Kisah Anak Yatim 12 Tahun Hidup Banting Tulang Jadi Pemulung Juru Parkir Tidur Di Emperan Toko
Situs donasi dan penggalangan dana Kitabisa.com ceritakan kisah bocah 12 tahun bernama Julian.
Julian disebut terpaksa berhenti sekolah semenjak sang ayah meninggal dunia. Pasalnya di usia mudanya Julian harus menafkahi keluarga.
“TWITTER, PLEASE DO YOUR MAGIC!
Namanya Julian. Umurnya masih 12 tahun.
Julian mutusin buat berhenti sekolah buat bekerja menafkahi keluarga setelah ayahnya meninggal,” tulis akun Twitter Kitabisa.com dikutip TribunJakarta.com, pada Selasa (23/4/2019).
TWITTER, PLEASE DO YOUR MAGIC!
Namanya Julian. Umurnya masih 12 tahun. Julian mutusin buat berhenti sekolah buat bekerja menafkahi keluarga setelah ayahnya meninggal.
A THREAD pic.twitter.com/lXjEnxs6VP
— Kitabisa.com (@kitabisacom) April 23, 2019
Demi mengumpulkan rupiah, Julian harus menjalankan beberapa pekerjaan sekaligus.
Akun Twitter Kitabisa.com menyebut Julian bekerja sebagai pemulung, tukang parkir, hingga kuli panggul di Sukabumi, Jawa Barat.
“Julian rela bekerja sebagai pemulung, tukang parkir sampai kuli panggul di pusat Kota Sukabumi buat menafkahi keluarganya,” tulis akun Twitter Kitabisa.com.
Dari sederet pekerjaannya itu, Julian menghasilkan uang Rp30 ribu per hari.
Setelah seminggu berkutat di Kota, Julian pulang ke rumah orangtuannya di Desa Munjul, Kabupaten Sukabumi.
Julian memberikan uang dari hasil keringatnya kepada sang ibu.
“Julian rela bekerja sebagai pemulung, tukang parkir sampai kuli panggul di pusat Kota Sukabumi buat menafkahi keluarganya.
Dalam sehari, dia bisa ngumpulin Rp 30 ribu.
Julian rela bekerja sebagai pemulung, tukang parkir sampai kuli panggul di pusat Kota Sukabumi buat menafkahi keluarganya. Dalam sehari, dia bisa ngumpulin Rp 30 ribu. Seminggu sekali, dia pulang ke rumah di Desa Munjul (Kab. Sukabumi) buat nganterin uangnya ke sang ibu pic.twitter.com/M4KKzMPXWb
— Kitabisa.com (@kitabisacom) April 23, 2019
Seminggu sekali, dia pulang ke rumah di Desa Munjul (Kab. Sukabumi) buat nganterin uangnya ke sang ibu,” tulis akun Twitter Kitabisa.com.
Akun Twitter Kitabisa.com mengatakan Julian melihat sendiri saat sang ayah dipanggil yang Maha Kuasa di emperan tokoh.
Setelah kepergian sang ayah, Julian mengambil alih peran sebagai tulang punggung keluarga.
“Dulu, Julian menyaksikan langsung ayahnya meninggal di emperan toko di pusat Kota Sukabumi.
Setelah ayahnya meninggal, Julian meneruskan pekerjaan ayahnya sebagai pemulung, juru parkir, dan kuli panggul di pasar,” tulis akun Twitter Kitabisa.com.
Akun Twitter Kitabisa.com lantas mengajak followersnya membantu Julian, agar bocah tersebut dapat kembali melanjutkan sekolah.
Dulu, Julian menyaksikan langsung ayahnya meninggal di emperan toko di pusat Kota Sukabumi. Setelah ayahnya meninggal, Julian meneruskan pekerjaan ayahnya sebagai pemulung, juru parkir, dan kuli panggul di pasar. pic.twitter.com/fQZFDcGbAB
— Kitabisa.com (@kitabisacom) April 23, 2019
“Admin pingin banget Julian bisa sekolah lagi.
Buat temen-temen yang tinggal deket rumah Julian atau mungkin kenal sama Julian, yuk kita bikin keajaiban bareng buat Julian dan keluarganya.
Kasih tahu kita dengan reply tweet ini ya! Ini saatnya kita berbuat kebaikan bersama,” tulis akun Twitter Kitabisa.com.
Admin pingin banget Julian bisa sekolah lagi. Buat temen-temen yang tinggal deket rumah Julian atau mungkin kenal sama Julian, yuk kita bikin keajaiban bareng buat Julian dan keluarganya.
Kasih tahu kita dengan reply tweet ini ya! Ini saatnya kita berbuat kebaikan bersama
— Kitabisa.com (@kitabisacom) April 23, 2019
Sumber: tribunnews.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/kisah-anak-yatim-12-tahun-hidup-banting-tulang-jadi-pemulung-juru-parkir-tidur-di-emperan-toko/