Jatuh Saat Bekerja Pria Ini Biarkan Tulang Tangannya Menggantung Selama 18 Tahun Ini Kisahnya


Sosok pria berusia 84 tahun, Sonto Wiryo seperti menyatu dengan alam.
Ia samar-samar terlihat di antara pohon dan semak dalam sebuah kebun nan rimbun di lereng perbukitan Dusun Crangah, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sonto bertubuh mungil sekitar 150 cm. Garis keriput memenuhi wajahnya.
Ia muncul dari balik kebun yang sepi sambil memikul tumpukan bongkok atau dahan kering pelepah kelapa.
Tumpukan yang dipikulnya itu lebih panjang dan lebih lebar dari ukuran tubuhnya. Tapi, si kakek tetap saja tenang berjalan, seolah bongkok bukan beban.
Warga memanggilnya Mbah Sonto. Hari-hari mencari bongkok yang digunakan sebagai bahan bakar memasak nira menjadi gula kelapa.
Produksi gula kelapa ini dijalani bersama Mujikem (80 tahun), istrinya.
“Niki ngangge genen (ini untuk pengapian tungku),” kata Sonto, Minggu (17/11/2019). Sonto masih memikul bongkok di bahu kiri. Ujung bibirnya sering kali menyungging senyum.
Kakek Sonto seperti halnya warga lain, sejatinya tampak biasa saja.
Namun, Sonto menarik perhatian lantaran lengan atas sebelah kanan patah sehingga lengan bawahnya menggantung.
Daging lengan atas yang biasanya otot berganti bulat tonjolan tulang patah. Kondisi ini dibiarkannya selama lebih 19 tahun sampai sekarang.
“Niki patah. Mboten saget (tangan diangkat). Kulo dawah saking inggil,” kata Sonto.
Ia mencoba menjelaskan bahwa tangannya patah karena terjatuh dari ketinggian. Suaranya terdengar parau dan seperti hampir habis ketika berbicara.
“Tulang itu nggantung tertahan urat dan otot saja,” kata Barno (48), anak Sonto yang paling bungsu.
Dalam perjalanan waktu, kondisi kakek renta Sonto pun menjadi pemandangan biasa.
“Dengan kondisi seperti itu, warga sangat memahami. Misal dia tidak ikut kegiatan di warga, warga mengerti,” kata Nartono (44), tetangga dekat sekaligus kerabat si kakek di Crangah.

Kisah Sonto Jadi Motivasi Warga
Nartono mengungkapkan, derita Sonto malah sering memotivasi dan menjadi cerita pembangkit semangat warga untuk melakukan banyak hal.
Sang kakek seolah tidak lelah bekerja. Dalam keterbatasannya, Sonto tidak ubahnya mereka yang normal.
Tangan kanannya memang tidak digunakan maksimal, tapi Sonto tidak terlambat mencari ramban pada pukul 06.00 WIB.
Ramban sebutan bagi pakan sapi atau kambing.
Ia juga rajin mencari kayu bakar dari blarak kering atau pelepah pohon kelapa yang gugur dan kering di kebun-kebun tak bertuan.
Ia mencari pakan ternak naik turun di antara tebing, jurang dan lereng bukit ekstrem khas kontur Dusun Crangah.
Ia tak lupa merapikan ramban dan bongkok sepulang ke rumah. Ia bekerja sampai menjelang sore. Begitu terus setiap hari.
“Palingan hanya pulang istirahat siang 1 jam lalu pergi lagi mencari ramban,” kata Barno.
Sementara itu, warga juga menilai aksi sosial pria kelahiran tahun 1935 ini baik.
Nartono bercerita, Sonto suka terlibat dalam kerja bakti. Ia menunjukkan bahwa keterbatasan manusia bukan halangan.
Sonto masih mampu mengangkat pacul hingga memecah batu. Soal sumbangan juga serupa.
“Jiwa sosialnya besar. Saat mau ada kegiatan sadran, dia duluan menyumbang. Orang lain belum,” kata Nartono.
Sonto menjalani masa muda sebagai penderes nira kelapa. Ia melakukan pekerjaan ini sejak masih bujang. Ia bisa memanjat 20 pohon di kebun miliknya setiap hari kala sehat bugar.
Mujikem yang memasak nira jadi gula. Produksi gula merah ini menjadi penghasilan utama mereka.
Musibah jatuh dari pohon membuat rumit keadaan belasan tahun silam. Musibah mengakibatkan lengannya patah.
Kini, suami istri ini mengandalkan cucunya untuk menyadap nira.
Sonto dan Mujikem kini menghabiskan sisa hari untuk membuat gula nira kelapa. Sonto mencari bongkok sebagai bahan bakar produksi gula.
Mujikem memasak gula. Mereka berdua membuat 1-4 kilogram gula merah setiap hari. Mereka menghasilkan Rp 50.000 setiap dua hari.
“Palingan dapat uang 2 hari sekali dari gula” katanya.

Lengan Patah, Harta Terkuras, Suara Hilang
Lengan patah itu kisah tentang kekerasan hati sekaligus keberanian, atau lebih tepat disebut kenekatan Sonto.
Nartono, kerabat Sonto, menceritakan awal kecelakaan ketika Sonto berniat memotong dahan pohon waru yang menumpang pada dahan pohon mangga.
Dahan itu tertahan sampai melengkung.  Sonto nekat memotong sekalipun Mujikem sudah mengingatkan bahwa daya tolak dahan pohon bisa berbahaya.
“Baru sekali tebas dahan langsung patah dan pohon langsung tegak. Dia ini terlempar melewati pohon durian dan berhenti karena terbentur pohon kajar,” kata Nartono.
“Tingginya 9 meter,” kata Sonto mengenang tragedi itu.
“Kejadian itu 2001. Saya dan kakak yang menolong pertama kali Pak Tua,” kata Nartono.
Sonto masih setengah baya ketika itu. Ia dalam kondisi sadar setelah terjatuh. Tapi, ia muntah darah tak lama kemudian.
Ia dilarikan ke RSUD Wates,  lantas dirujuk ke Yogyakarta dan dirawat selama 3 bulan di sana. Masa pengobatan itu menghabiskan harta.
Ia terpaksa menjual kebun sekitar 3.600 meter persegi berisi pohon durian, manggis dan petai.
“Kebun dijual karena punya utang dan biaya kontrol terus ke RS. Belum lagi untuk makan. Dulu belum ada BPJS dan bantuan-bantuan lain. Informasi juga tidak mengalir cepat seperti sekarang,” kata Nartono.
Penyembuhan pada luka dalam itu membuat Sonto terlambat untuk mengembalikan tangannya yang patah jadi dua.
Awalnya tangan itu hanya digibs. Tulang malah tidak menyambung secara sempurna.
Akibat kecelakaan kerja itu, Sonto juga sampai kehilangan suaranya.
“Yang tersisa adalah suaranya yang parau,” kata Nartono.
Lebih 19 tahun berlalu, Sonto mengaku tidak perlu lagi ada kesembuhan dan pemulihan pada tangan kanannya.
Ia akan membiarkannya seperti apa adanya.
“Mboten. Ora (tidak mau/tidak perlu disembuhkan),” katanya sambil geleng-geleng.
Lagi-lagi ia menjawab sambil tersenyum simpul. Ia juga memastikan patahan itu tidak lagi sakit, ngilu, kram, atau pedih.
Ia bahkan diam saja ketika lengan patah itu diraba, dipegang bahkan ditekan.
Hanya orang lain yang memandang terbelalak seolah ikut  merasa ngilu.
Lagipula tangan kiri sudah bisa menjadi andalan baik untuk menyabit, memacul, memanggul.
Tangan kanan memang masih bisa digunakan meski tidak sempurna. Ia hanya memakai tangan kanan untuk menahan dengan tekanan ringan saja.
“Lengan kanan ini hanya untuk nglawehi atau membantu. Kiri yang utama. Kalau mau salaman, yang kiri mengangkat dan membantu tangan kanan,” kata Nartono.
Nartono menilai, Sonto mungkin sudah merasa nyaman dengan keadanya sekarang sehingga tidak perlu lagi ada rekayasa tulang padanya.
Tinggal di Dusun Ekstrem, Terima PKH

Dusun Crangah berada di kemirigan lereng Bukit Menoreh. Jalan menuju dusun terbilang ekstrem karena terjal dan banyak semenisasi yang rusak berat.
Jalan semen itu sempit dengan jurang dan tebing di kanan kiri. Dusun ini beberapa kali jadi langganan longsor saat musim hujan.
Rumah terlihat jauh di bawah jurang maupun di atas tebing. Satu rumah ke lainnya terpisah kebun lebar.
Rumah Sonto juga berada di tebing yang curam. Sonto dan Sajikem tinggal di sana sejak awal.
Keduanya ditemani anak dan cucunya kini. Mereka tinggal di rumah sederhana dari dinding kayu dan asbes.
Kandang kambingnya juga terlihat rapi di halaman depan rumah yang bersih.
Lantainya separuh sudah semen halus. Semua terlihat rapi juga bersih.
“Rumah bikin sendiri. Dinding sendiri. Membangun sendiri. Lantai ini (semen) dibantu anak-anak,” kata Sajikem.
Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk Desa Hargotirto, Rina Rohman Iyati mengungkapkan, kehidupan Sonto dan Mujikem mendapat perhatian pemerintah lewat bantuan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia.
Lansia ini memperoleh bantuan tunai yang disalurkan 4 kali dalam satu tahun dengan total Rp 5.000.00 untuk tahun 2019.
Bantuan lain, kata Rina, juga mengalir dari pemerintah daerah.
Terdapat 596 keluarga penerima manfaat PKH di desa ini, baik untuk kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan bagi penyandang disabilitas dan lansia.
Masing-masing punya latar belakang iba sebagai keluarga miskin.
Khusus untuk lansia, menurut Rina, bantuan pemerintah sejatinya untuk menjaga kualitas kesehatan dan gizi lansia agar mereka bisa terus beraktivitas secara baik di usia senja.
“Salah satunya bisa rutin cek kesehatan atau ke posyandu (lansia). Dengan harapan, mereka tetap bisa hidup secara terawat dan tidak tersia-sia,” kata Rina via telepon, Selasa (19/11/2019).
Sumber: tribunnews.com


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/jatuh-saat-bekerja-pria-ini-biarkan-tulang-tangannya-menggantung-selama-18-tahun-ini-kisahnya/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Pria Ini Bertemu Pramugari Yang Sama Setelah 15 Tahun Berlalu Begini Kisahnya

Pria Ini Bertemu Pramugari Yang Sama Setelah 15 Tahun Berlalu Begini Kisahnya

papar berkaitan - pada 20/11/2019 - jumlah : 198 hits
Tak disangka 15 tahun kemudian mereka bertemu sebagai rekan kerja Saat ini Xu berusia 20 tahun ia menjadi mahasiswa tahun ketiga Xu mengatakan kepada surat kabar China bahwa dia ingin mengejar karir sebagai seorang pramugara setelah studiny...
Pencarian Selama 25 Tahun Usai Melly Goeslaw Sedih Saat Tahu Art Nike Ardilla Kini Jadi Pemulung

Pencarian Selama 25 Tahun Usai Melly Goeslaw Sedih Saat Tahu Art Nike Ardilla Kini Jadi Pemulung

papar berkaitan - pada 3/12/2019 - jumlah : 235 hits
Melly masih ingat betul bagaimana Umar mengurus semua keperluannya dan Nike saat dulu masih hidup
Bukan Curang Tapi Tiada Jodoh Risteena Munim Jelas Punca Percintaan Selama Tujuh Tahun Berakhir

Bukan Curang Tapi Tiada Jodoh Risteena Munim Jelas Punca Percintaan Selama Tujuh Tahun Berakhir

papar berkaitan - pada 25/11/2019 - jumlah : 402 hits
Umum mengetahui pelakon Risteena Munim sedang hangat bercinta dan dalam fasa paling bahagia dalam hidupnya dengan kehadiran 8220 jejaka misteri 8221 yang mengisi hatinya dengan penuh kasih sayang Bagaimanapun ramai yang tertanya bukankah Ri...
Progress Check Selepas Belajar Berenang Selama 1 Tahun

Progress Check Selepas Belajar Berenang Selama 1 Tahun

papar berkaitan - pada 25/11/2019 - jumlah : 325 hits
Progress check untuk Khair selepas 1 tahun dia attend kelas renang Kiranya ini adalah semacam simple test untuk mengetahui setakat mana penguasaan dan penerimaan pelajar pelajar dalam mempelajari teknik renang yang betul Basically progress ...
Kos Selenggara Trak Pikap 4x4 Ford Ranger Selama 5 Tahun Paling Mahal

Kos Selenggara Trak Pikap 4x4 Ford Ranger Selama 5 Tahun Paling Mahal

papar berkaitan - pada 27/11/2019 - jumlah : 724 hits
Berapa kos selenggaraan trak pikap 4x4 Ford Ranger Adakah kos selenggara Ford Ranger lebih mahal berbanding kos selenggara Hilux Kalau anda nak beli trak pikap dan mahu jadikan kos selenggaraan kenderaan tersebut sebagai salah satu kriteria...
Siapa Juara Kencing Selama 60 Tahun

Siapa Juara Kencing Selama 60 Tahun

papar berkaitan - pada 28/11/2019 - jumlah : 227 hits
Oleh NIZAM AKABila masuk PRU 14 barulah puak2 Pasmno perasan nk jadi cerdik Baru reti ttg manifesto Sblm ini buta dan rabun ttg manifesto walaupun dah berbaldi2 kna kencing dgn UMNO BN Skrg baru nk terpekik terlolong ttg manifesto Cuba perh...
Indonesia Tidak Dijajah Selama 350 Tahun Oleh Belanda

Indonesia Tidak Dijajah Selama 350 Tahun Oleh Belanda

papar berkaitan - pada 28/11/2019 - jumlah : 285 hits
1 Kedatangan Belanda Pertamakali Ke NusantaraMenurut sejarah Cornelis de Houtman merupakan orang Belanda pertama yang menjejakkan kakinya ditanah Banten pada tanggal 27 Juni 1596 Kedatangannya di Nusantara ini pada masa tersebut adalah seba...
Israel Bunuh Anak Palestina Setiap Tiga Hari Selama 18 Tahun

Israel Bunuh Anak Palestina Setiap Tiga Hari Selama 18 Tahun

papar berkaitan - pada 23/11/2019 - jumlah : 393 hits
Pasukan pendudukan Israel membunuh sekitar 2 000 anak Palestina sejak Intifada Kedua pecah pada September 2000 Itu artinya tentara Israel membunuh seorang anak Palestina setiap tiga hari sekali selama 18 tahun tulis kantor berita Anadolu Ay...
Foto Polwan Hong Kong Duduki Gadis 14 Tahun Saat Demo Viral

Foto Polwan Hong Kong Duduki Gadis 14 Tahun Saat Demo Viral

papar berkaitan - pada 5/12/2019 - jumlah : 153 hits
Sebuah foto seorang polisi wanita Hong Kong berpakaian biasa memakai masker terlihat menduduki punggung seorang siswi 14 tahun di trotoar membuat gempar media sosial
Ph Must Safeguard Its Voter Base To Land Second Term For Anwar Says Analyst

Tetaplah Beriadah Di Bulan Ramadan

Perumahan Izara Bayu Sutera Kediaman Idaman Tepi Tasik Dengan Ciri Smart Home

Sesi Tukar Duit Raya Di Maybank

8 Resepi Air Balang Viral Di Bazar Ramadhan

Lirik Lagu Raya Mana Nabila Razali

Diet If Yang Berkesan Menurut Pakar

Fungi Wechat Yang Ramai Tak Tahu



Koleksi 15 Lagu Hari Raya Terbaru Yang Meriahkan Aidilfitri 2024 Bakal Evergreen Bak Lagu Lama

6 Pantang Larang Penting Kalau Nak Selamat di Sekolah Asrama

Info Dan Sinopsis Filem 19 Puasa Playboys Of Plastik Hitam Astro First

Casimir Zeglen Paderi Yang Mencipta Jaket Kalis Peluru

Biodata Mohammad Rifdean Masdor Atlet Muay Thai Malaysia Yang Gegarkan One Championship Seangkatan Johan Ghazali Jojo


Linkedin Menjadi Mitra Plan Indonesia Buka Peluang Kerja Bagi 400 Pencari Kerja Baru Di Jawa Tengah

5 Hidden Features Of Wordpress Com

Hospital Kuala Pilah

From Gear To Gear Exploring The Mechanics Of Ram And Dodge Transmissions

Satisfy Your Pup S Cravings Exploring The World Of Natural Dog Treats

Semua Pm Setuju Isu Subsidi Bersasar