20 Terbunuh Dalam 2 Ledakan Bom Semasa Misa Di Katedral Filipina

---

JOLO, Filipina: Sekurang-kurangnya 20 orang mati dan 111 cedera selepas dua bom meledak semasa Misa Kudus hari Minggu di Katedral Jolo, sebuah kepulauan di selatan Filipina.

Dua orang pelaku bom bunuh diri meledakkan bom yang diikatkan pada ikat pinggang di dalam gereja dan pada dekat pintu masuk gereja.

Ledakan pertama membuat mayat berhamburan di lantai di antara bangku-bangku yang berselerakan.

Sementara itu, ledakan kedua yang meledak tidak lama kemudian pada dekat pintu masuk telah mengorbankan lima orang tentera yang sedang berusaha membantu para mangsa yang cedera.

Konferensi para Uskup Filipina mengecam serangan bom di Katedral St. Maria dari Gunung Karmel dan menyebutnya sebagai "tindakan terorisme."

Para uskup meminta umat Kristian "untuk bersama-sama dengan semua umat Islam yang mencintai damai untuk membanteras ekstremisme yang keji."

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga tentera dan umat awam yang terkorban dalam serangan bom itu," kata Ketua Konferensi para uskup Filipina, Uskup Agung Romulo Valles.

Para Uskup mengatakan bahawa, baru-baru ini adanya usul permuafakatan Bangsamoro Autonomoius Region (ARMM) di Mindanao yang mahu menamatkan pemberontakan puak pemisah selama lima dekad di selatan Filipina. Wilayah autonomi baru ini disokong oleh kebanyakan umat Islam di negara majoriti Katolik, walaupun ditolak pengundi Muslim di provinsi Sulu, di mana terletaknya Jolo.

"Ketika kita memulakan fasa baru dalam proses perdamaian... kami meminta saudara-saudara Kristian kita untuk bergabung dengan semua masyarakat Muslim dan Orang Asli yang menyayangi damai dalam membasmi ekstremisme yang ganas," kata uskup tersebut.

Pulau Jolo mempunyai penduduk lebih daripada 700,000. Katolik di pulau itu, yang dianggarkan pada tahun 2014 menjadi sekitar 31,000, kebanyakannya tinggal di ibu kota Jolo. -CNA/ucanews.com

---