10 Sejarah Indonesia Kerajaan Tarumanegara
Kompleks percandian Batujaya, Karawang peninggalan Tarumanegara.
Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu yang terdapat di Jawa Barat dengan pusat pemerintahannya di Bogor. Nama Tarumanegara sendiri berasal dari kata Tarum dan Nagara. Tarum berarti sungai yang membelah Jawa Barat yaitu sungai Citarum, tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa Tarum berasal dari nama tanaman pewarna benang tenunan dan pengawet kain yang banyak tumbuh di sekitar sungai Citarum. Sedangkan Nagara diartikan sebagai negara atau kerajaan.
Kehidupan sosial pada masa pemerintahan Raja Purnawarman dapat diketahui bahwa masyarakat Kerajaan Tarumanegara sudah menanamkan sikap gotong royong berdasarkan isi dari prasasti Tugu. Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi. Hal ini terlihat dari upaya Raja Purnawarman untuk terus meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Beliau sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
Kehidupan ekonomi pada masa pemerintahan Raja Purnawarman dapat diketahui bahwa masyarakat Tarumanegara mengutamakan bidang pertanian sebagai sumber mata pencaharian mereka. Mata pencaharian mayoritas masyarakat di wilayah Kerajaan Tarumanegara adalah petani. Mereka berladang secara berpindah-pindah di sekitar pegunungan atau aliran sungai. Selain itu, di bidang pelayaran dan perdagangan tidak kalah penting dalam perekonomian Tarumanegara. Hal tersebut didukung dengan lokasi Kerajaan Tarumanegara yang dekat dengan Pelabuhan Sunda Kelapa.
Kehidupan agama pada masa pemerintahan Raja Purnawarman dapat diketahui bahwa kepercayaan yang dianut warga di dalam Kerajaan Tarumanegara yaitu Hindu, tepatnya Hindu Wisnu. Sebagai bukti, pada prasasti Ciareteun ada tapak kaki raja yang diibaratkan tapak kaki Dewa Wisnu. Sedangkan agama yang dianut warga di luar kerajaan ada beberapa. Seperti yang dinyatakan oleh Fa-Hien, dalam bukunya yang berjudul Fa Kao Chi, menceritakan bahwa saat mengunjungi Jawadwipa, dia hanya menjumpai sedikit orang beragama Buddha, tetapi kebanyakan masyarakat menganut agama Hindu dan kepercayaan animisme.
Salah satu candi peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang terbesar adalah kompleks Percandian Batujaya di Karawang, Jawa Barat yang terdapat 62 situs candi antara lain Candi Jiwa, Candi Balndongan, Candi Serut, dan Candi Sumur. Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara berupa prasasti antara lain Prasasti Tugu, Prasasti Kebon Kopi (ditemukan di kampung muara hilir Bogor), Prasasti Ciaruteun (nama lain prasasti Ciaruteun adalah Prasasti Ciampea), Prasasti Lebak (Cidanghiang), Prasasti Muara Cianten, Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak), dan Prasasti Pasir Awi. Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara berupa patung atau arca antara lain Arca Rajarsi, Arca Wisnu Cibuaya I, dan Arca Wisnu Cibuaya II. Sedangkan sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara (berita asing) yaitu berita Cina yang berasal dari zaman dinasti T’ang menyebutkan bahwa seorang pendeta yang bernama Fa-Hien telah terdampar di pantai utara Pulau Jawa (tahun 414) ketika ia hendak kembali dari India ke negerinya, Cina.
Pada beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara terdapat telapak kaki raja dan telapak kaki gajah. Telapak kaki raja menggambarkan tentang sosoknya yang gagah, jujur, masyhur serta memiliki baju zirah yang tidak dapat ditembus oleh senjata musuh. Sedangkan telapak kaki gajah menggambarkan kaki gajah Airawata yang merupakan gajah tunggangan Dewa Wisnu.
Kerajaan Tarumanegara mengalami kemunduran diperkirankan karena tidak adanya penerus raja yang sebaik Raja Purnawarman, perpecahan dalam keluarga kerajaan yang membuat persatuan dan kesatuan kerajaan melemah, dan adanya serangan dari kerajaan lain yang sedang berekspansi seperti serangan dari Kerajaan Sriwijaya. Pada akhirnya, Kerajaan Tarumanegara terpecah menjadi 2 kerajaan yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://fastrans22.blogspot.com/2022/02/10-sejarah-indonesia-kerajaan.html