Surat Terbuka Untuk Bupati Se Tanah Papua
Surat Terbuka Untuk Para Tokoh dan Bupati Di Seluruh Sorong-Merauke
Kepada Yang Terkasih
Para Tokoh dan Para Bupati
Di Tanahnya Orang Melanesia
Di West Papua.
PERIHAL: ANDA MENCARI BERKAT ATAU KUTUK DARI TUHAN ALLAH DAN ROH-ROH LELUHUR ORANG MELANESIA
Anda semua baca surat ini baik-baik.
Anda jangan berdansa-dansa dan menari-nari di atas tulang belulang Arnold C.Ap, Kelly Kwalik, Willem Onde, Theodorus Hiyo Eluay, Aristiloteles Masoka, Yawan Wayeni, Yustinus Murip, Pdt. Elisa Tabuni, Mako Tabuni, dan ribuan rakyat Papua yang dibantai penguasa Indonesia melalui TNI-Polri selama 58 tahun sejak tahun 1961.
Tulang belulang mereka berserakkan di seluruh Tanah Melanesia dari Sorong-Merauke. Tulang belulang itu sedang melihat dan memantau Anda semua. Tulang belulang itu sedang berdiri di depan pintu rumahmu. Tulang belulang itu ada di depan dan dibelakangmu.
Cucuran darah dan tetesan air mata dan penderitaan rakyat dan bangsa Papua belum berakhir. Anda semua salah dan keliru. Anda semua mau membuat luka semakin dalam, luka semakin busuk, Anda semua terlibat, berperan aktif untuk memperpanjang, dan mengekalkan penderitaan, cucuran darah, dan tetesan air mata di atas tanah leluhur mereka. Anda semua turut berperan dan mempercepat hilangnya atau pemusnahan bangsamu sendiri.
Anda jangan tamak dan rakus kedudukan dan kekuasaan.
Saya mau ingatkan kepada Anda semua, bahwa Anda sedang menciptakan lapangan penderitaan, lapangan kematian, lapangan kemiskinan, lapangan pemusnahan rakyat dan bangsa West Papua dari Tanah leluhur mereka.
Ingat! Sadar! Jangan lupa! Jangan Anda tamak dengan jabatan dan kekuasaan sesaat!
Tulang belulang, cucuran air mata, tetesan darah, penderitaan umat Tuhan, rakyat dan bangsa Papua akan menjadi MUSUH dan LAWAN ABADI dalam hidup kita, jika saya dan Anda melakukan kesalahan FATAL hari ini.
Pemekaran Provinsi Boneka Indonesia di Tanahnya orang Melanesia adalah kesalahan TERBESAR dan FATAL dalam sejarah kehidupan umat manusia. Kita sedang menciptakan tragedi dan bencana kemanusiaan dalam sejarah rakyat dan bangsa West Papua.
TUGAS SEBENARNYA PARA TOKOH DAN PARA BUPATI SEBAGAI BERIKUT:
Para Tokoh dan para bupati, mari kita bersatu melawan Pelanggaran besar HAM dan RASISME dan memperjuangkan pembebasan rakyat kita, adik-adik, dan anak-anak kita yang menderita karena korban RASISME.
Kita membela dan melindungi anak-anak kami sebanyak 41 orang yang ditahan, diproses, diadili dan dihukum di Jayapura. Nama-nama mereka sebagai berikut:
1. Yosan Wenda. 2. Yoni Weya. 3. Aldi Tabuni. 4. Pandra Wenda. 5. Persiapan Kogoya. 6. Yosan Wenda. 7. Dolvius Hisage. 8. Oktovianus Hisage. 9. Elo Hubi. 10. Mikha Asso. 11. Mikhael Hilapok. 12. Imanuel Hubi. 13. Feri Etama. 14. Welem Walilo. 15. Ronald Wandik. 16. Yoli Loho. 17. Agustinus Mohi. 18. Rupinus Tambonop. 19. Jan Piter Saramaja. 20. Jorgen Haibui. 21. Falerio Jaas. 22. Lanti Kawena. 23. Dorti Kawena. 24. Piter Meroje. 25. Yusuf M. 26. Lois Waswoi. 27. Vincen Gogopia. 28. Bendira Tabuni. 29. Pailes Yigibalom. 30. Biko Yalli Kogoya. 31. Abuwa Yikwa. 33. Jimrif Kogoya. 34. Assa Asso. 35. Meya Kamariki. 36. Yosael Gombo. 37. Elimus Bayage. 38. Yandu Kogoya. 39. Alpon Meku. 40. Tenak Wakerkwa. 41. Abraham Dote.
Kita membela dan bersuara atas penangkapan tujuh orang dan pemindahan mereka ke Kalimatan, yaitu Alexander Gobay, Ferri Kombo, Agus Kosai, Bucthar Tabuni, Hengki Hilapok, Irwanus Uromabin, Steven Itlai. Kita membela dan melindungi adik kita Basoka Logo yang ditahan, diadili dan dipenjarakan.
Saudara-saudara para tokoh dan para bupati, rakyat Papua sangat membutuhkan perlindungan dan kenyamanan serta harapan hidup damai bukan pemekaran-pemekaran.
Para Tokoh dan dan para bupati dan juga saya, apakah kita mencari berkat dan anugerah Tuhan atau kita sedang berusaha keras untuk mencari kutuk, murka, malapetaka, musibah dari tulang-belulang yang berserakkan, cucuran air mata, tetesan darah dan penderitaan umat Tuhan? Saya dan Anda HARUS jawab.
Akhirnya, saya mau pesan, kita jangan taruh beban sejarah yang salah untuk anak cucu kita. Kita jangan titipkan kutuk dan murka untuk anak cucu kita. Kita HARUS titipkan dan wariskan berkat dan harapan hidup damai untuk anak cucu kita.
Pertanyaan saya kepada Anda semua. SIAPA YANG MANDUL DIANTARA PARA TOKOH DAN BUPATI? KALAU TIDAK ADA YANG MANDUL KAMU STOP PEMEKARAN PROVINSI BONEKA DI TANAHNYA ORANG MELANESIA.
Waa....Waa.....Nowe Nawor Kinaonak.
Ita Wakhu Purom, Rabu, 6 November 2019
Badan Palayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua
Presiden, Gembala Dr. Socratez S.Yoman (Ap Ndumma).
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://phaul-heger.blogspot.com/2019/11/surat-terbuka-untuk-bupati-se-tanah.html