Jejak Digital Budi Setiyanto Dosen Ugm Yang Gantung Diri Dia Doktor Cerdas Yang Membanggakan
Ramai diberitakan dosen Universitas Gadjah Mada atau UGM meninggal dunia.
Nahasnya, dosen UGM bernama Budi Setyanto itu ditemukan dalam keadaan gantung diri di kediamannya, di Yogyakarta.
Budi Setyanto diketahui sebagai dosen Teknik Elektro UGM.
Ditelusuri Tribunjabar.id soal jejak digitalnya, Budi Setiyanto memang tercatat sebagai dosen di Fakultas Teknik, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi.
Dilihat dari latar belakang pendidikannya, Budi Setiyanto ternyata mengenyam pendidikan di tempatnya bekerja.
Ia merupakan master juga doktor lulusan UGM.
Dosen Teknik Elektro UGM Budi Setiyanto
Pada sebuah artikel yang dimuat laman resmi UGM, dituliskan pula Budi Setiyanto merupakan doktor lulusan Teknik Elektro.
Ternyata jejaknya sebagai akademisi tergolong sangat cerdas dan membanggakan.
Ia termasuk lulusan terbaik yang berhasil memiliki IPK 4,00 dan berpredikat cum laude.
Selain itu, Budi Setiyanto tercatat sebagai mahasiswa S3 yang lulus dalam waktu paling singkat di antara yang lainnya.
Ia pun berhasil masuk menjadi 3 lulusan terbaik pascasarjana UGM saat wisuda, pada 19 April 2018.
Selain itu, jejak digital lain pun berupa karya ilmiah dari hasil pemikirannya sebagai akademisi.
Ditemukan sejumlah jurnal ilmiah hasil penelitiannya.
Di Google Scholar, ia memiliki akun bernama Budi Setiyanto yang terdaftar melalui email domain UGM.
Dosen UGM Budi Setiyanto banyak mempublikasikan karya ilmia
Akunnya terverifikasi sebagai dosen teknik elektro. Terhitung, ada 38 artikel yang sudah diterbitkan.
Diduga Bunuh Diri
Dosen aktif jurusan teknik elektro Universitas Gadjah Mada atau UGM, Budi Setianto ditemukan meninggal dalam posisi tergantung.
Diduga, dosen UGM itu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Ia ditemukan tewas tergantung di rumahnya di Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta, Kamis (15/8/2019).
Kabar mengenai dosen UGM gantung diri ini sempat beredar melalui aplikasi perpesanan instan WhatsApp.
“Dosen ugm gantung diri.. An. BUDI SETYANTO Dosen/Gubes elektro UGM,” begitu bunyi pesan tersebut.
Sebuah foto juga beredar dalam pesan berantai tersebut. Terlihat petugas kepolisian tengah berada di sebuah rumah.
Garis polisi juga sudah terpasang, terlihat dalam foto tersebut.
Kepala Bagian humas dan Protokoler UGM Dr Iva Ariani mengatakan, almarhum memang dosen aktif UGM.
Almarhum adalah dosen di fakultas teknik elektro.
“Memang benar ada kabar duka itu, pertama dari berita di grup lalu kami coba cek data administrasii. Benar almarhum dosen FT UGM,” ujar Iva saat dihubungi wartawan.
Menurut informasi pihak kampus, almarhum memang memiliki riwayat gangguan kesehatan.
Kendati demikian, belum diketahui secara pasti motif di balik almarhum dosen UGM itu nekat mengakhiri hidupnya.
“Kita tunggu hasil pemeriksaan kepolisian, kita akan infokan nanti selanjutnya,” kata Iva.
Kejadian Bunuh Diri Lain di Bogor
Yuni Devinawati (38) sangat kaget ketika melihat Rudi Hermawan (40) dan putranya DHD (8), sudah tergantung tak bernyawa di rumahnya, Senin (5/8/2019).
Mereka adalah Warga Kampung Panjang, Bojong Gede, Kabupaten Bogor.
Yuni menemukan keduanya tergantung dalam posisi berhadap-hadapan menggunakan seutas tali berwarna merah dan putih.
Penemuan Rudi Hermawan dan putranya itu pertama kali berawal dari kecurigaan
Yuni yang seorang guru adalah adik kandung Rudi, ia curiga lantaran korban tak terlihat sejak pagi hari.
Kanit Reskrim Polsek Bojong Gede, Iptu Jajang Rahmat menuturkan, biasanya Rudi mengantar anak adiknya ke sekolah.
“Tapi pagi ini korban tidak terlihat sampai anak adiknya itu naik ojek online ke sekolah,” ujar Jajang Rahmat di lokasi kejadian, Senin, dikutip TribunJabar.id dari Tribunnews Bogor.
Pagi harinya, Yuni juga berangkat ke sekolah untuk mengajar. Ia baru pulang sekitar pukul 11.30 WIB.
Setelah pulang mengajar, Yuni mencoba mendatangi rumah Rudi.
Rumah Rudi memang berada di pinggir rumah Yuni. Namun, tak ada respons dari Rudi saat Yuni memanggil.
Yuni pun memutuskan untuk melihat ke dalam rumah Rudi melalui lubang ventilasi udara yang ada di dalam rumah.
“Ternyata diketahui korban satu dan berikut anaknya korban dua sudah diketahui tergantung di kaso rumah dalam keadaan meninggal,” kata Jajang Rahmat.
Polisi telah melakukan olah TKP. Hasilnya, diperoleh kesimpulan bahwa Rudi dan putranya gantung diri.
Diduga, keduanya nekat gantung diri sehari sebelumnya atau pada pagi harinya.
Jajang Rahmat mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan luar, tak ada tanda-tanda kekerasan atau tindak pidana pada Rudi.
Tak hanya itu, barang-barang milik Rudi di rumahnya juga masih utuh, seperti laptop, ponsel, hingga sepeda motor.
Sesuai prosedur, kata Jajang, pihaknya melaksanakan permohonan visum dan otopsi.
“Namun ada permohonan dari keluarga untuk tidak dilakukan dan menganggap ini musibah,” ujarnya.
Rudi nekat gantung diri diduga lantaran merasa putus asa ditinggal wafat oleh istrinya tahun lalu.
Sejak saat itu, Rudi harus membesarkan dan mengurus putra semata wayangnya.
Yuni bahkan sempat menawarkan untuk mencarikan pengganti mendiang istri Rudi. Namun, Rudi tak mau.
Rudi yang bekerja wiraswasta mengaku kepada Yuni ingin fokus membesarkan putra semata wayangnya yang tuna wicara dan tuna netra.
Sumber: tribunnews.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/jejak-digital-budi-setiyanto-dosen-ugm-yang-gantung-diri-dia-doktor-cerdas-yang-membanggakan/