Keragaman Budaya Nasional Dan Interaksi Global
11 GEOGRAFI
KD 3.6 KERAGAMAN BUDAYA NASIONAL DAN INTERAKSI GLOBAL
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya yang tinggi. Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang memiliki banyak perbedaan dalam berbagai bidang kehidupan. Kata budaya berasal dari bahasa Sanksekerta, yaitu budhhayah. Kata buddhayah merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan dapat dipahami sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal, seperti pikiran (cipta), rasa, dan kehendak (karsa). Keberagaman budaya Indonesia dapat dilihat dari keragaman ras, suku bangsa, agama, kepercayaan, ideologi, politik, sosial-budaya, dan ekonomi. Ilmu bantu geografi yang mengkahi tentang keanekaragaman budaya adalah antropologi.
Secara garis besar, terdapat tiga wujud kebudayaan yang ketiganya tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Ketiga wujud kebudayaan tersebut adalah gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia.
1. Gagasan sebagai wujud kebudayaan ideal bersifat abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh, tetapi manfaatnya dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Wujud dari kebudayaan ini berada di dalam pemikiran masyarakat yang ditaati sebagai pedoman perilaku dan bertindak. Gagasan dapat berupa ide, nilai, norma, peraturan, dan adat istiadat.
2. Tindakan atau kebudayaan perilaku merupakan wujud kebudayaan yang tampak secara konkret sebagai hasil aktualisasi ide atau gagasan yang ada dalam pikiran manusia. Aktualiasasi kebudayaan perilaku dapat dipantau oleh pancaindra manusia seperti upacara-upacara adat, tarian, dan tradisi masyarakat.
3. Hasil karya manusia sebagai wujud kebudayaan merupakan hasil tindakan konkret manusia dalam bentuk kebudayaan fisik. Wujud kebudayaan ini dapat berupa hasil karya berupa benda-benda seni budaya seperti patung, lukisan, dan rumah adat.
Menurut Koentjoroningrat, terdapat tujuh unsur kebudayaan nasional yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem kemasyarakatan, sistem peralatan hidup (teknologi), sistem mata pencaharian, sistem religi, dan kesenian.
1. Bahasa adalah salah satu alat yang kita gunakan dalam berkomunikasi. Bahasa dalam kehidupan manusia bisa digunakan secara lisan maupun tertulis dalam bentuk aksara.
2. Sistem pengetahuan masyarakat seputar alam sekitarnya, kondisi geografis, flora dan fauna, waktu, hingga sifat dan tingkah laku. Pengetahuan dapat digunakan untuk membuat sistem penanggalan dan pembuatan rumah adat. Sistem kemasyarakatan adalah kelompok-kelompok yang dibentuk masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.
3. Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial meliputi sistem kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, dan lain-lain.
4. Peralatan hidup dan teknologi mencakup hal-hal yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mendukung aktivitasnya sehari-hari. Teknologi juga merupakan salah satu cara masyarakat untuk mengelola atau mengumpulkan bahan-bahan yang belum jadi (mentah) untuk menjadi bahan yang bisa dipakai dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mata pencaharian merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem ekonomi ini meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan perdagangan.
6. Sistem religi mencakup kepercayaan, agama, hingga ritual-ritual adat yang diyakini oleh masyarakat. Dalam kata lain sistem religi juga diartikan sebagai sistem yang terpadu antara praktek agama dan keyakinan seseorang yang berkaitan dengan hal-hal sakral atau suci yang tidak dapat dijangkau oleh akal dan pikiran. Sistem religi dalam kebudayaan dapat berupa tradisi atau upacara-upacara adat seperti upacara pernikahan, upacara kelahiran, dan upacara kematian.
7. Kesenian mencakup hasil kesenian yang diciptakan oleh masyarakat, misalnya seni rupa, musik, hingga tari-tarian. Kesenian juga merupakan salah satu hasil karya manusia atau kelompok yang memiliki nilai keindahan atau estetika yang juga merupakan wujud dari ekspresi jiwa manusia yang disajikan dalam bentuk seni.
Keragaman budaya Indonesia dari Sabang hingga Marauke dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain letak geografis, posisi strategis, kondisi ekologis, bentuk wilayah, dan aksesbilitas.
1. Letak geografis Indonesia dapat mempengaruhi keragaman budaya karena tempat tinggal manusia ikut berperan dalam membentuk tingkah laku dan kebiasaan atau cara hidup yang merupakan dasar terbentuknya suatu budaya. Letak geografis dapat mempengaruhi aktivitas manusia dalam memanfaatkan lingkungannya, misalnya penduduk di dataran rendah akan bermata pencaharian sebagai petani sedangkan penduduk di dataran tinggi bermata pencaharaian sebagai peternak. Pakaian adat suatu wilayah juga dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah.
2. Posisi strategis Indonesia dapat memengaruhi kebudayaan masyarakat Indonesia dengan datangnya bangsa asing dan bertemu dengan penduduk lokal, memungkinkan adanya penggabungan kebudayaan. Posisi strategis Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudra menyebabkan banyak pencampuran unsur kebudayaan asing yang masuk ke dalam budaya lokal yang masih menampakan unsur budaya asli (akulturasi), menghasilkan unsur budaya baru yang berbeda dari budaya asli (asimilasi), dan perkawinan campuran antarras (amalgamasi). Misalnya penyerapan bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab, Belanda, dan Tiongkok.
3. Kondisi ekologis dapat mendorong manusia untuk beradaptasi agar dapat bertahan hidup dengan kondisi geografis yang berbeda-bedar dari satu tempat ke tempat lain, timbulnya keragaman budaya. Suku Baduy yang membangun rumah berhadapan dan hanya menghadap ke arah Utara dan Selatan hal ini bertujuan supaya sinar matahari dapat menyinari seluruh ruangan melalui jendela samping rumah.
4. Bentuk wilayah dapat mempengaruhi keberagaman budaya karena Indonesia memiliki bentuk wilayah berupa negara kepulauan sehingga setiap pulau atau wilayah memiliki keunikan budaya yang khas dan berbeda dari pulau atau wilayah lainnya. Suku Mentawai di Pulau Mentawai. Sumatera Barat memikili budaya yang sangat berbeda dengan Suku Padang yang berlokasi di Pulau Sumatera.
5. Aksesibilitas dapat mempengaruhi kemudahan untuk mencapai suatu lokasi yang dipengaruhi oleh sarana dan prasaranan (infrastruktur) antarwilayah. Kemudahan aksesbilitas dan sikap terbuka masyarakat dapat menyebabkan masuknya unsur budaya luar ke dalam budaya lokal sehingga budaya lokal dapat berkembang dan menghasilkan budaya baru.
Sumber literasi dalam pembelajaran ini terdapat pada tautan berikut:
https://blog.ruangguru.com/faktor-geografis-terhadap-keragaman-budaya-indonesia
https://www.zenius.net/prologmateri/sosiologi/a/813/unsurbudaya#:~:text=Menurut%20Koentjaraningr
at%2C%20unsur%2Dunsur%20budaya,hidup%2C%20sistem%20religi%20dan%20kesenian
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://fastrans22.blogspot.com/2021/02/keragaman-budaya-nasional-dan-interaksi.html