Seniman Teater Asia Tenggara Bangun Kejayaan Islam Dari Timur Lewat Ftid I 2019 Pekanbaru


Untuk dapat mewujudkan kembali kejayaan Islam di dunia, setidaknya umat Islam harus menguasai tiga aspek penting; sains, ekonomi, dan budaya. Produk budaya cukup beragam, termasuk seni teater.
Ikut berperan dalam membangun kejayaan Islam dari timur, para seniman teater di wilayah Asia Tenggara menggelar Festival Teater Islam Dunia (FTID) I dari tanggal 13 – 17 Desember 2019 di Susiana Tabrani Convention Hall, Komplek Tabrani Islamic Center, Jalan Bakti No. 32 Arengka, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Festival diprakarsai oleh Ziarah Karyawan (ZK) Panggung Toktan dan Pertubuhan Teater Islamik Dunia (PTID), didukung oleh Ziarah Karyawan Nusantara (ZKN), dan disponsori oleh Abdurrab Foundation. Kegiatan berlangsung sukses dan penuh dengan nuansa keislaman.
FTID 1 2019 Pekanbaru diisi dengan serangkaian acara; pertunjukan teater Islam dari berbagai Negara, musikalisasi puisi, penampilan monolog, diskusi panel pertunjukan teater Islam, fashion show, dan Kolokium Perumusan Teater Islam. Dheni Kunia bertindak sebagai Ketua Pelaksana.
Dheni Kurnia (Ketua Pelaksana FTID 1 2019 Pekanbaru – baju kuning) sedang menerima wejangan dari Dinsman (Presiden PTID – baju krem) dan Yassin Salleh (Presiden ZKN – baju hitam). (Dok. Istimewa) Nama Ketua dan Anggota Tim Perumus Teater Islam Kolokium Perumusan Teater Islam dipesertai oleh belasan pakar teater dari wilayah Asia Tenggara. Kolokium (seminar) membentuk tim perumusan yang diketuai oleh Syarifuddin Arifin, dengan tiga anggotanya; Dr. Lena Farida Chin, Dr. Khairul Ashdiq, Dr. Rosdeen, dan Suyadi San, M.Si.
Syarifuddin Arifin, Ketua Tim Perumus hasil kolokium PTID. (Dok. Istimewa) Hasil Kolokium PTID saat FTID 1 2019 di Pekanbaru Syarifuddin Arifin saat kami wawancarai melalui akun Whatsapp-nya, Senin (23/12/2019) mengatakan, “Dari sumbangan pemikiran 16 pakar teater saat kolokium di FTID 1 2019 Pekanbaru, Tim Perumus berhasil menetapkan beberapa kesepakatan untuk pedoman dan rambu-rambu berteater yang berlandaskan syariat Islam.”
Adapun rangkuman hasil perumusan yang disepakati tersebut adalah sebagaimana berikut;
Konsep dan metode pementasan teater tidak bertentangan dengan akidah dan syariat Islam. Meliputi tata cara teknis, dan kreativitas estetika teaterikal pementasan.Konsep dan metode pementasan teater juga digalakkan upaya dakwah yang islami,  bersesuaian dengan penonton (mengikut pada sasaran khalayak).Naratif cerita yang diketengahkan membicarakan tentang tema-tema dan isu-isu islamik. meliputi pelbagai sudut pandang dan keilmuan dan menghindari hal-hal sensitif dalam konteks keislaman dan keadaan sosial di tempat berkenaan.Teater yang dipentaskan harus menuntaskan tema atau cerita secara teknis atau naratif dengan keunggulan dan ajaran Islam sebagai dasar utama.Melangsungkan perbincangan secara berterusan, berkenaan konsep dan isu- isu yang belum mencapai kesepakatan, dengan tetap memberikan peluang seniman dan sanggar terus mengembangkan kreativitas.PTID melantik jawatan kuasa yang terdiri dari pakar agama Islam dalam aspek akidah, syariah, dan sejarah (siroh), baik sebagai penasehat konten dalam aspek kesesuaian dengan syariah Islam mahupun inspirasi sumber cerita yang boleh dibuatkan dalam pementasan teater.Menganjurkan sanggar melakukan pementasan di peringkat daerah atau negara masing-masing sebagai solusi dan alternatif hiburan dari persoalan masyarakat terutamanya generasi muda misalkan pengaruh narkoba (dadah).Bertekad menjadikan teater Islam sebagai gaya pementasan khas yang diharapkan pada masa akan datang menjadi model yang boleh diikuti dan ditiru. Prof. Zainal Abd Latief, Pakar Teater dari Malaysia saat sesi diskusi PTID. (Dok. Istimewa) Sumbangan Pemikiran dari Para Pakar Teater dari Wilayah Asia Tenggara Salah satu adegan pada pertunjukan teater ‘Menunggu Kata dari Tuhan’, oleh peserta dari Malaysia. (Dok. Istimewa) Nama 16 pakar teater dari wilayah Asia Tenggara dan sumbangan pemikirannya pada Kolokium di Festival Teater Islam Dunia I 2019 Pekanbaru  adalah sebagaimana berikut;
DR. Zainal Abdul Latief, “Tidak bertentangan dengan akidah Islam, dan tidak memuja selain Allah SWT. Tidak menjelek-jelekkan Rosulullah dan sahabat-sahabat Rosulullah. Tidak meragui hari Kiamat.”Shamsudin Oshman, “Sebagai wadah baru untuk mensyiarkan Islam. Garis panduan yang tak mengikat.”Yassin Saleh, “PTID (Pertubuhan Teater Islamik Dunia) adalah landas lakonan (azas). Menjadikan PTID sebagai pusat rujukan. Tidak melanggar hukum namun tidak terikat dengan hukum.”Dt. Azwar Abu Bakar, “Pembangunan intelektual Islam. Mempromosikan PTID dilaksanakan 1 atau 2 kali setahun.”Alhaj Aris Abeba, “Konsep dan nilai Islam harus dilaksanakan.”Syarifuddin Arifin, “Teater Islam wajib ditubuhkan. Apapun pementasannya, harus mengangkat tema Islam.”Amrizal Dato Bajayo, “Bagaimana pertunjukan teater mengakhiri ceritanya dengan islami, menuntaskan cerita dengan kemenangan Islam. Sebagai media dakwah.”Muhammad Ibrahim Illyas, “Pusat studi Islam. Teater sebagai media dakwah. Tidak melanggar akidah.” Selanjutnya Dr. Kipli, “Azas teater Islam, karena teater adalah media dakwah, mesti terikat dengan undang-undang yang berlaku sesuai kaidah Islam.”Dr. Lena Farida Chin, “Panduan.”Suyadi San, M.Si., ”Memanusiakan manusia berdasarkan kaidah-kaidah Islam.”Dr. Merza Gamal, “Memperkuat moral Islam. Melawan ideologi sekuler dan islamophobia.”Dr. Syaiful Yazan, “Dilakukan oleh orang Islam dengan prinsip Islam rahmatan lil ’alamin.”Dr. Khairul Ashdiq, “PTID tetap dijalankan dengan bertahap melalu seminar, lokakarya mengenai kepahaman tentang agama Islam. Menyertakan pakar-pakar syariah dalam tubuh PTID; Pakar fiqih, Pakar akidah, dan Pakar sejarah Islam. Mewujudkan cita-cita PTID membawa mahzab Islam.”Dr. Hermawan, “PTID tetap berjalan tanpa terikat dengan definisi-definisi yang mengikat.”Dr. Rosdeen, “Dalam bidang akademik, memasukkan dalam silabus mengenai teater dan Islam. Mengadakan diskusi, seminar, lokakarya mengenai teater dan Islam. Rumusan tidak menjadi titik akhir. Tidak hanya bertema Islam, namun tetap memperhatikan nilai-nilai estetika dalam persembahan teater.” Konsep Dasar Teater Islam Dunia Dinsman, Presiden PTID dan Yassin Salleh , Presiden ZKN, saat di panggung FTID 1 2019 Pekanbaru. (Dok. Istimewa) Syarifuddin Arifin juga mengatakan, “Teater Islam, ialah sebuah pertunjukan/persembahan oleh sebuah grup kesenian yang memasukkan unsur-unsur sekurangnya dari 3 jenis kesenian (gerak, vokal, cerita, musik, dll) dengan idiom, metafora ajaran Islam berdasarkan Al Quran dan Hadis. Konsep teater Islam disampaikan dalam bentuk teater modern, tradisional maupun kolaborasi seni, dengan ending mengunggulkan konsep dan ajaran Islam.”
“Idiom-idiom teater Islam dipercayakan sepenuhnya kepada sutradara, pengarang, dan kelompok penampil. Misalnya berupa kritik sosial atau koreksi dengan anekdot dan sejenisnya, sepanjang bisa mencarikan jalan ke luar yang tidak bertentangan dengan syariat dan ajaran Islam,” kata Syarifudin Arifin.
Selain itu, Syarifuddin Arifin juga mengatakan, “Festival Teater Islam Dunia dikukuhkan menjadi agenda dua tahunan. Festival Teater Islam Dunia II akan diadakan di Malaysia, dengan tempat pelaksanaan disepakati peserta dari Malaysia.”
Ekspektasi pada PTID Yassin Salleh, Presiden ZKN sedang bicara saat Kolokium PTID di FTID 1 2019 Pekanbaru. (Dok. Istimewa) Dengan berlandaskan syariat Islam dan membawa pesan dakwah islamiah dalam berkesenian teater, semoga jadi benteng bagi umat Islam khususnya pada generasimudanya, dari manuver budaya asing yang tengah gencar melakukan manuver terhadap akidah umat Rasulullah SAW yang berorientasi untuk melalaikan kita untuk selalu mengingat-Nya.
Semoga penyelenggaraan Festival Teater Islam Dunia jadi hiburan halal yang sangat digemari oleh masyarakat di Asia Tenggara, dalam membantu bangkitnya kejayaan Islam dari timur. (*)
The post Seniman Teater Asia Tenggara Bangun Kejayaan Islam dari Timur Lewat FTID I 2019 Pekanbaru appeared first on IslamicTunesNews.


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://www.islamictunesnews.com/seniman-teater-asia-tenggara-bangun-kejayaan-islam-dari-timur-lewat-ftid-i-2019-pekanbaru/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=seniman-teater-asia-tengg

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Digelar Raja Pecut Asia Tenggara Haiqal Kongsi Rahsia Kejayaan Raih Emas

Digelar Raja Pecut Asia Tenggara Haiqal Kongsi Rahsia Kejayaan Raih Emas

papar berkaitan - pada 10/12/2019 - jumlah : 336 hits
Semalam rakyat Malaysia disajikan berita gembira selepas kemenangan Muhammad Haiqal Hanafi dalam acara 100m Sukan SEA di Stadium Olahraga New Clark City Kemenangan itu bermakna atlet berusia 20 tahun itu telah berjaya menyumbang emas kepada...
Haiqal Hanafi Kongsi Tips Kejayaan Dinobatkan Sebagai Raja Pecut Asia Tenggara

Haiqal Hanafi Kongsi Tips Kejayaan Dinobatkan Sebagai Raja Pecut Asia Tenggara

papar berkaitan - pada 10/12/2019 - jumlah : 1157 hits
HAIQAL HANAFI RAJA PECUT ASIA TENGGARA Tahniah untuk Haiqal Hanafi yang dinobatkan sebagai Raja pecut Asia Tenggara apabila beliau menjuarai acara 100m lelaki di Sea Games Manila 2019 Haiqal mencatat masa terpantas 10 35s mengatasi pelari d...
Kejayaan Pasukan Kebangsaan Dalam Pertandingan International Junior Science Olympiad 2019

Kejayaan Pasukan Kebangsaan Dalam Pertandingan International Junior Science Olympiad 2019

papar berkaitan - pada 18/12/2019 - jumlah : 220 hits
Oleh Muhammad Aidel Ardent Educational Consultants SB Pada 3 hingga 12 Disember 2019 pasukan Malaysia sekali lagi menghantar penyertaan ke International Junior Science Olympiad 2019 yang diadakan di Doha Qatar IJSO merupakan salah satu dari...
Lagu Ya Rahman Ya Rohim Dari Yana Kd Masuk 10 Top Like Shi Asia Tenggara

Lagu Ya Rahman Ya Rohim Dari Yana Kd Masuk 10 Top Like Shi Asia Tenggara

papar berkaitan - pada 19/12/2019 - jumlah : 261 hits
Kesuksesan di jalur lagu Sunda tak membuat Yana KD ingin sampai di situ saja Pelantun lagu Jalir Jangji yang populer di wilayah Jawa Barat ini pun ikut mengambil tempat di jalur nasyid yang tengah digandrungi oleh masyarakat Asia Tenggara Y...
Mandiri Berencana Akuisisi Bank Di 3 Negara Asia Tenggara

Mandiri Berencana Akuisisi Bank Di 3 Negara Asia Tenggara

papar berkaitan - pada 10/12/2019 - jumlah : 195 hits
PT Bank Mandiri Tbk berencana akuisisi bank di 3 negara di kawasan Asia Tenggara yakni Filipina Malaysia dan Vietnam Rencana tersebut masih dikaji oleh perseroan
Court Allows Forfeiture Of Rm1 1mil From Illegal Deposit Taking Scheme Investors

Wanita Mca Calls On Govt To Tackle Brain Drain Generate Job Opportunities

Keningau Fa Buat Kejutan Gol Awal

Gsk Raya Open House Dan Minggu Imunisasi Sedunia

Malayia S Forex Trading Landscape Opportunities And Challenges

Tukar Kanta Mata Untuk Melihat Seni Politik Anwar

Muda Slams Pro Israel Us Professor S Remark At Local Varsity Talk

The Dab 1a A Limited Edition Electric Production Motorcycle From France



Biodata Rozana Rozek TV Youtuber Resipi

8 Istilah Jerman Yang Kita Rakyat Malaysia Kerap Gunakan

Biodata Aizat Saha Pelakon Drama Berepisod Racun Rihanna TV3 Personaliti TikTok

Kenapa Platipus Haiwan Yang Membuatkan Saintis Merasa Hairan

Biodata Qistina Rania Pelakon Drama Berepisod Bercakap Dengan Jun Astro Ria Peserta Hero Dewi Remaja 2023


Kmum Dakwa Insiden Syarahan Pro Israel Disengajakan

Kronologi Serangan Israel Terhadap Iran

Of Second Rate White People And Malaysia Pushing For Genocide

Malaysia Weighs Casino Licence To Revive Forest City

Menu Tengahari Ikan Talang Goreng Bawang Bendi Tumis Air

Terkahwin Adik Beradik Sendiri Tanpa Sengaja Apa Status Anak Sumbang Mahram