Fakta Atau Hoaks Benarkah Refly Harun Sebut Kemenangan Jokowi Hasil Kejahatan Antek Cina


Akun Facebook Alfi Laili Cholidah membagikan tautan artikel dari situs Law-justice.co berjudul “Refly Harun Ungkap Cara Curang Jokowi Menangkan Pilpres 2019” pada 7 Mei 2020.
Akun ini kemudian memberikan narasi, “Apapun caranya rakyat wajib tumbangkan Jokowi, karena dia bukan pilihan rakyat, ini rezim haram hasil kejahatan antek-antek China.”
Unggahan tersebut viral dan, hingga artikel ini dimuat, telah dikomentari lebih dari 500 kali dan dibagikan lebih dari 900 kali.
Sebagian besar komentar menyatakan persetujuannya mengenai adanya kecurangan dalam Pilpres 2019.
Ada pula warganet yang berkomentar sebagai berikut: “Pasti untuk kepentingan Cina. Lihat sekarang.”
Adapun artikel dari situs Law-justice.co tersebut berisi pernyataan Refly Harun, ahli hukum tata negara, dalam sebuah video di kanal YouTube pribadinya pada 27 April 2020.
Dalam video itu, Refly sempat menyinggung banyaknya komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ikut berkampanye dalam Pilpres 2019.
Apa benar dalam videonya itu Refly Harun menyebut bahwa kemenangan Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019 adalah hasil kejahatan antek Cina?
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk mendapatkan konteks utuh pernyataan Refly Harun, Tim CekFakta Tempo menonton hingga selesai video yang dikutip dalam artikel di situs Pojok Satu yang menjadi sumber artikel Law-justice.co.
Video yang berdurasi sekitar 26 menit ini berjudul “Badan Usaha Milik Negara Bukan Badan Usaha Milik Neneklu!!!”.
Dalam video itu, Refly sebenarnya menjawab pertanyaan warganet terkait pencopotannya sebagai komisaris utama di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pelabuhan, PT Pelindo I, dan pandangannya soal kritik yang dilontarkan oleh pejabat BUMN terhadap pemerintah.
Seperti diketahui, Refly diangkat sebagai Komisaris Utama Pelindo I oleh eks Menteri BUMN Rini Soemarno pada 2018. Seharusnya, Refly menjabat selama lima tahun atau hingga 2023.
Namun, pada 20 April 2020, Refly dicopot berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia I Nomor SK-123/MBU/04/2020.
Warganet menduga Refly dicopot karena kerap mengkritik pemerintah meskipun menduduki kursi sebagai Komisaris Utama Pelindo I.
Yang terakhir, Refly mengkritik kasus Staf Khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra yang mengirim surat kepada camat di seluruh Indonesia agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek, perusahaan Andi, dalam penanggulangan Covid-19. Surat itu berkop Sekretariat Kabinet.
Dalam videonya, Refly menjawab bahwa tidak ada larangan bagi komisaris BUMN untuk mengkritik pemerintah.
Sebab, dia melontarkan kritik itu dalam kapasitasnya sebagai akademisi, khususnya ahli hukum tata negara. Selain itu, BUMN adalah badan usaha milik negara, bukan badan usaha milik pemerintah.
BUMN adalah instrumen untuk mewujudkan tujuan negara seperti yang tertuang dalam Sila Ke-5 Pancasila dan Pasal 33 UUD 1945.
“Jadi, ketika kita bekerja di BUMN, saya merasa bukan bekerja untuk pemerintah, tapi bekerja untuk negara. Kalau misalnya ada hal-hal yang perlu kita kritisi dari kebijakan pemerintah, kita berpikir bahwa itu juga untuk kepentingan negara. Saya kan tidak mengajarkan untuk memberontak, untuk memprovokasi aksi massa, tapi saya mengajarkan sebuah ilmu pengetahuan,” katanya.
Refly pun mencontohkan dosen di perguruan tinggi negeri atau peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang tetap bisa mengkritik kebijakan publik pemerintah meskipun mereka mendapatkan gaji dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Keterlibatan ASN dalam pilpres
Dalam video itu, Refly menjelaskan bahwa hal yang dilarang oleh Undang-Undang adalah keterlibatan aparatur sipil negara (ASN), termasuk pengurus BUMN, terlibat sebagai anggota tim sukses kampanye dan pengurus partai politik.
Pada menit 20:59, Refly menunjukkan buku yang diterbitkannya pada awal Januari 2019 yang berjudul “Politik Keledai Pemilu: Catatan Hukum Refly Harun”.
Refly pun menjelaskan isi bukunya, “Saya termasuk yang mengkritik komisaris-komisaris BUMN yang ikut berkampanye bagi incumbent. Kenapa? Bukannya saya enggak suka pemerintah, enggak. Saya ingin menegakkan aturan, konstitusi, Undang-Undang. Karena Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 280 menyatakan yang namanya komisaris, dewan pengawas, direksi, dan karyawan BUMN dilarang dilibatkan kampanye. Bahkan dikatakan, mereka yang dilibatkan kampanye itu bisa diancam hukuman dua tahun penjara dan atau denda Rp 24 juta. Jadi, saya tidak mau terlibat dalam kampanye. Kritis tetap, karena saya menjalankan fungsi akademik. Jadi, saya tidak nyebong atau ngampret.”
Pernyataan Refly inilah yang kemudian dikutip oleh situs Pojok Satu, yang kemudian diamplifikasi oleh situs Law-justice.co.
Dengan demikian, isi artikel itu memang benar berdasarkan pernyataan Refly. Namun, dalam video Refly maupun artikel itu, tidak terdapat informasi bahwa kemenangan Jokowi adalah hasil kejahatan antek Cina.
Dalam videonya, Refly hanya mengatakan:
“Sudah bukan rahasia umum lagi, banyak ASN yang terlibat dalam kampanye pilpres. Misalnya, dosen-dosen perguruan tinggi negeri yang sering terang-terangan ingin memihak, bahkan berkampanye untuk salah satu pasangan calon. Lebih banyak lagi yang terlibat adalah PPPK, yaitu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. ASN juga, tapi yang non-PNS. Sering mereka tidak sadar bahwa status mereka adalah ASN yang harus netral. Karena direkrut oleh pemerintah, sering mereka merasa harus memihak kepada pemerintah. Pemikiran itu tidak keliru. Keberpihakan mereka sebatas kepada pemerintah, bukan kepada calon presiden. Dalam realitas sehari-hari, memang sukar dibedakan antara presiden dan petahana yang menjadi calon presiden. Antara menjelaskan kebijakan presiden dan mengkampanyekan calon presiden petahana memang sukar dibedakan, walaupun sebenarnya tetap saja ada garis pembatasnya.
Di tengah kondisi seperti itu, di mana semua pihak ingin merapat dengan kekuasaan atau yang bakal berkuasa, saya mengambil sikap untuk netral terhadap kedua pasangan calon agar dapat lebih berpikir jernih dan lebih bebas dalam mengemukakan pendapat. Secara formal, saya memang harus netral karena masih tercatat sebagai Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), salah satu BUMN yang bergerak di bidang kepelabuhan. Jadi, ketika netral dalam pemilu, bagi pengurus BUMN, it’s a must! Tapi kan kita tahu, banyak sekali pengurus BUMN yang berkampanye, baik secara diam-diam maupun terang-terangan. Yang terang-terangan, misalnya memobilisasi alumni. Nah, karena yang berkuasa tetap sama, ya aman. Tapi coba kalau yang berkuasa berbeda orangnya, ya sudah, maka politisasi BUMN ini akan senantiasa terjadi. Saya menginginkan agar BUMN itu profesional.”
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa Refly Harun menyebut kemenangan Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019 adalah hasil kejahatan antek Cina keliru.
Video Refly maupun artikel di situs-situs di atas sama sekali tidak menyinggung bahwa kemenangan Jokowi adalah hasil kejahatan antek Cina.
Dalam video ataupun artikel-artikel itu, Refly hanya menyinggung soal banyaknya komisaris BUMN yang ikut berkampanye selama Pilpres 2019.
Sumber: tempo.co


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://islamidia.com/fakta-atau-hoaks-benarkah-refly-harun-sebut-kemenangan-jokowi-hasil-kejahatan-antek-cina/

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Fakta Atau Hoaks Benarkah Bupati Konawe Akui Disuap Menko Luhut Soal 500 Tka Cina

Fakta Atau Hoaks Benarkah Bupati Konawe Akui Disuap Menko Luhut Soal 500 Tka Cina

papar berkaitan - pada 10/5/2020 - jumlah : 286 hits
Narasi bahwa Bupati Konawe Sulawesi Tenggara Kery Saiful Konggoasa mengaku disuap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal tenaga kerja asing asal Cina beredar di media sosial Narasi itu terdapa...
Cek Fakta Hoaks Pandemi Corona Hasil Permainan Iblis

Cek Fakta Hoaks Pandemi Corona Hasil Permainan Iblis

papar berkaitan - pada 29/4/2020 - jumlah : 167 hits
Kabar yang beredar tentang pandemi corona yang merupakan permainan dari iblis adalah tidak benar Salat berjamaah yang dilakukan dengan physical distancing masih tetap sah dan dalam keadaan darurat masih diperbolehkan Kemudian foto yang diun...
Refly Harun Harap Jokowi Bentuk Tim Pakar Rumuskan Uu Pemilu

Refly Harun Harap Jokowi Bentuk Tim Pakar Rumuskan Uu Pemilu

papar berkaitan - pada 19/5/2020 - jumlah : 146 hits
Dalam pandangannya langkah menyusun RUU Pemilu tidak perlu lagi dilakukan dari awal Mengingat sudah ada sejumlah kajian yang berasal dari organisasi masyarakat Sayangnya RUU Pemilu kembali disusun oleh DPR
Cek Fakta Hoaks Penyekapan Di Apotek Pancasan Kota Bogor

Cek Fakta Hoaks Penyekapan Di Apotek Pancasan Kota Bogor

papar berkaitan - pada 8/5/2020 - jumlah : 202 hits
Video yang beredar terkait aksi perampokan dan penyekapan di salah satu apatek wilayah Pancasan Kota Bogor tidak benar
Cek Fakta Tidak Benar Jack Ma Sebut 2020 Tahun Untuk Bertahan Hidup

Cek Fakta Tidak Benar Jack Ma Sebut 2020 Tahun Untuk Bertahan Hidup

papar berkaitan - pada 12/5/2020 - jumlah : 322 hits
Klaim terkait kutipan Jack Ma yang menyebutkan tahun ini tahun untuk bertahan hidup adalah tidak benar Kutipan tersebut bersumber dari sebuah video hasil editan dengan suara yang bukan suara Jack Ma
Jokowi Kini Sebut Kunci Pengendalian Virus Corona Di Tingkat Rt Rw Dan Desa Adat

Jokowi Kini Sebut Kunci Pengendalian Virus Corona Di Tingkat Rt Rw Dan Desa Adat

papar berkaitan - pada 19/5/2020 - jumlah : 360 hits
Jumlah kasus Virus Corona atau Covid 19 di Indonesia masih terus bertambah meski telah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar Hingga Senin kasus Virus Corona di Indonesia tercatat 17 514 kasus Dari jumlah itu pasien Covid 19 di Indon...
Cek Fakta Hoaks Video Makhluk Misterius Terbang Di Langit Arab Saudi

Cek Fakta Hoaks Video Makhluk Misterius Terbang Di Langit Arab Saudi

papar berkaitan - pada 8/5/2020 - jumlah : 306 hits
Video yang diklaim sebagai kemunculan sesosok makhluk misterius di langit Arab Saudi ternyata tidak benar Video tersebut merupakan hasil suntingan dari seniman grafis asal Brasil Jessen Carlos
Gibran Sebut Presiden Jokowi Tidak Mudik Ke Solo

Gibran Sebut Presiden Jokowi Tidak Mudik Ke Solo

papar berkaitan - pada 29/4/2020 - jumlah : 171 hits
Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo yang turut hadir dalam kegiatan tersebut sempat bertemu dan berbincang akrab dengan Gibran sejak sebelum acara dimulai
Nak Rasa Cromboloni Sedap Boleh Ke Flour Crown Jitra

Aku Ceraikan Isteri Ikut Kehendak Dia Sebab Dia Tak Pandai Buat Air Ikut Tekak Keturunan Kami

Nostalgia Bedak Sejuk

Buah Ciku 10 Khasiat Pelbagai Jenis Penyakit

Kempen Pn Dijangka Menggila Selepas Usaha Serang Kerajaan Tak Berhasil

Stop The Drip Stay Warm A Guide To Oil Tank Replacement Services

Kelantan Kereta Rumah Ditembak Suspek Diburu Polis

Don T Wait For A Leak Proactive Planning For Oil Tank Replacement



5 Negara Yang Memilih Untuk Tidak Menggunakan Matawang Sendiri

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Aku Bukan Ustazah Slot Akasia TV3

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Bercakap Dengan Jun Slot DramaVaganza Astro Ria

5 Amalan Muslim Yang Sering Dijadikan Bahan Lawak di Malaysia

6 Fungsi Kereta Yang Sepatutnya Ada Tapi Tak Dijadikan Standard


Perasaan Bila Orang Namakan Kucing Mereka Dgn Nama Anda

How To Choose A Patent Lawyer In New York For Your Invention

Ai Text Humanizer Bridging The Gap Between Ai And Human Writing

Pas Anggap Terlalu Awal Bincang Pertukaran Mb Perlis

Khaled Loyal Umno Voter Base Is Shrinking

Perkampungan Sunnah Ke 9 Kangar Perlis