Kehadiran Brimob Di Kantor Lp3bh Jelas Jelas Merupakan Suatu Bentuk Intimidasi Fisik Dan Teror
Kapolda Papua Barat dan Kapolres Manokwari "mengintimidasi" Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) di Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional Ke-71, Selasa (10/2).
Hal itu terjadi dalam bentuk adanya kurang lebih 15 anggota Brimob BKO Polda Maluku di bawah komando Kapolda Papua Barat dan Kapolres Manokwari "menduduki" kantor LP3BH Manokwari dengan membawa senjata lengkap diteras kantor di Jalan Gunung Salju No.18 Manokwari.
Menurut informasi dari staf saya, mereka (Brimob) telah ada di kantor LP3BH sejak jam 06:00 wit dengan alasan menjaga keamanan kawasan Jalan Gunung Salju. "Apakah tidak ada tempat lain"? Saya saat itu masih berada di Sorong dalam rencana perjalanan kembali ke Manokwari. Saya sempat menelpon Ketua Badan Pengurus (Board Member) LP3BH Dr.Ir.Agus Sumule dan beliau mengecek dan menemukan benar ada lebih dari 10 orang anggota Brimob berseragam biru tua menenteng senjata berada di teras kantor LP3BH.
"Pak Chris, mereka itu Brimob Maluku, katanya mereka dapat informasi intelijen bahwa hari ini (Selasa, 10/12) ada rencana aksi massa dalam jumlah besar akan turun jalan, dan salah satu titik sasaran aksi ke kantor LP3BH, maka mereka datang berjaga-jaga", kata Pak Sumule.
Saya membantah alasan itu, karena LP3BH tidak pernah menerima pemberitahuan lisab mauopun tertulis sebelumnya tentang rencana aksi dimaksud. Oleh sebab itulah, saya memandang kehadiran anggota Brimob tersebut di kantor LP3BH jelas-jelas merupakan suatu bentuk intimidasi fisik dan teror terhadap kami sebagai Pembela HAM di Manokwari.
Kami sama sekali tidak menerima pemberitahuan apapun sebelumnya dari polisi atau brimob tentang rencana pengamanan tersebut. Ini juga sangat mencoreng Peringatan Hari HAM Internasional yang sangat dihormati negara dan dunia. Sebagai Advokat dan Pembela HAM yang pernah memenangkan Penghargaan Internasional di bidang HAM "John Humphrey Freedom Award" tahun 2005 di Canada, saya memprotes keras tindakan Kapolda Papua Barat dan Kapolres Manokwari tersebut yang sempat menarik perhatian warga di Manokwari serta menimbulkan rasa takut dan kuatir pada staf LP3BH Manokwari serta meresahkan para pekerja HAM di Tanah Papua, Indonesia dan dunia internasional. (Gempar)
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://phaul-heger.blogspot.com/2019/12/kehadiran-brimob-di-kantor-lp3bh-jelas.html