Jangan Pilih Kerjaya Menjadi Food Rider
Keburukan Menjadi Penghantar MakananDunia penghantaran makanan, bukanlah seluas langit biru yang tiada sempadan. Ia memang penuh warna-warni, tapi jangan tak tahu, ada juga gurisan-gurisan yang boleh buat hati jadi kelabu.
Perjalanan Berliku Seorang Penghantar
Sudah 15 tahun tangan ini memegang setang motor, menelusuri lorong-lorong kota untuk menghantar pesanan yang datang bertalu-talu. Setiap jalan yang ditempuh adalah saksi bisu kepada kenangan yang terpahat, baik yang menyenangkan mahupun yang menyayat hati.
Risiko Keselamatan
Bercakap soal keselamatan, ini memang topik panas yang tak pernah sejuk. Ketika kita merempit melawan masa, kadang-kadang kita terlupa, bahawa setiap detik itu berharga. Ujian maut lurus depan mata bila hujan turun membasahi jalan raya, membuatnya licin seperti landasan ais. Dan aku, sang penghantar, harus tetap melaju, memisahkan air hujan, demi sebuah pesanan yang mungkin hanya semangkuk mi atau sebungkus nasi.
Tekanan Waktu
Bunyi tik-tok jam, bagai rentak drum tentera, mengiringi setiap langkah. Apabila masa penghantaran di tetapkan bagai ukuran lilitan pinggang, tekanannya itu lho, mampu membuat sesiapa sahaja kehilangan nafas. Penghantaran yang terlambat? Oh, itu pasti panggilan untuk ulasan yang kurang menyenangkan.
Penurunan Fizikal
15 tahun bukan masa yang sekejap, dan badan ini... ia sudah berbisik, memberi tahu jika dia sudah mulai penat. Duduk terlalu lama di atas motor, ia seperti diukirkan untuk menjadi patung yang kaku. Punggung yang sudah biasa berteman dengan nyeri, tangan yang sudah terbiasa gemetar setelah satu hari penuh mengendalikan motor yang tak kenal lelah.
Ketidakstabilan Pendapatan
Dalam dunia ini, kepastian adalah barang langka. Begitu juga dengan pendapatan yang aku terima. Hari ini, kantong mungkin penuh, tapi esok? Hanya teka-teki. Permainan angka yang tidak menentu ini ibarat musim, ada pasang dan surutnya.
Persaingan Sesama Penghantar
Persaingan, oh ia memang sahabat akrab setiap penghantar. Bertambahnya tangan-tangan yang siap untuk mengambil alih tugas kita, membuatkan sesuatu tugas yang dulu eksklusif, kini menjadi milik umum. Penghantaran makanan bukan lagi medan juang solo, ia adalah arena yang sesak dengan para gladiator bersedia bertempur atas sepotong roti.
Kesepian
Walaupun aku selalu berada di tengah-tengah keramaian, namun ada saat-saat aku merasa sepi. Itu ironinya, dalam keramaian pun kesepian itu nyata. Dialog antara aku dan pelanggan, biasanya hanya sebatas "terima kasih" dan "sama-sama".
Kesihatan Mental
Siapa sangka, kesihatan mental itu penting? Banyak yang tak melihat, tekanan yang datang dari pelbagai sudut itu bisa menggerogoti dari dalam. Ketika hari buruk bertubi-tubi menyerang, terkadang aku terhempas dalam keruhnya kekusutan fikiran.
Pelecehan dari Pelanggan
Percayalah, aku pun manusia biasa. Pelanggan yang lekas marah atau tidak menghargai usaha kita, memang bisa membuat luka. Kata-kata bisa lebih pedas dari cili padi, menyerang tidak hanya lidah, tapi juga hati.
Kerentanan kepada Cuaca
Awan hitam atau terik matahari, aku harus tetap berada di jalan raya. Perlindungan yang ada, hanyalah topi keledar yang tipis dan jaket yang mungkin bocor saat hujan deras. Cuaca, kadang-kadang aku rasa, dia ini musuh terbesar.
Tingginya Beban Kerja
Jam kerja yang panjang dan berat tak ubah seperti keranjang belanja di pasar yang terlalu penuh. Keletihan menjadikan hari-hari terasa berat bagai batu bata yang ditumpuk di punggung.
Tapi... seperti roda pada motor, kehidupan ini terus berputar. Aku menyadari bahwa setiap kekurangan ini adalah juga pelajaran, yang membuatku tetap tegar dan bergerak ke depan. Walau banyak rintangan dan duri yang tertancap, aku tetap menyimpan rasa syukur, karena pekerjaan ini juga punya sisi terangnya.
Bagaikan Matahari Yang Sinarinya Tersembunyi Di Balik AwanTersembunyi di balik kekurangan itu, ada kekuatan yang aku temukan. Ketangguhan, kecepatan dalam pengambilan keputusan, dan keterampilan dalam menghadapi berbagai jenis orang. Pengalaman yang kuhimpun, layaknya pundi-pundi yang tak terlihat.
Jadi, untuk siapapun yang melihat pekerjaan ini hanya dari satu sisi, ambillah kesempatan untuk memandang lebih jauh. Ia lebih dari sekedar penghantaran makanan, ia adalah perjalanan hidup yang mengajarkan banyak hal.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://hanifidrus.blogspot.com/2024/01/jangan-pilih-kerjaya-menjadi-food-rider.html