Adzan Dibiarkan Bebas Mengalun Di Jerman Kala Pandemi Corona
Untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, panggilan untuk shalat dari menara Masjid Pusat Duisburg di Jerman terdengar. Masjid ini dibuka pada 2008.
Seperti dikutip dari laman media perantuan Indonesia, Surat Dunia, Sabtu (28/3), adanya hal itu ternyata atas permintaan ketua asosiasi negara DITIB NRW, Hülya Ceylan.
Dia mengatakan telah menerima tawaran dari gereja-gereja tetangga untuk secara terbuka menyerukan doa.
“Di seluruh Jerman, gereja-gereja mulai membunyikan lonceng pada pukul 19.00.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan umat karena tempat ibadah kini ditutup akibat wabah corona yang melanda Jerman,” katanya.
Menurut di, pihak gereja di lingkungan wilayah Duisburg sempat ditanya soal kesedian mengenai keinginan untuk ikut dalam kampanye solidaritas kaum beragama atas pandemi corona.
“Kami menyatakan bahwa kami juga ingin ikut mendukung komunitas Muslim secara spiritual melalui panggilan untuk berdoa.
Jadi, panggilan adzan ini bertujuan untuk berdoa sebagai tanda solidaritas,” kata Ceylan menegaskan.
Selama krisis corona, panggilan untuk shalat akan didengar di depan umum di Masjid Pusat Duisburg.
Tujuannya untuk menunjukkan solidaritas dengan komunitas Muslim.
Seorang warga Indonesia yang tinggal di Jerman, Ron Oesman, membenarkan hal itu ketika Republika.co.id menanyakan kebenaran berita tersebut.
Dia mengatakan memang untuk pertama kalinya, yakni di tengah pandemi corona, adzan boleh diperdengarkan secara bebas di Jerman.
Sebab, selama ini hal itu memang tak diperbolehkan sehingga adzan hanya didengar di ruang masjid tertutup.
“Ya memang kali ini ada menara masjid yang mengumandangkan adzan secara terbuka. Saya tahu itu, dan ini memang untuk pertama kalinya,” kata dia.
Sumber: republika.co.id
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/adzan-dibiarkan-bebas-mengalun-di-jerman-kala-pandemi-corona/