5 Pelajaran Berharga Dari Kekalahan Timnas Indonesia U 23 Atas Vietnam Di Final Aff U 23 2025
Ikuti analisis dan berita bola terkini dari KYT4D. Eksklusif di LigaKampung.com!
Ligakampung.com, Jakarta – Harapan publik pecinta sepak bola Tanah Air untuk melihat Timnas Indonesia U-23 angkat trofi di kandang sendiri akhirnya kandas. Skuad asuhan Gerald Vanenburg harus menyerah 0-1 dari Vietnam pada partai puncak Piala AFF U-23 2025, Selasa malam (29/7/2025) di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Meski menguasai jalannya laga dengan dominasi penguasaan bola mencapai 68 persen, Garuda Muda gagal memecah kebuntuan. Justru Vietnam, yang tampil lebih efektif, berhasil mencetak gol melalui situasi bola mati yang dimanfaatkan Nguyen Cong Phuong.
Kekalahan ini menyakitkan, tetapi di balik kegagalan, selalu ada pembelajaran penting. Berikut lima hal yang wajib jadi bahan refleksi sebelum melangkah ke ajang lebih besar: Kualifikasi Piala Asia U-23 2028.
Eksperimen Formasi Harus Dibarengi Kesiapan Taktis
Pelatih Gerald Vanenburg mengambil langkah berani dengan meninggalkan formasi 4-3-3 yang biasa digunakan. Ia mencoba skema 3-4-2-1, berharap lebih solid dalam bertahan dan fleksibel saat menyerang. Secara pertahanan, Indonesia tampil cukup disiplin dengan trio bek Kakang Rudianto, Kadek Arel, dan Muhammad Ferarri.
Namun, formasi baru ini kurang mendukung transisi menyerang. Lini tengah jadi tumpul, kreativitas macet, dan lini depan minim peluang. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan taktik seharusnya disertai dengan persiapan matang, bukan hanya pada level strategi, tapi juga pada eksekusi teknis di lapangan.
Kewaspadaan terhadap Bola Mati Masih Lemah
Vietnam sangat efektif memanfaatkan bola mati. Gol tunggal mereka berawal dari skema sepak pojok—sesuatu yang sebelumnya juga hampir menghasilkan peluang di babak pertama.
Fakta ini menandakan bahwa lini belakang Indonesia masih perlu pembenahan dalam mengantisipasi situasi bola mati. Komunikasi antarpemain, pengambilan posisi, dan marking dalam situasi set-piece harus menjadi fokus utama dalam latihan berikutnya.
Respons Taktis dari Pelatih Terlalu Terlambat
Salah satu kritik yang mencuat pasca-laga adalah lambatnya respons dari bangku cadangan. Dalam kondisi tertinggal, Timnas U-23 justru terkesan pasif dari sisi pergantian pemain. Substitusi pertama baru terjadi di menit ke-60, ketika intensitas pertandingan sudah menurun.
Bandingkan dengan Vietnam yang melakukan penyesuaian cepat setiap kali Indonesia mulai mengancam. Langkah cepat dari pelatih bisa mengubah jalannya pertandingan.
Strategi Kim Sang-sik Terbukti Ampuh
Pelatih Vietnam, Kim Sang-sik, menyiapkan taktik matang: 3-4-3 yang berubah menjadi 5-4-1 saat bertahan. Efektivitasnya terlihat dari betapa sulitnya Rayhan Hannan dan Rahmat Arjuna mendapatkan ruang.
Timnas Indonesia butuh pendekatan yang lebih fleksibel dan disiplin taktik agar tidak mudah dipatahkan. Strategi ini juga memutus suplai bola ke Jens Raven di lini depan, membuat serangan Indonesia tumpul meskipun menguasai bola lebih lama.
Fokus ke Kualifikasi Piala Asia U-23: Evaluasi Harus Segera Dimulai
Meskipun gagal meraih gelar, Timnas Indonesia U-23 tidak boleh larut dalam kekecewaan. Tantangan yang lebih besar sudah menanti, yakni Kualifikasi Piala Asia U-23 2028 yang akan digelar dua bulan lagi.
Indonesia akan tergabung di Grup J bersama Korea Selatan, Laos, dan Makau—grup yang menuntut kesiapan fisik, mental, dan taktik secara menyeluruh. Pemain-pemain seperti Rafael Struick, Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, hingga Welber Jardim bisa menjadi tambahan kekuatan yang sangat dibutuhkan untuk tampil lebih kompetitif.
Untuk perkembangan lebih lanjut seputar Timnas Indonesia dan sepak bola nasional, pembaca dapat mengikuti update lengkapnya di Ligakampung.com, portal olahraga yang menyajikan kabar teraktual dan mendalam.
Artikel ini tayang perdana di .
Baca di 5 Pelajaran Berharga dari Kekalahan Timnas Indonesia U-23 atas Vietnam di Final AFF U-23 2025 dan bagikan ke warga lain kalau kamu suka, ya! Kita ramekan bareng!
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://ligakampung.com/5-pelajaran-berharga-dari-kekalahan-timnas-indonesia-u-23-atas-vietnam-di-final-aff-u-23-2025/