Air Sekitar Makam Cikini Dianggap Berkat Air Ubat
Oleh Zulkiflee Bakar
Seorang penziarah berdoa di Makam Cikini. Makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi menyimpan kisah yang mencuri perhatian dan dianggap di luar biasa.
Makam yang dikenal dengan sebutan Habib Cikini itu pernah menyemburkan air dari sekitar liang lahat.
Pancutan itu menyebabkan penduduk dan keluarga keturunan Habib Cikini percaya ia menunjukkan karomah Allahyarham.
Peristiwa menggemparkan itu berlaku sekitar tahun 2010 apabila makam tersebut termasuk dalam kawasan yang akan dibangunkan untuk pembinaan pangsapuri.
Keanehan air yang menyembur dari makam itu mendapat perhatian media dan penduduk berebut-rebut mengambil air tersebut kerana menganggap ia keramat malah ada yang menganggap air ia ubat mujarab untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Semburan air itu seakan-akan memberi isyarat kepada pemaju supaya menghentikan tindakan membawa masuk jentera pengorek ke dalam kawasan makam.
Habib Muhammad Amin bin Sholeh bin Muhdor Al Habsyi, keturunan Habib Abdurrahman, mengatakan air itu terus mengalir sampai sekarang dan tak pernah kering.
Air itu dialihkan ke sebuah toren (tangki air) untuk dialirkan ke beberapa tempat di makam Habib Abdurrahman
“Air itu dialihkan ke atas toren. Buat mandi, buat wudhu sampai untuk minum. Insya Allah air berkah. Ini air obat,” dakwa Habib Muhammad Amin kepada portal TribunJakarta.com.
Air itu masih dianggap bertuah oleh banyak peziarah sehingga hari ini.
Menurut Habib Muhammad Amin, air itu boleh diterus diminum dan hanya dimasak ketika mahu menyediakan kopi atau teh.
“Sudah ratusan ribu jemaah yang minum. Setiap mereka ziarah pasti bawa. Ada yang bawa satu botol, satu galon (tong), sampai 10 galon. Bahkan, bawa truk tangki pun.. silakan,” katanya.
Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi atau dikenal dengan Habib ‘Cikini’ merupakan salah satu penyiar agama Islam yang tersohor ketika Hindia Belanda.
Penziarah menganggap makam itu keramat dan menjadikan ia sebagai wasilah atau perantara doa kepada Allah.
Makam keramat Habib Cikini terletak tidak jauh dari tepi Sungai Ciliwung, Menteng, Jakarta Pusat. Ia kini berada di dalam sebuah bangunan yang tampak megah.
Bangunan berlantai dua itu terlihat seperti sebuah masjid dengan kubah di atasnya. Meski bukan masjid, para peziarah boleh melaksanakan solat di situ.
Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi lahir di Kota Semarang, Jawa Tengah. Beliau keturunan dari Hadramaut, Yemen. Allahyarham mempunyai hubungan yang dekat dengan Raden Saleh, pelukis tersohor zaman Hindia Belanda.
Suasana di dalam Makam Cikini. Sebab, Habib Abdurrahman sempat menikah dengan adik kandung Raden Saleh bernama Syarifah Rogayah bin Husein bin Yahya.
Daripada pernikahan itu, Abdurrahman tidak dikurniakan anak, Kemudian dia menikah lagi dengan perempuan asli Betawi bernama Hajah Salmah.
“Beliau nikah lagi kemudian mendapatkan anak bernama Habib Ali Kwitang dan Habib Abdulqadir,” cerita Habib Muhammad Amin.
Menurut Habib Muhammad Amin, Habib Abdurrahman pernah menuntut ilmu di Yemen dan balik lagi ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam antaranya di Pulau Jawa, Madura, hingga Sulawesi.
Beliau juga memiliki banyak murid. Salah seorang yang juga tersohor bernama Habib Ahmad bin Alwi Al Haddad atau dikenal dengan Habib Kuncung yang makamnya berada di kawasan Kalibata.
Habib Abdurrahman wafat pada tahun 1879. Disebabkan memiliki hubungan saudara, jasadnya dikebumikan di atas tanah milik Raden Saleh.
Menurut Habib Amin ada tiga makam yang berada di dalam bangunan itu. Dua kuburan merupakan jasad Habib Abdurrahman dan isterinya, Syarifah Rogayah. Sedangkan satunya yang berukuran lebih kecil tidak diketahui siapa
“Satu lagi itu hanya Allah yang tahu. Saya enggak (tidak) mau (mahu) bicara. Yang saya tahu dia orang baik,” tambahnya.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://dialograkyat.blogspot.com/2021/04/air-sekitar-makam-cikini-dianggap.html