Mengenal Aznan Lelo Dokter Ikhlas Yang Tak Pernah Tentukan Tarif Berobat Untuk Pasiennya


Jika kita berbicara tentang dokter, ada pro dan kontra yang menyertainya.
Ada yang merasa sangat terbantu oleh keberadaan para dokter, ada pula yang merasa tak diperhatikan atau bahkan ‘diperas’ oleh para dokter saat berobat.
Tak sedikit masyarakat yang mengeluhkan mahalnya biaya untuk berobat, baik biaya konsultasi ataupun untuk membeli obat.
Namun kesan tersebut rasanya tidak akan muncul dari sosok dokter asal Medan, Sumatera Utara ini.
Dokter bernama Aznan Leno ini dikenal sebagai “dokter ikhlas” karena tidak pernah menentukan tarif berobat untuk pasiennya.
Simak saja kisah lengkapnya berikut ini.
Sebuah bangunan tua di kawasan Jln. Puri Medan, Kelurahan Komat, Kecamatan Medan Area, Medan, Sumatera Utara, kerap didatangi orang-orang yang mengendarai becak, sepeda motor, hingga mobil.
Mereka adalah pasien seorang dokter yang akrab disapa Buya.
Nama lengkap sang dokter dengan deretan gelarnya adalah Prof. Dr. Aznan Lelo Ph.D, Sp.FK.
Di kediamannya itu, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) ini membuka praktik tanpa memasang papan nama.
Kepada pasiennya dia tidak memasang tarif. Pasien membayar jasa konsultasi dan obat racikannya sesuka hati.
Resepnya untuk obat apotek pun terjangkau. Cukup fenomenal, kontras dengan umumnya dokter, apalagi di kota-kota besar.
Biasanya praktik buka pukul 17.00 WIB. Ada pasien yang datang dan mendaftar sejak siang kemudian pergi, banyak pula yang datang langsung mendaftar dan menunggu giliran.
Ruang tunggu yang juga bagian dari garasi itu kadang dipenuhi pasien, sesuai giliran mereka masuk ke ruang praktik berukuran minimalis.
Di meja registrasi di ujung garasi itu disediakan amplop-amplop putih bergaris tepi biru-merah.
Pasien yang sudah sering datang tahu cara dan jumlah pengisian amplop untuk tarif “ikhlas hati” itu.
Amplop yang sudah diisi dibawa masuk ke ruang praktik saat diperiksa, dan seusai pemeriksaan ditinggal di meja dr. Aznan.
Bagi yang belum tahu dan menanyakan biaya, ada kalanya kena semprot kegusaran dan ketersinggungan Pak Dokter.
Kadang dr. Aznan memberikan obat hasil racikannya sendiri, kadang pula menuliskan resep.
Obat-obat yang dipilihnya pun generik, bisa diperoleh di banyak apotek dengan harga terjangkau.
“Beginilah Dokter yang Kita Inginkan, Tidak Komersil”
Andi (30), seorang kontraktor yang tinggal di Jln. Eka Rasmi, Kelurahan Gedung Johor Medan, yang datang dengan mobil APV putih, mengatakan, alasan utama membawa tiga anaknya ke dr. Aznan bukan hanya karena sang dokter tidak mematok tarif.
Tapi ia betul-betul percaya pada kualitas dokter itu. Hari itu ketiga anaknya menderita batuk pilek.
“Tiga anak saya ini dulu punya penyakit kelenjar di lehernya.
Dokter lain yang pernah saya datangi memvonis harus diambil tindakan medis.
Tapi alhamdullillah, sama Buya tidak. Waktu itu pengobatannya selama enam bulan, dan radang kelenjar pada tiga anak saya sembuh,” kata Andi.
Ia menuturkan, metode pengobatan yang dilakukan dr. Aznan sangat teratur dan bagus karena punya keahlian meracik obat.
“Kalau dokter lain resep obatnya mahal. Di sini obat yang diresepkan Buya relatif terjangkau dan kita bisa dapat di apotek mana saja.
Komposisi obatnya saya rasa sangat tepat, karena beliau sendiri ahli farmakologi.”
Sebagai pasien yang sudah sering berobat kepada dr. Aznan, Andi cukup tahu diri mengisi amplop.
“Saya sewajarnyalah, apalagi kalau anak kita sudah sehat, maka kalau ada rezeki kita tambah, kalau tak ada ya ala kadarnya,” tutur Andi.
Ia menilai dokter Aznan juga rajin bersedekah.
“Karena sudah lama kenal, pernah juga membuka amplop dari pasien di depan saya.Saya lihat bahkan ada yang memberi Rp5.000. Pernah uang dari amplop pasien dibelikan durian untuk dimakan sama-sama,” ujarnya.
Membandingkan dr. Aznan dengan dokter lain, Andi berkomentar, “Waduh, kalau di luar sana, untuk dokter anak saja sekali konsultasi bisa Rp200 ribu atau Rp250 ribu. Itu lain obat, ya. Terkadang ‘kan ada dokter yang komersil, diresepkan kepada kita brand tertentu yang susah kita cari, mau tak mau kita beli di apoteknya.”
Pendapat senada diungkapkan Restu Damanik (30) warga Jln. Siriaon, Madala By Pass, Medan.
Restu, karyawan di PT Midea Elektronik, mengaku, pada 2005 divonis dokter THT (telinga hidung tenggorokan) mengidap polip pada hidungnya dan harus menjalani operasi kecil.
Dari temannya ia tahu praktik dokter Aznan, kemudian dia datangi. “Alhamdullilah, setelah minum obat resep dari Buya, polipku sembuh dalam empat bulan.”
Dari pengalamannya berobat ke dr. Aznan, Restu menceritakan, pasien datang dari pelbagai tempat. Dari Aceh, Sidimpuan (Sumut), Rantauprapat (Sumut), dsb.
“Ada pasien dimarahi. Dia nanya berapa biaya berobatnya, terus kenak sental (dimarahi) sama Buya, ‘udah nggak usah bayar aja’, kata Buya,” cerita Restu.
Menurut pengakuan Restu, sekali berobat ia memasukkan Rp25 ribu, kadang Rp30 ribu ke dalam amplop.
“Beginilah dokter yang kita inginkan, arif bijaksana, dan tidak komersil.”
Sumber: tribunnews.com


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/mengenal-aznan-lelo-dokter-ikhlas-yang-tak-pernah-tentukan-tarif-berobat-untuk-pasiennya/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Jangan Pernah Tinggalkan Al Ikhlas Al Falaq Dan An Naas

Jangan Pernah Tinggalkan Al Ikhlas Al Falaq Dan An Naas

papar berkaitan - pada 20/10/2018 - jumlah : 210 hits
Jangan pernah meninggalkan membaca surat Al Ikhlas Al Falaq dan An Naas masing masing tiga kali setiap pagi setelah shalat Shubuh sebelum Matahari terbit dan setelah shalat Ashar sebelum Matahari terbenam boleh juga setelah shalat Maghrib I...
Anies Ke Ketua Dprd Dki Pernahkah Pak Pras Memuji Gubernur Pernah Tidak

Anies Ke Ketua Dprd Dki Pernahkah Pak Pras Memuji Gubernur Pernah Tidak

papar berkaitan - pada 17/10/2018 - jumlah : 184 hits
Mantan Mendikbud itu menyebut memang tugas DPRD untuk mengkritik kinerja eksekutif Untuk menjawab kritik Anies menyebut akan tetap menjalin komunikasi dengan DPRD terkait program program
Negara Disebut Ugal Ugalan Djarot Sindir Prabowo Tak Pernah Ada Di Pemerintahan

Negara Disebut Ugal Ugalan Djarot Sindir Prabowo Tak Pernah Ada Di Pemerintahan

papar berkaitan - pada 17/10/2018 - jumlah : 183 hits
Dia menegaskan Prabowo hanya mempunyai pengalaman saat berseragam TNI saja Selepasnya tidak pernah menduduki posisi apapun sehingga tak mengetahui dinamika yang ada dalam pemerintahan
Ini Yang Pernah Orang Islam Dan Melayu Dapat Islam Tidak Pernah Berdendam Dan Islam Mengajar Untuk Tidak Berdendam 8442

Ini Yang Pernah Orang Islam Dan Melayu Dapat Islam Tidak Pernah Berdendam Dan Islam Mengajar Untuk Tidak Berdendam 8442

papar berkaitan - pada 17/10/2018 - jumlah : 314 hits
Hadiah bapak tiri umno untuk Umat Islam dan Melayu satu masa dulu Bawa bangsa asing dan bangsa asing bawa dakyah komunis lagi British dah lari lintang pukang Islam dan Melayu yang kena musibah hingga membawa maut Dah aman British umno pangg...
5 Pejabat Penting Ini Pernah Dimarahi Jokowi

5 Pejabat Penting Ini Pernah Dimarahi Jokowi

papar berkaitan - pada 18/10/2018 - jumlah : 211 hits
Bahkan Jokowi tak segan memarahi para pejabat ini di depan umum
4 Foto Ini Bukti Meteor Raksasa Pernah Hantam Bumi

4 Foto Ini Bukti Meteor Raksasa Pernah Hantam Bumi

papar berkaitan - pada 18/10/2018 - jumlah : 319 hits
Saat meteor jatuh ke Bumi akan membentuk sebuah kawah besar yang tak akan hilang selama miliaran tahun Berikut kawah kawah besar bekas hantaman meteor
Kpk Pertimbangkan Tuntutan Maksimal Untuk Bos Lippo Karena Pernah Terbelit Korupsi

Kpk Pertimbangkan Tuntutan Maksimal Untuk Bos Lippo Karena Pernah Terbelit Korupsi

papar berkaitan - pada 17/10/2018 - jumlah : 217 hits
Billy Sindoro merupakan mantan narapidana kasus dugaan suap kepada Komisioner KPPU Muhammad Iqbal
Tidak Pernah Sesekali Minta Maaf Kepada Anwar

Tidak Pernah Sesekali Minta Maaf Kepada Anwar

papar berkaitan - pada 17/10/2018 - jumlah : 170 hits
KUALA LUMPUR 2 Okt Tun Dr Mahathir Moha mad tidak pernah memohon maaf secara rasmi kepada Datuk Seri Anwar Ibrahim dan perkara itu diakui sendiri oleh Perdana Menteri dalam satu wawancara khas bersama media antarabangsa BBC hari ini Dr Maha...
Kfc Malaysia Tutup Lebih 100 Restoran Francais Kesan Boikot

Optimizing Your Twitter Feed Strategies For Positive Content Filtering

Adapting To Consumer Behavior

Keluarga Berang Terima Kiriman Jenazah Individu Lain

Mcmc S Police Report Against Writer Murray Hunter Is High Handed And Has A Chilling Effect On Freedom Of Speech

There Is An Awakening

App Inarah

Netizen Mohon Maaf Asyik Mengutuk Ruhainies Beri Respon Saya Dah Tak Fikir Sekarang Nak Fokus On Being Happy



5 Amalan Muslim Yang Sering Dijadikan Bahan Lawak di Malaysia

6 Fungsi Kereta Yang Sepatutnya Ada Tapi Tak Dijadikan Standard

5 Perkhidmatan Yang Kini Entah Kenapa Kita Langgan Bulanan

5 Tumbuhan Penghalau Kucing Yang Turut Mencantikkan Laman Rumah

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Racun Rihanna Slot Samarinda TV3


Yerba Mate Teh Hijau Banyak Manfaat

Beringatlah Semua

From Mr Olayemi Michael Cardoso

Kisah Bekas Pekerja Kfc Dan Boikot

Berhari Raya Lagi Rumah Saudara Sepupu

Couple Urges Police Mcmc To Act Against Alleged Blackmailer