Berita Dunia 9156
Pakar Jerman Peringatkan Bahaya Smartphone bagi Anak Jum'at, 15 Februari 2019 16:12
Foto: Pelacakan ponselKIBLAT.NET, Berlin – Anak-anak seharusnya tidak diperbolehkan menggunakan telepon pintar sebelum usia 14 tahun untuk membantu mencegah mereka terpapar pornografi berbahaya di usia muda. Demikian kata seorang penasihat pemerintah Jerman.“Anak-anak berumur sembilan tahun sudah melihat gambar-gambar dan membagikan video porno dari rekan-rekan mereka,” kata Julia von Weiler kepada surat kabar dari kelompok media Funke yang diterbitkan pada hari Jumat.“Sama seperti kita melindungi anak-anak dari alkohol atau obat-obatan lain, kita juga harus melindungi mereka dari risiko menggunakan smartphone pada usia terlalu dini,” kata von Weiler, yang juga direktur asosiasi “Innocence in Danger.”Meningkatnya jumlah pelanggaran di Jerman yang melibatkan anak-anak dibenarkan oleh pihak kepolisian.“Jumlah pengaduan ke polisi di daerah ini telah meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir,” kata Judith Dobbrow dari kantor investigasi kriminal negara di Berlin.Dobbrow mengatakan polisi mendatangi sekolah-sekolah setiap dua minggu untuk menyelidiki keluhan.“Sekarang setiap anak memiliki smartphone, para tersangka menjadi semakin muda,” katanya.Komisaris penyalahgunaan pemerintah Jerman, Johannes-Wilhelm Rörig, juga memperingatkan untuk mencari solusi atas hal ini.“Undang-undang yang membatasi usia untuk menggunakan smartphone mungkin akan menjadi solusi yang cepat dan tampaknya sederhana,” kata Rörig.“Tetapi itu tidak akan menyelesaikan masalah mendasar karena perlindungan yang tidak memadai di internet itu sendiri,” tukasnya.
BACA JUGA Aylan Kurdi Dijadikan Nama Sebuah Kapal Penyelamat Migran Jerman
Sumber: DW
Redaktur: Ibas FuadiPakar Jerman Peringatkan Bahaya Smartphone bagi Anak - Kiblat
TITIAN
ManhajStrategi Politik Firaun 14 Februari 2019
ManhajSistem Politik Jahiliyah, Sumber Kerusakan dan Penindasan 12 Februari 2019
ManhajZaman Jahiliyah, Ketika Wahyu Tidak Mengatur Kehidupan Manusia 4 Februari 2019
ProfilMuhammad bin Wasi’, Teladan dalam Kezuhudan dan Jihad 2 Februari 2019
BERITA TERKAITMAN Dinilai Bisa Atasi Kesulitan Komunikasi di Wilayah Bencana Rabu, 2 Januari 2019 10:14Kini, Postingan Video di Instagram Bisa Lebih Panjang dengan IGTV Kamis, 21 Juni 2018 13:17Aplikasi Ini Diklaim Bisa Bikin HP Android Jadi Mata-mata Senin, 25 Desember 2017 14:31Amankan Data Smartphone Anda yang Hilang dengan Cara Ini! Ahad, 10 Desember 2017 12:00Hewan-hewan Ini Diprediksi Punah Sebelum Tahun 2050, Belalang Salah Satunya Ahad, 5 November 2017 15:04
Aylan Kurdi Dijadikan Nama Sebuah Kapal Penyelamat Migran Jerman Selasa, 12 Februari 2019 10:47
Foto: Jasad Aylan Kurdi yang terdampar di TurkiKIBLAT.NET, Berlin – Sebuah kapal penyelamat migran Jerman yang beroperasi di Mediterania diganti namanya dari Profesor Albrecht Penck menjadi Aylan Kurdi, bocah pengungsi Suriah berusia tiga tahun yang tubuhnya terdampar di pantai Turki.Ayah Aylan, Abdullah Kurdi, dan bibinya, Tima Kurdi, menghadiri upacara penggantian nama yang diadakan di Palma di Pulau Mallorca Spanyol, Mallorca, Ahad (10/02/2019). Acara ini diselenggarakan oleh badan amal Jerman Sea-Eye.“Kami senang bahwa kapal penyelamat Jerman akan membawa nama bocah kami. Bocah lelaki saya di pantai tidak boleh dilupakan. Kesedihan kami atas kehilangan istri dan putra saya dibagikan kepada banyak orang, oleh ribuan keluarga yang telah begitu tragis putra dan putri hilang dengan cara ini,” kata Abdullah Kurdi.Kurdi membayar penyelundup untuk membawa diri dan keluarganya dari Turki ke Yunani setelah pemerintah Turki tidak memberikan visa keluar yang mereka butuhkan untuk memasuki Kanada sebagai pengungsi.Perjalanan mereka di bulan September 2015 melintasi Laut Tengah berakhir tragis setelah perahu karet tipis itu tenggelam di lautan. Sebelas pengungsi tewas, termasuk istri Kurdi Rehanna dan dua anak lelaki mereka, Ghalib dan Aylan.Gambar-gambar Aylan yang mengenakan kaos merah, celana pendek biru dan sepatu hitam dalam kondisi tengkurap di bibir pantai memicu kemarahan di seluruh dunia.Sea-Eye mengatakan telah menyelamatkan lebih dari 14.000 orang dari tenggelam di Mediterania dalam lebih dari 60 misi sejak mulai beroperasi pada 2016.
BACA JUGA Masyarakat Dunia Gelar Aksi Mengutuk Tindakan Cina terhadap Uighur
Sumber: Daily Sabah
Redaktur: Ibas FuadiAylan Kurdi Dijadikan Nama Sebuah Kapal Penyelamat Migran Jerman - Kiblat
TITIAN
ManhajStrategi Politik Firaun 14 Februari 2019
ManhajSistem Politik Jahiliyah, Sumber Kerusakan dan Penindasan 12 Februari 2019
ManhajZaman Jahiliyah, Ketika Wahyu Tidak Mengatur Kehidupan Manusia 4 Februari 2019
ProfilMuhammad bin Wasi’, Teladan dalam Kezuhudan dan Jihad 2 Februari 2019
BERITA TERKAITKedinginan Akut, Puluhan Anak dan Bayi Meninggal di Kamp Pengungsi Suriah Jum'at, 1 Februari 2019 11:40Kurang Perawatan Medis, 15 Bayi Suriah Tewas Kedinginan Rabu, 16 Januari 2019 14:05Banjir dan Badai Salju Melanda Kamp Pengungsi Suriah di Lebanon Kamis, 10 Januari 2019 07:08Kamp Pengungsi Suriah Kebanjiran, Warga Kedinginan dan Butuh Makanan Senin, 31 Desember 2018 13:12PBB Bantah Kepulangan Mayoritas Pengungsi Suriah di Yordania Jum'at, 14 Desember 2018 08:49
Turki, Rusia dan Iran Bahas Penarikan Pasukan AS dan Nasib Idlib Jum'at, 15 Februari 2019 14:38
Foto: Pertemuan pemimpin Turki, Rusia dan Iran di Sochi.KIBLAT.NET, Jakarta – Moskow, Ankara, dan Teheran melihat rencana penarikan Amerika Serikat dari Suriah sebagai langkah positif. Demikian kata para pemimpin ketiga negara setelah pertemuan puncak di Rusia tentang krisis Suriah.Presiden Rusia Vladimir Putin, salah satu sekutu terdekat rezim Suriah, menjadi tuan rumah KTT yang digelar di resor Laut Hitam Sochi Kamis (14/02/2019).Ketika jumpa pers, Putin mengatakan bahwa ketiga pemimpin sepakat bahwa penarikan AS dari timur laut Suriah dapat membantu menstabilkan situasi di Suriah, dengan tetap mempertahankan rezim Assad.Namun, Putin juga mengatakan bahwa Rusia belum melihat AS bergerak untuk menarik pasukannya dari Suriah. Sementara Erdogan mengatakan batas penarikan pasukan tidak jelas dan terjadi gejolak mengenai keputusan itu.Adapun Rouhani mengatakan kehadiran AS di Timur Tengah merugikan negara-negara di kawasan. Dia lalu menyeru kepada Washington untuk sepenuhnya menarik pasukannya.Pada bulan Desember, presiden AS memerintahkan penarikan semua pasukan AS di Suriah, yang diyakini berjumlah sekitar 2.000 tentara.Trump mengatakan ISIS telah sepenuhnya dikalahkan sehingga pasukan AS bisa pulang. Pada bulan Januari AS mengumumkan penarikan telah dimulai, tetapi sejauh ini hanya kendaraan AS yang meninggalkan Suriah.Nasib IdlibSetelah KTT Kamis, Putin mengatakan kepada Turki dan Iran bahwa dia ingin menyusun rencana bersama untuk menghapus “sarang teroris” di wilayah Idlib Suriah.BACA JUGA Rusia Sebut Pejuang di Idlib Persiapkan Rencana Serangan Besar“Kita seharusnya tidak tahan dengan kehadiran kelompok-kelompok teroris di Idlib,” kata Putin kepada Erdogan dan Rouhani.“Itulah mengapa saya mengusulkan agar kita mempertimbangkan langkah konkret praktis yang dapat diambil Rusia, Turki dan Iran untuk sepenuhnya menghancurkan sarang teroris ini.”Juru bicara Putin mengatakan kepada kantor berita Rusia bahwa tidak ada operasi militer baru terhadap Idlib yang telah disepakati.Turki dan Rusia sepakat pada September untuk membuat zona demiliterisasi di Idlib dan melucuti semua senjata berat dan pejuang garis keras.Sebagai imbalannya, rezim Suriah yang didukung Rusia mengatakan akan menunda peluncuran operasi militer besar-besaran untuk memusnahkan HTS.Ketiga negara memiliki kekuatan di tanah di Suriah di mana mereka telah mengoordinasikan upaya mereka meskipun kadang-kadang berbeda prioritas dan kepentingan.Ankara khawatir tentang potensi arus pengungsi dari Idlib jika terjadi operasi militer, dan ingin mempertahankan pengaruhnya di wilayah tersebut di perbatasannya.Pada pertemuan puncak itu, ketiga pemimpin juga menyatakan dukungan mereka untuk integritas wilayah Suriah.Sumber: Al-Jazeera
Redaktur: Ibas FuadiTurki, Rusia dan Iran Bahas Penarikan Pasukan AS dan Nasib Idlib - Kiblat
TITIAN
ManhajStrategi Politik Firaun 14 Februari 2019
ManhajSistem Politik Jahiliyah, Sumber Kerusakan dan Penindasan 12 Februari 2019
ManhajZaman Jahiliyah, Ketika Wahyu Tidak Mengatur Kehidupan Manusia 4 Februari 2019
ProfilMuhammad bin Wasi’, Teladan dalam Kezuhudan dan Jihad 2 Februari 2019
BERITA TERKAITBerebut Wilayah, Milisi Rusia dan Iran Saling Serang di Hama Selasa, 12 Februari 2019 11:25Rusia Sebut Pejuang di Idlib Persiapkan Rencana Serangan Besar Senin, 11 Februari 2019 17:20Lagi, Tentara Rusia Tewas dalam Tugas di Suriah Sabtu, 9 Februari 2019 10:29Soal Kebijakan di Suriah, AS dan Turki Dapat Banyak Manfaat dari NATO Sabtu, 26 Januari 2019 08:00Serangkaian Bom Motor Guncang Wilayah Oposisi Dukungan Turki Jum'at, 25 Januari 2019 08:00
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://peceq.blogspot.com/2019/02/berita-dunia-9156.html