Pengamat Politik Ini Ragukan Keberanian Jokowi Menegur Jenderal Moeldoko
Pengamat politik M Rizal Fadillah meragukan keberanian Presiden Jokowi menegur KSP Jenderal Purn Moeldoko. Sebaliknya, Rizal menduga Jokowi mengetahui upaya kudeta itu.
“Diragukan keberanian Jokowi menegur Moeldoko,” kata M Rizal Fadillah, Sabtu (6/2).
Rizal Fadillah menduga, semua langkah Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko atas sepengetahuan bahkan mungkin atas persetujuan Presiden Jokowi.
“Tidak akan (bergerak sendiri), karena tidak mungkin Moeldoko bergerak sendiri tanpa sepengetahuan Presiden,” ungkapnya.
Rizal Fadillah menyebutkan, kalau memang benar Moeldoko cawe-cawe ingin jadi capres 2024, harusnya mantan Panglima TNI itu dievalusi.
Pasalnya, Jokowi sejak awal sudah mengatakan, tidak ada visi misi pembantunya, yang ada visi misi dan program Presiden.
“Seharusnya memang Moeldoko diganti,” sebutnya.
Menurut Rizal Fadillah, kalau cuma ditegur, Jokowi diduga merestui Moeldoko mengkudeta Ketua Umum Partai Demokrat AHY.
Setelah ditegur Jokowi, Jenderal Purn Moeldoko menggelar konferensi pers secara langsung di rumahnya, di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu sore lalu.
Padahal, Senin malam lalu, Moeldoko juga telah menyiarkan bantahan melalui konferensi virtual perihal tudingan akan mengkudeta AHY dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.
Informasi yang beredar, Jokowi sudah menegur keras Moeldoko karena telah membuat gaduh di tengah kerepotan pemerintah menangani pandemi Covid-19.
Sementara Direktur Lingkar Madani (Lima) Untuk Indonesia, Ray Rangkuti kepada wartawan Jumat (5/2/2021) mengatakan, sejatinya, isu ini juga secara tak langsung menguntungkan AHY dan Moeldoko.
“Apakah Pak Moeldoko dirugikan dan AHY dirugikan? Enggak kalau bacaan saya, dua-duanya malah diuntungkan dengan peristiwa ini,” ungkapnya.
Untuk AHY, diuntungkan karena adanya isu tersebut akan membuat konsolidasi internal lebih ditingkatkan.
Sedangkan Moeldoko diuntungkan karena namanya disebut-sebut bakal maju sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
Keuntungan lain yang didapat Moeldoko adalah popularitas yang otomatis terdongkrak.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.bagibagi.info/2021/02/pengamat-politik-ini-ragukan-keberanian.html