Azab Sebelum Kematian Ariel Sharon
Siapa yang tidak kenal dengan Ariel Sharon, nama sebenarnya Ariel Scheinermann, lahir pada tahun 1928 di permukiman Yahudi Kfar Malal, ayahnya seorang sarjana Agronomi dan ibunya seorang doktor. Sejak muda Ariel Sharon sudah terlibat dalam gerakan zionis. Dia dibesarkan dalam lingkungan ketenteraan. Sejak umur 14 tahun Sharon telah menyertai militer dan dilatih oleh pasukan militer bawah tanah Yahudi.
Sejak tahun 1942 hingga tahun 1972 Ariel Sharon aktif di bidang militer, pernah menjadi penasihat keamanan Perdana Menteri Yitzhak Rabin (1975), pernah menjadi Menteri Pertanian pada masa Menachem Begin (1977). Pada tahun 1981 Ariel Sharon diangkat menjadi Menteri Pertahanan. Dialah arkitek peperangan Lebanon sejak 1982, menghancurkan infrstruktur PLO, pembantaian penduduk Palestin di Shabra dan Shatila yang membunuh ribuan umat lslam.
Pada tahun 2001 Ariel Sharon terpilih sebagai Perdana Menteri, mengalahkan Ehud Barak. Semasa kekuasaannya Sharon mengejar habis-habisan kelompok pejuang Palestin dan menuduh Yaser Arafat sebagai penghalang bagi terciptanya perdamaian di Palestina. Gerakan Sharon melawan orang-orang yang dianggap teroris banyak mendapat dukungan dari Amerika Syarikat dan Eropah, dan menyusul terjadinya pengeboman Word Trade Centre (2001).
Selama masa kekuasaan Sharon, gerakan teror meningkat tajam, korban jiwa dan harta di Palestina tidak terhitung jumlahnya, dan bagi orang-orang Arab dan Islam menganggap Sharon sebagai penjahat perang dan "pembunuh massal", sementara bagi orang-orang Yahudi dan Israel menganggap Sharon sebagai pahlawan nasional. Jati diri seorang Yahudi nampak jelas pada Ariel Sharon sebagai orang paling benci terhadap lslam.
Bukankah kezaliman Sharon pernah mengambil seorang bayi dari ibunya lalu melemparkannya ke dinding, dan dia menembak sekumpulan keluarga setelah disuruhnya berbaris dengan teratur, dan kejahatan kemanusiaan Sharon yang tidak terlupakan oleh kaum Muslimin sampai bila-bila pun adalah menghasut tentera Kristian Phalengis Lebanon supaya menyerang penghuni khemah pelarian yang menyebabkan 4000 orang awam terbunuh dengan kejam. Sama halnya dengan pembantaian di Shabra dan Shatila, semua yang menjadi mangsa dan korban pembantaian Sharon adalah umat Islam.
Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Sharon terhadap kaum Muslimin di Palestin dan Arab lainnya telah dirasakan pembalasannya ketika akhir-akhir hidupnya, di mana di usia senjanya Sharon mengalami koma terpanjang dalam sejarah, iaitu selama 8 tahun sejak tahun 2006. Ariel Sharon tergeletak di rumah sakit bertahun-tahun. Menurut salah satu sumber yang dapat dipercayai, kematiannya setelah mengalami koma selama 8 tahun, organ-organ tubuhnya membusuk, penyumbatan di bahagian otaknya menyebabkan kerosakan di bahagian tubuhnya, ususnya membusuk, tidak sedarkan diri selama bertahun tahun, seakan-akan dia mayat hidup atau "mumi hidup yang masih bernyawa tapi mati.
Meskipun kejahatan Ariel Sharon tidak sampai menandingi Firaun yang mengangkat dirinya sebagai "Tuhan" tetapi paling tidak kejahatan kemanusiaan yang dilakukannya mirip dengan apa yang dilakukan oleh Firaun ketika dia memerintahkan penyembelihan kepada pengikut Nabi Musa As.
Walaupun apa yang dirasakan oleh Ariel Sharon menjelang akhir-akhir kehidupannya masih belum setimpal dengan kejahatan yang dilakukannya ke atas ribuan umat Islam yang menjadi korban pembantaian Ariel Sharon. Oleh sebab itu, azab dan siksa yang ditimpakan kepada Ariel Sharon menjelang kematiannya hanya merupakan "panjar azab" Allah di dunia ini dan di akhirat kelak dia akan menerima azab Allah seutuhnya.
Apa yang dirasakan Ariel Sharon berdasarkan keterangan doktor ahlinya bahawa dia berada di bawah "kesedaran minimal" meskipun dalam keadaan koma, akan tetapi dia merasakan sakit dan mampu merespon ketika mendengar suara saudara-saudaranya dan orang yang memmbisiknya.
Para doktor pernah memasukkan Ariel Sharon ke bilik operasi untuk pembedahan. Dia memiliki luka membusuk, operasi dilakukan untuk menyambung bahagian-bahagian ususnya yang telah membusuk dan infeksinya telah menyebar ke bahagian tubuh lain. Penyumbatan yang terjadi pada otaknya menyebabkan kerosakan di sekujur tubuh hingga kurus kering, berat tinggal 15kg dan membusuk.
Saat itu usia Sharon memasuki 85 tahun, kedua matanya dalam keadaan terus terbuka. Para doktor yang merawat Sharon memberikan keterangan terkait kesihatan Sharon, saat ditanya sampai bila keadaan Sharon akan terus menerus seperti ini, Shlomo Segev, doktor senior yang merawatnya mengatakan, “Kalau dikaji dari usia rata-rata keluarga Sharon, ibu dan neneknya mati di atas usia 90 tahun”. Shlomo kemudian memperkirakan Sharon akan tetap dengan keadaannya seperti ini hingga lewat usianya di atas 90 tahun.
Saat Sharon terkena stroke, seorang kru televisi Israel berhasil merekam gambarnya yang sedang berada di belakang sebuah mobil ambulan, terbaring setengah duduk dalam keadaan sadar. Itulah gambar terakhir dari Sharon yang dimiliki media. Sebab setelah itu, keluarga Sharon sengaja menutup rapat-rapat segala informasi tentang kondisi salah satu tokoh kontroversi dalam sejarah Zionis Israel itu.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, Sharon tidak lagi dikhabarkan menderita pendarahan pada otaknya. Hanya saja, berbagai infeksi menyerang organ-organ tubuhnya yang lain secara bergantian. Dari otak, infeksi pindah ke paru-paru, ke ginjal, ke dalam darah, begitu seterusnya. Jantungnya yang diketahui bocor sejak sebelum koma, ikut memperburuk keadaan. Kondisinya terus memburuk kerana ada gangguan pada organnya atau stabil, tetapi dia tetap dalam keadaan koma.
Pada 11 Januari 2014 Ariel Sharon mengakhiri kehidupannya setelah mengalami penderitaan yang amat berat. Kematiannya tidak ditangisi oleh manusia, mayatnya seakan-akan tidak diterima oleh bumi.
Sebelum Ariel Sharon jatuh koma, menurut khabar dari pembantu peribadinya bahawa tidur malam Sharon sering diganggu oleh satu mimpi yang sama. Dalam mimpi itu Sharon ditangkap oleh penduduk GAZA yang begitu marah dan dendam kepada Sharon kerana tindakannya yang angkuh menyerang tanah Palestin.
Dalam mimpi itu Sharon telah disiksa, dirantai tangan dan kakinya kemudian diarak sekeliling bandar GAZA dan di masukkan ke dalam api. Mimpi itu mengganggu Sharon setiap malam hingga dia jatuh koma. Tiada yang tahu akan derita Sharon menanggung mimpi-mimpi itu kecuali pembantu peribadi Sharon. Asisten tersebut mengungkapkan mimpi-mimpi Sharon itu kepada umum di Israel pada tahun 2008. Khalayak umum di Israel telah menyiarkan berita tersebut, kemudian dikutip oleh media-media Asia Barat, seterusnya tersebar.
Kematian Firaun dan Ariel Sharon memiliki persamaan, di mana jasad Firaun tidak diterima oleh bumi, hingga saat ini jasad Firaun dimumikan dan masih utuh disimpan di Museum Tahrir-Cairo, Mesir dan dapat disaksikan oleh manusia di dunia ini sebagai pelajaran bagi para penguasa yang zalim phobia terhadap Islam, diktator, tangan besi, bersukaria di atas penderitaan rakyatnya.
* (H.MNasir, Lc., MA : Penulis:Pimp. Pondok Pesantren Tahfiz Alquran Al Mukhlisin Batubara dan WakilSekretaris Dewan Fatwa Pengurus Besar Al Washliyah
*Pelbagai sumber
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.orangmuo.my/2022/11/azab-sebelum-kematian-ariel-sharon.html