Covid 19 Buat Kita Semakin Terasa 10055
Ibu jadi wirawati barisan hadapan Covid-19 di Hospital. Bapak jadi wira di Sekatan Jalan Raya untuk memastikan Rakyat Malaysia patuh PKP. Manakala kau dan isteri serta anak-anak tinggal berkurung di dalam rumah.
Ada yang terpisah sebab Covid-19. Sampai ada yang terasa isteri dia macam bukan milik dia. Ada suami tetapi juga terpisah. Sampai ada yang terasa... dan Allah tunjukkan dengan taufik dan hidayahNya ...semakin kukuh takwa dan imannya yang sebelumnya memudar. Bahawa mereka seperti kita semua adalah hak Allah jua.
Bagaimana Hukum Salat Berjarak Saat Terjadi Wabah? Ini Pandangan Mazhab Syafi'i
SINDOnews Sabtu, 28 Maret 2020 - 05:15 WIB
Hukum membuat jarak atau merenggangkan shaf salat telah banyak dibahas di kalangan ulama Syafi'iiyah. Foto/Ist
Ustaz Miftah el-BanjaryPakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur'an
Salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19, pemerintah mengimbau agar masyarakat menjaga jarak aman minimal 1 meter. Apakah hal ini boleh diberlakukan dalam praktik salat berjamaah di masjid atau musalla? Apakah salatnya sah?
Jawaban:Mengenai hukum merapatkan shaf (barisan) dalam salat berjama'ah memang disunnahkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) dalam hadisnya:
وعن أنس رضي اللّه عنه أن رسول اللّه قال: رصوا صفوفكم) أيحتى لا يبقى فيها فرجة ولا خلل (وقاربوا بينها) بأن يكون ما بين كل صفين ثلاثة أذرع تقريباً، فإن بعد صف عما قبله أكثر من ذلك كره لهم وفاتهم فضيلة الجماعة حيث لا عذر من حر أو برد شديد
"Dari sahabat Anas RA, Rasulullah bersabda, "Susunlah shaf kalian) sehingga tidak ada celah dan longgar (dekatkanlah antara keduanya) antara dua shaf kurang lebih berjarak tiga hasta."
Baca Juga:
Pahala Syahid Bagi yang Berdiam Diri di Wilayahnya
Benarkah Tak Perlu Membesuk Penderita Corona?
Mengenai hukum membuat jarak atau merenggangkan shaf salat juga telah banyak dibahas di kalangan para ulama Syafi'iiyah, di antaranya:
1. Imam Nawawi dalam Kitab Minhajut Thalibin.
وَيُكْرَهُ وُقُوفُ الْمَأْمُومِ فَرْدًا، بَلْ يَدْخُلُ الصَّفَّ إنْ وَجَدَ سَعَةً
"Posisi berdiri makmum yang terpisah dimakruh, tetapi ia masuk ke dalam shaf jika menemukan ruang kosong yang memadai."
Hukum merenggangkan shaf atau membiarkan shaf berjarak hukum dasarnya adalah makruh.
2. Imam Syihabuddin Al-Qalyubi dalam Kitab Hasyiah Qalyubiah.
Imam Syihabuddin menjelaskan kata 'fardan' atau terpisah sendiri di mana kanan dan kiri makmum terdapat jarak yang kosong sekira dapat diisi oleh satu orang atau lebih.
قوله (فردا) بأن يكون في كل من جانبيه فرجة تسع واقفا فأكثر
"Maksud kata (terpisah sendiri) adalah di mana setiap sisi kanan dan kirinya terdapat celah yang memungkinkan satu orang atau lebih berdiri," (Syihabuddin Al-Qalyubi, Hasyiyah Qaliyubi wa Umairah, [Kairo, Al-Masyhad Al-Husaini: tanpa tahun], juz I, halaman 239).
Hukum dasar merenggangkan posisi shaf memang dimakruhkan jika tidak ada uzur. Namun, sekiranya ada uzur, seperti menjaga jarak aman dari penularan Covid-19 hari ini, maka hukumnya tidak lagi menjadi makruh, sebagaimana pandangan Imam Ibnu Hajar al-Haitami berikut ini:
Ibnu Hajar al-Haitami dalam Kitab Tuhfatul Muhtaj.
نَعَمْ إنْ كَانَ تَأَخُّرُهُمْ لِعُذْرٍ كَوَقْتِ الْحَرِّ بِالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ فَلَا كَرَاهَةَ وَلَا تَقْصِيرَ كَمَا هُوَ ظَاهِر
"Ya, sekiranya mereka tertinggal (terpisah) dari shaf karena uzur seperti saat cuaca panas di Masjidil Haram, maka tidak (dianggap) makruh dan lalai sebagaimana zahir," (Ibnu Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj bi Syarhil Minhaj, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2011], halaman 296).
Jadi, menurut Imam Ibnu Hajar Al-Haitami sekiranya ada uzur saat cuaca panas, maka hal tersebut tidak menyebabkan kemakruhan. Apalagi dalam rangka mencegah penularan wabah penyakit Covid-19 yang lebih jelas dikhawatirkan bahayanya.
Pandangan ini juga didukung oleh Imam Ibnu 'Alan As-Shiddiqi di dalam kitabnya "Dalilul Faalihin".
"Jika sebuah shaf berjarak lebih jauh dari itu dari shaf sebelumnya, maka hal itu dimakruh dan luput keutamaan berjamaah sekira tidak ada uzur cuaca panas atau sangat dingin misalnya." (Ibnu Alan As-Shiddiqi, Dalilul Falihin, juz VI, halaman 424).
Lantas, apakah jika ada seseorang saja yang berdiri memisahkan jarak aman (social distancing) antarjamaah dan antarashaf minimal 1 meter dalam situasi uzur tersebut membatalkan salat berjamaahnya dan alat Jumatnya?
Imam An-Nawawi dalam karyanya yang lain, Raudhatut Thalibin menjelaskan bahwa seseorang yang mengambil jarak dalam satu shaf berjamaah dalam kesendirian saja, meskipun makruh, tetapi salat berjamaahnya tetap sah.
إذا دخل رجل والجماعة في الصلاة كره أن يقف منفردا بل إن وجد فرجة أو سعة في الصف دخلها… ولو وقف منفرد صحت صلاته
"Jika seorang masuk sementara jamaah sedang shalat, maka ia makruh untuk berdiri sendiri. Tetapi jika ia menemukan celah atau tempat yang luas pada shaf tersebut, hendaknya ia mengisi celah tersebut. Tetapi jika ia berdiri sendiri, maka salatnya tetap sah." (Imam An-Nawawi, Raudhatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425-1426 H], juz I, halaman 356).
Maka, idealnya jika seseorang merasa dirinya berpotensi menjadi sebab kemudharatan bagi orang lain, sebaiknya dia tidak ikut hadir salat berjamaah di masjid atau salat berjamaah lainnya. Sebab, dalam hadits lain dari Jabir RA, Nabi SAW bersabda:
مَنْ أَكَلَ ثُومًا أَوْ بَصَلًا فَلْيَعْتَزلْنَا أَوْ: فَلْيَعْتَزلْ مَسْجدَنَا [متفقٌ عليه]
"Barangsiapa yang memakan bawang putih atau bawang merah, hendaknya dia menjauhi kami atau menjauhi masjid kami". (HR. Bukhari-Muslim)
Perlu dipahami dari hadis di atas, Nabi melarang seseorang yang memakan bawang dan mengganggu dengan bau mulutnya mendatangi masjid/musalla untuk salat berjamaah. Apalagi membawa potensi penyebaran wabah penyakit yang bisa membahayakan orang lain bahkan bisa membawa kematian.
Wallahu A'lam Bisshowab(rhs)Bagaimana Hukum Salat Berjarak Saat Terjadi Wabah? Ini Pandangan...
Tak sempat solat Jumaat atas bumbung, 116 warga asing ditahankerengga, KERENGGA - 6 minutes agoPolis menahan 116 rakyat asing di sebuah kilang di Muar, tengah hari ini, kerana sedang membuat persiapan untuk menunaikan solat Jumaat, walaupun Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) sedang dikuatkuasakan. Ketua Polis Johor Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay berkata mereka yang ditahan terdiri daripada rakyat Pakistan, Bangladesh dan Indonesia. “Mereka yang terlibat ini sedang membuat persiapan untuk
MOHON PDRM SEGERA KUTIP BUDAK 2 EKOR NI.na'im nikmat, Na'im Nikmat - 8 minutes ago
Foto-Facebook Korang berdua memang elok kena kuarantin kat lokap. Nasihat aku kalau tiada benda baik untuk ditulis kat status eloklah kawal tangan tu daripada mengungkap kata-kata keji,makian dan carutan. Harap pihak berkuasa segera kutip budak 2 ekor ni
Bagaimana Hukum Salat Berjarak Saat Terjadi Wabah? Ini Pandangan Mazhab Syafi'iSINDOnews, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 1 hour ago
Pemerintah mengimbau agar masyarakat menjaga jarak aman minimal 1 meter. Apakah hal ini boleh diberlakukan dalam praktik salat berjamaah di masjid atau musalla
Saturday, March 28, 2020MOHON PDRM SEGERA KUTIP BUDAK 2 EKOR NI.
Foto-FacebookKorang berdua memang elok kena kuarantin kat lokap.
Nasihat aku kalau tiada benda baik untuk ditulis kat status eloklah kawal tangan tu daripada mengungkap kata-kata keji,makian dan carutan.
Harap pihak berkuasa segera kutip budak 2 ekor ni.
Foto-FacebookDicatat oleh na'im nikmat di 7:14 AM Na'im Nikmat: MOHON PDRM SEGERA KUTIP BUDAK 2 EKOR NI.
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:Surat Al Fatihah (Pembukaan)Surat Al Baqarah (Sapi Betina)Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)Surat An Nisa' (Wanita)Surat Al Ma'idah (Hidangan)Surat Al An'am (Binatang Ternak)Surat Al A'raf (Tempat Tertinggi)Surat Al Anfal (Rampasan Perang)Surat At Taubah (Pengampunan)Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)Surat Hud (Nabi Huud A.S.)Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)Surat Ar Ra'd (Guruh)Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)Surat An Nahl (Lebah)Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)Surat Al Kahfi (Gua)Surat Maryam (Maryam)Surat Thaha (Thaahaa)Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)Surat Al Hajj (Ibadah Haji)Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)Surat An Nur (Cahaya)Surat Al Furqaan (Pembeda)Surat Asy Syu'ara' (Penyair)Surat An Naml (Semut)Surat Al Qashash (Cerita)Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)Surat Luqman (Luqman)Surat As Sajdah ((Sujud)Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)Surat Saba' (Kaum Saba')Surat Fathir (Pencipta)Surat YaasiinSurat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)Surat ShaadSurat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)Surat Asy Syuura (Musyawarah)Surat Az Zukhruf (Perhiasan)Surat Ad Dukhaan (Kabut)Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)Surat Al Fath (Kemenangan)Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)Surat QaafSurat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)Surat Ath Thuur (Bukit)Surat An Najm (Bintang)Surat Al Qamar (Bulan)Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)Surat Al Hadid (Besi)Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)Surat Al Hasyr (Pengusiran)Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)Surat Ash Shaff (Barisan)Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)Surat Ath Thalaaq (Talak)Surat At Tahrim (Mengharamkan)Surat Al Mulk (Kerajaan)Surat Al Qalam (Pena)Surat Al Haqqah (Kiamat)Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)Surat Al Jin (Jin)Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)Surat Al Insaan (Manusia)Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)Surat An Naba´ (Berita Besar)Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)Surat 'Abasa (Bermuka Masam)Surat At Takwir (Menggulung)Surat Al Infithar (Terbelah)Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)Surat Al Fajr (Fajar)Surat Al Balad (Negeri)Surat Asy Syams (Matahari)Surat Al Lail (Malam)Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)Surat At Tiin (Buah Tin)Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)Surat Al Qadr (Kemuliaan)Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)Surat Al Zalzalah (Goncangan)Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)Surat Al 'Ashr (Masa)Surat Al Humazah (Pengumpat)Surat Al Fiil (Gajah)Surat Quraisy (Suku Quraisy)Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)Surat An Nashr (Pertolongan)Surat Al Lahab (Gejolak Api)Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)Surat Al Falaq (Waktu Subuh)Surat An Naas (Manusia)....
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://peceq.blogspot.com/2020/03/covid-19-buat-kita-semakin-terasa-10055.html