Rainforest World Music Festival Kembali Digelar Secara Hybrid 17 19 Juni 2022
Rainforest World Music Festival (RWMF) atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Festival Musik Hutan Hujan Dunia merupakan festival musik tahunan yang dilaksanakan selama 3 (tiga) di Kuching, Sarawak, Malaysia. Berbagai jenis musik, mulai dari musik tradisional, fusion, dan kontemporer dunia ada disini.
Rainforest World Music Festival
Rainforest World Music Festival pertama kali diselenggarakan pada tahun 1998 hanya dengan penonton 300 orang saja. Sejak saat itu event musik unik dan menarik ini menjadi acara tahunan yang dimasukkan dalam kalender resmi musik dibawah Sarawak Tourism. Setiap tahunnya acara ini selalu dihadiri oleh para pengunjung dari dalam maupun luar negeri, dan angka kunjungannya terus bertambah.
Sesuai namanya, Rainforest World Music Festival membawa misi kesadaran lingkungan yang dibuktikan dengan kampanye penanaman pohon, perhatiannya pada daur ulang dan penggunaan shuttle bus untuk mengurangi emisi karbon pada saat penyelenggaraannya.
Terakhir kali Rainforest World Music Festival diselenggarakan secara offline pada tahun 2019, setahun sebelum wabah Virus Covid-19 menyerang hampir ke seluruh belahan dunia. Tepat di tanggal 16 Maret 2020, pihak kerajaan Malaysia memutuskan untuk melakukan lockdown hingga tanggal 31 Maret 2022.
Baca Juga: Pengalaman Mengikuti Kegiatan Sepetang Bersama Blogger 2017
Tidak terasa 2 (dua) tahun berlalu, melihat kondisi pandemi yang mulai menurun dibarengi dengan proses vaksin gencar dan ketat dari pihak kerajaan akhirnya Malaysia membuka perbatasannya pada tanggal 1 April 2022. Tentu saja kebijakan ketat dan prosedur kesehatan tetap harus menjadi persyaratan utama ketika ingin melintasi kawasan perbatasan.
Melihat kondisi ini, pihak penyelenggara Rainforest World Music Festival kemudian mengambil inisiatif untuk kembali melaksanakan perhelatan musik terbesar di Malaysia ini. Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan data pengunjung terakhir pada 2019 lalu, jumlah pengunjung event ini mencapai hingga 30 ribu orang.
Pada penyelenggaran tahun ini, diperkirakan total angka tersebut akan mengalami penyesuaian karena kondisi yang belum pulih
sepenuhnya. Oleh karena itu, khusus di tahun 2022 Rainforest World Music Festival diselenggarakan secara hybrid (virtual dan offline). Sebenarnya dengan sistem hybrid akan makin banyak orang yang bisa melihat bagaimana serunya event ini digelar.
Agenda Selama Kegiatan
Selama 3 (tiga) hari pelaksanaan, Rainforest World Music Festival 2022 akan menampilkan para musisi dunia terkenal dari semua benua dan musisi asli dari Sarawak dan beberapa wilayah di Malaysianya sendiri.
Beberapa artis yang pernah tampil antara lain: Joey Ayala (Filipina – 1998), Shooglenifty (Skotlandia – 1999), Inka Marka (Amerika Selatan – 2000), Rajery (Madagaskar – 2001), Black Umfolosi (Zimbabwe – 2002), Huun Huur Tu (Tuva), Cynthia Alexander (Philippines) – 2003), Te Vaka (Samoa/Selandia Baru – 2004), Namgar (Mongolia – 2005), Shannon (Polandia – 2005, 2007), Peatbog Faeries (Skotlandia – 2006), Tarika Be (Madagaskar – 2007), Ross Daly (Yunani – 2008) dan Blackbeard’s Tea Party (Inggris – 2014).
Selain menampilkan aksi bermain musik dari para musisi tersebut, Rainforest World Music Festival juga menyelenggarakan sesi workshop interaktif dan edukatif, seperti: kuliah etno-musik, jamming session dan mini konser. Setelah itu baru diikuti dengan penampilan sore harinya di panggung utama.
Lokasi festival dilengkapi dengan berbagai kios makanan dan minuman, area seni dan kerajinan serta konter untuk memorabilia festival, terdapat suvenir Sarawak yang bisa dibeli, dan CD oleh seniman pertunjukan. Ini adalah festival musik dunia yang luar biasa dengan latar belakang Gunung Santubong yang legendaris dimana Desa Budaya Sarawak berada.
Image: SarawakTourism.Com
Jumlah Peserta
Menurut informasi dilansir dari laman AntaraNews.Com, Jum’at (29/04/2022), akan ada sekitar 60 orang peserta yang akan tampil di Rainforest World Music Festival 2022 baik itu dari kalangan individu maupun kelompok.
Dalam jumpa pers secara virtual, CEO Sarawak Tourism Board Puan Sharzede Datu Haji Salleh Askor mengatakan para peserta berasal dari berbagai negara, seperti: Korea, Kanada, China, India, Meksiko, dan Indonesia.
“Kami juga akan mendatangkan langsung dari Madagaskar, Randrianantoandro Clement,” demikian sambungnya.
Selain itu beberapa peserta lokal yang memiliki talenta seperti Alena Murang, Kemada, Sang Rawi, At Adau, Tuku Kame, Suk Binie’, Nading Rhapsody, dan Mathew Ngau juga memastikan diri untuk hadir di Rainforest World Music Festival 2022.
Harga Tiket
Image: SarawakTourism.Com
Tiket untuk menonton secara virtual atau langsung sudah dapat dibeli dari tanggal 18 April 2022 melalui website rwmf.net.
Khusus pembelian tiket nonton secara langsung, terdapat 3 (tiga) kategori berbeda, antara lain:
Kategori dewasa, untuk pertunjukkan satu hari cukup membayar RM150 atau RM375 untuk tiga hari.
Kategori anak-anak, untuk pertunjukkan satu hari cukup membayar RM80 atau RM155 untuk tiga hari.
Kategori keluarga, hanya menjual tiket untuk satu hari pertunjukkan di harga RM400.
Sedangkan untuk menyaksikan secara virtual, harga tiketnya adalah RM25. Khusus untuk pembelian tiket ini Sarawak menggandeng Malaysia Airlines sebagai partner resmi Rainforest World Music Festival 2022.
Mengenai kebijakan bagi warga asing yang akan masuk ke Sarawak, Malaysia, tidak akan dilakukan lagi prosedur karantina dan tidak harus menyediakan asuransi kesehatan.
Bagi warga asing usia 13 tahun keatas dan akan usia 12 tahun kebawah yang sudah vaksinasi, dibebaskan masuk tanpa harus menjalani karantina. Cukup lakukan tes PCR atau antigen 24 jam setelah kedatangan. (DW)
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://bloggerborneo.com/rainforest-world-music-festival/