadhan 2020, Berikut Bacaan Zikir untuk Menghapus Dosa• Mengenal Perbedaan Malam Nuzulul Quran dan Malam Lailatul Qadar serta Kaitan Keduanya• Berikut Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar di Bulan Suci Ramadhan• Amalan-amalan yang Dianjurkan Rasulullah SAW di Malam Lailatul Qadar, Bacakan Doa IniArtikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kapan Terjadi Malam Lailatul Qadar? Ini Tanda-Tanda dan Keistimewaan Malam Seribu Bulan RamadhanKapan Malam Lailatul Qadar? Ini Penjelasannya dan Tanda-Tanda serta Keistimewaan Malam Seribu Bulan - Serambi Indonesia
Kisah Pilu ABK Indonesia di Kapal Nelayan Cina, dari Tidur Cuma 3 Jam Hingga Biasa Dimaki dan Ditendangby Sodikin
Para ABK asal Indonesia bekerja di kapal penangkap ikan yang memburu sirip hiu. Foto: BBC/KFEMANAK Buah Kapal (ABK) Indonesia di kapal nelayan Cina diduga menjadi korban eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan. Hal ini berdasarkan laporan yang diterbitkan mediaedia Korea Selatan, MBC karena permintaan bantuan dari ABK yang diajukan ke pemerintah Korea Selatan ketika kapal memasuki Pelabuhan Busan
Bahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengumumkan empat dari ABK yang bekerja di kapal itu meninggal dunia
Tiga dikuburkan di laut (dilarung), sementara satu orang meninggal dunia di satu fasilitas kesehatan di Busan
BACA JUGA: Turun di Bandara Soekarno-Hatta, 11 ABK Kapal Pesiar Italia Positif CoronaPemerintah Indonesia meminta pemerintah Cina menyelidiki kasus ini dan meminta perusahaan kapal itu bertanggung jawab
Para ABK yang bekerja di kapal nelayan Cina itu menceritakan bagaimana pahitnya mereka bekerja di kapal Long Xin 629. Salah seorang ABK Indonesia itu, BR, mengaku ia tidak mampu bekerja di atas kapal ikan berbendera Cina itu, karena jam kerjanya yang di luar batas. “Bekerja terus, buat makan (hanya dapat waktu) sekitar 10 menit dan 15 menit. Kami bekerja mulai jam 11 siang sampai jam 4 dan 5 pagi,” ujarnya dalam wawancara melalui video online dengan BBC, Kamis (7/5/2020)
“Setiap hari begitu,” kata BR
Rekannya, MY, 20 tahun, mengatakan hal serupa
Foto: BBC/KFEMPria lulusan SMK di Kepulauan Natuna, Riau ini, acap kali “hanya tidur tiga jam”. Sisanya membanting tulang mencari ikan
“Kalau kita ngeburu kerjaan (mencari ikan), kadang kita tidur cuma tiga jam,” ungkapnya
Tidak hanya masalah jam kerja yang di luar batas, NA, 20 tahun, anak buah kapal Long Xin 629 asal Makasar, Sulsel, mengaku ‘dianaktirikan’ soal makan dan minum
Menurutnya, ABK yang non-Indonesia mendapat jatah makanan yang “lebih bergizi” ketimbang mereka. “Kita dibedain dengan orang dia.”Di dalam kapal penangkap ikan itu, awalnya ada 20 ABK WNI dan sekitar enam orang adalah ABK asal China. “Air minumnya, kalau dia minum air mineral, kalau kami minum air sulingan dari air laut,” ungkap NA. “Kalau makanan, mereka makan yang segar-segar…,” kata NA
KR, 19, asal Manado, menambahkan, “Mereka makan enak-enak, kalau kami seringkali makan ikan yang biasanya buat umpan itu.”Sementara itu Andrisen, lulusan SMK jurusan bangunan, mengatakan sejumlah ABK juga sering tak mengerti apa yang disampaikan oleh pimpinan kapal yang berbahasa asing
BACA JUGA: Lawan Covid-19, MUI Minta Pemerintah Larang Masuknya TKA China ke Indonesia“Kami nggak ngerti. Dimarahin, dibentak-bentak sama dia. Kami ditendang dan dimaki-maki ketika kelelahan, itu sudah biasa,” katanya
Para ABK tersebut berharap pengalaman buruk mereka di atas kapal Long Xin 629 tidak dialami warga Indonesia yang tertarik untuk “melaut.”Untuk itulah, mereka mengharapkan agar perusahaan yang mengirimkan calon ABK agar lebih memperhatikan soal hak-hak mereka sebagai ABK. []SUMBER: BBCKisah Pilu ABK Indonesia di Kapal Nelayan Cina, dari Tidur Cuma 3 Jam Hingga Biasa Dimaki dan Ditendang – Islampos
Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dan Lailatul Qadar
by Sodikin
Ilustrasi. Foto: Flickriver
Oleh: Khairul Imam
Staf Pengajar di Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) An Nur YogyakartaMALAM itu, suasana sunyi, tenang, lengang. Angin merespons dengan semilirnya. Sejumlah malaikat turun ke langit dunia pada malam itu untuk menuntaskan berbagai perkara manusia. Ada pula yang bertugas membawakan sejumput keberkahan dari Tuhannya. Mereka turun berbaris memadati langit dunia sembari merapalkan tasbih, tahmid, dan tahlil. Malam itu tak seperti biasanya. Malam luar biasa yang tak seorang pun tahu tepatnya. Hanya saja dianjurkan bagi siapa yang berharap kebaikan dan kemuliaannya untuk menghadang malam dengan penghambaan dan pujian seriuh-riuhnya
Dalam membincangkan Lailatur Qadr, Syekh Abdul Qadir Al-Jilani berangkat dari pembacaannya terhadap Alquran. Singgungan tentang keutamaan malam itu sudah dimulai ketika membuka tafsiran bismillahirrahmanirrahim: Dengan nama Allah yang telah menentukan berbagai takdir makhluk di dalam hadirat ilmu-Nya dan lembaran ketetapan-Nya dengan diturunkannya Alquran kepada hamba-Nya. Juga sebagai pemberi peringatan bagi mereka ke jalan makrifat dan keimanan, sekaligus membangunkan mereka dari tidur panjang kelenaan dan kelalaian
BACA JUGA: Adakah Manusia yang Bisa Melihat Malam Lailatul Qadar?Pintu masuk di atas setidaknya menunjukkan kita secercah pemahaman tentang keajaiban lailatul qadr. Bahwa pada malam itu diturunkan Alquran dari tempat yang agung. Kalimat inna anzalnahu fi lailatil qadr menyiratkan turunnya Alquran dengan cara penuh kelembutan kepada seluruh hamba Allah SWT. Diturunkannya kitab ini pun sebagai pemberi penjelasan perihal jalan keselamatan dari api kebodohan. Sebab, orang-orang dungu tak akan menyambut malam agung itu, kecuali mereka yang memahami hakikat alam gaib
Maka dikatakan, wahai Muhammad, sekiranya Allah tidak memberitahumu perihal keagungan malam itu, niscaya tak ada yang mengetahui rahasia-rahasianya, hingga Allah memberitahukannya. Malam yang penuh keagungan dan hikmah. Malam yang berlimpah keberkahan, di mana amal saleh pada malam itu lebih baik dari seribu bulan. Bahkan para sahabat tidak pernah merasakan puncak kegembiraan sebagaimana ketika disebutkan firman-Nya, “malam itu lebih baik dari seribu bulan.”Para malaikat turun sejak terbenamnya matahari sampai terbitnya. Turunnya para malaikat ini disertai oleh punggawa mereka, yakni Jibril, sebagai jelmaan dari ar-Ruh al-Amin. Ruh yang menjelma rupa manusia dan makhluk teragung. Dialah malaikat paling mulia. Ada yang mengatakan, turunnya Jibril dengan rupa manusia, namun dengan jasad malaikat
Pada malam itu, mereka turun dengan berbaris-baris dan dipimpin oleh Jibril as. (Lihat QS an-Naba [78]: 36) atas izin Tuhan untuk menyelesaikan berbagai perkara kebaikan dan keberkahan. Mereka turun ke langit dunia hingga fajar menjelang dengan penuh kesejahteraan dan kedamaian, tanpa keburukan dan sihir. Kalimat mathla dengan lam fathah mengindikasikan tempat terbitnya; jika dengan kasrah menandakan terbitnya. Dan para malaikat menghaturkan salam kedamaian kepada orang-orang mukmin hingga terbitnya fajar. Demikian penjelasan Sang Syekh
Keutamaan malam itu pun mengundang ketakjuban malaikat Jibril, Sang Pembawa Wahyu. Dalam satu riwayat berkenaan dengan kalimat “malam yang lebih baik dari seribu bulan” yang dikutip Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, suatu ketika Rasulullah Saw berbincang-bincang dan mengisahkan empat sosok Bani Israil yang telah beribadah kepada Allah selama 80 tahun tanpa bermaksiat sama sekali. Kala itu beliau menyebutkan Ayub, Zakaria, Hizqil, dan Yusa’ bin Nun. Dengan kisah itu para sahabat pun merasa heran. Lalu datanglah Jibril as. sembari berkata, “Duhai Muhammad, engkau dan para sahabatmu takjub dengan hamba Allah yang telah beribadah selama 80 tahun tanpa melakukan kemaksiatan. Sementara Allah justru menurunkan sesuatu yang lebih baik dari itu semua, sambil membacakan surat al-Qadr sampai akhir. Dan ini lebih utama dari sesuatu yang mengejutkanmu dan para sahabatmu.” Maka, Nabi Saw pun merasa bahagia dengan itu
Namun demikian, tak ada yang tahu pasti kapan terjadinya malam itu. Hanya mengundang spekulasi yang mungkin sedikit mendekati. Akan tetapi, spekulasi ini tidak lantas tanpa ilmu. Tentunya tetap berlandaskan keilmuan yang ketat dan tidak sembrono. Bahkan Sang Syekh yang memiliki kecenderungan batiniah tidak mau menyimpulkan berdasarkan narasi batiniahnya. Dia tetap mengambil pendapat dari para imam dan fuqaha dari kalangan salafus saleh
Menurutnya, malam itu terjadi pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, tepatnya malam 27. Imam Malik mengatakan bahwa malam itu terjadi di semua malam sepuluh hari terakhir, sedangkan Imam Syafii, menyatakannya pada malam 21 Ramadhan. Mereka yang mengikuti pendapat Aisyah ra. Lailatul Qadr terjadi pada malam 29 Ramadhan, sementara Abu Burdah al-Aslami menyimpulkannya pada malam 23 Ramadhan. Abu Dzar dan Hasan Al-Bashri menyimpulkannya pada malam 25, dan Ibnu Abbas dan Ubay bin Kaab mengatakannya terjadi pada malam 27
Sepertinya Sang Syekh cenderung memaknainya terjadi pada malam 27 Ramadhan. kecenderungan dikuatkan dengan ragam dalil, di antaranya: Dari Ibnu Umar ra, “… Sementara para sahabat selalu menceritakan kepada Nabi Saw. tentang mimpi-mimpi mereka bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam ketujuh dari sepuluh malam yang akhir, maka Nabi Saw. bersabda: “Sungguh aku melihat bahwa mimpi kalian benar, dan Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam yang akhir. Maka siapa yang mau mencarinya, carilah pada sepuluh malam yang akhir (dari Ramadhan).”BACA JUGA: Benarkah Malam lailatul Qadar Sudah Tidak Ada Lagi?Untuk menguatkan argumennya tentang terjadinya malam Lailatul Qadr pada malam 27, lagi-lagi Sang Syekh mengambil dalil yang sekaligus simbolisme sufisme tentang angka tujuh. Sebuah narasi panjang dialog antara Ibnu Abbas dengan Umar bin Khattab ini menegaskan bahwa segala hal berporos pada angka tujuh. Misalnya, lapisan langit ada tujuh, lapisan bumi ada tujuh, malam-malam tujuh, planet-planet tujuh, bintang-bintang tujuh, sai antara shafa dan marwah tujuh kali, thawaf tujuh kali, lempar jumrah tujuh kali, penciptaan manusia selama tujuh hari, pemberian rezeki tujuh hari, membasuh muka tujuh kali, kata alhamdu dijadikan sebagai pembuka tujuh surat, tujuh bacaan Alquran (sabatu ahruf), dan lain sebagainya yang menyiratkan ragam rahasia angka tujuh
Selain sebagai petunjuk tentang keajaiban angka tujuh, simbolisme ini identik dengan sufisme yang tidak jarang membubuhkan makna intrinsik. Hal ini bukan berarti para sufi tidak puas dengan makna lahiriah, tapi makna batiniah ini menunjukkan kekayaan wacana dan penggalian terdalam yang khas hingga menembus batas relung jiwanya. Makna-makna intrinsik ini bukannya spekulasi yang nihil makna, justru jauh sebelumnya telah didahului oleh para sahabat Nabi Saw, hanya saja kita belum mengetahuinya, menggalinya, atau belum sampai ke sana. Wallahu alam bish shawab. []SUMBER: GANA ISLAMIKASyekh Abdul Qadir Al-Jilani dan Lailatul Qadar – Islampos
13 Pekerjaan Zaman Dulu yang Sudah Punah, Nomor 7 Ekstrem Banget!
Sebuah pekerjaan merupakan hal yang dibutuhkan oleh manusia. Karena dari pekerjaan tersebut akan mendapatkan upah sebagai imbalan dari jerih payah. Di zaman dulu, suatu pekerjaan banyak membutuhkan tenaga manusia. Namun, seiring perkembangan zaman dan tekhnologi membuat semua pekerjaan yang semestinya dikerjakan manusia harus tergantikan dengan produk tekhnologi. Beberapa bahkan harus punah, karena pekerjaan tersebut sudah tidak lagi menjadi efektif dan efisien untuk dikerjakan manusia di zaman yang sudah mulai serba cepat ini.
Berikut jenis-jenis pekerjaan zaman dulu yang sudah punah :
1. Pemburu Tikus
Di zaman dulu, populasi tikus di Eropa tak bisa terkendali. Hewan pengerat tersebut bisa saja menjadi ancaman penyakit bagi Eropa saat itu. Demi mencegah penyebarannya, maka muncullah profesi pemburu tikus yang tugas utamanya tentu saja menangkap tikus-tikus yang berkeliaran.
2. Juru Baca Berita Pabrik
Para buruh pabrik ketika bekerja kerap kali merasakan jenuh dan bosan karena rasa penat akibat pekerjaan. Untuk menghilangkan kejenuhan tersebut, para buruh sengaja menyewa juru baca berita. Saat buruh-buruh bekerja maka sang pembaca berita akan memulai pekerjaannya. Dengan suaranya yang lantang diiringi intonasi bacaan yang baik membuat para buruh merasa terhibur.
3. Alarm Manusia
Sebelum jam alarm ditemukan, ada pekerjaan yang khusus membangunkan orang dari tidur. Pekerjaan ini eksis di Britania Raya. Biasanya para pekerja ini dipekerjakan oleh pihak hotel untuk membangunkan tamunya. Beragam cara mereka lakukan agar tamu hotel tersebut bangun, di antaranya mengetuk pintu dan jendela hotel dengan tongkat serta meniupkan peluru kacang.
4. Penyala Lampu Jalanan
Sebelum lampu jalanan menggunakan listrik seperti yang dilihat saat ini, lampu-lampu tersebut dinyalakan secara manual. Para pekerja ini akan mengoperasikan lampu tersebut, tidak hanya itu mereka juga bertugas membersihkan dan mengganti lampu yang mati.
5. Pemotong dan Pengirim Es
Di zaman dulu, untuk menikmati segar dinginnya es, seseorang harus memesan terlebih dahulu. Para pekerja pemotong es tersebut yang akan mengirimkan es ke rumah pemesan. Ada juga yang menjajakkannya di pasar-pasar.
6. Pemindah Kayu
Profesi sebagai pemindah kayu menjadi pekerjaan yang sangat menguntungkan. Kegiatan pemindahan kayu hadir sebelum ada truk-truk besar yang mengangkut kayu.
7. Pencuri Mayat
Pekerjaan satu ini memang tergolong ekstrem dan menimbulkan tindakan kriminal. Namun, hal itu juga bertujuan untuk memajukan ilmu kedokteran. Maka, biasanya universitas-universitas menggunakan jasa pencuri mayat untuk mendapatkan jenazah yang dibutuhkan.
8. Pengangkut Air
Ketersediaan air sangatlah penting dalam menopang kehidupan sehari-hari. Namun, di zaman dulu sumber air belum ada di setiap rumah. Untuk memiliki air, para warga harus menggunakan jasa pengangkut air. Mereka inilah yang nanti akan memastikan ketersediaan air masyarakat.
9. Penjaga dan Pengemudi Lift
Saat ini, mungkin penggunaan lift sangatlah mudah. Tinggal menekan tombol yang diinginkan maka otomatis lift akan beroperasi. Namun, lain ceritanya di zaman dulu. Pengoperasian lift harus dilakukan oleh petugas lift. Hal ini dikarenakan penggunaan lift cukup rumit. Kecepatan dan berhenti lift mesti diatur.
10. Penyiar Kota
Media komunikasi seperti radio dan televisi dulunya belum meyebar seperti sekarang. Untuk mendapatkan informasi orang-orang mesti mencarinya sendiri. Melihat keadaan demikian, maka dibuatlah profesi penyiar kota yang tugasnya sebagai pembawa berita dari pemerintah. Para petugas ini, biasanya akan membawa lonceng yang berguna untuk mengumpalkan masyarakat.
11. Pengatur Pin Bowling
Olahraga bowling saat ini sudah sangat modern sekali. Bola-bola yang jatuh dengan otomatis akan tersusun kembali karena dibantu tekhnologi. Tapi, sebelum tekhnologi tumbuh dan berkembang, pin bowling itu akan disusun secara manual. Biasanya para penyusun pin bowling tersebut dari kalangan remaja.
12. Pendeteksi Pesawat Musuh
Di era modern, pesawat akan terdeteksi dengan alat bernama radar. Hal itu memungkinkan manusia untuk mengetahui keberadaan sebuah pesawat. Namun, di zaman yang belum secanggih saat ini, alat pendeteksi pesawat sangatlah sederhana.
13. Switchboard Operator
Profesi satu ini memiliki tugas menghubungkan sambungan telepon. Para pegawainya ini yang nantinya akan menyambungkan jika kita menelepon. Di tahun 1970-an profesi Switchboard Operator sudah jarang digunakan. Hingga punah pada tahun 1990.
Itulah pekerjaan zaman dulu yang sudah punah dan keberadaannya telah tergantikan dengan hasil penemuan tekhnologi yang lebih mutakhir dan modern juga tentunya lebih canggih.
Sumber :
1 213 Pekerjaan Zaman Dulu yang Sudah Punah, Nomor 7 Ekstrem Banget! | KASKUS
tumpang sekole...?nasi kandaq kedai mamak, anak mami juai pesemboq, lepaih baca jangan dok syiok, kalu-kalu SB jengok kot dapoq..
10 May 2020Apa UMNO minta Din kasi tak kira kawaq atau penyamun...
Muhyiddin peduli apa? Apa Umno minta bagi saja. TNB bukan milik keluarga. Milik pelabur dan rakyat jelata. Bagi jangan tak bagi. Apatah lagi dalam Dewan Rakyat ada undi kalah mati. Tak cukup sokong boleh hilang jawatan Perdana Menteri.
Kepada anak-anak muda pewaris bumi ibunda, sejarah lampau jangan sekali-kali anda lupa. Contoh teladan sudah tersedia di TNB. Bandingkan antara Ani Arope (seorang professional) dan Jamaluddin Jarjis (seorang ahli politik) sebagai Pengerusi.
Bandingkan Ismail Ali dan Ahmad Sarji di PNB dengan Isa Samad di Felda dan Azeez Rahim di Tabung Haji. Muhyiddin, Azmin dan Zafrul peduli apa? TNB dan GLC bukan milik keluarga. Tapi kalau usul tidak percaya berjaya, mereka mungkin hilang kuasa.
Dalam sebulan ini, kerajaan Perikatan Nasional sudah jual banyak saham TNB dan harganya jatuh - daripada RM12.70 kepada RM12.34 - adakah mereka peduli? Bagi tetap bagi kerana Umno pegang tali pedati. Silap-silap kuda pecut lari, Muhyiddin jatuh tidak siapa peduli.
Story kat SINI dan SINI...
Tajuddin Pengerusi Prasarana. 2016 anak perempuannya, Sri Rahayu menang bidaan Prasarana projek kira-kira RM1.1 bilion
Zaman faraid kepentingan negara demi kuasa berlaku semula setelah mandat rakyat jelata dipinggirkan dan dipersenda. Maka orang muda, adakah kamu masih bisa tidur lena ditipu mimpi atau bangkit membela ibu pertiwi? - a.kadir jasin
Throwback 9th May 2018...
Dua tahun lalu pada tarikh ini, majoriti rakyat Malaysia mengundi dan memberi mandat kepada kerajaan baharu buat pertama kalinya dalam 61 tahun sejarah negara.
Kerajaan di bawah Pakatan Harapan telah melantik Timbalan Perdana Menteri wanita pertama, Ketua Hakim Negara wanita pertama dan Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia pula menerima Ketua Pesuruhjaya wanita yang pertama. Pelantikan ini bagi saya adalah satu penghormatan untuk berkhidmat kepada rakyat Malaysia.
Perubahan besar pada tanggal 9 Mei ini adalah hasil suatu perjuangan reformasi yang bertahun-tahun lamanya. Perlu diingat Dato' Seri Anwar Ibrahim berupa insan yang telah menyemai benih perjuangan ini demi keadilan untuk semua.
Laungan keramat reformasi yang sering diulang dengar, adalah laungan yang diperjuangkan oleh beliau sehingga kini. Namun beliau terpaksa membayar dengan dipenjara akibat pertuduhan-pertuduhan palsu.
Kesihatan beliau turut terjejas dan beliau masih di hospital ketika perubahan bersejarah itu berlaku. Bagi Dato' Seri Anwar, itu adalah lumrah perjuangan. Apa pun, keutamaan kami pada waktu ini ialah untuk kita sama-sama menangani wabak COVID-19.
Kita mesti gariskan panduan norma baharu dan pulihkan negara tercinta ini, in-syaAllah. Dengan sokongan anda, Pakatan Harapan akan kembali. Saya yakin pada kita semua, rakyat Malaysia. - ex-TPM
No more 'janji Melayu'!...
Do you remember how you felt on May 10, 2018? Many people told me, that GE14 would be the last time they would vote. They were pessimistic of success. But do you remember the run-up to GE-14 and the emotional rollercoaster?
The record crowds at the Pakatan Harapan's rallies across Malaysia. The rush by volunteers intent on preventing hanky-panky at the election centres. Former ministers adding their voices to the heavy guns on the Harapan podium.
Remember too, the threats made by Umno-Baru thugs, and the expected reaction of the pro-Umno-Baru heads of the police and government departments.
How could anyone forget the camaraderie of overseas voters, who offered to hand-carry the postal votes of their fellow Malaysians, when they returned to Malaysia, to vote in GE-14. These were strangers who met at the departure lounges of the airports and put their trust in others.
On May 10, elderly parents arranged for their children to take them to the polling stations. Normally-reticent young adults woke up early and formed queues at the polling centres, even before they had opened. I know because some were my nieces and nephews, and their friends. None had voted before, but they travelled back to Ipoh, or whichever towns in which they were registered to vote.
May 10, 2018, may have been Malaysia's finest day, before the dark clouds descended on the nation 20 months later. How does one describe the feeling that all our hopes had been dashed, and our suffering appeared to intensify, sacrificed to the ambition and greed of the unelected leaders?
With Dr Mahathir Mohamad's hasty resignation, the coalition was toppled. The change of power was effected without the need to cast a single vote.
No one could have made it up. It was the stuff of fiction - a king, interviewing his MPs. No-one dared to openly oppose this most unconventional method of settling a nation's dilemma. That's the destructive power of the three Rs.
Ironically, Anwar Ibrahim, the prime-minister-in-waiting, hoped to occupy the driving seat at Putrajaya after two years, but fate had other plans for him. Why should we bother?
Malaysians, both in Malaysia and overseas, agree with the feelings of my friend, Jade, who said, "Why do we bother when politicians unscrupulously grab power and destroy the echelons of society? Or when billions of ringgits are spent recklessly and squandered by corrupt politicians and civil servants? Or when justice is blatantly disregarded and voters rights are sidelined?
"Why should we bother, when greed rears its ugly head and the needs of the underprivileged are cast aside? Or when corruption is glorified and the undeserving are unjustly rewarded? Or when the infamous have neither dignity, nor principles, but parade their desires and indulgences with pride?
"Why should we bother when personal gain and name are the order of the day, so that anyone in the way is trampled upon and toppled? Or when the public servants amass vast fortunes, while the man in the street is asked to tighten his belt?"
Harapan had their chance and they blew it. The open infighting, the poison videos, the arrogance of MPs who were heady with power.
Volunteers wrote to tell me how they sacrificed their time, their weekends, their family life, their savings and their holidays to prepare roadshows to help their MPs get elected; but their MPs refused to answer their calls, once they were in office.
We wondered why the judiciary system dragged its feet and allowed disgraced Najib Abdul Razak and other corrupt politicians to move around freely. We gave Harapan the benefit of the doubt because only a super-human can undo 61 years of corruption in a few months. However, no one foresaw Muhyiddin Yassin's treachery.
So, why do we still care? Shouldn't we turn our backs on Harapan and also on Malaysia? Why get hurt again? Why bother?
Like my friend said, "We bother because we have been brought up with a sense of principle. We have grown-up with the idea that everyone who works hard should be rewarded, regardless of race or creed.
"We bother because we want leaders who are informed, dedicated, honest and who work selflessly.
"We want to be proud to be Malaysian, to hold our heads high. We want to progress and have a better quality of life for ourselves and the future generations.
"We bother because no matter how badly we have been treated in the past, Malaysia is still our home, Negara-ku, where friends and family live together, albeit dissatisfied and disgruntled."
So, we ask our politicians, "Is that too much to ask?" Muhyiddin once said that Malaysians were fed-up of politics. He is wrong! The rakyat is fed-up with "janji Melayu", the corruption and the incessant use of race, religion and the royalty to divide the nation.
We are fed-up with the brand of politics of the old guard, practised by Mahathir, Anwar and Muhyiddin, and their loyal supporters. We will not stand by and allow unscrupulous leaders to steal what belongs to us, especially our dignity.
We can suffer more oppression, or we can act. I know what I will do. Do you? - Mariam Mokhtar
cheers.
Posted by ali allah ditta at 12:02:00 AM
tumpang sekole...?: Apa UMNO minta Din kasi tak kira kawaq atau penyamun...
tumpang sekole...?nasi kandaq kedai mamak, anak mami juai pesemboq, lepaih baca jangan dok syiok, kalu-kalu SB jengok kot dapoq..
09 May 2020Janji Din,kawaq2 dlm UMNO & PAS tak dapat tiduq malam...
1. Perkembangan terbaru ini tidaklah memeranjatkan jika dilihat dalam konteks apa yang telah berlaku sejak "Sheraton Move" 23 Februari lalu.
2. Melalui persekongkolan di antara Muhyiddin Mohd Yassin (feksyen Bersatu) dan Mohamed Azmin Ali (feksyen PKR) dengan bantuan Umno dan Pas, kerajaan Pakatan Harapan (PH) tumbang.
3. Bagi setiap tindakan akan ada tindak balas. Jadi, usul undi tidak percaya terhadap Muhyiddin sebagai Perdana Menteri ini adalah tindak balas kepada konspirasi rampasan kuasa terhadap kerajaan yang dipilih rakyat.
4. Apatah lagi Muhyiddin sendiri mengaku bahawa kerajaan Perikatan Nasional (PN) bukanlah kerajaan yang dipilih oleh rakyat jelata.
5. Justeru itu, sokongan terhadapnya adalah dakwaan dan andaian semata-mata. Malah sampai hari pun, rakyat jelata tidak tahu berapa ramai ahli Dewan Rakyat yang menyokong beliau apabila dilantik menjadi Perdana Menteri 1 Mac lalu.
6. Sama ada usul Dr Mahathir Mohamad itu dibahaskan atau tidak dalam sidang satu hari 18 Mei adalah isu lain.
7. Isu pokok ialah ada usul undi tidak percaya terhadap Muhyiddin sebagai Perdana Menteri yang dikemukakan dan diterima mengikut peraturan Dewan.
8. Cuma kalau kedudukan Muhyiddin tidak diputuskan segera, keadaan tidak menentu akan berterusan dan ini tidak baik kepada negara dan rakyat jelata.
9. Apatah lagi, rakan kongsi Muhyiddin sendiri iaitu Umno dan Pas sudah pun mengisytiharkan secara terbuka bahawa penyertaan mereka dalam kerajaan PN adalah sementara saja.
10. Jadi elok sangatlah usul undi tidak percaya ini disegerakan. Lagi lama ditangguhkan lagi tidak berwibawa kedudukan Muhyiddin sebagai Perdana Menteri. - a.kadir jasin
Story kat sini......dan gomen dah kecut teloq...
Takiyuddin Hassan menteri yang bertanggungjawab terhadap parlimen telah tampil memberi tahu sidang parlimen 18 Mei akan mengutamakan urusan kerajaan. Pemberitahun itu jelas menunjukkan usul undi tidak percaya tidak akan dibahas dalam sidang itu.
Kita sudah dapat baca dengan kenyataan Takiyuddin itu berhawa usul undi tidak percaya terhadap Muhyiddin tidak akan dibahas pada persidangan berkenaan. Tidak mengapa, yang penting usul itu diterima oleh Yang diPertuan Dewan kerana bila ia diterima bermakna, parlimen tidak boleh mengelak daripada untuk tidak membahasnya.
Nampaknya pencuri (curitokrasi) sudah mengelabah dan ketakutan. Semua jalan sudah dikepung, dan lorong sudah ditutupi. Jalan selamat sudah kantoi.
Nah kalau kerajaan rasa benar kenapa perlu takut. Dan sekiranya pelantikan Muhyiddin sebagai PM mencukupi angka, kenapa perlu berdalih. Biasanya orang yang berdalih orang yang salah.
Ketakutan dan dalih diberikan Takiyuddin itu membuktikan bahawa Muhyiddin adalah PMTN adalah betul. - mso
Lebai mangkuk PAS ni kata PH "gila-kuasa" PH tak buat pun usul undi tak percaya kpd PM pintu belakang. Usul tu di buat oleh MP Langkawi dari Bersatu.Lebai2 masih bermimpi kot. Padahal yang rampas kuasa dan masuk melalui pintu belakang ialah Kerajaan PN.Yang terang2 gila-kuasa dengan semua lantikan politik dalam syarikat2 GLC tu adalah gomen PN pintu belakang - f/bk
Usul tidak percaya di dalam Parlimen adalah tindakan yang demokratik dan bermaruah. Samada ianya berjaya atau tidak, itu soal kedua. Yang buat usul undi tak percaya kat PM tu bukan PH, tapi MP Langkawi dari parti Bersatu. Bersatu ni parti dalam kerajaan. Yang mengigil dan meraban ketakutan PAS pulak..
Apa pasai ada pembesar Bani Lebai marah2 kat PH katanya PH gila kuasa? meroyan ke? Bila usul persendirian, pihak Kerajaan boleh mengambil pendekatan untuk melengah-lengah masa persidangan bagi mengelakkan Usul Undi Tidak Percaya.
Justeru itu, Usul Undi Tidak Percaya(VoNC) itu akan ketinggalan ke bawah dan tidak sempat dibawa oleh pencadang usul dan perbahasan Dewan serta pengundiannya tak berbangkit. Tapi dengan pre-emptive strike macam ini pun dah boleh timbulkan kegentaran di jiwa.
Macam orang yang guna kabel jadi laksmana, baru guruh berdentum di langit pun dia dah kecut teloq dan terkencing dalam seluaq, tu belum dengaq bunyi meriam sebenaq.
Sabit tulah depa panggil sidang parlimen ni untuk sehari saja,supaya depa boleh cari jalan untuk elak VoNC tu. Tapi takat lama mana nak delay? Kalau delay sidang Mei, sidang Julai ada lagi, sidang Oktober waktu nak bentang budget pun ada lagi. - f/bk
Motion of no confidence against PM explained...
The Speaker of the House of Representatives (Dewan Rakyat) has accepted a motion by Tun Dr Mahathir Mohamad, MP for Langkawi, that the present prime minister (PM), Tan Sri Muhyiddin Yassin, does not command the confidence of the majority of the Dewan.
The speaker said he made this decision to be fair and just and to uphold the integrity of the Dewan and Parliament. He is perfectly within his rights to so decide.
What next?
The motion must be put (tabled) at the sitting of the Dewan. There will be a debate on the motion, at the end of which there will be a vote by MPs present in the Dewan. If the motion is carried, by a simple majority of those present and voting, then the PM must tender his resignation together with that of his Cabinet.
The PM may also, instead of tendering his resignation, request the King to dissolve Parliament. The King is not obliged to agree to the request. Recall that the then sitting MB of Perak made this request to the then Sultan Azlan Shah of Perak in the Perak State Assembly crisis. The request was not acceded to.
If the King agrees to the request to dissolve, and the Dewan is accordingly dissolved, a general election must be held within 60 days of the dissolution.
The King may, as an alternative to dissolution, invite an MP to form the next government. This person must be one who, in the King’s judgment, is likely to command the confidence of the majority of the Members of the Dewan Rakyat. This is at his subjective discretion. It is his judgment and based on who he thinks is likely to have the majority confidence.
How the King decides who has this majority confidence depends on His Majesty. He can invite members and interview them as to whom they support, as was done by the King recently when deciding on the appointment of the present PM. But he need not do so by this method. His Majesty can choose any method he thinks most appropriate to decide who in his judgment is likely to have the confidence of the majority.
There is also the possibility that this issue of who has the confidence of the majority will be decided by the Dewan on a fresh motion, if accepted to be tabled by the speaker. – May 8, 2020 - Gurdial Singh Nijar,FocusMalaysia
Sudah Khianat Parti, Lagi Mahu Bising?
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Alfatihah...
cheers.
Posted by ali allah ditta at 12:02:00 AM
tumpang sekole...?: Janji Din,kawaq2 dlm UMNO & PAS tak dapat tiduq malam...
Surat Al-Kafirun dan Terjemahan
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمين
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
Surat Al Fatihah (Pembukaan)Surat Al Baqarah (Sapi Betina)Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)Surat An Nisa' (Wanita)Surat Al Ma'idah (Hidangan)Surat Al An'am (Binatang Ternak)Surat Al A'raf (Tempat Tertinggi)Surat Al Anfal (Rampasan Perang)Surat At Taubah (Pengampunan)Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)Surat Hud (Nabi Huud A.S.)Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)Surat Ar Ra'd (Guruh)Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)Surat An Nahl (Lebah)Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)Surat Al Kahfi (Gua)Surat Maryam (Maryam)Surat Thaha (Thaahaa)Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)Surat Al Hajj (Ibadah Haji)Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)Surat An Nur (Cahaya)Surat Al Furqaan (Pembeda)Surat Asy Syu'ara' (Penyair)Surat An Naml (Semut)Surat Al Qashash (Cerita)Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)Surat Luqman (Luqman)Surat As Sajdah ((Sujud)Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)Surat Saba' (Kaum Saba')Surat Fathir (Pencipta)Surat YaasiinSurat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)Surat ShaadSurat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)Surat Asy Syuura (Musyawarah)Surat Az Zukhruf (Perhiasan)Surat Ad Dukhaan (Kabut)Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)Surat Al Fath (Kemenangan)Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)Surat QaafSurat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)Surat Ath Thuur (Bukit)Surat An Najm (Bintang)Surat Al Qamar (Bulan)Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)Surat Al Hadid (Besi)Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)Surat Al Hasyr (Pengusiran)Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)Surat Ash Shaff (Barisan)Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)Surat Ath Thalaaq (Talak)Surat At Tahrim (Mengharamkan)Surat Al Mulk (Kerajaan)Surat Al Qalam (Pena)Surat Al Haqqah (Kiamat)Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)Surat Al Jin (Jin)Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)Surat Al Insaan (Manusia)Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)Surat An Naba´ (Berita Besar)Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)Surat 'Abasa (Bermuka Masam)Surat At Takwir (Menggulung)Surat Al Infithar (Terbelah)Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)Surat Al Fajr (Fajar)Surat Al Balad (Negeri)Surat Asy Syams (Matahari)Surat Al Lail (Malam)Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)Surat At Tiin (Buah Tin)Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)Surat Al Qadr (Kemuliaan)Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)Surat Al Zalzalah (Goncangan)Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)Surat Al 'Ashr (Masa)Surat Al Humazah (Pengumpat)Surat Al Fiil (Gajah)Surat Quraisy (Suku Quraisy)Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)Surat A
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://peceq.blogspot.com/2020/05/antara-bahagia-dengan-bahagianmu-10276.html