Lebih Hemat Mana Gofood Atau Grabfood
Gofood dan Grabfood merupakan salah satu layanan yang disediakan oleh aplikator taksi Online seperti Go-Jek (Gofood) dan Grab (Grabfood) yang tentunya sudah dikenal banyak orang, dengan menggunakan layanan Gofood dan Grabfood pada aplikasi taksi online anda sudah bisa memesan makanan dengan mudah sesuai dengan selera anda.
Lalu secara biaya/cost mana yang lebih hemat untuk digunakan apakah menggunakan Gofood atau Grabfood? jika kita lihat dari kedua aplikator tersebut sebenarnya sama sama memberikan tarif yang lebih mahal jika dibandingkan dengan anda datang langsung / memesan ke resto yang terdaftar di aplikasi tersebut.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau disingkat dengan (YLKI) menghimbau Go-Jek dan Grab sebagai aplikator penyedia layanan delivery telah menjelaskan skema bagi hasil yang dijalankan dengan mitra mereka. Sebab, tak jarang kesepakatan tersebut membuat konsumen harus membayar lebih mahal.
Biaya yang harus anda keluarkan jika anda memesan makanan di aplikator tersebut maka anda akan dikenakan biaya antar dan biaya jasa pelayanan aplikasi tetap dalam batas wajar jika dibandingkan anda datang langsung ke resto tersebut.
Baca Juga :
Mau Daftar Mitra Go Car Begini Cara PendaftarannyaOrenjie Fried Chicken Usaha rumahan modal minim untung maksimalBiaya apa saja yang dikenakan kepada pelanggan Go-Food
Pelanggan akan dikenakan biaya antar sebesar Rp4.000 untuk pembelian menggunakan GO-PAY di restoran GO-FOOD partner. Sementara itu di restoran Non Partners dan menggunakan GO-PAY akan dikenakan biaya Rp9.000 maks 5km (Rp2.000/km), Melalui informasi yang saya dapatkan, Go-Food menjelaskan jika profit sharing yang dibebankan kepada toko/restoran partner Go-Food adalah 20% (tidak termasuk PPN)
Perhitungan Bagi Hasil Grab Food
Melalui situs resmi mereka, Grab menjelaskan jika profit sharing yang dibebankan kepada toko/restoran partner GrabFood adalah 30% (tidak termasuk PPN), sesuai pesanan yang masuk. Jadi misalkan saja, dalam satu hari Anda memperoleh total pesanan sebesar Rp 100.000, maka 30% di antaranya yakni mencapai Rp 30.000 jadi milik Grab.
Terlalu besar? Merasa rugi karena total pendapatan sebanyak 30% justru menjadi hak Grab? Mungkin itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang kerap ditanyakan pemilik usaha kuliner. Namun jika dipikirkan dengan tenang, sistem bagi hasil Grab Food sebesar 30% itu sebetulnya sudah terhitung normal. Karena para pemilik usaha justru memperoleh banyak keuntungan seperti berikut ini:Promosi Toko/Restoran GratisTidak perlu bayar kurirKonsumen lebih luasOmzet meningkatPembayaran beragam Tunai / Non tunaiSumber : Adhea Putra
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://adhea-putra.blogspot.com/2019/04/lebih-hemat-gofood-atau-grabfood-ini.html