6 Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan Pertama Segera Bayar Utang Puasa
Bulan Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, itu artinya sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia mesti menjalani puasa wajib sebulan penuh.
Bulan Ramadhan memang waktu beramal, momen tepat mendulang pahala dan keberkahan. Sebab ini merupakan bulan maghfirah, penuh rahmat.
Ramadhan memiliki banyak sekali keistimewaan, salah satunya adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:
شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدي للناس و بينات من الهدى و الفرقان
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil)”.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya setiap Muslim melakukan persiapan untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Tujuannya agar Ramadhan kali ini benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan diri menjadi orang yang bertakwa serta meningkatkan kualitas keimanannya.
Lalu apa saja yang perlu dilakukan sebagai persiapan menyambut Ramadhan?
Pertama, menuntaskan puasa tahun lalu. Sudah seharusnya Muslim membayar utang puasa dengan meng-qadha puasa sesegera mungkin sebelum datang bulan Ramadhan.
Namun, bila terdapat kesibukan atau halangan seperti seorang ibu yang menyusui anaknya, maka hendaknya ia menuntaskan utangnya di bulan Sya’ban.
Tetapi, jika menunda qadha puasa tanpa ada udzur syar’i hingga bertemu Ramadhan berikutnya adalah dosa, maka kewajibannya adalah tetap mengqadha puasa dan ditambah kewajiban membayar fidyah, sebagaimana menurut ulama.
Kedua, berdo’a kepada Allah Swt sebagaimana yang dicontohkan oleh para ulama salafussalih. Mereka berdoa kepada Allas Swt untuk dipertemukan dengan bulan Ramadhan dan selama Ramadhan berlangsung mereka berdo’a agar puasanya diterima oleh Allah Swt.
Berjumpa dengan bulan Ramadhan adalah nikmat yang besar bagi orang-orang yang mendapatkan taufik dari Allah SWT.
Tidak hanya itu, Muslim juga semestinya berdoa agar mendapatkan berkah di bulan Sya’ban, yaitu bulan yang paling mendekati dengan bulan Ramadhan. Sebagaimana do’a yang sering kita dengar di masyarakat adalah
اللهم بارك لنا في رجب و شعبان و بلغنا رمضان
“Ya Allah, berkatilah kami di bulan Ramadhan dan Sya’ban serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”.
Ketiga, persiapan keilmuan (‘ilmiyah) yaitu dengan memahami fikih puasa. Karena suatu amal tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya.
Maka dalam hal ini, hanya dengan ilmu Muslim dapat mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai tutunan dan disyariatkan, sesuai petunjuk Rasulullah SAW.
Begitu juga dengan ibadah yang lainnya, maka, menjelang Ramadhan kali ini, sudah sepatutnya membaca buku-buku fiqh bab shaum (puasa) atau ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan seperti tarawih, i’tikaf, dan membaca Al-Qur’an.
Atau dengan cara lain, seperti mengikuti pengajian atau majelis, membaca buku tentang Ramadhan, dan bertanya kepada ahlinya.
Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Mu’adz bin Jabal RA., “Hendaknya kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah.”
Keempat, persiapan jiwa dan spiritual (ruhaniyah). Persiapan jiwa dan spiritual untuk menyambut Ramadhan merupakan persiapan yang sudah seharusnya disiapkan.
Karena perlu diperhatikan juga upaya untuk mendapatkan atau memetik manfaat sepenuhnya dari ibadah puasa bulan Ramadhan.
Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan cara tazkiyatun nafs atau membersihkan hati dari penyakit-penyakit dalam jiwanya.
Penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) dengan berbagai implementasi amal ibadah dapat melahirkan keikhlasan, kesabaran, ketaqwaan dan amal-amal ibadah lainnya yang dapat menuntun seseorang kapada jenjang ibadah yang berkualitas.
Salah satunya adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt dan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban.
Kelima, persiapan dana (maliyah). Pada bulan ini setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal saleh seperti infaq, shadaqah, dan ifthar (memberi bukaan puasa).
Oleh karena itu, sebaiknya disediakan wadah dan agenda untuk infaq, shadaqah, dan memberi ifthar.
Karena momen bulan Ramadhan ini, adalah momen yang tepat dan utama untuk menyalurkan ibadah maliya kita dan menjadi orang yang bermanfaat.
Keenam, adalah bertaubat. Nabi Muhammad Saw telah mengingatkan kita pada sabdanya, H.R. Sunan At-Tirmidzi no. 2499
كل ابن آدم خطآء و خير الخطائين التوابون
“Setiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.”
Ramadhan adalah bulan maghfirah, dimana pintu neraka ditutup dan dibukanya pintu surga selebar-lebarnya.
Oleh karena itu, Muslim yang memperhatikan hal ini akan selalu berusaha untuk memohon ampun kepada Allah Swt agar suci dari dosa. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah Swt, Q.S. An-Nur ayat 3
وأتو بوا الى الله جميعا أيها المؤمنون لعلكم تفلحون
“Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
Demikian disampaikan Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, Fitrianti Mariam Hakim, sebagaimana dikutip dari laman Tebuireng pada Rabu (15/4/2020).
Sumber: okezone.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/6-persiapan-menyambut-bulan-ramadhan-pertama-segera-bayar-utang-puasa/