Covid 19 Ambil Iktibar Dari Italy


Baca tulisan ini. Agak panjang, tapi memudahkan kita faham isu kita di Malaysia. 5,476 jumlah kematian di Italy setakat 8 jam yang lepas. Tidak ada tanda-tanda surut, Kes baru covid 19 semakin meningkat tidak bagi belas kasihan kini Italy sedang dalam peperangan getir, Mereka sedang keletihan.

In case kita lupa siapa Italy, Mari saya ingatkan, Italy merupakan Juara World Cup sebanyak 4 kali. Italy adalah pusat rujukan fesysn dari seluruh dunia.

Italy adalah pengeluar jentera jalan raya paling hebat di dunia seperti Ducati, Ferrari, Lamborghini dan Maserati.

Italy lah yang memulakan era Renaissance seterusnya mengubah haluan sejarah eropah dan dunia amnya.

Italy secara literal adalah The Great Roman Empire yang pernah menerajui ketamadunan manusia hampir 1,000 tahun lamanya. Pada era modern, sebagai salah sebuah negara maju di eropah kita terkejut dengan situasi Covid yang tidak terkawal di Italy.

*Apa yang kita dengar dan baca, kerajaan Italy lambat bertindak dan rakyat Italy degil tidak ikut arahan maka sebab itu wabak merebak dengan cepat sampai tidak terkawal*

Tapi takkan sebab itu sahaja?

Saya berborak dengan kawan yang pernah tinggal di Italy, Fasih berbahasa Italy, Faham attitude dan budaya masyarakat di sana.

Covid 19 ibarat time bomb, final blow yang hanya melengkapkan huru hara sistem di sana. Terdapat 6 key point tentang masyarakat Italy yg kita perlu faham.

*Pertama*
Masalah birokrasi yg teruk.

Italy merupakan negara maju yang paling teruk tahap birokrasinya. Kalau kita katakan Malaysia ada masalah birokrasi, Maka Italy berkali ganda lebih dahsyat. Untuk laksanakan sesuatu perkara, Mereka tidak boleh adhoc walaupun hal itu maha penting.

Contohnya, bila outbreaks bermula di Wuhan kerajaan Italy ambil masa yang sangat lama untuk sekat penerbangan keluar masuk. Sekatan hal ehwal kelulusan itu dan ini, Sebelum semuanya in place then stop penerbangan. Tambahan pula kes semacam ini adalah unprecedented lagi lah tidak boleh order sesuka hati.

Sebab itu even since last few days, Partly public transport masih terus beroperasi di sekitar Italy, Keadaan semakin huru hara tapi birokrasi mesti kena ikut dulu, So tidak boleh stop itu ini sampai lah everything in place, Walaupun tengah dalam disaster mode.

*Kedua*
Inefficient.

Yang ini melibatkan lifestyle. Rakyat Italy ni nothing more important pada mereka bila datang masa lunch dan masa utk family. Personal space adalah hal paling priority. Tak payah la kau nak cakap hal lain lagi penting sebab culture mereka dah dididik untuk utamakan personal space.

Tengok filem Godfather, Macam mana mafia-mafia ini walau jahat macam mana pun, Masa untuk family mesti diutamakan. Layan anak-anak, Makan sama-sama. Meeting penting macam mana pun letak belakang dulu.

Oleh yang demikian, Responsive mereka kepada emergency adalah sangat perlahan, Kerana tiada emergency melainkan setelah selesai hal-hal personal mereka.

*Ketiga*
Centralization.

Kita kena tahu pusat ketuanan ekonomi Italy ini berpusat cuma di 2 bandar, Rome dan Milan.

Selain dari 2 bandar ini, tidak ada apa sangat melainkan pusat pelancongan dan pertanian di kampung-kampung. Insignificant dalam menyumbang peningkatan ekonomi keseluruhan.

Rome dan Milan ni macam engine yang jana ekonomi seluruh Italy. Segala galanya di sana. Tempat lain selain itu tidak dapat nak fully self sustained.

Kepada mereka yangg tinggal di tempat lain seperti Florence, Venice itu merupakan kemewahan tinggalan masa Magical Era of Italian Economic sekitar tahun 1960-1980 dahulu.

Ya Italy pernah melalui zaman ekonomi emas mereka selepas tamat perang dunia ke-2. Perusahaan automotive, Heavy industries, Trains, Shippings. Mereka menjadi pusat tumpuan bekalan eropah.

Oleh sebab kekayaan disebar ke kebanyakan rakyat, Datok nenek di kampung pun banyak duit beli tanah buat rumah besar hasil prosperity *Magical Era* puluhan tahun yang lalu, Maka menjurus anak beranak dan cucu duduk tinggal sekali sebumbung.

Bila mereka tinggal di suburan, Udara segar, Makan makanan fresh sayuran dan ternakan dan healthy lifestyle, Kesannya mereka ni sihat, Bila sihat panjanglah umur.

Statistic dari Italy Research Department bagitau warga tua di Italy (umur lebih 65) setakat tahun 2019 adalah sebanyak 22% over all population.

Jadi perkara ini menjurus kpd point ke 4.

*Keempat*
Aging Society

Kita tahu Covid lebih rancak dalam badan warga tua. Mangsa paling banyak kena attack merupakan *warga tua*. Italy dalam hal ini kurang bernasib baik kerana kadar sakit dan kematian paling ramai dikalangan warga tua.

Bila Lombardy dan Lazio lockdown, Rakyat balik kampung rumah mak ayah, Datok nenek. Maka sukalah Covid dapat jumpa semua orang tua-tua di kampung jadi makanan dia.

*Kelima*
Isolation.

Ini suatu hal yang unik. Seperti yang saya beritahu di perenggan awal, Italy merupakan negara yang penuh sejarah gilang gemilang. Mereka ada Empayar Roman, Mereka melahirkan ramai filsuf pemimpin dunia, Mereka melahirkan para artisan yang mencorak mata seni manusia, Mereka memulakan era Renaissance, Ketua agama (pope) Kristian di dunia dan segala sejarah keagamaan Kristian bermula dari kelahiran Nabi Isa juga semuanya ada di Vatican.

Berapa punya ramai para genius dan polymath yang telah Italy lahirkan sepanjang dunia ini berputar?

Marco Polo, Cristopher Colombus, Dante, Michelangelo, Leonardo Da Vinci, Galileo, Machiavelli, Verdi dan Puccini. Ahhh sekadar memetik beberapa nama.

Ini belum kita kira Paulo Rossi, Dino Zoff, Baresi, Roberto Baggio, Fabbio Cannavaro, Nesta, Buffon, Del Piero, Maldini, Pagliuca dan super legend Giuseppe Meazza.

Ok so apa kaitan sejarah hebat Italy dengan isu isolation?

Mudah.

Mereka masih ada mentaliti yang mereka merupakan bangsa yang hebat.

From the descendants of the great empire of Rome!

Oleh sebab itu mereka tak berapa peduli apa jadi di dunia luar, they couldnt care less. Tidak berapa penting.

Their concern is between *trieste* and *puglia* (North and south) negara Italy sahaja.

Masalah di luar, Bukan masalah kami.
Lebih kurang begitu.

Dan yg terakhir,
*They dont work like they used to*

Italy punya welfare kepada rakyat sangat power. Insurance and healthcare benefits, labor protections, Dan segala macam social protection somehow membuatkan rakyat mereka terlalu chill dan rilex. Hidup just cool. Apa jadi pun tidak perlu panik, Tidak perlu kalut, Tidak perlu tergocoh gocoh, Tidak perlu risau sangat sebab masih ada kopi espresso yang perlu dihirup.

Memang manja.

Atas semua yang semacam itu lah berlakunya apa yang dunia saksikan di Italy sekarang.

Sikap pemerintah dan rakyat mereka lah yang menjadi kayu ukur dalam menilai keberkesanan ketika menghadapi krisis.

Bukan menyalahkan tetapi mengambil pengajaran.

Setakat tulisan ini tamat, Angka kematian di Malaysia akibat Covid pula sudah mencecah 15 org dgn 212 kes baru jumlah keseluruhan 1,600 orang.

Anggaran dari pihak berkuasa, Terdapat 3 juta rakyat yang masih tidak peduli PKP.

Ya 3 juta yang madih merayau tidak semena mena berkumpul, Bersembang, Melepak.

Tuan puan,

Di Malaysia,
nature masyarakat kita mungkin berbeza dengan Italy.

Tapi satu benda yangg pasti sama,

kalau kita terus degil buat kepala tidak mendengar kata, Maka tunggu lah lagi besar bencana tiba.

🙏 Tolong dengar kata. "JUST STAY AT HOME"!

Sumber FB : Major Huan Cheng Guan

Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://alamcyber.blogspot.com/2020/03/covid-19-ambil-iktibar-dari-italy.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Lansia 102 Tahun Di Italia Sembuh Dari Covid 19 Setelah Dirawat 20 Hari

Lansia 102 Tahun Di Italia Sembuh Dari Covid 19 Setelah Dirawat 20 Hari

papar berkaitan - pada 28/3/2020 - jumlah : 140 hits
Seorang perempuan lansia berusia 102 tahun di Italia sembuh dari virus corona
Data 28 Maret 1 155 Kasus Positif Covid 19 59 Orang Sembuh 102 Meninggal Dunia

Data 28 Maret 1 155 Kasus Positif Covid 19 59 Orang Sembuh 102 Meninggal Dunia

papar berkaitan - pada 28/3/2020 - jumlah : 184 hits
Selain itu ada penambahan pasien sembuh sebanyak 13 orang sehingga total menjadi 59 kasus yang sembuh dan diizinkan pulang
Covid 19 Bisa Dikendalikan Ini 3 Fakta Pasien Positif Yang Dinyatakan Sembuh

Covid 19 Bisa Dikendalikan Ini 3 Fakta Pasien Positif Yang Dinyatakan Sembuh

papar berkaitan - pada 28/3/2020 - jumlah : 154 hits
Pasien positif COVID 19 yang terkonvergensi negatif setelah dilakukan uji laboratorium menunjukkan bahwasanya virus tersebut bisa dikendalikan
Jika Masyarakat Disiplin Tak Sulit Putus Rantai Penularan Covid 19

Jika Masyarakat Disiplin Tak Sulit Putus Rantai Penularan Covid 19

papar berkaitan - pada 28/3/2020 - jumlah : 95 hits
Kita harus paham bahwa virus corona ini sangat berbahaya Tapi sebetulnya untuk mengatasinya dan memutus rantai juga tidak sulit asal diri kita punya kesadaran
Anies Telekonferensi Bareng 45 Pimpinan Kota Di Dunia Bahas Penanganan Covid 19

Anies Telekonferensi Bareng 45 Pimpinan Kota Di Dunia Bahas Penanganan Covid 19

papar berkaitan - pada 28/3/2020 - jumlah : 113 hits
Langkah yang menarik perhatian Anies adalah upaya Korea Selatan dengan pemeriksaan menggunakan metode PCR
3 Pdp Covid 19 Di Cilacap Meninggal Salah Satunya Santriwati Umur 13 Tahun

3 Pdp Covid 19 Di Cilacap Meninggal Salah Satunya Santriwati Umur 13 Tahun

papar berkaitan - pada 28/3/2020 - jumlah : 120 hits
Pasien dalam pengawasan yang meninggal di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah bertambah jadi tiga orang Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Covid 19 Cilacap M Wijaya
Larangan Mudik Ganjar Minta Gugus Tugas Covid 19 Pusat Jamin Kebutuhan Dasar Warga

Larangan Mudik Ganjar Minta Gugus Tugas Covid 19 Pusat Jamin Kebutuhan Dasar Warga

papar berkaitan - pada 28/3/2020 - jumlah : 131 hits
Menurut Ganjar pelarangan mudik itu pun dikoordinasikan bersama pemerintah daerah terkait Baik itu Jawa Barat Jawa Timur hingga khususnya teruntuk DKI Jakarta yang menjadi zona merah dengan tingkat kasus Covid 19 tertinggi
Tak Hiraukan Imbauan Cepatnya Penyebaran Covid 19 Warga Pakistan Tetap Salat Jumat

Tak Hiraukan Imbauan Cepatnya Penyebaran Covid 19 Warga Pakistan Tetap Salat Jumat

papar berkaitan - pada 28/3/2020 - jumlah : 121 hits
Para jemaah berduyun duyun ke masjid masjid di Pakistan pada Jumat tak menghiraukan peringatan cepatnya penyebaran virus corona dan memicu kekhawatiran akan krisis kesehatan masyarakat di negara miskin itu
Kadir Jasin Warns Pmx Ph Against Falling Into The Trap To Free Najib

Pjd Link Cancellation Fahmi Tells Govt Critics To Read Pwd Statement

Lesson In Economics From Hawkers Rebellion

Is Now A Good Time To Buy Property In 2024

Effective Market Research On A Budget

Masverse Unveils Groundbreaking Blockchain Platform

Pengalaman Menginap Di Grand Court Hotel Teluk Intan Dekat Dengan Menara Condong Teluk Intan

Dap Leader Unsurprised By Mca S Decision To Not Campaign For Its Candidate



8 Istilah Jerman Yang Kita Rakyat Malaysia Kerap Gunakan

Biodata Aizat Saha Pelakon Drama Berepisod Racun Rihanna TV3 Personaliti TikTok

Kenapa Platipus Haiwan Yang Membuatkan Saintis Merasa Hairan

Biodata Qistina Rania Pelakon Drama Berepisod Bercakap Dengan Jun Astro Ria Peserta Hero Dewi Remaja 2023

Biodata Dan Umur Adik Tantari Penyanyi Lagu Viral Rindu Hatiku Rindu Pesilat Cilik


Tukar Kanta Mata Untuk Melihat Seni Politik Anwar

Don T Dim Your Dreams Let Integrity Electrical Illuminate Your Vision

Specialization And Excellence Headwater Health S Crna Focus

Ipr Lonjak Pendapatan Peniaga B40

Perintah Berkurung Untuk Kanak Kanak Bawah 13 Tahun

Wee Mca Not A Hypocrite