Dakwah Islamiah 8814
Gus Subkhan Aan Agoesta, pengasuh Ponpes Sabilurrosyad, Banjarejo, Blora. Foto: Istimewa
Akhlak Itu Kebiasaan, Bisa Dilatih dengan Berdzikir
KENDAL—Akhlak merupakan tindakan spontan yang dilakukan tanpa melalui kontrol pikiran. Namun baik buruknya akhlak seseorang bisa dilatih hingga menjadi kebiasaan.
“Apa yang anda katakan ketika tersandung. Mengucapkan Innalilah atau malah mengumpat? Kata-kata yang keluar dari mulut kita waktu tersandung itu reflek, bukan mikir dulu mau mengucapkan apa. Ekspresi spontan yang muncul itu akhlak. Bedanya akhlak yang baik dan buruk,” kata Gus Subkhan Aan Agusta
BACA JUGA: Akhlak Rasulullah dalam BermuamalahMenurut pengasuh ponpes Sabilurrosyad Banjarejo Blora ini, setiap orang bisa melatih dirinya untuk menanamkan akhlak yang baik. Dimulai dari hal sederhana dengan mengucapkan Basmalah setiap kali akan melakukan sesuatu
“Mau pakai baju baca bismillah. Keluar rumah baca bismillah. Semuanya diawali dengan bismillah, termasuk mau melakukan yang tidak terpuji sekalipun,” tegasnya
Dikisahkan Gus Subkhan, seorang karibnya yang dulu gemar meminum minuman keras suatu ketika mendapat ijazah dari kiai. Kepada karibnya itu, sang kiai memintanya untuk membaca basmalah setiap setiap kali akan minum. Tambah minum lagi baca basmalah
Walhasil, karibnya itu sama sekali tak merasakan mabuk meski sudah banyak botol minuman dia habiskan. Kemudian dia cari cara lain, minuman dia bungkus untuk diminum di tempat lain. Tapi begitu dibuka dan baru mencium baunya saja perutnya sudah mual. Singkat kata akhirnya kawan itu berhenti minum minuman keras hingga sekarang
Dari peristiwa itu, menegaskan bahwa akhlak seseorang bisa dilatih untuk menjadi kebiasaan. Mula-mula diucapkan dengan lisan, diulang secara terus menerus perlahan akan meresap dan akan menjadi kebiasaan
“Syaratnya, dalam belajar perlu Istiqomah. Ada kemauan, lakukan secara konsisten. Mulai dari hal yang sederhana, baca basmalah,” lanjutnya
Akhlak menurut Gus Subkhan cermin dari keimanan dan ketaqwaan seseorang. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah dengan misi utama untuk mengajarkan ahlak yang terpuji
BACA JUGA: Penyebab Akhir Hidup yang Buruk“Nabi Muhammad itu akhlaknya Al Qur’an. Ucapan dan tindak tanduk beliau cerminan dari akhlak yang diajarkan dalam Al Qur’an,” terangnya
Pernyataan Gus Subkhan itu disampaikan dalam mauidhoh hasanah Haflah Qur’an dan Wisuda Santri Tahfidz angkatan ke-6 Ponpes Tahfidzul Qur’an Al Istiqomah Desa Penaruban, Weleri, Kendal, baru-baru ini. Sebanyak 35 santri yang berasal dari berbagai daerah diwisuda dari ponpes asuhan Gus Ali Shodiqun
“Ini wisuda para calon waliyullah. Syarat menjadi wali Allah itu memiliki keimanan dan ketaqwaan. Insya Allah santri yang telah menghafal Al Qur’an ini sebagai wujud keimanan dan ketaqwaan yang kuat,” terang Gus Subkhan
Untuk menjadi waliyullah, menurut Gus Subkhan kita sebagai umat Muhammad bisa mencontoh tiga hal
Pertama, berharap pada Allah bahwa semua yang dilakukan karena mengharap ridhoNya. Kedua, berharap pada hari akhir bahwa dalam mengharapkan hasil akhir, ibarat petani yang berharap panen, kita perlu bertindak agar yang diharapkan terwujud. Ketiga, perbanyak dzikir karena akan menjaga diri kita dari hal-hal yang tidak baik
“Dzikir itu ada yang diucapkan, ada yang dilakukan dalam hati. Fisik kita sedang bekerja, tapi hati kita senantiasa berdzikir. Saat nyawa dicabut kita sedang berdzikir, insya Allah khusnul khotimah,” pungkas Gus Subkhan. []Akhlak Itu Kebiasaan, Bisa Dilatih dengan Berdzikir - Islampos
https://www.islampos.com/akhlak-itu-kebiasaan-bisa-dilatih-dengan-berdzikir-118060/
Ketika Rasulullah Jelaskan Penyebab Wanita Lebih Banyak di Neraka
Ilustrasi api neraka. Foto: Pexels
AKU diperlihatkan di surga. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Bukhari, 3241 dan Muslim, 2737).Pernahkah mendengar bahwa kaum wanita lebih banyak menghuni neraka? Apakah hal itu benar dan bersumber langsung dari Rasulllah shalallahu alaihi wasallam
BACA JUGA: Benarkah Surga dan Neraka Itu Sudah Ada?Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memang pernah bersabda kepada kaum wanita ketika memberikan khutbah di tengah-tengah mereka, “Wahai sekalian kaum wanita, bersedekahlah, karena aku telah melihat kalian menjadi mayoritas penghuni neraka!”
AKU diperlihatkan di surga. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Bukhari, 3241 dan Muslim, 2737).Pernahkah mendengar bahwa kaum wanita lebih banyak menghuni neraka? Apakah hal itu benar dan bersumber langsung dari Rasulllah shalallahu alaihi wasallam
BACA JUGA: Benarkah Surga dan Neraka Itu Sudah Ada?Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memang pernah bersabda kepada kaum wanita ketika memberikan khutbah di tengah-tengah mereka, “Wahai sekalian kaum wanita, bersedekahlah, karena aku telah melihat kalian menjadi mayoritas penghuni neraka!”Mendengar hal tersebut, para wanita merasakan kejanggalan, sehingga mereka bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apa penyebabnya, wahai Rasulullah?”Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Kalian banyak melaknat dan mendurhakai suami.”BACA JUGA: 3 Pintu Penyebab Manusia Masuk NerakaDari penjelasan itu kita tahu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjelaskan penyebab wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, yakni karena mereka banyak mencaci, mencela, dan melaknat serta durhaka terhadap suami. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa mereka merupakan mayoritas penghuni naar (neraka). []Sumber: Soal-Jawab Masalah Iman dan Tauhid, Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Pustaka at-Tibyan, 2002. (Dengan beberapa pengubahan tata bahasa dan aksara oleh redaksi)
Ketika Rasulullah Jelaskan Penyebab Wanita Lebih Banyak di Neraka - Islampos
https://www.islampos.com/ketika-rasulullah-jelaskan-penyebab-wanita-lebih-banyak-di-neraka-118046/
Adab Kepada Allah
#1 Mentauhidkan Allah
Adab Kepada Allah #1 Mentauhidkan AllahAdab kepada Allah : Ibadah Kepada Allah adalah Adab Paling Agung (Mentauhidkan Allah dalam Beribadah)
Ibadah Kepada Allah adalah Adab Paling Agung. Adab Kepada Allah Ta'ala
Telah berlalu penyebutan pembagian adab yaitu : Adab kepada Allah Ta'ala dan Adab kepada makhluk- makhluknya,
Baca pertemuan sebelumnya >> Adab dan Akhlak dalam Al Quran dan Sunnah
Dalam pertemuan ini kita akan memulai membahas adab kepada Allah Ta'ala, yang merupakan seagung-agungnya adab dan terpenting disamping adab kepada Rasul serta Makhluk- makhluk-Nya.
Dan diantara adab kepada Allah Ta'ala yaitu :
1⃣ العبادة لله تعالى
Ibadah kepada Allah Ta'ala semata merupakan adab yg paling agung, karena denganya adalah hikmah diciptakan Jin dan Manusia yaitu agar mereka tunduk dan patuh dengan mentauhidkan Allah Ta'ala dan berlepas diri dari kesyirikan serta pelakunya dan inilah hakikat Islam itu sendiri.
Sebagaimana Firman Allah Ta'ala :
"وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ "
Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku” (QS: Adz-Dzariyat 56)
Berkata Syeikh Assi'diy Rahimahullah :
هذه الغاية، التي خلق الله الجن والإنس لها، وبعث جميع الرسل يدعون إليها، وهي عبادته
"Ini adalah tujuan Jin dan Manusia diciptakan dan diutus seluruh Rasul semua menyeru kepada ibadah kepadanya yaitu Ibadah kepada Allah Ta'ala Semata
Berkata Syaikhul Islam rahimahullah :
العبادة هي طاعة الله بامتثال ما أمر الله به على ألسنة الرسل".وقال أيضا: " العبادة اسم جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه من الأقوال والأعمال الظاهرة والباطنة".“Ibadah adalah melakukan ketaatan kepada Allah yaitu dengan melaksanakan perintah Allah yang disampaikan melalui lisan para rasul.” Beliau juga menjelaskan, “Ibadah adalah istilah yang meliputi segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, baik berupa ucapan maupun perbuatan, yang tampak maupun yang tersembunyiBerkata Ibnul Qayyim Rahimahullah :Berkata Ibnul Qayyim Rahimahullah :
ومدارها على خمس عشرة قاعدة، من كملها كمل مراتب العبودية".وبيان ذلك: أن العبادة منقسمة على القلب واللسان والجوارح. والأحكام التي للعبودية خمسة: واجب ومستحب وحرام ومكروه ومباح. وهن لكل واحد من القلب واللسان والجوارح.
“Dan porosnya ibadah itu ada pada lima belas prinsip. Barangsiapa dapat menyempurnakan itu semua maka dia telah menyempurnakan tingkatan-tingkatan penghambaan kepada Allah Ta'ala, Keterangannya sebagai berikut :
➡️ Ibadah terbagi menjadi
1⃣ Ubadah hati,
2⃣lisan,
3⃣ dan anggota badan.
➡️ Sedangkan hukum-hukum yang berlaku dalam kerangka ubudiyah itu terbagi lima :
1⃣ wajib,
2⃣sunnah,
3⃣ haram,
4⃣ makruh,
5⃣ dan mubah.
Masing-masing hukum ini berlaku meliputi isi hati, ucapan lisan, dan perbuatan anggota badan.”
Maka Berkata Syeikh Bin Baaz Rahimahullah:
فإن الواجب على جميع المكلفين هو التأدب مع الله، وذلك بإخلاص العبادة له، وترك عبادة ما سواه، والإيمان به، وبكل ما أخبر به سبحانه في كتابه العظيم، على لسان رسوله محمد عليه الصلاة والسلام،
Sesungguhmya wajib atas seluruh kaum muslimin yang tertebani syariat untuk beradab kepada Allah Ta'ala yang demikian itu dengan cara mengihklaskan ibadah kepada-Nya dan meninggalkan peribadatan kepada selain-Nya, serta mengimani dari setiap yg dikhabarkan oleh Allah Ta'ala dalam kitab yg agung dan dengan mengikuti petunjuk lisan Muhammad shalallahu alaihi wassalam.
Akhukum Fillah Ustadz Abu Amina حفظه الله Dipondok Annashihah Cepu Dikutip dari Tafsir Assa'diy, Fathul Madjid Syarah Kitab Tauhid, Kalimatu Adab Ma'allahi Ta'ala Majmu Fatawa Ibnu Baaz Rahimakumullah.
Baca Kelanjutannya >> #2 Mencintai Allah Melebihi Apapun
Sumber : http://t.me/pesantren_salaf_online
Adab Kepada Allah #1 Mentauhidkan Allah
https://www.atsar.id/2018/12/adab-kepada-allah-1-mentauhidkan-allah.html
Adab Kepada Allah #2 Mencintai Allah Melebihi Apapun
Adab Kepada Allah
#2 Mencintai Allah Melebihi Apapun
Adab Kepada Allah Mencintai Allah Ta'ala melebihi kecintaanya terhadap selain-Nya dari segala sesuatu.
Mencintai Allah Ta'ala melebihi kecintaanya terhadap selain-Nya dari segala sesuatu.
Adab Kepada Allah Ta'ala
Telah berlalu penyebutan pembagian adab yaitu : *Adab kepada Allah Ta'ala dan Adab kepada makhluk- makhluknya,
Baca Sebelumnya >> Adab Kepada Allah #1 Mentauhidkan Allah
Dalam pertemuan ini kita akan memulai membahas adab kepada Allah Ta'ala, yang merupakan seagung-agungnya adab dan terpenting disamping adab kepada Rasul serta Makhluk- makhluk-Nya.
Dan diantara adab kepada Allah Ta'ala yaitu :
2⃣ محبة الله اكثر مما سواه
Mencintai Allah Ta'ala melebihi kecintaanya terhadap selain-Nya dari segala sesuatu.
Dan akar kecintaan ini ketika seorang mukmin menyaksikan Allah Ta'ala Maha kuasa, Maha Hakim, Maha pemberi nikmat dan dia manusia merasakan nikmat-nikmat itu serta dia meyakini keindahan beserta kesempurnaan sifat-sifat Allah Ta'ala. Serta dengan kecintaan ini seorang mukmin mentaati dari apa yang Dia cintai serta cabang kecintaan yang Allah Ta'ala perintahkan.
Allah Ta'ala berfirman :
وما بكمْ منْ نعمةٍ فمنَ اللهِ
"Apa saja nikmat yang ada pada kalian (manusia) maka datangnya dari Allah Ta'ala"(QS. An-Nahl 53)
Dialah Allah Ta'ala yang menciptakan manusia, mengatur urusan mereka, mensyariatkan apa saja yang bermanfaat untuk agama dan dunianya, maka seharusnya dikarenakan sebab itu dia wajib mencintai Allah Ta'ala dengan kecintaan yang paling pokok dan mengalahkan kecintaanya kepada segala sesuatu selainya,
Allah Ta'ala menyebutkan sangat mendalamnya kecintaan orang-orang beriman kepada Allah Ta'ala
Sebagaimana firman-Nya :
و الذينَ امنُوا اشدُّ حُبّا لله
"Dan orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah Ta'ala"
(Q.S. Al-Baqarah 160)
Berkata Syeikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah mengenai ayat diatas :
والذين آمنوا أشد حباً لله: أي: من حب أصحاب الأنداد لله. وقيل: من حب أصحاب الأنداد لأندادهم.
" Dan orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah Ta'ala yaitu melebihi kecintaan orang-orang musyrik kepada Allah Ta'ala, Juga dikatakan melebihi kecintaan mereka kepada sesembahan-sesembahan mereka."
Wajibnya mencintai Allah melebihi segala sesuatu, Allah Ta'ala berfirman :
قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَاأَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
Katakanlah; “Jika bapak-bapak kalian, dan anak-anak kalian , dan saudara-saudara kalian, dan istri-istri kalian, dan kaum keluarga kalian,dan harta kekayaan yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatiri kerugianya, serta rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta dari berjihad di jalan-Nya,maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS. At-Taubah 24)
Berkata Syaikh As Sa’diy rahimahullah :
وهذه الآية الكريمة أعظم دليل على وجوب محبة اللّه ورسوله، وعلى تقديمها على محبة كل شيء، وعلى الوعيد الشديد والمقت الأكيد، على من كان شيء من هذه المذكورات أحب إليه من اللّه ورسوله، وجهاد في سبيله.
“Ayat-ayat yang mulia ini adalah dalil paling agung yang menunjukkan wajibnya mencintai Allah dan Rasul-Nya, mendahulukannya atas kecintaan segala sesuatu. Juga menunjukkan ancaman keras dan kebencian sangat atas orang yang lebih mencintai salah satu dari yang telah disebutkan (diatas dalam ayat itu) daripada Allah, Rasul-Nya, dan berjihad di jalan-Nya.”
Manisnya Iman bisa diraih dengan kecintaan Kepada Allah Ta'ala, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu anhu :
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ.
“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada diri seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu :
Barangsiapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai dari selain keduanya,Apabila ia mencintai seseorang, tidaklah mencintainya melainkan karena Allah semata, Dia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana di benci untuk dilemparkan ke dalam api Neraka.” Hadits Shahih Riwayat Bukhariy No.16.
Diantara Sebab Tumbuhnya Cinta kepada Allah Ta'ala : Berkata Syeikh Shaleh Fauzan hafidzahullah:
فإن محبة الله سبحانه وتعالى هي أعظم أنواع العبادة القلبية,
Maka sesungguhnya mencintai Allah Ta'ala merupakan jenis yang paling agung dari ibadah- ibadah hati.
ومما يقويها ويعين عليها التأمل في نعم الله سبحانه وتعالى ، وفي آيات الله سبحانه وتعالى ، فإن هذا مما يزيدك محبةً لله عز وجل
"Dan dari sebab yang memperkuat dan yang menolong kecintaan kepada Allah Ta'ala yaitu dengan memperhatikan dengan seksama nikmat Allah Ta'ala (kepada kita), dan juga dengan seksama memperhatikan tanda- tanda kekuasaan Allah Ta'ala, Dan sesungguhnya ini semua bisa menambah kecintaan kepada Allah Ta'ala.
Kecintaan kepada Allah Ta'ala menuntut seseorang hamba untuk membuktikan cintanya dengan wujud ketaatan kepada -Nya dan Rasul-Nya.
Berkata Syeikh Shaleh Fauzan hafidzahullah menyebutkan Firman Allah Ta'ala :
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم والله غفور رحيم )) .فعلامة محبة الله محبة صحيحة حقيقية اتباع الرسول صلى الله عليه وسلم ، فمن ادّعى أنه يحب الله ولكنه لا يتبع الرسول فهذا كذاب
" Katakan : jika kalian mencintai Allah Ta'ala maka ikuti Aku ( Muhammad Shalallahu alaihi wassalam ) maka Allah Ta'ala akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian dan Allah Ta'ala maha pengampun lagi maha penyayang"
Maka ciri kecintaan kepada Allah Ta'ala yang benar dan shahih yaitu dengan mengikuti Rasul Shalallahu alaihi wassalam، barang siapa yang menunaikan pengikutan tersebut maka sesungguhnya dia mencintai Allah Ta'ala, Akan tetapi jika tidak mengikuti Rasul maka ini kedustaan (dengan pengakuanya)
Berkata penyair yang bijak :
لَو كانَ حُبُّكَ صادِقاً لَأَطَعتَهُإِنَّ المُحِبَّ لِمَن يُحِبُّ مُطيعُ
" Jikalau seandainya kecintaanmu benar maka kamu akan mentaatinya"" Sesungguhnya pecinta itu kepada kekasih yang dia cintai tunduk".
Bersambung insyallah...
Akhukum Fillah Ustadz Abu Amina حفظه الله Dipondok Annashihah Cepu Dikutip dari Tafsir Assa'diy, Fathul Madjid Syarah Kitab Tauhid, Mulakhos Tauhid, Majmu Fatawa dan Ceramah Syeikh Shaleh Fauzan Hafidzahullah._
Sumber : http://t.me/pesantren_salaf_online
Adab Kepada Allah #2 Mencintai Allah Melebihi Apapun
https://www.atsar.id/2018/12/adab-kepada-allah-2-mencintai-allah-melebihi-apapun.html
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://peceq.blogspot.com/2018/12/dakwah-islamiah-8814.html