Big Why
BIG WHY
.
Lata Kare,
Seorang wanita tua yang berusia 67 tahun,
Tinggal di sebuah wilayah kecil, Baramathi
Mereka suami isteri,
Hidup kais pagi makan pagi,
Kais petang makan petang,
Serba serbi kekurangan,
Miskin papa kedana,
Namun cinta mereka utuh walaupun di rumah usang yang tua
Satu hari,
Suami Lata Kare jatuh sakit,
Dan kelihatan keadaannya sakitnya teruk dari biasa
Late Kare,
Seorang isteri yang galau hatinya,
Melihat duit yang ada,
Untuk membawa suaminya ke hospital yang jauh lokasinya,
Namun tidak mencukupi
Diketuk rumah-rumah jiran,
Mencari secebis bantuan,
Buat bekal belanja di perjalanan
Dengan sumbangan jiran-jiran itu,
Lata Kare dan suami bergerak ke hospital,
Menaiki kenderaan
Sesampai di hospital,
Suami Lata Kare di periksa dengan terperinci,
Lalu sang doktor memanggil si isteri,
Memaklumkan bahawa suami ini harus segera dirawati,
Dan kosnya menelan harga 5000 rupee
Saat mendengar jumlah besar itu,
Berlari Lata Kare keluar dari hospital,
Menuju ke jalan besar,
Langkahnya penuh juraian air mata
Di sisi jalan itu,
Dia meraung dalam kedukaan,
Dalam kesengsaraan,
Terduduk sambil tangannya di angkat ke langit tinggi,
'Oh Tuhan, mengapa aku yang disiksa ?
Tidak cukupkan selama ini aku disiksa 'Orang yang lalu-lalang melihat deraian airmata si tua,
Mendengar bait bicaranya,
Mengundang sebak di dada,
Malah ada yang turut mengalirkan air mata juga
Dengan langkah longlai,
Diseka air mata tadi dengan hujung sarinya,
Lata Kare masuk semula ke hospital,
Menemui sang suami
' Abang, marilah kita pulang. Aku tidak mampu menyediakan biaya rawatan untukmu '
Terlihat 2 oang warga tua,
Saling berpimpinan tangan,
Melangkah satu demi satu,
Keluar dari hospital
Berjalanlah mereka,
Meniti jalanraya yang sibuk,
Membawa haluan untuk pulang ke rumah
Tiba-tiba,
Sang suami berkata,
Lata Kare, aku lapar. Aku belum makan lagi
Bergegaslah sang isteri mencari sesuap makanan untuk suami,
Senilai dengan sisa wang yang masih ada,
Dapatlah dibeli 2 keping samosa,
Yang dibalut kemas di dalam bungkusan suratkhabar
Duduklah dua orang tua di sisi jalan,
Si lelaki menikmati suapan samosa dari si isteri,
Dijamahnya penuh nikmat
Si isteri,
Melihat suaminya,
Tulang belakangnya selama ini,
Sekarang sedang sakit dan tak mampu dirawat,
Si isteri rasa menjadi terlalu hiba,
Sehingga air mata menitis lagi,
Lagi dan lagi,
Menitis jatuh sehingga ke atas bungkusan suratkhabar samosa
Si isteri berfikir,
Apakah harinya bersama suami bakal berakhir sikit masa lagi,
Bagaimana bisa dia menghadapi kehilangan ini
Lata Kare merenung samosa yang hampir habis,
Benarlah suaminya terlalu lapar,
Apakah ini suapan terakhir dari isteri,
Bertanya hati kecil bertubi-tubi
Tiba-tiba,
Lata Kare melihat,
Di helaian suratkhabar kecil itu ada tertulis,
Larian Marathon,
Hadiah Grand Prize adalah 5000 rupee,
Dan tarikhnya adalah ESOK
Wanita tua ini,
Terus bercahaya wajahnya,
Terukir senyuman tanpa dijangka
Lata Kare bangkit awal pagi,
Menuju ke lokasi Marathon,
Di meja pendaftaran dia berdiri,
Untuk mendaftarkan diri
Petugas di kaunter melihat Lata Kare dari kepala hingga ke kaki,
Wanita tua,
Uban banyak di kepala,
Kulitnya kedut sini sana,
Bersari lusuh,
Berkaki ayam
Petugas marathon menolak permintaan Lata Kare
Maka,
Menangislah si tua ini,
Lalu sujud di kaki petugas tadi,
Merayu dan merayu
Akhirnya,
Lata Kare dibenarkan menyertai Marathon tersebut
Si tua,
Akan bersaing dengan orang muda,
Yang penuh bergaya dengan pakaian sukan,
Bertopi dan berkasut
Lata Kare menyingsing sarinya,
Mengikat di pinggang
Penonton yang berada di kiri kanan,
Melihat Lata Kare seperti si badut,
Keberadaannya di situ umpama memberi satu jenaka,
ada menyindir,
ada mencela
Apabila pistol dilepaskan,
Lata Kare berlari dan berlari
Wartawan BBC yang pada ketika itu membuat liputan,
Mengatakan,
Lata Kare berlari seolah budak belasan tahun,
Berlari laju,
Memotong seorang demi seorang,
Walau peluh membasahi sari,
Walau luka berdarah di kaki,
Dia berlari tanpa henti
Akhirnya,
Lata Kare berjaya menjadi orang pertama tiba di garisan penamat,
Mengalahkan semua orang muda
Dan apabila ditemuramah oleh wartawan,
Apakah yang menyebabkan makcik sebegitu kuat untuk meneruskan marathon ini di usia begini,
Dalam sakit begini
Jawab Lata Kare,
Penuh bercucuran airmata,
Kerana bersama larian aku tadi,
Aku membawa harapan suamiku,
Kerana aku membawa nyawa suamiku
Lata Kare mengajar kita,
Apabila jelas BIG WHY kita,
Yang mustahil pun akan mampu dicapai
Kredit pada Penulis : Aqilah NorSumber
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://belogsjm.blogspot.com/2019/05/big-why.html