Calon Kapolri Non Muslim Tak Ada Urusan Bagi Pbnu Penuhi 3 Syarat Ini
Penunjukkan nama Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai nama yang direkomendasikan Presiden Jokowi dikaitkan dengan statusnya sebagia non muslim. Menanggapi hal ini Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) justru memperlihatkan sikap khusus terkiat calon Kapolri Komjen Sigit tersebut.
Menurut Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud penunjukkan calon Kapolri Komjen Sigit tentu sudah melalui pertimbangan matang dari Jokowi. Karenanya tak ada urusan bagi PBNU untuk melihat statusnya non muslim yang banyak menjadi polemik.
Lebih jauh Marsudi menilai jika calon Kapolri pengganti Idham Azis nantinya harus memenuhi tiga syarat yang kesemuanya merupakan representasi atas kinerja dan profesionalisme calon Kapolri Komjen Sigit sebagai pembantu Presiden.
“Menurut dia yang terpenting dalam pengangkatan pembantu Presiden adalah amanah, kafaah dan kifayah. “Tiga hal ini yang penting,” kata Marsudi seperti dikutip Hops dari Rmol Rabu 13 Januari 2021.
Ketika ketiga unsur tersebut bisa dipenuhi dan menjalankan amanah, kafaah dan kifayah maka pertimbangan yang telah dinilai Jokowi kepada calon Kapolri Sigit sudah sesuai dan dinilai mampu menempati kursi Kapolri yang akan ditinggalkan Idham Azis masuk masa pensiun.
Marsudi menegaskan, pihaknya tidak mempermasalahkan latar belakang Listyo Sigit meskipun memiliki latar belakang non muslim. Karena latas belakang agama tak bermasalah berdasarkan undang-undang dan hukum.
“Kalau kita lihat negara Islam mana pun, Islam pun banyak yang mengangkat pembantu-pembantunya dari non-muslim. Itu saja. Cukup secara pengalaman, kafaah itu cakap. Cakap itu mempunyai segalanya, kepandaian, ilmunya, integritasnya,” ungkap Marsudi
Dicontohkannya, negara-negara Islam yang menunjuk pejabat mereka dari latar belakang non Muslim. Rasulullah, menurut Marsudi juga pernah menunjuk seseorang yang beragam non muslim saat hijrah dari Madinah.
“Amanah, cakap, dan cukup. Mempunyai pengalaman, yang banyak dan mampu untuk melaksanakan tugasnya. Itu intinya. Saya yakin, presiden sudah memilah dan memilih hal itu,” tambahnya.
GP Ansor turut tanggapi pencalonan Komjen Sigit
Pencalonan Komjen Sigit tak hanya mendapat penilaian dan pandnagan dari PBNU saja, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mengutarakan tone yang sama terkait sepak terjang Komjen Sigit menilai jika karirnya di kepolisian sangat baik.
Mulai dari karir dengan jabatan strategis yang pernah diembannya berbagai prestasi menjadi catatan yang diperhatikan Ketua GP Ansor dalam menilai sosok calon Kapolri Komjen Sigit. Selain itu Sigit pun dinilai sebagai pejabat Polri yang bersih.
“Sesuai arahan Ketua Umum PP GP Ansor Gus Yaqut Cholil Qoumas, ini merupakan kabar baik bagi kita karena Kepolisian akan terus meningkatkan profesionalisme ke depan dengan kinerja yang akan terus membaik dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat” tegas Haerul Amri di Jakarta.
Menanggapi pengajuan calon Kapolri tunggal itu, pengamat intelijen dan Keamanan. Ngasiman Djoyonegoro Komjen Sigit merupakan sosok tepat menjadi pimpinan Polri yang dibutuhkan sesuai dengan situasi kebangsaan hari ini.
Mengapa tepat? Menurut Simon, panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbhinneka tunggal ika dan berdasarkan Pancasila tapi isu-isu SARA masih digunakan untuk menyerang pemerintah dan aparat penegak hukum.
Hal ini membawa situasi politik dan kemasyarakatan yang kurang kondusif dan sangat bertentangan dengan konstitusi di negara kita.
“Sosok Komjen Sigit yang tegas dan profesional sangat cocok dengan situasi saat ini dan tantangan bangsa ke depan. Apalagi Sigit pernah bertugas sebagai Kadiv Propam dan Kabareskrim berpengalaman dalam penegakan profesionalisme Polri dan penegakan hukum,” jelas Simon dalam keterangannya kepada Hops.ID, Rabu 13 Januari 2021.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.bagibagi.info/2021/01/calon-kapolri-non-muslim-tak-ada-urusan.html