Pers Rilis Veronica Koman Menolak Segala Upaya Kriminalisasi Dan Pembunuhan Karakter


PERS RILIS

Saya, Veronica Koman, dengan kesadaran penuh, selama ini memilih untuk tidak menanggapi yang dituduhkan oleh polisi lewat media massa. Hal ini saya lakukan bukan berarti karena semua yang dituduhkan itu benar, namun karena saya tidak ingin berpartisipasi dalam upaya pengalihan isu dari masalah pokok yang sebenarnya sedang terjadi di Papua.

Kasus kriminalisasi terhadap saya hanyalah satu dari sekian banyak kasus kriminalisasi dan intimidasi besar-besaran yang sedang dialami orang Papua saat ini. Hal yang jauh dari hingar-bingar. Aspirasi ratusan ribu orang Papua yang turun ke jalan dalam rentang waktu beberapa minggu ini seolah hendak dibuat menjadi angin lalu.

Pemerintah pusat beserta aparaturnya nampak tidak kompeten dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan di Papua hingga harus mencari kambing hitam atas apa yang terjadi saat ini. Cara seperti ini sesungguhnya sedang memperdalam luka dan memperuncing konflik Papua.
Veronica Koman ketika advokasi mahasiswa Papua - di Surabaya Desember 2018
Saya menolak segala upaya pembunuhan karakter yang sedang ditujukan kepada saya, pengacara resmi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). Kepolisian telah menyalahgunakan wewenangnya dan sudah sangat berlebihan dalam upayanya mengkriminalisasi saya, baik dalam caranya maupun dalam melebih-lebihkan fakta yang ada.

Bahwa betul saya terlambat dalam memberikan laporan studi kepada institusi beasiswa, tetapi urusan itu telah selesai per 3 Juni 2019 ketika universitas tempat saya studi mengirimkan seluruh laporan studi saya kepada institusi beasiswa saya.

Adapun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Australia pernah mengganggu studi saya usai saya berbicara tentang pelanggaran HAM Papua di acara yang diselenggarakan oleh Amnesty International Australia serta gereja-gereja Australia. Para staf KBRI tidak hanya datang ke acara tersebut untuk memotret dan merekam guna mengintimidasi pembicara, tapi saya juga dilaporkan ke institusi beasiswa atas tuduhan mendukung separatisme di acara tersebut. Itu juga yang membuat hubungan saya dengan institusi beasiswa saya menjadi dingin dan saya tidak meminta lagi pembiayaan beberapa hal yang seharusnya masih menjadi tanggungan beasiswa.

Bahwa saldo rekening saya dalam batas nominal yang wajar sebagai pengacara yang juga kerap melakukan penelitian. Bahwa tentu betul saya menarik uang di Papua ketika saya berkunjung ke Papua, dengan nominal yang sewajarnya untuk biaya hidup sehari-hari. Bahwa saya hanya pernah ke Surabaya sekali dalam seumur hidup saya, selama 4 hari, yaitu ketika pendampingan aksi 1 Desember 2018 bagi klien saya AMP. Saya tidak ingat bila pernah menarik uang di Surabaya. Apabila saya sempat pun ketika itu, saya yakin maksimal hanya sejumlah batas sekali penarikan ATM untuk biaya makan dan transportasi sendiri.

Saya menganggap pemeriksaan rekening pribadi saya tidak ada sangkut pautnya dengan tuduhan pasal yang disangkakan ke saya sehingga ini adalah bentuk penyalahgunaan wewenang kepolisian, apalagi kemudian menyampaikannya ke media massa dengan narasi yang teramat berlebihan.

Waktu dan energi yang negara ini alokasikan untuk menyampaikan propaganda negatif selalu jauh lebih besar ketimbang yang betul-betul digunakan untuk mengusut dan menyelesaikan pelanggaran HAM yang saat ini terjadi di Papua. Secara terang benderang, kita melihat metode ‘shoot the messenger’ sedang dilakukan aparat untuk kasus ini. Ketika tidak mampu dan tidak mau mengusut pelanggaran/kejahatan HAM yang ada, maka seranglah saja si penyampai pesan itu.

Papua adalah salah satu wilayah yang paling ditutup di dunia ini. Dan kembali saya tegaskan, kriminalisasi terhadap saya adalah rangkaian dari upaya negara untuk terus membungkam informasi yang keluar dari Papua.

14 September 2019

Veronica Koman
***

Lihat juga video berikut:



Lihat juga video Analisis Kejadian Rasisme ini:


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://phaul-heger.blogspot.com/2019/09/pers-rilis-veronica-koman-menolak.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Ditjen Imigrasi Segera Proses Pencabutan Paspor Veronica Koman

Ditjen Imigrasi Segera Proses Pencabutan Paspor Veronica Koman

papar berkaitan - pada 10/9/2019 - jumlah : 157 hits
Direktorat Jenderal Imigrasi sudah menerima surat permintaan Polda Jawa Timur untuk mencabut paspor Veronica Koman tersangka kasus ujaran kebencian dan penyebaran berita hoaks kerusuhan papua Ditjen Imigrasi segera mulai memprosesnya
Polisi Surati Imigrasi Minta Veronica Koman Dicekal Dan Paspor Dicabut

Polisi Surati Imigrasi Minta Veronica Koman Dicekal Dan Paspor Dicabut

papar berkaitan - pada 8/9/2019 - jumlah : 229 hits
Polisi sudah melakukan pemeriksaan saksi 3 orang dan saksi ahli Tidak hanya itu penyidik juga telah melayangkan surat panggilan kepada tersangka ke dua alamat yang ada di Indonesia yaitu di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan
Polisi Periksa Dua Rekening Telusuri Sumber Dana Beasiswa Veronica Koman

Polisi Periksa Dua Rekening Telusuri Sumber Dana Beasiswa Veronica Koman

papar berkaitan - pada 8/9/2019 - jumlah : 193 hits
Polisi sebelumnya menyurati pihak Imigrasi meminta Veronica Koman dicekal dan paspornya ditahan terkait statusnya sebagai tersangka kasus hoaks dan provokasi insiden di Papua
Hubinter Polri Koordinasi Dengan Interpol Agar Terbitkan Red Notice Veronica Koman

Hubinter Polri Koordinasi Dengan Interpol Agar Terbitkan Red Notice Veronica Koman

papar berkaitan - pada 10/9/2019 - jumlah : 195 hits
Saat ini Polri telah mengetahui keberadaan Veronica Koman Kepolisian memastikan Veronica Koman akan diproses hukum hingga tuntas
Soal Pemblokiran Akun Twitter Veronica Koman Menkominfo Tunggu Penyidik

Soal Pemblokiran Akun Twitter Veronica Koman Menkominfo Tunggu Penyidik

papar berkaitan - pada 12/9/2019 - jumlah : 138 hits
Kementerian Komunikasi dan Informatika belum berencana memblokir akun twitter aktivis Papua Veronica Koman Meski telah ditetapkan sebagai tersangka provokator kerusuhan Papua Veronica masih berkicau di akun twitternya
Veronica Koman Saya Cuma Kambing Hitam Kerusuhan Papua

Veronica Koman Saya Cuma Kambing Hitam Kerusuhan Papua

papar berkaitan - pada 15/9/2019 - jumlah : 217 hits
Pengacara Aliansi Mahasiswa Papua ini mengatakan kriminalisasi terhadap dirinya hanyalah satu dari sekian banyak kasus kriminalisasi dan intimidasi besar besaran yang sedang dialami orang Papua saat ini
Veronica Koman Polisi Gunakan Shoot The Messenger Di Konflik Papua

Veronica Koman Polisi Gunakan Shoot The Messenger Di Konflik Papua

papar berkaitan - pada 15/9/2019 - jumlah : 210 hits
Veronica mengatakan seharusnya pemerintah serius menyelesaikan permasalahan di Papua bukan malah menjadikan dirinya sebagai kambing hitam atas konflik di Bumi Cenderawasih
Jawab Tuduhan Polisi Ini Pernyataan Lengkap Veronica Koman Soal Konflik Papua

Jawab Tuduhan Polisi Ini Pernyataan Lengkap Veronica Koman Soal Konflik Papua

papar berkaitan - pada 15/9/2019 - jumlah : 225 hits
Menjawab tuduhan kepolisian Veronica Koman merasa dirinya hanya menjadi kambing hitam atas konflik Papua Bahkan dia menegaskan jika apa yang telah dituduhkan kepada dirinya merupakan bentuk kriminalisasi
Veronica Koman Bersama Suami Diduga Tinggal Di Negara Tetangga Indonesia

Veronica Koman Bersama Suami Diduga Tinggal Di Negara Tetangga Indonesia

papar berkaitan - pada 8/9/2019 - jumlah : 204 hits
Polda Jawa Timur pun sudah meminta bantuan Direktorat Jenderal Imigrasi mencekal dan mencabut paspor tersangka kasus dugaan kabar bohong atau hoaks Asrama Mahasiswa Papua Surabaya hingga berujung kerusuhan di Papua ini
Saka Bapak Kau

Natural Gas Fuel Not A Hazard

Beli Rumah Lebih Jimat Dengan Kempen Hartanah Bumiputera Matrix

How Car Centric Planning Is Killing Malaysians

Masjid Lapangan Terbang Sultan Abdul Aziz Shah

Top Picks Best Trucks For Towing In 2025

15 Playful Midcentury Kids Room Ideas For A Retro Vibe

Creating A Winning Pitch Deck


echo '';
Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dhia Kasyrani Slot Akasia TV3

Biodata Terkini Reshmonu Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Hey Waley

Gegar Vaganza 2024 GV 11 Hadiah Tiket Peserta Juri Format Pemarkahan Dan Segala Info Tonton Live Di Astro Ria Dan Sooka

6 Janji Donald Trump Kalau Dia Naik Jadi Presiden Semula

Biodata Terkini Zehra Zambri Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Semalakama


Pesakit Diabetes Mengalami Masalah Mati Pucuk

Transformasi Bank Btpn Kini Berubah Nama Menjadi Smbc Indonesia

Pengalaman Mencicipi Hidangan Kuliner Khas Georgia Yang Menggugah Selera

Tattoos Portland Maine

Tattoos Raised And Itchy

Kepala Ikan Merah