Pesawah Di Bawah Ph Terhimpit Bendang Dijarah Bangsa Asing




TERIK matahari yang memanaskan keluasan tanah sawah dan memancarkan cahaya ke alam ini tidak sebagaimana hakikat kehidupan dilalui para petani sawah. 

Malah, kedatangan tahun baharu 2020 langsung tidak membawa erti buat mereka, sebaliknya dipenuhi pula keluh kesan atas nasib menimpa. Sepanjang November dan Disember lalu, mereka sepatutnya sudah menabur benih ke petak-petak sawah bagi memulakan penanaman musim baharu. 

Malangnya, rutin kerja para pesawah terencat oleh masalah benih padi yang sepatutnya disediakan Jabatan Pertanian sebanyak 70,000 tan setahun, selain 6,000 tan lagi bagi kemungkinan bencana alam.



Namun, benih musim ini dikatakan hanya tersedia sebanyak 50,000 tan sahaja dan lebih mengejutkan kuota tersebut telah habis diagihkan. Sedangkan majoriti pesawah terutama di Utara Semenanjung mengadu tidak menerimanya. Apabila perkara tersebut disuarakan, mereka dimaklumkan benih padi berkenaan telah dihantar ke Langkawi.Hal ini menimbulkan pertikaian kerana padi dihasilkan di Langkawi sepatutnya varieti lain, lalu terbongkar pelbagai dakwaan antaranya benih padi telah diterima oleh pihak tidak sepatutnya. Ia telah mula menjadi polemik yang dialami oleh kebanyakan pesawah terutama di Utara, namun pihak Menteri Pertanian terutamanya seperti tidak mengendahkannya.Mewakili suara tersebut, pesawah dari Kampung Alor Madi, Kuala Kedah, Md Zamri Din, 54, menceritakan situasi yang sedang berlaku. Katanya, pesawah patut mula menabur pada Oktober lalu, tetapi benih tidak sampai, sedangkan air sudah mula mengairi petak-petak sawah sebagaimana dijadualkan. Hal tersebut menurutnya, bererti benih subsidi tidak sampai kepada para petani.Akibatnya dan demi melangsungkan penghasilan padi untuk mengeluarkan beras sebagai ruji makanan rakyat negara ini, para pesawah terpaksa membeli sendiri. Jika selama ini benih padi subsidi hanya berharga RM30 bagi 20 kilogram, tetapi pesawah terpaksa membeli dengan harga sehingga RM48. Bahkan, ada varieti mencecah kepada RM80 tanpa subsidi.“Pemberian benih subsidi selama ini melalui Pertubuhan Peladang Kawasan (PPK) kerana PPK tahu jumlah petani dan keperluannya. Tetapi sekarang wujud ‘broker’ yang mungkin mengatasi peranan di Kementerian.“Jadi benih padi ini ‘dibawa lari’, dijual untuk keuntungan wang. Sedangkan petani amat memerlukan. Benih yang mai (datang) pun ada masalah kualiti. Jadi musim ini kos kami meningkat, bendang nak kena buat juga,” keluhnya.Perincinya, pesawah menghadapi kos sehingga RM1,200 antaranya RM80 upah, RM100 benih, RM500 sewaan bendang, RM200 racun rumput ulat, RM120 mesin menuai, RM30 kos lori; semua bagi satu tan penghasilan. Tetapi perolehan wang, hanya RM1,600; satu jumlah pendapatan yang sangat menyesakkan kehidupan pesawah.Itu tidak termasuk diuji dengan penyakit yang menyerang padi, menyebabkan para pesawah dan keluarga mereka terus berada dalam putaran kemiskinan, selain berhutang di sana sini.“Jadi kami ini para petani sawah mintalah dari kerajaan, tolong bagi subsidi (benih padi) ini melalui PPK yang cukup ikut kuota seperti sebelum ini. Mai zaman PH ini yang jadi lagu (seperti) ini, dulu (masa BN) tak jadi.“Subsidi mesti melalui PPK. Surat ‘order’ pun kena ikut PPK,” ujarnya menegaskan bahawa melalui cara ini sahaja menjadi penyelesaian terhadap masalah dihadapi para petani sawah.Bidasnya, memang menjadi satu kehairanan apabila benih subsidi padi itu ‘hilang’, tetapi terdapat pula jualan di kedai tertentu di mana mengecewakan banyak petani adalah dimiliki oleh bukan Bumiputera. Tempelaknya, kejadian tersebut sudah tentu kerana wujudnya ‘tangan-tangan ghaib’ dan Kementerian Pertanian mesti menyiasat, menjelaskan dan mengambil tanggungjawab.Tegas beliau, kepentingan petani dalam mengeluarkan keperluan negara sewajarnya dipermudahkan, selain bertujuan mencapai sasaran diperlukan negara. Beliau menyifatkan tanah sawah kini sedang ‘dijarah’ dan dikuasai bangsa asing atas penyelewengan yang berlaku untuk pihak tertentu meraih keuntungan diri. – HARAKAHDAILY 8/1/2020

Hibur Hibur Sikit
IKLAN RAYA PALING SEDIH 2019 : JASA
Maarof - Sayur Kacang


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

http://www.ibnuhasyim.com/2020/01/pesawah-di-bawah-ph-terhimpit-bendang.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Lebih 180 000 Pendatang Asing Tanpa Izin Dihantar Pulang Di Bawah Progam Back For Good

Lebih 180 000 Pendatang Asing Tanpa Izin Dihantar Pulang Di Bawah Progam Back For Good

papar berkaitan - pada 1/1/2020 - jumlah : 328 hits
Awal Disember tahun lalu kita dikejutkan dengan statistik yang diumumkan oleh Ketua Audit Negara bahawa hampir 95 daripada pelancong China dan India yang melawat Malaysia tiada rekod keluar Peratusan yang membawa kepada jumlah 100 000 orang...
Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo Kpk Sita Rp 1 Miliar Dan Uang Asing

Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo Kpk Sita Rp 1 Miliar Dan Uang Asing

papar berkaitan - pada 12/1/2020 - jumlah : 205 hits
Selain itu lanjutnya penyidik juga mengamankan sejumlah dokumen Tim juga masih sibuk menghitung total dari nilai mata uang asing yang disita
Sentimen Anti Asing Dan Politik Identitas Masih Berpotensi Digunakan Di Pilkada 2020

Sentimen Anti Asing Dan Politik Identitas Masih Berpotensi Digunakan Di Pilkada 2020

papar berkaitan - pada 13/1/2020 - jumlah : 205 hits
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan memprediksi suara pemilih di Pilkada 2020 masih akan dipengaruhi sentimen anti asing Apalagi jika pilihan yang disuguhkan kepada rakyat hanya dua pilihan calon
Susi Pudjiastuti Minta Presiden Jokowi Tangkap Dan Musnahkan Kapal Asing China

Susi Pudjiastuti Minta Presiden Jokowi Tangkap Dan Musnahkan Kapal Asing China

papar berkaitan - pada 11/1/2020 - jumlah : 147 hits
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Presiden Joko Widodo bertindak tegas terhadap kapal kapal asing China yang mencuri ikan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
Isu Saham Gorengan Tak Pengaruhi Minat Investor Asing Tanamkan Modal Di Ri

Isu Saham Gorengan Tak Pengaruhi Minat Investor Asing Tanamkan Modal Di Ri

papar berkaitan - pada 11/1/2020 - jumlah : 174 hits
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia Laksono Widito Widodo menyatakan isu saham gorengan yang mencuat belakangan ini tidak berpengaruh terhadap minat investor asing dalam menanamkan modalnya di Indonesia
Komisioner Kpu Wahyu Setiawan Diduga Terima Rp 400 Juta Dalam Mata Uang Asing

Komisioner Kpu Wahyu Setiawan Diduga Terima Rp 400 Juta Dalam Mata Uang Asing

papar berkaitan - pada 9/1/2020 - jumlah : 173 hits
Tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan dalam dalam operasi tangkap tangan Rabu
Kalau Kamu Dengar 10 Kalimat Ini Berarti Tandanya Kamu Sedang Berada Di Jogja Nggak Asing Kan

Kalau Kamu Dengar 10 Kalimat Ini Berarti Tandanya Kamu Sedang Berada Di Jogja Nggak Asing Kan

papar berkaitan - pada 10/1/2020 - jumlah : 181 hits
Nggak perlu susah susah menemukan circle orang Jogja Kalau kamu mendengar kalimat ini berarti kamu telah berada di dalamnya
Netizen Kaitkan Jangkitan Influenza A Dengan Keputusan Kerajaan Beri Visa Percuma Kepada Warga Asing

Netizen Kaitkan Jangkitan Influenza A Dengan Keputusan Kerajaan Beri Visa Percuma Kepada Warga Asing

papar berkaitan - pada 14/1/2020 - jumlah : 361 hits
Foto FacebookLambakan warga asing yang kita tidak ketahui status kesihatan mereka adalah antara punca penularan penyakit berjangkit Misalnya penyakit kusta yang dikatakan kembali selepas negara dibanjiri pendatang asing tanpa izin secara am...
Bos Ojk Soal Kredit Bank 2019 Tumbuh 6 Persen Korporasi Lebih Pilih Utang Asing

Bos Ojk Soal Kredit Bank 2019 Tumbuh 6 Persen Korporasi Lebih Pilih Utang Asing

papar berkaitan - pada 16/1/2020 - jumlah : 154 hits
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengungkapkan kredit perbankan 2019 tumbuh di angka 6 08 persen Dia melihat angka pertumbuhan tersebut karena banyaknya korporasi memilih menggunakan sumber dana dari luar negeri
Hiburan Gagal Bayar Tunggakan Rm4 96 Juta Untuk Pesanan Pelitup Muka Jovian Apparel Disaman Pembekal

Gulai Udang Nenas

Govt To Continue Using E Jamin Bail System

Article 153 Of The Federal Constitution Does Not Bar Opening Uitm To Non Bumiputera

Stay Fashionably Fit With Huawei Fit 3 Now Available From Rm559

Proses Pengubahsuaian Malaykord Baru

Pekerjaan Firma Prop Dalam Mencari Pedagang Terbaik

Pas Showing It Should Lead Pn Says Analyst



Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Anggun Mikayla Viu Malaysia

Keputusan Markah Mingguan Senarai Lagu Tugasan The Hardest Singing Show Astro Malaysia

Biodata Syad Mutalib Pelakon Drama Berepisod Aku Bukan Ustazah TV3 Bunga Salju Astro Ria

Info Dan Sinopsis Filem Vina Sebelum 7 Hari 2024 Adaptasi Kisah Benar Kini Di Pawagam Malaysia

Biodata Founder Leeyanarahman Nur Liyana Abdul Rahman Yaana Yana Lee Usahawan Tudung Yang Terkenal Bersama Suaminya


Mulut Kering Ketika Bangun Tidur

Sijil Pemilikan Kenderaan Reka Bentuk Baru 2024

Yuka Kharisma Cinta Indah Buat Kanda Chord

Apakah Sebaik Baiknya Manusia

Konstabel Muhamad Syafik Seorang Yang Berani Menjadi Kebanggaan Seluruh Warga Pahang

Beach Boy A Surf Ready Yamaha Wr155r Scrambler From Thailand