News Raja Dan Ratu Kerajaan Agung Sejagat Penerus Majapahit Diamankan Polisi
BREAKING NEWS: Raja dan Ratu Kerajaan Agung Sejagat Diamankan Polisi
Kerajaan Agung Sejagat disegel.
Kisah Kerajaan Agung Sejagat berakhir bak dongeng. Alih-alih mampu mewujudkan klaimnya menguasai dunia, sang raja Totok Santoso Hadiningrat yang didapuk sebagai Sinuhun dan sang ratu Dyah Gitarja justru saat ini diamankan pihak kepolisian.
Dandim 0708 / Purworejo, Letkol Inf Muchlis Gasim mengungkapkan jika saat ini Totok dan Dyah tengah diamankan.
Alasannya lantaran aktivitasnya bersama Kerajaan Agung Sejagat membuat resah warga sekitar Desa Pogung Jurutengah.
"Jadi berdasar keluhan warga sekitar mereka banyak yang resah atas keberadaan Kerajaan Agung Sejagat ini. Untuk menjaga situasi dan kondisi, raja dan ratunya diamankan dan aktivitas di kerajaannya dihentikan alias disegel," terangnya kepada SuaraJogja.id, Selasa (14/1/2020) petang.
Muchlis menyebut raja dan ratu Kerajaan Agung Sejagat saat ini diamankan oleh pihak kepolisian di Mapolres Purworejo.
Terpisah, Kapolres Purworejo AKBP Indra Kurniawan Mangunsong pun saat dikonfirmasi membenarkan tindakan pengamanan atas raja dan ratu Kerajaan Agung Sejagat.
"Iya saat ini mereka kami amankan untuk menjaga kondisi di Pogung menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
***
Bikin Geger, Mahapatih Kerajaan Agung Sejagat Minta AS Kembalikan Kekuasaan
Jadi, kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra."
Kerajaan Agung Sejagat, yang mengklaim sebagai penerus Majapahit dan membangun keraton di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menggegerkan publik.
Namun, Mahapatih Keraton Agung Sejagat bernama Resi Joyodiningkrat menegaskan bahwa Keraton Agung Sejagat bukan aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat.
“Keraton Agung Sejagat merupakan kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir perjanjian 500 tahun yang lalu, terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit pada 1518 sampai dengan 2018,” kata dia seperti diberitakan Antara, Senin (13/1/2020).
Warga Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, digegerkan oleh kemunculkan orang yang mengaku sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat alias KAS. [Facebook]
Perjanjian 500 tahun tersebut dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa imperium Majapahit dengan Portugis sebagai wakil orang barat atau bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka tahun 1518.
Jodiningrat menyampaikan, dengan berakhirnya perjanjian tersebut, maka berakhir pula dominasi kekuasaan barat mengontrol dunia yang didominasi Amerika Serikat setelah Perang Dunia II.
“Jadi, kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra,” kata dia.
Warga Penasaran
Munculnya Kerajaan Agung Sejagat yang membuat keraton di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengundang perhatian publik, Senin (13/1/2020).
Pantauan jurnalis Suarajogja.id di lokasi, warga yang penasaran terus mendatangi lokasi keraton itu meski kondisi sudah gelap karena minim lampu penerangan, Senin malam sekitar pukul 22.45 WIB.
Masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah memang digegerkan dengan kemunculan Keraton Agung Sejagat yang diprakarsai oleh Totok Santosa Hadiningrat bersama istri, Dyah Gitarja.
Sejumlah warga berdatangan ke lokasi Keraton Agung Sejagat yang terletak di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Senin (13/1/2020) malam. [SuaraJogja/Muhammad Ilham Baktora]
Mereka juga sedang membangun kerajaan tepatnya di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Salah seorang warga Pogung, Krisna Aji (18), yang rumahnya berjarak hanya 100 meter dari lokasi, menuturkan sejak sore memang sudah banyak orang berdatangan.
"Mungkin karena viral di media sosial akhirnya masyarakat penasaran. Mereka mendatangi lokasi yang katanya disebut kerajaan ini sejak sore tadi. Saat malam ini juga tambah ramai karena ingin tahu suasana lokasinya," kata Krisna kepada SuaraJogja.
Krisna mengungkapkan, Jumat (10/1) pekan lalu, sejumlah pengikut dari Keraton Agung Sejagat menggelar Kirab Wilujengan. Namun warga menganggap hal itu merupakan acara kebudayaan.
Sejumlah warga berdatangan ke lokasi Keraton Agung Sejagat yang terletak di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Senin (13/1/2020) malam. [SuaraJogja/Muhammad Ilham Baktora]
"Awalnya kami kira hanya untuk melestarikan budaya Jawa. Namun lambat laun mereka membangun sebuah lokasi di desa Pogung Jurutengah dan malah membuat kami penasaran. Apalagi sampai mendatangkan batu yang diukir aksara Jawa," terangnya.
Disinggung terkait tanggapan soal kerajaan yang muncul di sekitar tempat tinggalnya, Krisna tak begitu yakin lokasi tersebut akan menjadi keraton.
"Saya kurang yakin ini menjadi keraton seperti Keraton Solo, atau Keraton Yogyakarta. Saya kurang percaya saja," terangnya.
Sumber:
- https://jogja.suara.com/amp/read/2020/01/14/071000/bikin-geger-mahapatih-kerajaan-agung-sejagat-minta-as-kembalikan-kekuasaan
- https://jogja.suara.com/read/2020/01/14/193807/breaking-news-raja-dan-ratu-kerajaan-agung-sejagat-diamankan-polisi
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://phaul-heger.blogspot.com/2020/01/news-raja-dan-ratu-kerajaan-agung.html