Ini Penyebab Dan Faktor Resiko Kecanduan Yang Penting Untuk Diketahui
Orang-orang dari semua kalangan, latar belakang dan kepercayaan apapun dapat mengalami kecanduan. Masalah ini masih sulit untuk dipahami mengapa sebagian orang lebih rentan terhadap kecanduan dalam segala bentuknya daripada orang lain. Terlepas dari keyakinan, agama atau etika moral apapun, banyak faktor dapat meningkatkan faktor resiko kecanduan alcohol, perilaku, dan obat-obatan terlarang. Genetika, lingkungan, riwayat kesehatan, dan usia semuanya dapat berperan dalam membuat seseorang untuk menjadi pecandu narkoba dan perilaku menyimpang. Jenis obat-obatan tertentu, dan metode penggunaannya, juga lebih adiktif dari pada yang lainnya.
Faktor resiko Kecanduan Ada banyak hal yang dapat meningkatkan seseorang dapat mengalami kecanduan. Hal-hal tersebut dapat menjadi faktor resiko pada diri seseorang untuk menjadi pecandu dalam bentuk yang berbeda. Seseorang dapat mengalami beberapa jenis kecanduan yang berbeda. Berikut ini beberapa hal yang merupakan faktor resiko kecanduan.
GenetikaKetergantungan bukanlah masalah lemahnya kemauan atau moral. Reaksi kimia yang terjadi pada otak saat seseorang mengalami kecanduan sangat berbeda dengan yang terjadi pada seseorang tanpa kecanduan. Hal itu menjelaskan mengapa sesesorang orang mungkin bisa merokok sesering mungkin untuk kesenangannya, sementara yang lain merokok seperlunya saja dan yang lain tidak merokok sama sekali.
Keturunan adalah faktor resiko utama kecanduan. Menurut National Institute on Drug Abuse, sampai setengah dari faktor resiko kecanduan alkohol, nikotin, atau obat lain didasarkan pada genetika. Jika Anda memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami kecanduan, Anda lebih mungkin untuk mengalaminya juga.
Jika Anda memiliki "kepribadian adiktif," Anda mungkin beresiko mengalami berbagai kecanduan. Misalnya, jika sesorang memiliki orang tua yang kecanduan alkohol, maka kemungkinan anaknya juga mengalaminya meskipun tidak harus sama dengan kecanduan yang terjadi pada orang tuanya. Anaknya dapat mengalami kecanduan yang lain seperti misalnya merokok, berjudi, narkoba dan lain sebagainya.
Lingkungan Faktor lingkungan memiliki peran dalam meningkatkan resiko kecanduan dan membuat seseorang menjadi pecandu. Bagi anak-anak dan remaja, kurangnya keterlibatan orang tua dalam hidupnya dapat menyebabkannya mengambil resiko lebih besar atau eksperimen dengan alkohol dan obat-obatan terlarang lainnya. Remaja yang mengalami pelecehan atau tidak mendapatkan perhatian dari orang tua mungkin dapat menggunakan narkoba atau alkohol untuk mengatasi emosi mereka.
Tekanan dari teman-teman bergaulnya juga menjadi faktor resiko kecanduan lainnya, terutama di kalangan remaja. Perilaku ikut-ikutan dan tidak memegang prinsip pada remaja juga dapat meningkatkan resiko ini pada lingkungan pergaulan yang suka bereksperimen dengan zat yang bisa menimbulkan kecanduan. Ketersediaan bahan candu dalam kelompok sosial juga dapat mempengaruhi resiko seseorang untuk menjadi kecanduan. Misalnya, sejumlah besar alkohol tersedia dalam klab malam atau tempat-tempat pesta yang digelar oleh sekelompok remaja.
Jika Anda ingin berusaha untuk pulih dari kecanduan, Anda mungkin perlu menghindari pemicunya termasuk di dalamnya lingkungan pergaulan, aktivitas yang mendorong penggunaan obat-obatan terlarang dan lain sebagainya. Misalnya, mungkin Anda perlu menghindari teman-teman yang menggunakan narkoba, tidak datang ke klab malam, tempat perjudian dan lain sebagainya. Anda mungkin juga mengalami hasrat untuk berada di lingkungan dan situasi sosial tertentu, hal ini juga dapat meningkatkan resiko untuk kambuh setelah Anda sembuh dari kecanduan.
Riwayat kesehatanDalam diagnosa medis, Anda mungkin memiliki "diagnosis ganda" hal ini dilakukan jika Anda memiliki kelainan adiktif dan kondisi kesehatan mental lainnya, seperti depresi. Masalah kesehatan mental yang mendasarinya dapat meningkatkan faktor resiko kecanduan. Pada gilirannya, kecanduan dapat meningkatkan tingkat keparahan kondisi kesehatan mental lainnya. Hal ini dapat menciptakan lingkaran setan di mana kecanduan cenderung berkembang dengan cepat dan dengan konsekuensi berat. Anda mungkin merasa seperti alkohol atau obat-obatan dapat mengurangi gejala depresi untuk waktu yang singkat. Tapi dalam jangka panjang, kecanduan kemungkinan akan lebih memperburuk keadaan.
Kondisi medis lainnya juga bisa meningkatkan faktor resiko kecanduan. Misalnya, jika Anda menggunakan obat tertentu setelah operasi, Anda mungkin beresiko mengalami kecanduan. Cedera atau penyakit juga dapat mengubah gaya hidup sesorang untuk menggunakan obat-obatan terlarang atau alkohol sebagai mekanisme penanganan. Dokter Anda dapat membantu Anda mengembangkan strategi yang lebih baik untuk mengatasi perubahan dalam kesehatan dan gaya hidup Anda.
UsiaFaktor resiko lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kecanduan adalah usia saat memulai perilaku yang dapat menyebabkan kecanduan. Sebuah survei yang dilakukan oleh National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism menemukan bahwa remaja berusia antara 18 dan 24 cenderung memiliki gangguan penggunaan alkohol dan kecanduan obat lainnya. Perilaku adiktif saat muda juga dapat mempengaruhi perkembangan otak, yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap gangguan kesehatan mental saat usia bertambah tua dan kecanduan akan terus berkembang.
Jenis obatBeberapa jenis kecanduan dapat berkembang secara perlahan selama beberapa bulan atau beberapa tahun, dan yang lainnya bergerak lebih cepat. Bahan pemicu kecanduan bisa berperan terhadap seberapa parah seseorang mengalami kecanduan.
Obat-obatan seperti kokain, heroin, dan methamphetamine cenderung lebih bersifat adiktif daripada alkohol atau ganja. Jika Anda menggunakan kokain atau heroin, fase penarikan cenderung menyakitkan secara fisik. Hal ini dapat mendorong Anda untuk menggunakannya lebih sering dan dalam dosis yang lebih tinggi untuk mencegah gejala penarikan. Hal ini dapat mempercepat proses kecanduan dan meningkatkan resiko komplikasi serius, termasuk overdosis.
Metode penggunaanSama seperti obat-obatan tertentu yang lebih adiktif daripada yang lain, metode penggunaan narkoba juga dapat meningkatkan resiko kecanduan. Obat yang dihisap atau disuntikkan ke tubuh cenderung lebih adiktif daripada yang ditelan. Saat Anda merokok atau menyuntikkan narkoba, maka bahan aktif yang terkandung di dalamnya akan langsung masuk ke aliran darah dan otak, daripada melewati hati dan organ lain tempat bahan-bahan tersebut disaring terlebih dahulu.
PencegahanBahkan jika Anda memiliki banyak faktor resiko kecanduan, Anda bisa melawan atau menghindarinya. Faktor resiko kecanduan dapat meningkatkan kemungkinan pada diri seseorang untuk menjadi kecanduan, namun tidak menjamin bahwa Anda akan mengalami kecanduan.
Jika Anda memiliki banyak faktor resiko kecanduan yang dapat membuat Anda kecanduan, konsultasikan dengan dokter. Mereka dapat membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang kemungkinan kecanduan, resiko mengembangkannya, dan cara untuk menghindarinya. Dokter mungkin juga akan merekomendasikan pantangan dan menyarankan agar menghindari minum alkohol, menggunakan narkoba, atau mempraktikkan perilaku adiktif lainnya.
Jika Anda mencurigai bahwa Anda telah mengalami kecanduan, mintalah bantuan dokter. Mereka mungkin akan merekomendasikan konseling, pengobatan, atau pilihan pengobatan lainnya.
Berusahalah sekuat mungkin agar Anda tidak mengalami kecanduan dalam bentuk apapun baik kecanduan rokok, narkoba atau perilaku aditif lainnya seperti berjudi, belanja yang tidak perlu dan lain sebagainya. Untuk sembuh dari kecanduan bukanlah hal mudah. Dibutuhkan usaha dan kesungguhan yang keras untuk sembuh dari kecanduan dan tidak jarang untuk sembuh dari kecanduan seseorang akan mengalami fase yang sangat menyakitkan. Ingat “mencegah lebih mudah daripada mengobati”.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://realifact.blogspot.com/2017/05/ini-penyebab-dan-faktor-resiko.html