Cerita Sarjana Muda Cantik Memutuskan Jualan Nasi Sayur Singkirkan Gengsi Demi Memenuhi Kebutuhan
Nama Furaida Nur Afifah (24), mencuat setelah mucul di media sosial.
Gadis yang akrab disapa Afik ini, merupakan sarjana lulusan S1 Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik (Uniba) Solo.
Namun meski, menyandang gelar sarjana, ia dinilai menyingkirkan gengsi dengan menjadi penjual nasi sayur ‘dadakan’.
Dikutip dari Tribun Solo, Selasa (21/1/2020), Afik berjualan dengan gerobak angkringan di kawasan Alun-Alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Tepatnya di selatan Pos Pemadam Kebakaran Gading, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Meski paras cantiknya yang dibalut jilbab nan apik, Afik tidak malu berjualan nasi sayur.
Apalagi, itu dilakukan untuk membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan keseharian.
Warung nasi sayur miliknya dinamai Warung Makan Barokah dan itu baru dirintisnya selama kurang lebih dua minggu.
Warung dijalankannya bersama sang ibu, Suparti.
“Awalnya, karena faktor ekonomi, ibu saya sudah tidak kerja, dan saya melamar juga belum dipanggil-panggil, akhirnya berjualan ini,” ujar Afik.
“Terlebih lagi, setiap hari ada kebutuhan yang harus dipenuhi, kalau tidak berjualan nanti tidak ada penghasilan,” kata dia.
Afik sempat mengincar lokasi di kawasan utara Alun-Alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Menurutnya, lokasi itu sangat strategis untuk berjualan. Sayang seribu sayang, lokasi incarannya tak sampai genggaman.
“Awalnya, saya ingin area di kawasan utara ternyata sudah penuh dan di sana lebih strategis,” tutur Afik.
“Kemudian yang masih ada ternyata di sini, karena sudah kepepet, dan membutuhkan pemasukan, akhirnya memilih di tempat yang sekarang,” tambahnya.
Untuk menempati lokasi yang sekarang, Afik harus merogoh kocek sebesar Rp 3 juta untuk biaya sewa tanah.
“Itu bayar sekali buat sampai sebosennya, tapi tiap harinya ada semacam retribusi sebesar Rp 4 ribu,” ucap dia.
Afik bersyukur warungnya sudah dilarisi oleh beberapa orang saat awal buka di lokasi saat ini.
Bapak-bapak yang berolahraga di Alun-Alun Kidul dan petugas pemadam kebakaran menjadi pelanggannya waktu itu.
“Dari awal, alhamdulilahnya sudah laku, bapak-bapak yang berolahraga biasanya yg beli, tukang becak tidak, malah petugas pemadam kebakaran yang beli,” kata dia.
“Belum ada anak-anak muda,” imbuhnya.
Anak-anak muda mulai mendatangi warungnya setelah dirinya menjadi buah bibir warga net di media sosial
“Setelah ramai-ramai baru pada datang, awalnya tidak ada, sebelumnya malah pada tidak tahu ada warung disini,” terang Afik.
“Apalagi, tempatnya terpencil dan tidak banyak orang yang tahu,” pungkasnya.
Sumber: tribunnews.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/cerita-sarjana-muda-cantik-memutuskan-jualan-nasi-sayur-singkirkan-gengsi-demi-memenuhi-kebutuhan/