Hal Yang Tidak Dipahami Oleh Ibnu Taimiyah Dan Al Bani
AL-MUSYAKALAH YANG TIDAK DIHIRAUKAN IBNU TAIMIYAH DAN AL-BANI
Catatan Kecil Dr.Drs.H.M.Rakib Jamari, SH.,M.Ag. Muballig IKMI Pekanbaru Riau.
Ibnu Taimiyah,juga Al-Bani tidak sadar, bahwa ayat yang menjadi batu sandungan, membuat dia jatuh tersungkur di penajara ialah masalah al-Musyakalah.
Al musyakalah merupakan bentuk masdar dari kata “”شاكل. Secara leksikal kata tersebut bermakna “saling membentuk”. Salah satu makna terminologinya dikemukakan oleh Ahmad al-Hasyimi dalam kitabnya Jawairul Balaghah sebagai berikut:
الوشاملة ُي اى يذمر الشيئ بلفظ غيرٍ لْقْعَ فى صحبتَ مقْلَ تعالى تعلن م فى ًفسى :ّلا اعلن ها فى ًفسل .ّلا اعلن ها عٌدك
Artinya:
“Menuturkan suatu ungkapan bersamaan dengan ungkapan lain yang kedudukannya berfungsi sebagai pengimbang, seperti firman Allah Ta‟ala, misalnya:
1. QS 5: ayat 116- 117. “Engkau mengetaui apa yang ada pada diriku, akan tetapi aku tidak mengetahui sesuatu yang ada pada diri-Mu.“ Sesuatu yang ada pada dirimu di sini maksudnya adalah sesuatu yang ada pada sisi-Mu. 2|Balaghah II
Adapun pakar lainnya al-Akhdari dalam kitab Jauhar Maknun menyatakan,
“Musyakalah adalah menerangkan suatu perkara dengan lafadz lain, sebab jatuh bersamaan secara nyata atau kira-kiranya.” Contoh: Firman Allah swt dalam surah Al Maidah ayat 116:
تعلن ها فى ًفسى ّلا اعلن ها فى ًفسل
Artinya: “Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku, dan aku tidak mengetahui apa yang ada di sisi-Mu.” (QS. Al-Maidah: 116) Pada ayat diatas terdapat ungkapan
\" تَ ْعلَ ُم َما ِفى \"نَ ْف ِسى.
Setelah ungkapan tersebut pada kalimat berikutnya terdapat ungkapan lain sebagai bandingannya
yaitu ungkapan \" \" َوََل اَ ْع َل ُم َما فِى نَ ْف ِس َك. Maksud ungkapan tersebut adalah, „ Dan aku tidak
mengetahui apa yang ada di sisi- Mu‟. Kemudian kata “ “ ِع ْندَ َكdiganti oleh “ “نَ ْف ِس َكagar terlihat seimbang dengan ungkapan sebelumnya, yaitu ““نَ ْف ِسى. Penggantian suatu kata atau frase dengan ungkapan atau frase yang mirip dengan ungkapan atau frase sebelumnya dinamakan musyakalah.
2. QS 3 : 3 dan 54 .Firman Allah swt dalam surah Ali Imran ayat: 3|Balaghah II. Allah bukan tukang tipu dan tidak punya sifat penipu.
َُو َم َك ُر ْوا َو َم َك َرالله Artinya:
“Mereka mengadakan penipuan dan Allah membalas penipuan mereka.”(QS. Ali Imran: 54) Pada ayat di atas terdapat ungkapan “ “ومكرالله. Jika kita tela‟ah secara mendalam, kita tentu tidak akan menerima statemen tersebut, bahwa Tuhan tukang tipu. Allah tidak mungkin menipu siapapun. Maksud dari ungkapan “ “مكرالله di atas adalah “ يعلم “مكرهم, yaitu Allah mengetahui rencana daya tipu mereka.
Dikutip dari penelitian Al Musyakalah Dan Istikhdamdisusun oleh: Nadia luthfiana dan Hardiari retno. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Pekalongan Tahun 2019/2020, bahwa penggunaan ungkapan “ “ ومكراللهuntuk mengimbangi ungkapan sebelumnya yaitu “ “ومكروا.1 Musyakalah bisa diartikan juga sebagai badi‟ indah sekali, yang menerangkan suatu hal dengan memakai lafadz lain, sebab keduanya jatuh secara bersamaaan, jawab berjawab, menagalahkan syair, baik secara terang- terangan maupun perkiraan. Contoh :
1. Yang terang-terangan (tahqiq)
ً قُ ْل ُت ا ْطبَ ُخ ْىا ِل ْى ُجنَّة# َُقالُ ْىاا ْقتَ ِر ْح َش ْيأً نُ ِج ْد لَ َك َط ْب َخه َو َق ِم ْي ًصا Mereka berkata: mintalah sesuatu, niscaya kami akan memberikan masakan yang ditulis Mamat Zaenuddin dan Yayan Nurbayan, Pengantar Ilmu Balaghah, (Bandumg: Offset Angkasa, 1991), hlm. 160-161 4|Balaghah II
2.Yang istimewa. Aku berkata: Masakkanlah untukku jubah dan gamis. Lafadz اطبخىاyang dimaksudkan adalah خبطىا: jahitkanlah yang diucapkan adalah “masakkanlah” karena bersamaan dengan penyebut lafadz “ memasak” sebelumnya. Dan firman Allah: ُ = َو َم َك ُروا َو َم َك َراللهmereka mengadakan penipuan dan Allah membalas penipuan mereka. 2. Yang dikira-kirakan (taqdiri) Firman Allah ِِص ْبغَ َة الله Sibghah Allah.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://misterrakib.blogspot.com/2020/05/hal-yang-tidak-dipahami-oleh-ibnu.html