Kebenaran Di Tanah Papua Sedang Dibelokan
Renungan Pagi :
" KEBENARAN DI TANAH PAPUA SEDANG DIBELOKAN ? "
Oleh : Albertho Boikaway
( Tetapi Elimas - demikianlah namanya dalam bahasa Yunani tukang sihir itu, menghalang - halangi mereka dan berusaha membelokan gubernur itu dari imannya. Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia dan berkata, " Hai anak iblis, engkau penuh dengan rupa - rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran tidakkah engkau akan berhenti membelokan jalan Tuhan yang lurus itu ? – Kisah Para Rasul 13 : 8 - 10 ).
Antiokhia adalah salah satu ibu kota kerajaan Romawi dengan tingkat kesibukan yang sangat tinggi. Dengan jumlah penduduk lebih dari 500,000 ( Lima Ratus Ribuh ) untuk zaman itu Anthiokia tergolong dalam tiga kota besar di Kerajaan Romawi dengan tingkat masuk arus barang dan manusia yang cukup tinggi . Potensi ini menempatkan Anthiokia sebagai kota yang sangat diminati oleh kaum elit politik dan saudagar kaya untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan status mereka ke tingkat yang lebih tinggi dan terhormat.
Persaingan – persaingan kaum elit membuka ruang bagi para kolaborator, dengan intelektualitas mereka dari berbagai latar belakang pengetahuan ( filsafat, politik, agama ) menggarap situasi dan kondisi dalam masyarakat, berperan sebagai mediator antara masyarakat dan pemerintah atau penguasa. Persoalan yang dinyatakan dalam teks Kisah Para Rasul 13 : 8 – 10 bahwa ada mediator yang JUJUR dan ada yang TIDAK JUJUR. Oleh Rasul Paulus orang – orang yang bekerja TIDAK JUJUR dikelompokan dengan sangat tegas sebagai “ Anak – Anak Iblis .“
Memasuki masa – masa sengsara Yesus Kristus sebagai MEDIATOR yang di utus BAPA SORGAWI untuk mengkomunikasikan kembali relasi yang terputus, telah menanggung segalah beban sengsara hanya untuk menghubungkan kembali manusia dalam rencana kasih setia Allah, Ia ( Yesus Krsitus ) telah menang. Karena Dia adalah MEDIATOR yang SETIA, JUJUR dan DENGAR – DENGARAN dalam tugasnya melaksanakan perintah TUHAN.
Maka atas dasar itu juga Rasul Paulus membongkar sindikat mafia politik yang memanfaatkan kelemahan – kelemahan masyarakat di kota Anthiokia hanya untuk mempererat hubungan mereka dengan para elit penguasa di pemerintahan untuk keperluan hidup mereka sendiri.
Renungan ini kiranya dapat mengarahkan kita, terlebih khusus umat TUHAN di Tanah Papua untuk menyimak situasi politik di negeri ini. Apakah sedang di giring oleh para MEDIATOR yang JUJUR atau MEDIATOR yang TIDAK JUJUR ? Semoga termotivasi untuk mencari tahu kebenaranya !
( Foto Dok google : Kunjungan Delegasi Dewan Gereja - Gereja se- Dunia / WCC di Wamena beretmu dengan masyarakat, 2019 )
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://phaul-heger.blogspot.com/2019/03/kebenaran-di-tanah-papua-sedang.html