Tuhan Sedang Soroti Kami Saat Kami Menerima Delegasi Gereja
Oleh : Benny Giay
1.Beberapa dekade terakhir ini bangsa Papua trus berhadapan dengan bnyak soal yang di luar kemampuan analisa & pemahaman kami, sbagai Gereja. Soal2 itu yang kami makdud; tdak lain dari (a) Pendirian batalyon militer yang berdekatan satu dengan lain seperti misalnya di deiyai, dogiyai, paniai, nabre, dll;
(b) Pemekaran propinsi kabupaten/kota yang tidak kami (bangsa Papua) minta, yang disertai pembangunan jalan trans Papua yang tdak diminta minta; yang sedang bangsa Papua minta: pemekaran negara,
(c) Masuknya angka migran ke Papua yang membuat Papua minoritas di negerinya, membuat kaum pendatang rebut semua kesempatan kerja, kuasai semua ruang publik,
(d) rasisme: yang memandang bangsa Papua sebagai makhluk2 setengah binatang atau babi2 hitam yang harus di bunuh,
(e) tni polri yang terus gunakan pendekatan militer, yang juara impunitasnya sehinga mereka sendiri yang amat getol berburu separatis tetapi menurut media sambil jual2 senjata dan amunisi, dll
2. Semua sedang perkuat kebangkitan kesadaran kepapuaan yang mulai bersemi akhir 1970an.
Bagaimana kita sebagai Gereja melihat dinamika ini. Kami melihat semua gerakan tadi sebagai soal2 berat yg serupa dengan yang terjadi dalam 20 tahun pertama Indonesia mnguasai Papua sejak 1960an; sehingga pada Akhir tahun2 1970an & tahun 1980an melahirkan apa yang kami sebut: kebangkitan kesadaran kePapuaaan. Papua sejak tahun2 itu merasa pihaknya sedang dijajah, sedang disingkirkan secara sistimatis oleh suatu kekuatan sperti Firaun Modern & kroni2nya: amerika, inggris australia, belanda, dll dan sehingga Papua tahun2 itu bangkit, berdiri teguh dengan modal cultur & ingatan kolektif sejarah nya.
Bagaimana wujud dari kebangkitan ksadaran kepapuaan tersebut pada tahun2 yang kita sedang bcarakan?
(a) generasi papua pada akhir 1970an mulai sebar slogan "black is beautiful, black is good yg kmi duga disemangati Stev Biko (dari Afsel) & dengan dasar itu generasi papua tahun2 itu
(b) menghidupkan lagu2 Mambesak yg dipimpin si pahlawan budaya Papua: Arnold Ap
(c) OPM mulai bawa perjuangan Papua merdeka masuk ke kota, perjuàngan tdak lagi di hutan2 tetapi di kota dengan menggarami para mahsswa dan dosen sehingga 10 mahasiswa kibarkan bendera BK di kantor DPRP,
(d) meyakinkan PNS & anggota TNI Polri orang Papua yang kmudian bergabung dengan OPM dan
(e) Prisila Jakadewa & 5 orang prempuan tanah merah yang kibarkan BK di kantor gubernur prov Irian Jaya pada waktu, dst dilanjutkan oleh
(f) Gereja2 mulai membangun LSM & lanjut dengan komisi keadilan & perdamaian di Sinode/keuskupan
(g) dr. Wanggai yang kibarkan bendera Melanesia bulan desember 1988. Artinya apa yang sudah sebutkan dalam butir pertama ini dalam politiknya sedang mnyuburkan nasionalisme Papua barat.
3. Bagaimana Pemerintah hadapi kebangkitan Papua / Nasionalisme Papua selama ini? Dari politik lempar batu sembunyi tangan menuju...
3.1.Sudah tahu dia yg bikin, dirinya aktor tetapi pura2 tidak tau berdosa tetapi tampil sebagai pihak yang saleh dan datang selamatkan dengan dalih habiskan separatisme. Kalau manusia màju, terdidik yang punya logika dan kesadaran kritis bisa pahàm bahwa separatisme itu buah dari pembangunan ideologinya yang bercampur-baur dengan rasisme dan olahàn pikiran etnis yang merasa pihaknya lebih superior / lebih maju dari bangsa Papua yang koteka, hitam kotor dll.
Menurut kami opsi pendekatan ini akan memusnahkan bangsa Papua; justru karena bangsa sudah sadar bahwa dia sedang dijajàh. Kalau kesadaran ini absen dalam benak bangsa Papua (seperti para anggota milisi Barisan merah putih) saya kira bangsa Papua bisa istirahat sejenak. Tetapi itu bukan peñdekatàn terakhir hadapi Kebangkitan Papua.
3.2. Dari Politik Lempar Batu sembunyi tàngan Menuju.... Ikuti Jejak Gus Dur hadapi Kongres Rakyat Papua. Ikuti jejak Presiden SBY - JK menyelesaikan Masalah Aceh dengan dimediasi Negara ke tiga: Pemerintah RI yang duduk berunding dengan GAM. Dan ketiga Presiden Jokowi beberapa waktu saya baca sedang mndukung Palestina.
Dalam terang apa yang sedang dihadapi kami Gereja bergembira dengan pemimpin Negara RI yg sudah kami sebutkan di atas. Demi Papua Tanah damai kami, & khormatan rakyat & NKRI kami meminta para pihak masyarakat sipil Indonesia agar pmerintah RI tempuh pendekatan damai dengan ULMWP seperti Presiden SBY JK yang tidak mengkriminalisasi GAM tetapi mengundàng negara ketiga. Terlebih sekarang Presiden & kabinetnya yang sangat pro minoritas Rohingya di Mianmar Selatan,; dan Jokowi yang sedang mendukung referendum & kemerdekaan Palestina. Papua, ràkyat ada di belakang mu pak Presiden tetapi rakyatmu, Papua juga meminta kebijakan yang sama: referendum atau kemerdekaan bagi bangsa Papua Barat
(https://www.facebook.com/benny.giay.58/posts/1194538754054274)
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://phaul-heger.blogspot.com/2019/03/tuhan-sedang-soroti-kami-saat-kami.html