Satu Lagi Negara Tertipu Pemasok Tes Cepat Impor Dari China


Pengetesan dengan alat rapid test atau tes cepat menimbulkan pro dan kontra. Salah satunya dari segi kualitas.
Belanda menjadi salah satu negara yang menyusul keputusan Spanyol menolak alat tes cepat Covid-19 buatan China.
Belanda menyebut kit pengetesan cepat dan alat pelindung diri yang diimpor dari pemasok di Beijing, China, di bawah standar sehingga kualitasnya dipertanyakan.
Belanda bukan negara pertama yang menolak kit alat pengetesan Covid-19 dan APD dari Beijing.
Sebelumnya, Spanyol, Turki, Georgia, dan Republik Cheska juga melakukan hal serupa karena mempertanyakan kualitas masker dan kit pengetesan cepat yang dipasok dari Beijing tersebut.
Kementerian Kesehatan Belanda menyatakan mereka terpaksa harus mengembalikan sebanyak 600 ribu masker dari China karena menemukan kecacatan.
Sebagian masker tak bisa menutupi area mulut dengan sempurna, sedangkan sebagian lain dari masker tersebut tidak memiliki lapisan penyaring yang cukup.
“Petugas kesehatan telah diinformasikan dan diberi tahu untuk tidak menggunakan masker tersebut,” kata Kementerian Kesehatan Belanda dalam pernyataan resmi, seperti dilansir Fox News.
Kementerian Kesehatan Belanda menyatakan dunia sedang mengalami keterbatasan APD. Di sisi lain, APD yang tersedia tidak memenuhi standar yang baik.
“Ini merupakan masalah di semua negara,” ungkap Kementerian Kesehatan Belanda.
Terkait kualitas alat pengujian cepat ini, Beijing mengungkapkan bahwa alat yang mereka jual kepada Spanyol dibeli dari perusahaan bernama Bioeasy.
Bioeasy merupakan perusahaan China yang tidak memiliki lisensi untuk membuat alat pengujian cepat Covid-19. Terkait insiden ini, Pemerintah China menyatakan akan menginvestigasi Bioeasy.
Pemerintah Spanyol telah mengembalikan sejumlah tes cepat buatan China yang rusak kepada perusahaan Spanyol yang memasoknya.
Kedutaan Besar China di Madrid menulis di Twitter bahwa pabrikan itu tidak memiliki lisensi untuk menjual. Spanyol membalas bahwa produk tersebut memiliki sertifikasi Eropa.
Sumber diplomatik mengatakan kepada Reuters bahwa harga alat tes cepat telah naik 10 kali lipat dalam beberapa kasus. Di samping itu, perusahaan China menuntut pembayaran di muka.
Sumber otoritas kesehatan mengatakan, ada antrean pesawat di beberapa bandara China hanya untuk mengantar persediaan seperti itu. Di lain sisi, para perantara sering menipu pembeli.
Para pejabat tidak menyebutkan nama penjual itu, hanya mengatakan mereka biasanya lebih kecil, perusahaan swasta.
Negara ini pun meminta bantuan NATO dan berjanji mendukung pabrik-pabrik menyesuaikan jalur produksi untuk membuat lebih banyak perlengkapan medis di dalam negeri.
Indonesia juga merupakan salah satu negara yang menggunakan kit tes cepat. Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, memastikan tak akan sembarangan dalam mendatangkan alat rapid test untuk pengujian massal Covid-19 bagi masyarakat. Pemerintah sudah menetapkan standar prosedur pengadaan alat rapid test.
Yuri mengungkapkan hal tersebut saat mengomentari kasus di Spanyol terkait kerusakan kit rapid test usapan nasofaring yang didatangkan dari China.
Pemerintah Kota Madrid, Spanyol, pun menyetop pemakain alat rapid tes produksi Shenzhen Bioeasy Biotechnology yang belakangan ditemukan hanya memiliki akurasi sekitar 30 persen itu.
Padahal, rapid test disyaratkan harus dapat memiliki akurasi 80 persen, seperti yang dijanjikan Bioeasy.
Koran Spanyol El País mengabarkan, Pemerintah Kota Madrid menyetop pemakaian kit rapid test tersebut dan mengembalikannya ke pemasok.
“Kalau barangnya jelek ya tidak dipakailah. Kan ada tanggal kedaluwarsanya, standarnya, kan semua dilihat dulu. Kalau tahu alatnya jelek, ngapain dibeli,” kata Yuri, Sabtu (28/3).
Pemerintah Spanyol selanjutnya meminta Shenzhen Bioeasy mengganti pasokan tes kit tersebut. Jumlah pesanan rapid test Spanyol mencapai 340 ribu unit.
Dana yang dikucurkan Spanyol di angka 432 juta euro untuk memesan berbagai peralatan medis dari China.
“Mekanisme di sini ketat agar kasus di Spanyol tak terulang di sini,” ujar Yuri.
Tes cepat bukanlah alat untuk diagnosis, melainkan penelusuran terhadap kasus positif corona melalui tes serologi yang mendeteksi reaksi antibodi.
Artinya, ketika seseorang dinyatakan negatif, orang itu belum tentu bebas Covid-19. Bisa saja virus sedang berproses untuk menimbulkan gejala penyakit. Pasien perlu menjalani pemeriksaan ulang pada hari ketujuh berikutnya supaya mendapat kepastian.
Sebagian ilmuwan memang mempertanyakan keandalan tes cepat. Mereka menilai, tak jelas apakah hasil tes betul-betul akurat.
Secara umum, ada dua jenis alat tes cepat yang saat ini banyak digunakan.
Salah satunya adalah tes antigen yang menggunakan swab hidung atau tenggorokan untuk mengetahui keberadaan virus, seperti yang digunakan Spanyol.
Jenis lainnya adalah tes antibodi yang menggunakan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah seseorang pernah terinfeksi virus atau tidak. Inilah yang dipakai Indonesia.
Namun, masih ada tanda tanya besar mengenai akurasinya, selama apa antibodi dan imunitas bertahan, dan terhadap siapa tes darah ini harus diterapkan.
Di samping itu, otoritas kesehatan di China, AS, dan negara lain tak banyak memberikan informasi soal detail tingkat hasil positif palsu maupun negatif palsu dari setiap kit uji cepat.
“Kita belum punya semua jawabannya,” kata Dr Robin Patel selaku ketua American Society for Microbiology.
Hal itu membuat ilmuwan khawatir rapid test tak terlalu andal daripada metode pengujian yang lebih memakan waktu. Rendahnya akurasi itu pula yang dialami Spanyol.
Kepala peneliti dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Soumaya Swaminathan mengatakan, tes cepat virus corona dalam skala besar dapat membantu tenaga kesehatan untuk mengetahui siapa saja orang-orang yang tampak sehat tetapi sebenarnya terinfeksi.
Swaminathan mengingatkan bahwa tidak semua orang yang menderita Covid-19 menunjukkan gejala.
“Kita tahu bahwa jika Anda benar-benar ke luar dan mengetes semua orang di masyarakat, Anda akan mendapati orang-orang berkeliling bebas dengan virus ini di tubuhnya dan tak merasa sakit sama sekali,” ungkap Swaminathan.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia dr Daeng M Faqih mengatakan, tes cepat membantu mengidentifikasi lebih banyak pasien positif Covid-19. “Rapid test untuk mempercepat dan memperluas pencarian kasus,” ungkap dia.
Tes cepat di Tanah Air akan menyasar petugas medis dan orang-orang yang punya kontak dekat dengan pasien positif Covid-19.
Mereka yang hasil tes cepatnya positif akan lanjut menjalani PCR, sedangkan yang negatif masih harus mengulang pengujian tujuh hari kemudian untuk menghindari negatif palsu.
Sumber: republika.co.id


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/satu-lagi-negara-tertipu-pemasok-tes-cepat-impor-dari-china/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Indonesia Bakal Impor Alat Uji Tes Virus Corona Dari China

Indonesia Bakal Impor Alat Uji Tes Virus Corona Dari China

papar berkaitan - pada 19/3/2020 - jumlah : 224 hits
Alat tes ini akan didatangkan sebanyak 500 ribu buah Ukurannya kecil dan dapat mendeteksi gejala awal hanya dalam waktu belasan menit hingga maksimal 3 jam
8 400 Alat Tes Cepat Corona Tiba Di Jateng Odp Jadi Prioritas Pemeriksaan

8 400 Alat Tes Cepat Corona Tiba Di Jateng Odp Jadi Prioritas Pemeriksaan

papar berkaitan - pada 27/3/2020 - jumlah : 132 hits
Sebanyak 8 400 alat tes cepat atau Rapid Test akan didistribusikan ke 35 kabupaten kota di Jawa Tengah Dinkes Jateng mengaku belum mendapat jadwal terkait pelaksanaan tes cepat untuk orang dalam pengawasan kasus corona
Kondisi Membaik Satu Pasien Corona Di Banyuwangi Jalani Tes Ulang

Kondisi Membaik Satu Pasien Corona Di Banyuwangi Jalani Tes Ulang

papar berkaitan - pada 30/3/2020 - jumlah : 128 hits
Uji swab ini perlu dilakukan untuk memastikan apakah pasien memang sudah sembuh atau masih memerlukan perawatan medis
Bos Bi Penurunan Ekspor Impor Akibat Pembatasan Perdagangan Di Berbagai Negara

Bos Bi Penurunan Ekspor Impor Akibat Pembatasan Perdagangan Di Berbagai Negara

papar berkaitan - pada 1/4/2020 - jumlah : 146 hits
Ekspor tercatat menurun karena para eksportir tidak bisa mengirim barang ke negara tujuan Misalnya seperti ekspor ke China terhambat karena terjadi penutupan akses di sana Pengusaha juga tidak bisa melakukan impor lantaran negara asal melak...
Tes Cepat Covid 19 Segera Dilakukan Di Jawa Timur Daerah Terjangkit Jadi Prioritas

Tes Cepat Covid 19 Segera Dilakukan Di Jawa Timur Daerah Terjangkit Jadi Prioritas

papar berkaitan - pada 27/3/2020 - jumlah : 163 hits
Sebanyak sepuluh ribu alat tes cepat untuk mendeteksi COVID 19 tiba di Surabaya Keberadaan alat tes cepat COVID 19 ini diharapkan dapat membantu mendeteksi kasus positif corona di Jawa Timur dalam jangka waktu yang lebih singkat
Terkini Negara Catat Satu Lagi Kematian Covid 19 Petugas Kesihatan Pertama Yang Disahkan Maut

Terkini Negara Catat Satu Lagi Kematian Covid 19 Petugas Kesihatan Pertama Yang Disahkan Maut

papar berkaitan - pada 22/3/2020 - jumlah : 242 hits
Negara mencatatkan satu lagi kes kematian akibat Covid 19 sekaligus menjadikan jumlah keseluruhan yang maut setakat Ahad sebanyak 9 kes Kementerian Kesihatan Malaysia berkata kes kematian kesembilan merupakan kes kematian pertama di kalanga...
Koordinasi Dengan Kemenkes Kemendag Janji Permudah Izin Impor Alat Tes Virus Corona

Koordinasi Dengan Kemenkes Kemendag Janji Permudah Izin Impor Alat Tes Virus Corona

papar berkaitan - pada 20/3/2020 - jumlah : 202 hits
Untuk impor alat kesehatan untuk rapid test virus corona menteri Agus mengatakan masih dalam tahap koordinasi dengan menteri kesehatan agar semuanya dipermudah dalam impor
Sudah Datang Hari Ini Dari China 500 Ribu Alat Tes Corona Tidak Gratis

Sudah Datang Hari Ini Dari China 500 Ribu Alat Tes Corona Tidak Gratis

papar berkaitan - pada 20/3/2020 - jumlah : 163 hits
Alat pendeteksi virus corona tersebut sudah diimpor oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia sesuai perintah dari Menteri BUMN Erick Tohir Pada Jumat alat tes virus corona tersebut sudah dipastikan akan tiba di Indonesia
Anjing Anjing Neraka Versi Rfans Donald

Filem Ngesot

Infinix Memperkenalkan Gt 20 Pro Telefon Pintar Dual Chip Gaming Beast Ke Malaysia

Makan Makan Santai Dengan Kawan Office

Sultan Pahang Mohon Mendoakan Tengku Hassanal Segera Mendirikan Rumah Tangga

Mahalini Dah Peluk Islam

Ibu Meraung Luluh Hati Lihat Kaki Anak Putus Akibat Kemalangan Motorsikal Depan Sekolah

Fiersa Besari April Chord



Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dr Pontianak Astro Warna Sooka

10 Fakta Biodata Jabir Meftah Pelakon Drama Berepisod Racun Rihanna TV3

Biodata Dan Latar Belakang Adam Shamil Personaliti TikTok Terkenal

5 Negara Yang Memilih Untuk Tidak Menggunakan Matawang Sendiri

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Aku Bukan Ustazah Slot Akasia TV3


Fuel Your Competitive Spirit Wallet Bet On Esports Games

Saksi Dengar Dentuman Kemudian Pokok Hempap Kenderaan

Mayat Wanita Dalam Tangki Air Kuarters Universiti

Berita Prk Kkb Terkini Pengundi India Menjadi Penentu

Lelaki Diganggu Oleh Pemandu Selepas Mengekori Kenderaannya

Indonesia Kaji Semula Tadbir Urus Pekerja Asing