Menyentuh Anak Korban Jatuhnya Lion Air Ceritakan Pesan Terakhir Sang Ayah
Mutia Noor Safitri (12), putri salah satu korban kecelakaan pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, terisak saat mendengarkan penyampaian duka cita Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Crisis Center Gedung VIP Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Senin(29/10/2018).
Muthia putri Ajun Komisaris Besar Sekar Maulana yang diduga menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat tersebut, masih berseragam putih-biru saat mendatangi crisis center.
“Kakak yang datang menjemput. Dia sebenarnya sedang sakit jadi tidak masuk sekolah,” cerita Muthia.
Dia dijemput kakak perempuannya, Salma Noor Febriana (14) di sekolah. Ketika kabar tentang ayahnya disampaikan, Mutia tak kuasa menahan tangisan.
Muthia dan Salma mengatakan ayahnya, Ajun Komisaris Besar Sekar Maulana bertugas di Polda Bangka Belitung. Keluarga polisi ini sebelumnya menetap di Bangka mengikuti ayahnya sejak menjadi Kepala Polres Bangka.
“Lima tahun kami di Bangka, baru setahun ini karena tahun ajaran baru, kami bersekolah di Jakarta,” ujar Salma.
Dua bersaudara itu kemudian tinggal di Jagakarsa Jakarta, bersama ibu mereka Myrna Julia dan dua adiknya, Emir Nur Fathan (5) dan si bungsu yang masih balita, Almira Noor Sabrina.
Muthia bercerita, Ahad (28/10/2018), sehari sebelum keberangkatan ayahnya ke Babel, sang ayah memberinya hadiah sebuah diary.
“Hadiah buku semacam diary di sampulnya ada tulisan Arab bertuliskan doa berbunyi: robboghfirli warhamni wajburni warfa’ni warjukni wahdini wa’afinii wa’fuannii,” kata Muthia dengan mata berkaca-kaca.
Buku catatan itu menjadi hadiah terakhir ayahnya. Buku itu juga memberi kesan mendalam bagi Mutia. Apalagi arti dari doa yang tertulis di sana adalah:
“Tuhan ampunilah aku, sayangilah aku,cukupilah kekuranganku, tinggikanlah derajatku, berikanlah aku rezeki, berikanlah aku petunjuk, sehatkanlah aku, maafkanlah aku.”
“Saat menyampaikan hadiah itu, Papa bilang jangan tinggalkan salat,” kata Muthia.
Ayah Mutia lepas landas dengan pesawat Lion Air sekitar pukul 6 pagi. Selang belasan menit kemudian, peswat dinyatakan hilang kontak.
Basarnas saat ini masih melakukan pencarian dan evakuasi korban di perairan Tanjung Karawang, lokasi jatuhnya pesawat. Basarnas memperkirakan tak ada korban yang selamat dalam kecelakaan tersebut.
Sumber: islampos.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/menyentuh-anak-korban-jatuhnya-lion-air-ceritakan-pesan-terakhir-sang-ayah/