Isilop Trending Aparat Berani Tangkap Berani Pukul Tapi Takut Direkam




 Istilah isilop menggema menjadi salah satu trending topic di media sosial Twitter. Isilop sendiri berasal dari kata polisi yang ejaannya ditulis dan dibaca secara terbalik, yakni dari huruf belakang ke depan.




 
Polisi yang diplesetkan menjadi isilop banyak diperbincangkan di jagat media sosial lantaran penilaian warganet terhadap mereka yang dianggap terlalu represif saat mengawal massa aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja di berbegai daerah. Polisi diketahui melakukan tindak kekerasan terhadap massa, mulai dari pelajar hingga mahasiswa.


Tindak kekerasan polisi nyata adanya. Berdasarkan pengalaman yang dialami jurnalis, polisi memang represif, mereka menangkap lalu memukul demonstran. Namun, disayangkan, keberanian mereka menangani massa tidak diiringi keberanian dan sikap transparan atas aksi represif mereka di depan kamera wartawan.


Sebaliknya, jurnalis yang kedapatan merekam tindakan kekerasan aparat kepada demonstran justru keselamatannya ikut terancam. Kamera jurnalis dirampas, diminta paksa hapus video atau foto, bahkan turut mengalami tindak kekerasan.


 


Peristiwa kekerasan terhadap jurnalis itu terjadi dalam aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja di berbagai daerah termasuk ibu kota. Suara.com sendiri mencatat, beberapa kali aparat melarang jurnalis meliput dan mengambil gambar saat mereka mengamankan massa aksi.


Semisal, pelarangan peliputan dialami jurnalis yang berada di Kompleks Parlemen, DPR, Jakarta. Saat itu jurnalis mendapatkan informasi bahwa kepolisian mengangkut puluhan lelaki diduga massa aksi ke salah satu area lapangan di dalam Kompleks Parlemen.


Sesampainya di lapangan, tampak puluhan pemuda yang bertelanjang dada tengah berjongkok sembari didata. Masing-masing dari mereka hanya mengenakan masker dan celana lantaran diminta aparat melepas pakaian.


Namun sempat ada bersitegang antara awak media dan kepolisian. Wartawan sempat dilarang meliput dan mengambil gambar. Sampai akhirnya tiba mobil tahanan mengangkut laki-laki lain dari luar DPR, jurnalis yang jumlahnya sudah lebih banyak, baru mengabadikan gambar.


Pelaragan peliputan bahkan juga dialami oleh beberapa Jurnalis Suara.com saat bertugas dalam aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja di berbagai kota. Seperti yang terangkum berikut.


Jurnalis Dianiaya Polisi


Jurnalis Suara.com, Peter Rotti, mengalami kekerasan dari aparat kepolisian saat meliput aksi unjuk rasa penolakan Omnimbus Law Undang-Undang Cipta Kerja di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020).


Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, saat Peter merekam video aksi sejumlah aparat kepolisian mengeroyok seorang peserta aksi di sekitar halte Transjakarta Bank Indonesia.


 


Ketika itu Peter berdua dengan rekannya, Adit Rianto S melakukan live report via akun YouTube peristiwa aksi unjuk rasa penolakan Omnimbus Law.


Melihat Peter merekam aksi para polisi menganiaya peserta aksi dari kalangan mahasiswa, tiba-tiba seorang aparat berpakaian sipil serba hitam menghampirinya.


Kemudian disusul enam orang polisi yang belakangan diketahui anggota Brimob. Para polisi itu meminta kamera Peter, namun ia menolak sambil menjelaskan bahwa dirinya jurnalis yang sedang meliput.


Namun, polisi bersikukuh dan merampas kamera jurnalis video Suara.com tersebut. Peter pun diseret sambil dipukul dan ditendang oleh segerombolan polisi tersebut.


"Saya sudah jelaskan kalau saya wartawan, tetapi mereka (polisi) tetap merampas dan menyeret saya. Tadi saya sempat diseret dan digebukin, tangan dan pelipis saya memar," kata Peter melalui sambungan telepon.


Setelah merampas kamera, memori yang berisi rekaman video liputan aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di sekitar patung kuda, kawasan Monas, Jakarta itu diambil polisi. Namun kameranya dikembalikan kepada Peter.


"Kamera saya akhirnya kembalikan, tetapi memorinya diambil sama mereka," ujarnya.


Kekinian Peter dalam kondisi memar di bagian muka dan tangannya akibat penganiayaan aparat kepolisian. 


Di Semarang


Jurnalis Suara.com Muhammad Dafi Yusuf mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari aparat kepolisian. Ia dilarang merekam saat para petugas polisi membubarkan massa aksi demonstrasi di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (7/10/2020).


Selain melarang untuk mengabadikan momen unjuk rasa, polisi juga memaksa wartawan untuk menghapus sejumlah file gambar dalam bentuk video maupun foto yang diambil wartawan.


"Dilarang, ketika merekam massa aksi yang dipukuli, aku disuruh tidak merekam, dan video disuruh hapus," kata Dafi. 


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://www.bagibagi.info/2020/10/isilop-trending-aparat-berani-tangkap.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Nak Kenal Learning Style Anak Mak Ayah Kena Selalu Perhati Tapi Tak Perlu Label Bimbang Anak Takut Meneroka

Nak Kenal Learning Style Anak Mak Ayah Kena Selalu Perhati Tapi Tak Perlu Label Bimbang Anak Takut Meneroka

papar berkaitan - pada 7/10/2020 - jumlah : 343 hits
Mempunyai ilmu keibubapaan dalam membesarkan anak anak memang penting Sekurang kurangnya kita tahu apa yang anak anak kita cenderung dan minat untuk masa depan mereka Salah satu yang penting untuk anda tahu adalah learning style anak anak M...
Dr Adham Ke Desaru Esok Tapi Bukan Untuk Golf

Dr Adham Ke Desaru Esok Tapi Bukan Untuk Golf

papar berkaitan - pada 4/10/2020 - jumlah : 304 hits
Menteri Kesihatan Dr Adham Baba mengesahkan dia memang akan menghadiri program di sebuah resort di Desaru Johor esok Bagaimanapun dia menafikan ia program golf dan malah berkata tidak tahu bermain sukan itu Penafian itu selepas warganet men...
Covid 19 Kes Semakin Meningkat Tapi Kerajaan Kata Terkawal

Covid 19 Kes Semakin Meningkat Tapi Kerajaan Kata Terkawal

papar berkaitan - pada 3/10/2020 - jumlah : 399 hits
MELAKA 3 Okt Pemimpin negara membuat kenyataan bahawa keadaan COVID 19 terkawal Tetapi hari ini Kementerian Kesihatan memaklumkan sebanyak 317 kes baru Covid 19 setakat tengah hari tadi yang kesemuanya merupakan penularan dalam negara Mana ...
Adik Mangsa Dakwa Penganjur Profesional Tapi Sebenarnya Rope Swing Tiada Permit Sejak 2017

Adik Mangsa Dakwa Penganjur Profesional Tapi Sebenarnya Rope Swing Tiada Permit Sejak 2017

papar berkaitan - pada 3/10/2020 - jumlah : 551 hits
Sebelum viral insiden mengerikan bila seorang wanita yang melakukan aktiviti Rope Wing telah terhempas di atas batu sebelum jatuh ke dalam sungai selepas berlaku kesilapan teknikal di Kuala Kubu Bharu Mangsa yang terhempas pada ketinggian 1...
Bantuan Ustaz Ebit Lew Dihargai Tapi Perlu Dapat Kebenaran Kpt Mkn

Bantuan Ustaz Ebit Lew Dihargai Tapi Perlu Dapat Kebenaran Kpt Mkn

papar berkaitan - pada 4/10/2020 - jumlah : 278 hits
Ustaz Ebit Lew bersama sebahagian para penuntut yang dihantar pulang ke kampung masing0 masing dengan bas yang disewa foto FB Ebit Lew KUALA LUMPUR Majlis Perwakilan Pelajar Universiti Pendidikan Sultan Idris mengucapkan terima kasih atas u...
Bakal Bergelar Nenek Noorshila Amin Teruja Tapi Sedih Tak Dapat Sambut Kelahiran

Bakal Bergelar Nenek Noorshila Amin Teruja Tapi Sedih Tak Dapat Sambut Kelahiran

papar berkaitan - pada 4/10/2020 - jumlah : 195 hits
Berita gembira mama nak kongsi dengan semua Itu gambar scan cucu sulung mama Bakal dilahirkan pada hujung tahun ni Mama memang teruja sangat almaklum cucu pertama dalam keluarga mama sendiri source
Ayam Goreng Dengan Gulai Sambal Belacan Nasi Ala Kak Wok Simple Tapi Sedap Merecik

Ayam Goreng Dengan Gulai Sambal Belacan Nasi Ala Kak Wok Simple Tapi Sedap Merecik

papar berkaitan - pada 4/10/2020 - jumlah : 533 hits
Hujung minggu pasti terasa tidak lengkap tanpa resipi istimewa untuk keluarga Walaupun beriadah bersama anak anak di luar menu di rumah tetap harus diutamakan Jadi apa menu hujung minggu anda Resipi Nasi Kak Wok simple dengan ayam goreng gu...
Sarawak And Malaysia Can T Afford Escalating O G Disputes

Isu Papan Tanda Aneh Dan Pelik Menteri Wilayah Masih Diam

Coffee Is For Closers The Motivational Phrase From Quot Glengarry Glen Ross

Hopes Of The Chinese For Pn

Leveraging Zero Click Searches

Ibu Bapa Elak Pilih Kasih Dengan Anak Anak

Orbit Labels The Parent S Choice For Safe And Sanitary Feeding

Mara Beli Hartanah Terlebih Nilai Di Uk Australia Meskipun Ditolak Mof


echo '';
Resepi Salad Sayur Rangup dan Berkhasiat

Memahami Fasa Renjatan Elektrik Yang Selamat dan Berbahaya Untuk Manusia

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Lara Kasih Slot Samarinda TV3

Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 2 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Keputusan Markah Peserta Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11


Tips Hartanah Pocket Calculator Cara Mengumpul Deposit Untuk Beli Rumah

Drama Lara Kasih Lakonan Fikry Ibrahim Chacha Maembong

Rose Number One Girl Chord

Cinnamon Rolls Klasik Kini Dengan Lotus Biscoff Dan Set Minuman Terbaharu Dari Cinnabon

Creating A Cozy Farmhouse Look Timeless Decor Tips

Will Artificial Intelligence Disappoint