Ampuhkah Strategi Melukai Diri Dalam Pilkada Jember



Oleh:Hermanto Rohman
 PENDAFTARAN ke KPU telah usai diikuti oleh tiga pasangan calon. Dua pasang kandidat menggunakan kendaraan parpol, dan satu pasang lagi ambil jalur perseorangan.

Pasangan pertama Hendy Siswanto-KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman yaitu pasangan yang diusung oleh Partai Nasdem, Gerindra, Demokrat, PPP, dan PKS yang bermodal 28 kursi DPRD. Pasangan kedua adalah pasangan Abdus Salam-Ifan Ariadna Wijaya yang diusung PKB, PDIP, Golkar, Perindo, PAN, dan Partai Berkarya terakumulasi 22 kursi DPRD.

Pasangan ketiga adalah petahana Faida yang menggandeng  Dwi Arya Nugraha Oktavianto melalui jalur perseorangan dengan  146.687 surat dukungan yang terverifikasi untuk mendaftar.

Jika melihat ketiga pasangan calon ini, Pilkada di Jember terbilang unik.

Keunikan pertama adalah kebiasaan calon petahana yang awalnya didukung oleh partai maka pada periode kedua pencalonannya mestinya berangkat dengan partai yang sama untuk melanjutkan programnya. Namun pada Pilkada Jember ini justru partai pendukung bahkan  hampir semua partai tidak mau memberikan rekomnya pada petahana.

Padahal petahana sempat mendaftar ke salah satu parpol besar  juga sebelum memilih jalur perseorangan.

Keunikan kedua adalah dengan kompisisi dukungan partai pada dua calon pertama dan satu calon persoarangan (petahana) ini menjadikan persepsi bahwa pilkada Jember adalah kekuatan parpol vis a vis kekuatan rakyat pada petahana.

Hitungan politik di banyak daerah biasanya kalau petahana maju kembali pasti diperhitungkan sebagai calon kuat termasuk di Jember kecuali kalau figur petahana bermasalah.

Keunikan ketiga Pilkada ini dimulai dengan konflik berkepanjangan hubungan tidak harmonis antara eksekutif dan legislatif sehingga muncul putusan mufakat secara politik melalui HMP untuk melengserkan petahana.

Dari keunikan tersebut serta dengan melakukan hitungan secara matematis mestinya nilai dukungan calon parpol akan lebih kuat daripada calon perseorangan melihat angkanya di Jember,  dengan catatan mesin partai solid dalam menggerakkan konsitutuen (hasil Pileg) yang terepresentasikan dari kursi di DPR.

Namun dalam politik Pilkada adalah politik figur apalagi calon perseorangan yang muncul adalah petahana yang masih berkuasa dalam pemerintahan pasti hitungan matematis ini hasilnya bisa berbeda.

Apalagi kalau kemudian diimbangi dengan strategi politik jitu maka hitungan matematis yang kecil dan lemah bisa berbalik menjadi besar dan pemenang.

Dalam teori perang Sun Tzu, ada 3 hal yang harus kita kenali dan kuasai sebelum melakukan peperangan, yaitu kenali diri sendiri, kenali lawan dan kenali kondisi wilayah atau arena perang (wilayah).

Setelah mengenali 3 hal tersebut, hal selanjutnya yang mesti dilakukan adalah bagaimana mengemas sebuah situasi agar kelemahan kita tertutupi dengan mendongkrak sisi baik (kekuatan) yang kita miliki, sebaliknya juga menguatkan sisi lemah lawan dengan menutupi sisi–sisi baiknya.

Selanjutnya, mengemas situasi arena perang agar lebih menguntungkan kita secara politik.

Mengenai bagaimana cara dan taktis yang harus dilakukan guna menyusun strategi tersebut, Sun Tzu kemudian mengemasnya melalui buku 36 Strategi yang dikarangnya beberapa abad yang lalu, yang kemudian memaparkan secara lebih detail bagaimana cara dan taktik yang harus dilakukan guna mewujudkan kemenangan dalam peperangan.

Jika Pilkada itu adalah ibarat perang (strategi) merebut kekuasaan, maka menarik jika membaca kembali apa yang diajarkan oleh Sun Tzu.

Strategi menarik diajarkan Sun Tzu salah satunya yang  dikenal istilah  Playing Victim, yaitu teknik memposisikan diri sebagai korban atau orang yang terluka demi mengelabui musuh dan lingkungan.

Strategi ini ditulis pada nomor 34 yang secara taktis berbunyi “Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh. Masuk pada jebakan dan jadilah umpan. Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama, mengelabui musuh bahwa pihak yang lemah tidak menjadi ancaman sehingga musuh akan bersantai. Yang kedua adalah jalan untuk menjilat dengan mempengaruhi kekuatan musuh dan publik bahwa dengan berpura-pura luka akibat dari perlakuan musuh yang kuat.

Strategi ini masuk dalam politik dan populer di Indonesia pada saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil mengalahkan Megawati saat Pilpres masa itu yang didukung kekuatan partai yang besar. Bahkan strategi ini menjadi populer dimainkan beberapa calon Pilkada tentunya dengan isu dan taktis yang jitu dan biasanya konsultan politik akan banyak bermain dalam meramunya.

Kembali dalam kasus Pilkada di Jember subjektifitas saya jika memakai strategi Sun Tzu ini maka saya memetakan bahwa petahana pasangan Faida adalah calon yang lemah baik secara hitungan matematis dukungan maupun hitungan politis.

Apalagi adanya konflik hubungan politik pemerintahan yang berkepanjangan calon yang petahana ini sudah habis secara politik di pemerintahan.

Namun nilai lebih calon ini adalah masih menjabat dan di dukung suara dari rakyat untuk maju Pilkada. Sudah pasti dapat ditebak nilai lebih inilah yang akan dikapitalisasi menjadi modal untuk menjadi pemenang. Jika demikian jurus 34 Tsu pasti menjadi pilihan menarik dan akan digunakan yaitu lukai diri sendiri untuk menarik simpati.

Analisis saya jurus ini ternyata sudah dimainkan kubu petahana  dengan kita melihat rentetan suguhan opini dan pemberitaan, mulai dari opini bahwa bupati dikalahkan DPR demi pemerintahan tegak lurus untuk rakyat, opini bahwa bupati di dzolimi gubernur dengan sanksi tidak diberikan hak keuangan demi menyelamatkan uang rakyat.

Narasi lain yakni opini bahwa mengambil  jalan perseorangan karena pingin Pilkada bersih menolak mahar politik yang mahal, serta opini perseorangan adalah kekuatan rakyat.

Semua opini yang dibangun ini jelas bidikannya adalah menyerang dan melemahkan  kekuatan besar politik dalam hal ini partai.

Strategi "melukai diri sendiri" ini tidak cukup hanya dipoles dengan pemain tunggal pasti ada pemain figuran dan  pemain "perias" yang banyak akan dimunculkan.

Tentunya bukan tidak mungkin akan muncul figur figur populer berbagai latar belakang dan sifatnya muncul dadakan dengan membuat opini pernyataan meskipun tidak ada bahan signifikan dalam mengikuti dinamika politik yang berkembang.

Inti strategi ke 34 Tsu ini adalah bermain "drama" maka bermain peran lebih penting dari pada bermain data. Apa demikian?

Gambaran sederhana stategi Tzu ke 34 ini diulas secara apik dalam novel Angel and Demons karya Dan Brown, dalam cerita novel tersebut taktik politik ini  ditunjukkan oleh salah satu tokoh antagonis di dalam novel tersebut.

Dalam salah satu bagian novel diceritakan bahwa menjelang pemilihan Paus yang baru, salah satu Pastor Muda yang memiliki ambisi politik untuk merebut kursi kekuasaan. Pastor muda tersebut diceritakan tengah melukai dirinya sendiri dengan besi panas bersimbol illuminati dan tertangkap basah polisi yang mengetahui niat jahatnya tersebut.

Namun, saat polisi lainnya datang, justru sang pastor langsung memfitnah polisi tersebut dengan menuduhnya sebagai antek–antek Illuminati (pengkhianat gereja) dan telah melukainya dengan besi panas, yang akhirnya berujung pada penembakan polisi tersebut oleh beberapa polisi yang belakangan datang.

Diakhir cerita novel digambarkan bahwa niat jahat pastor muda yang ambisius itu akhirnya terkuak melalui rekaman CCTV (fakta atau data)  yang ditemukan oleh sang tokoh utama di novel tersebut.

Jika melihat novel ini jelas bermain playing victims itu tidak butuh data namun cukup bermain peran dan acting dan strategi ini akan masih efektif pada masyarakat awam (irasional) dan bisa tidak mungkin akan mengelabui dan mengurangi kekuatan lawan untuk berbalik mendukung pemain strategi tersebut.

 Namun kembali dalam cerita novel tersebut bahwa semua pengelabuan itu akan terkuak jika ditemukan data dan fakta dan tentunya dapat dibeber kepada banyak pihak sebagai kebenaran. Kuncinya strategi ke 34 Tzu ini akan tidak efektif jika lawan yang kuat senantiasa selalu waspada dan tidak merasa aman dengan selalu mencoba bermain data dan fakta.

Jika strategi ini masif dijalankan dalam Pilkada jember jangan kaget kalau opini publik selalu disuguhi dengan perang drama versus fakta atau data.

Manakah yang akan menjadi pemenang?  Masyarakat rasional pasti akan melihat fakta dan data dalam masyarakat awam pasti akan lebih senang dan iba dengan drama. Tapi ini masih dugaan subyektif saya dan kita lihat nanti hasilnya di Jember.

(Penulis adalah Dosen FISIP Unej dan Pemerhati Politik dan Kebijakan Jember)

Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://www.bagibagi.info/2020/09/ampuhkah-strategi-melukai-diri-dalam.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Kpu Tetapkan Tiga Paslon Bertarung Di Pilkada Jember

Kpu Tetapkan Tiga Paslon Bertarung Di Pilkada Jember

papar berkaitan - pada 23/9/2020 - jumlah : 170 hits
Komisi Pemilihan Umum Jember resmi menetapkan tiga pasang calon sebagai peserta Pilkada Jember Pengumuman dilakukan secara tertutup di kantor KPU Jember Rabu
Wabup Jember Antar Petahana Daftar Pilkada Ke Kpu Dprd Ancam Lapor Mendagri

Wabup Jember Antar Petahana Daftar Pilkada Ke Kpu Dprd Ancam Lapor Mendagri

papar berkaitan - pada 7/9/2020 - jumlah : 194 hits
Panitia Khusus Pilkada DPRD Jember akan memanggil Badan Pengawas Pemilu Jember Selasa besok
Gibran Teguh Susun Strategi Lawan Pasangan Bajo Di Pilkada Solo

Gibran Teguh Susun Strategi Lawan Pasangan Bajo Di Pilkada Solo

papar berkaitan - pada 3/9/2020 - jumlah : 244 hits
Kita ada strategi juga Tapi tidak bisa disampaikan di sini Nanti dibaca lawan jelasnya
Pilkada Di Dua Daerah Sumsel Dipastikan Calon Tunggal Vs Kotak Kosong

Pilkada Di Dua Daerah Sumsel Dipastikan Calon Tunggal Vs Kotak Kosong

papar berkaitan - pada 14/9/2020 - jumlah : 206 hits
Dua daerah yang menggelar pemilihan kepala daerah serentak di Sumatera Selatan dipastikan hanya memiliki satu pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Pasangan ini akan melawan kotak kosong
Perludem Resikonya Besar Bila Pilkada Tetap Dilanjutkan

Perludem Resikonya Besar Bila Pilkada Tetap Dilanjutkan

papar berkaitan - pada 14/9/2020 - jumlah : 229 hits
Nah kekhawatiran kami terbukti dengan temuan Bawaslu bahwa ada lebih dari 200 daerah yang tidak mematuhi protokol Covid saat pendaftaran bapaslon ucapnya
Mahfud Md Penundaan Pilkada Serentak Timbulkan Krisis Birokrasi

Mahfud Md Penundaan Pilkada Serentak Timbulkan Krisis Birokrasi

papar berkaitan - pada 13/9/2020 - jumlah : 219 hits
Banyak kalangan memprediksi gelaran pemilihan kepala darah Serentak 2020 akan jadi bom atom penyebaran virus corona baru Pasalnya akan banyak kerumunan saat pelaksanaan kampanye hingga pencoblosan sementara penegakan aturan protokol kesehat...
Pilkada Oku Hanya Diikuti Satu Paslon Kpud Optimistis Partisipasi Pemilih 79 Persen

Pilkada Oku Hanya Diikuti Satu Paslon Kpud Optimistis Partisipasi Pemilih 79 Persen

papar berkaitan - pada 15/9/2020 - jumlah : 237 hits
Pemilihan kepala daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan pada Desember 2020 hanya diikuti satu pasangan calon yang berstatus petahana Meski demikian Komisi Pemilihan Umum Daerah setempat optimistis partisipasi pemilih masih ting...
Tolak Pilkada Di Zona Merah Covid 19 Warga Gugat Kpu Dan Bawaslu Medan

Tolak Pilkada Di Zona Merah Covid 19 Warga Gugat Kpu Dan Bawaslu Medan

papar berkaitan - pada 16/9/2020 - jumlah : 221 hits
Dia memaparkan kondisi Kota Medan belum kondusif untuk pelaksanaan pilkada langsung Kasus konfirmasi Covid 19 terus terjadi setiap hari Jika pilkada langsung dipaksakan mereka khawatir akan menjadi kluster baru penyebaran virus corona sehin...
Kpu Izinkan Peserta Pilkada Gelar Konser Di Masa Pandemi

Kpu Izinkan Peserta Pilkada Gelar Konser Di Masa Pandemi

papar berkaitan - pada 17/9/2020 - jumlah : 347 hits
Komisi Pemilihan Umum memperbolehkan para kandidat Pilkada Serentak 2020 menggelar konser musik di tengah pandemi virus corona dalam rangka kampanye Hal itu diatur dalam pasal 63 ayat PKPU Nomor 10 Tahun 2020 Komisioner KPU I Dewa Kade Wiar...
Let S Not Return To The Old Ways Of Tight Media Control

Air Terjun Tujuh Puteri Bukit Sri Permata

Bank Islam Berwajah Baru Melalui Aplikasi Dan Web

Company Director Scammed Of Over Rm1mil By Inspector Harun

O G Firm Right To Dismiss Worker For Refusing Covid 19 Jab Says Industrial Court

How To Survive Thanksgiving Travel

Kyrkoherden Och Draken En F Rh Xande Saga Om Mod Och V Nskap Fr N Antika Spanien

Dayang Nurfaizah Mencintai Cinta Chord


echo '';
Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dhia Kasyrani Slot Akasia TV3

Biodata Terkini Reshmonu Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Hey Waley

Gegar Vaganza 2024 GV 11 Hadiah Tiket Peserta Juri Format Pemarkahan Dan Segala Info Tonton Live Di Astro Ria Dan Sooka

6 Janji Donald Trump Kalau Dia Naik Jadi Presiden Semula


The American Society Of Cinematographers Over And Above The Frame Casin

Hoya Pro1 Uv Filter

Orang Tua Sekarang Membunuh Anaknya Secara Halus

Apabila Wanita Tertinggi Dan Paling Pendek Bertemu

Seorang Sahaja Zul Ariffin Tersasul Doa Minta 4 Isteri

Isu Artis Mangsa Buli Syafiq Yusof Gesa Produksi Main Peranan Perlu Wujudkan Suasana Friendly