Setelah Viral Isu Pulau Jawa Akan Gempa Besar Kini Beredar Bengkulu Akan Diterjang Tsunami 12 Meter
Setelah viral isu Pulau Jawa akan diguncang gempa besar, kini beredar kabar kalau 6 desa di Mukomuko, Bengkulu, akan dilanda tsunami setinggi 12 meter.
Bahkan, isu tsunami tersebut mengatasnamakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB.
Informasi itu juga meminta masyarakat untuk segera menyelamatkan diri dan mengungsi ke luar Mukomuko.
Berikut isi info yang beredar:
“Assalamualaikum Teman2 Ada berita kalau BNPB telah mendentifikasi kalau di Mukomuko Akan terjadi tsunami yg besar Di 16 Desa termasuk Ujung Padang dan bandaratu yg terparah yaitu Mentawai Pasar sebelah Lubuk Samani Dananu Nibung, Pelokan, Lubuk agedang, Tapan,Lubuk pinang,Sp10,Dll.
Ketinggian (mbak tsunami Sekitar 12 Meter.. Di harap kan agar dapat mengungsi di sp06 Sp05 atau di luar MUKOMUKO!!
Semoga tema2 Selamat Aminnn Dan BNPB telah membangun Perumnas Dan tempat untuk mengungsi Di harapkan Warga Mukomuko Menyelematkan diri Gunung yg bersumber Adalah gunung pantai abrasi.
Terima kasih”
Menanggapi isu tersebut, BNPB melalui Twitter resminya memberikan klarifikasi, dan menyatakan informasi itu hoax.
“Barusan mimin, dapat pertanyaan dr #SahabatTangguh via pesan tertulis, yg menanyakan apakah benar akan terjadinya tsunami.
Mimin pastikan pesan berantai tsb adalah HOAKS.” tulis akun Twitter @BNPB_Indonesia, Rabu (25/12/2019)
Barusan mimin, dapat pertanyaan dr #SahabatTangguh via pesan tertulis, yg menanyakan apakah benar akan terjadinya tsunami. Mimin pastikan pesan berantai tsb adalah HOAKS. pic.twitter.com/xw15pT8J8m
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) December 25, 2019
Melansir dari Kompas.com dalam artikel ‘Beredar Pesan Berantai Tsunami 12 Meter di Mukomuko, Ini Penjelasan BNPB’, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo menegaskan, BNPB tidak pernah mengeluarkan pesan tersebut.
“Tidak pernah ada anjuran untuk mengungsi saat ini terkait potensi tsunami yang disebutkan hingga 12 meter,” kata Agus, Kamis (26/12/2019).
Meski demikian, lanjut Agus, di kawasan lepas pantai barat Bengkulu dan Sumatera Barat terdapat zona megathrust.
“Tetapi, tsunami pada kawasan ini bisa terjadi jika terjadi gempa dengan kekuatan lebih dari 7 magnitudo, pusat gempa berada di laut dengan kedalaman pusat gempa kurang dari 50 km serta memiliki jenis sesar naik/turun,” ujar dia.
Agus menekankan, jika terjadi gempa seperti disebutkan dalam pesan yang beredar, pasti akan ada peringatan dini yang dikeluarkan secara resmi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Jadi sebaiknya masyarakat berpedoman pada berita resmi yang dikeluarkan oleh BMKG,” ujar Agus.
Pulau Jawa akan Diguncang Gempa Besar
Sebelumnya, sempat viral isu Pulau Jawa akan diguncang gempa dengan skala besar
Namun, BMKG telah memberikan klarifikasi soal isu tersebut
Isu ini pertama kali diunggah oleh akun facebook Muhammad Alexander Zen, Jumat (20/12/2019), dan kini sudah dibagikan lebih dari 24 ribu kali
Di dalam unggahan tersebut, tampak foto udara yang seolah menunjukkan adanya retakan di permukaan air laut.
Tidak disebutkan dimana lokasi foto itu diambil, tapi ia menyebut akan ada potensi gempa di Pulau Jawa dengan mengatasnamakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Isu potensi gempa di Jawa yang dikaitkan dengan foto air laut yang terlihat retak
Berikut potongan narasi yang dituliskan:
“Nestapa Lombok blm Berakhir laut mulai Retak2 Sudah.. Buat yg lg d pulau Jawa atau ada keluarga d pulau Jawa..
PERBANYAK DO’A…TETAP WASPADA…
Lempeng Jawa Terus Bergerak, LIPI Ingatkan Potensi Gempa
Sahabat LIPI,
LIPI mewaspadai akan terjadinya gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di Pulau Jawa beberapa waktu ke depan. Hal ini akibat meningkatnya aktifitas seismik dengan seringnya terjadi subduksi atau pergerakan lempeng selatan mulai dari Selat Sunda hingga timur Pulau Jawa.”
Menanggapi isu tersebut, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dengan tegas menyebutnya sebagai hoax.
“Foto lautan retak yang berpotensi gempa besar di Jawa adalah tidak benar. BMKG menegaskan isu mengenai gempa Lombok yang akan memicu aktifnya gempa megathrust Selatan Jawa-Selat Sunda adalah kabar bohong atau hoaks,” kata Daryono, Rabu (25/12/2019), melansir dari Kompas.com dalam artikel ‘BMKG Bantah Isu Retakan di Permukaan Laut Indikasikan Potensi Gempa di Jawa’
Menurutnya, gempa besar yang mengguncang Lombok tahun lalu tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudera Hindia, sehingga tidak dapat disebut mendatangkan potensi gempa bagi Pulau Jawa.
“Sumber gempa di Lombok tahun 2018 lalu adalah Sesar Naik Flores yang tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudra Hindia.
Kedua sumber gempa tersebut berbeda dan dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh,” jelasnya.
Satu hal paling penting yang harus dipahami masyarakat luas agar tidak terus menerus termakan informasi hoax mengenai isu gempa adalah mengetahui fakta bahwa belum ada alat yang dapat memprediksi gempa.
Jadi, jika ada yang menyampaikan prediksinya tentang gempa dapat dipastikan sebagi hoax.
Hal ini sudah berulangkali disampaikan oleh BMKG.
“Sampai saat ini belum ada negara dengan teknologi apapun yang mampu memprediksi kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi secara tepat hari dan tanggalnya,” ucap Daryono.
“Maka jangan pernah percaya ramalan dan prediksi gempa bumi. Mohon masyarakat agar mengabaikan berita hoax tersebut dan tak ikut menyebarkannya,” lanjutnya.
Sumber: tribunnews.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/setelah-viral-isu-pulau-jawa-akan-gempa-besar-kini-beredar-bengkulu-akan-diterjang-tsunami-12-meter/