Kisah 1 Keluarga Yang Menunggu Hari Kiamat Pilih Hidup Di Ruang Bawah Tanah Selama 9 Tahun
Ini kisah nyata dari sebuah keluarga di Belanda.
Satu keluarga yang menghabiskan waktu selama sembilan tahun di bawah tanah “menunggu kiamat” ditemukan kepolisian Belanda setelah anak laki-laki tertuanya muncul di bar setempat.
Seorang pria berumur 58 tahun dan enam orang anaknya yang berusia 16 -25 tahun tinggal di sebuah rumah di Provinsi Drenthe, Belanda bagian utara.
Mereka ditemukan setelah anak laki-lakinya memesan bir di sebuah bar di desa terdekat, Ruinerwold.
Dia mengatakan kepada pelayan bar bahwa dirinya memerlukan pertolongan, demikian dilaporkan RTV.
Para saksi mengatakan pria tersebut terlihat kebingungan.
Keluarganya hidup mengasingkan diri menunggu kiamat, demikian laporan RTV.
“Dia memesan lima gelas bir dan meminumnya. Saya kemudian bercakap-cakap dengannya dan dia mengungkapkan bahwa dirinya melarikan diri dan memerlukan pertolongan. Kami kemudian memanggil polisi,” kata pemilik bar, Chris Westerbeek.
Hier zat klaarblijkelijk een gezin ondergedoken, wachtende op het einde der tijden. Ligt aan een kanaal, paar kilometer buiten het dorp. Volop onderzoek. We worden op afstand gehouden. #bizar #Ruinerwold pic.twitter.com/dUDY8D74cR
— Mark Mensink (@IntoBits) October 15, 2019
Dia menambahkan, “Rambutnya panjang, janggutnya kotor, mengenakan pakaian lusuh dan terlihat kebingungan. Dia mengatakan dirinya tidak pernah bersekolah dan tidak pernah ke tukang pangkas rambut selama sembilan tahun.”
Para tetanggga memperkirakan keluarga tersebut hidup dari sayuran yang ditanam di lahan pertanian.
“Dia mengatakan memiliki saudara pria dan perempuan yang tinggal di lahan pertanian. Dia mengatakan dirinya adalah anak tertua dan ingin mengakhiri cara hidup mereka.”
Para petugas mendatangi rumah pertanian yang terpencil dan memeriksanya.
Mereka menemukan sebuah tangga tersembunyi di balik lemari ruang duduk yang membawa mereka ke ruang bawah tanah tempat tinggal keluarga itu.
Ruinerwold adalah sebuah desa dengan penduduk kurang dari 3.000 orang.
Lahan pertanian berada di luar desa dan dapat diakses dengan menggunakan jembatan di atas kanal.
Pertanian yang sebagian tertutup pepohonan itu juga memiliki lahan sayur dan seekor kambing.
Seorang tetangga mengatakan kepada media Belanda bahwa dirinya hanya pernah melihat seorang pria di sana dan tidak ada anak-anak. Terdapat hewan di lahan pertanian tersebut, seperti angsa dan anjing.
Tukang pos setempat mengatakan dirinya tidak pernah menyampaikan surat ke sana.
“Sebenarnya agak aneh, setelah sekarang saya memikirkannya,” katanya kepada situs berita Algemeen Dagblad.
Penduduk di daerah tersebut mencuit berita itu dan seorang wartawan mengaku diminta untuk tidak mendekat.
Polisi di Drenthe memastikan bahwa seorang pria berumur 58 tahun telah ditangkap dan sedang diperiksa setelah menolak bekerja sama.
“Kemarin seseorang melaporkan kepada kami (bahwa mereka) mengkhawatirkan keadaan kehidupan orang-orang di sebuah rumah di Buitenhuizerweg di #Ruinerwold,” demikian isi cuitan mereka.
“Kami pergi ke sana.”
“Sejumlah pertanyaan masih belum terjawab,” kata mereka, sambil menambahkan berbagai cerita mungkin saja terjadi dan penyelidikan sedang dilakukan.
Rumah pertanian dan lahan di sekitarnya sekarang ditutup.
Belum jelas apa yang terjadi dengan ibu anak-anak itu.
Sejumlah laporan mengisyaratkan ayah mereka mengalami serangan darah tinggi dan tidak bisa bangkit dari tempat tidur.
Tersangka
Aparat juga mendapati seorang pria lain berusia 58 tahun yang kemudian dijadikan tersangka. Dia bernama Josef B.
Sang putra sulung, Jan, tidak berada di rumah itu saat penggeledahan berlangsung.
“Kami menemukan enam orang di dalam sebuah ruangan kecil di rumah itu yang bisa dikunci namun bukan ruang bawah tanah. Belum jelas apakah mereka berada di sana secara sukarela,” sebut keterangan kepolisian.
Siapa Josef B?
Josef B dilaporkan berkewarganegaraan Austria dan bekerja sebagai tukang. Walau dia menyewa rumah tersebut, polisi belum mengetahui hubungannya dengan keluarga di rumah itu.
Pihak kejaksaan mengatakan Josef B diyakini terlibat “mengungkung kebebasan secara ilegal dan membahayakan kesehatan orang lain”.
Selain menggeledah rumah, dua properti lain turut digeledah polisi. Letaknya di Desa Zwartsluis, 16km sebelah barat daya rumah di Desa Ruinerwold.
“Saya tidak pernah melihat hal seperti ini sebelumnya,” kata kepala desa Roger de Groot.
Dia mengungkap beberapa anggota keluarga yang ditemukan polisi tidak masuk dalam daftar kependudukan desanya. Dia juga mengindikasikan bahwa Josef B bukanlah ayah anak-anak di rumah tersebut.
Rumah tempat keluarga itu ditemukan berada di luar desa dan bisa dijangkau menggunakan sebuah jembatan yang melintasi sebuah kanal
Apa yang Diketahui Soal Rumah Itu?
Ruinerwold adalah sebuah desa berpenduduk kurang dari 3.000 orang. Rumah tempat keluarga itu ditemukan berada di luar desa dan bisa dijangkau menggunakan sebuah jembatan yang melintasi sebuah kanal.
Rumah tersebut, yang sekilas tersembunyi di balik deretan pohon, punya lahan sayur dan seekor kambing.
Seorang tetangga mengatakan kepada media Belanda bahwa dirinya hanya pernah melihat seorang pria di luar rumah tersebut. Dia mengaku tidak pernah menyaksikan anak-anak dan tidak ada hewan peliharaan, seperti anjing.
Tukang pos mengatakan dia tidak pernah mengantarkan surat ke rumah itu.
“Sekarang kalau saya pikir-pikir, agak aneh,” ujarnya kepada laman berita Algemeen Dagblad.
Rumah itu dan lahan di sekelilingnya kini dikelilingi garis polisi.
Belum jelas nasib yang menimpa ibu anak-anak di rumah itu, walau kepala desa mengatakan dia telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Sumber: tribunnews.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/kisah-1-keluarga-yang-menunggu-hari-kiamat-pilih-hidup-di-ruang-bawah-tanah-selama-9-tahun/